Skip to main content

قُلْ لَّنْ يُّصِيْبَنَآ اِلَّا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَنَاۚ هُوَ مَوْلٰىنَا وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ   ( التوبة: ٥١ )

qul
قُل
katakanlah
lan
لَّن
tidak akan
yuṣībanā
يُصِيبَنَآ
menimpa kami
illā
إِلَّا
melainkan
مَا
apa
kataba
كَتَبَ
telah menetapkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
lanā
لَنَا
bagi kami
huwa
هُوَ
Dia
mawlānā
مَوْلَىٰنَاۚ
pelindung kami
waʿalā
وَعَلَى
dan atas/kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
falyatawakkali
فَلْيَتَوَكَّلِ
maka/hendaklah bertawakkal
l-mu'minūna
ٱلْمُؤْمِنُونَ
orang-orang yang beriman

Katakanlah (Muhammad), “Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakallah orang-orang yang beriman.”

Tafsir

قُلْ هَلْ تَرَبَّصُوْنَ بِنَآ اِلَّآ اِحْدَى الْحُسْنَيَيْنِۗ وَنَحْنُ نَتَرَبَّصُ بِكُمْ اَنْ يُّصِيْبَكُمُ اللّٰهُ بِعَذَابٍ مِّنْ عِنْدِهٖٓ اَوْ بِاَيْدِيْنَاۖ فَتَرَبَّصُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ مُّتَرَبِّصُوْنَ   ( التوبة: ٥٢ )

qul
قُلْ
katakanlah
hal
هَلْ
apakah
tarabbaṣūna
تَرَبَّصُونَ
kamu tunggu-tunggu
binā
بِنَآ
bagi kami
illā
إِلَّآ
kecuali
iḥ'dā
إِحْدَى
salah satu
l-ḥus'nayayni
ٱلْحُسْنَيَيْنِۖ
dua kebaikan
wanaḥnu
وَنَحْنُ
dan/sedang kami
natarabbaṣu
نَتَرَبَّصُ
kami menunggu-nunggu
bikum
بِكُمْ
dengan/untuk kalian
an
أَن
bahwa
yuṣībakumu
يُصِيبَكُمُ
menimpa kepadamu
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
biʿadhābin
بِعَذَابٍ
dengan azab
min
مِّنْ
dari
ʿindihi
عِندِهِۦٓ
sisiNya
aw
أَوْ
atau
bi-aydīnā
بِأَيْدِينَاۖ
dengan tangan kami
fatarabbaṣū
فَتَرَبَّصُوٓا۟
maka tunggulah
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
maʿakum
مَعَكُم
bersama kamu
mutarabbiṣūna
مُّتَرَبِّصُونَ
orang-orang yang menunggu-nunggu

Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada yang kamu tunggu-tunggu bagi kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan (menang atau mati syahid). Dan kami menunggu-nunggu bagi kamu bahwa Allah akan menimpakan azab kepadamu dari sisi-Nya, atau (azab) melalui tangan kami. Maka tunggulah, sesungguhnya kami menunggu (pula) bersamamu.”

Tafsir

قُلْ اَنْفِقُوْا طَوْعًا اَوْ كَرْهًا لَّنْ يُّتَقَبَّلَ مِنْكُمْ ۗاِنَّكُمْ كُنْتُمْ قَوْمًا فٰسِقِيْنَ   ( التوبة: ٥٣ )

qul
قُلْ
katakanlah
anfiqū
أَنفِقُوا۟
nafkahkanlah
ṭawʿan
طَوْعًا
dengan sukarela
aw
أَوْ
atau
karhan
كَرْهًا
dengan terpaksa
lan
لَّن
tidak
yutaqabbala
يُتَقَبَّلَ
akan diterima ia
minkum
مِنكُمْۖ
dari kamu
innakum
إِنَّكُمْ
sesungguhnya kalian
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
qawman
قَوْمًا
kaum
fāsiqīna
فَٰسِقِينَ
orang-orang yang fasik

Katakanlah (Muhammad), “Infakkanlah hartamu baik dengan sukarela maupun dengan terpaksa, namun (infakmu) tidak akan diterima. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang fasik.”

Tafsir

وَمَا مَنَعَهُمْ اَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقٰتُهُمْ اِلَّآ اَنَّهُمْ كَفَرُوْا بِاللّٰهِ وَبِرَسُوْلِهٖ وَلَا يَأْتُوْنَ الصَّلٰوةَ اِلَّا وَهُمْ كُسَالٰى وَلَا يُنْفِقُوْنَ اِلَّا وَهُمْ كٰرِهُوْنَ   ( التوبة: ٥٤ )

wamā
وَمَا
dan tidak ada
manaʿahum
مَنَعَهُمْ
menghalangi mereka
an
أَن
bahwa
tuq'bala
تُقْبَلَ
diterima
min'hum
مِنْهُمْ
dari mereka
nafaqātuhum
نَفَقَٰتُهُمْ
nafkah mereka
illā
إِلَّآ
kecuali
annahum
أَنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
bil-lahi
بِٱللَّهِ
kepada Allah
wabirasūlihi
وَبِرَسُولِهِۦ
dan RasulNya
walā
وَلَا
dan tidak
yatūna
يَأْتُونَ
mereka datang/mengerjakan
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
illā
إِلَّا
melainkan
wahum
وَهُمْ
dan mereka
kusālā
كُسَالَىٰ
malas
walā
وَلَا
dan tidak
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
mereka menafkahkan
illā
إِلَّا
melainkan
wahum
وَهُمْ
dan mereka
kārihūna
كَٰرِهُونَ
orang-orang yang terpaksa

Dan yang menghalang-halangi infak mereka untuk diterima adalah karena mereka kafir (ingkar) kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak melaksanakan salat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menginfakkan (harta) mereka, melainkan dengan rasa enggan (terpaksa).

Tafsir

فَلَا تُعْجِبْكَ اَمْوَالُهُمْ وَلَآ اَوْلَادُهُمْ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ اَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كٰفِرُوْنَ   ( التوبة: ٥٥ )

falā
فَلَا
maka janganlah
tuʿ'jib'ka
تُعْجِبْكَ
menarik hatimu
amwāluhum
أَمْوَٰلُهُمْ
harta benda mereka
walā
وَلَآ
dan jangan
awlāduhum
أَوْلَٰدُهُمْۚ
anak-anak mereka
innamā
إِنَّمَا
sesungguhnya/hanyalah
yurīdu
يُرِيدُ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
liyuʿadhibahum
لِيُعَذِّبَهُم
untuk menyiksa mereka
bihā
بِهَا
dengannya
فِى
dalam
l-ḥayati
ٱلْحَيَوٰةِ
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
watazhaqa
وَتَزْهَقَ
dan akan melayang/binasa
anfusuhum
أَنفُسُهُمْ
jiwa/nyawa mereka
wahum
وَهُمْ
dan/sedang mereka
kāfirūna
كَٰفِرُونَ
orang-orang kafir

Maka janganlah harta dan anak-anak mereka membuatmu kagum. Sesungguhnya maksud Allah dengan itu adalah untuk menyiksa mereka dalam kehidupan dunia dan kelak akan mati dalam keadaan kafir.

Tafsir

وَيَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ اِنَّهُمْ لَمِنْكُمْۗ وَمَا هُمْ مِّنْكُمْ وَلٰكِنَّهُمْ قَوْمٌ يَّفْرَقُوْنَ   ( التوبة: ٥٦ )

wayaḥlifūna
وَيَحْلِفُونَ
dan mereka bersumpah
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan Allah
innahum
إِنَّهُمْ
bahwa sesungguhnya mereka
laminkum
لَمِنكُمْ
dari kamu
wamā
وَمَا
dan tidak/bukan
hum
هُم
mereka
minkum
مِّنكُمْ
dari kamu
walākinnahum
وَلَٰكِنَّهُمْ
akan tetapi mereka
qawmun
قَوْمٌ
kaum
yafraqūna
يَفْرَقُونَ
mereka takut

Dan mereka (orang-orang munafik) bersumpah dengan (nama) Allah, bahwa sesungguhnya mereka termasuk golonganmu; namun mereka bukanlah dari golonganmu, tetapi mereka orang-orang yang sangat takut (kepadamu).

Tafsir

لَوْ يَجِدُوْنَ مَلْجَاً اَوْ مَغٰرٰتٍ اَوْ مُدَّخَلًا لَّوَلَّوْا اِلَيْهِ وَهُمْ يَجْمَحُوْنَ   ( التوبة: ٥٧ )

law
لَوْ
jikalau
yajidūna
يَجِدُونَ
mereka memperoleh
malja-an
مَلْجَـًٔا
tempat perlindungan
aw
أَوْ
atau
maghārātin
مَغَٰرَٰتٍ
gua-gua
aw
أَوْ
atau
muddakhalan
مُدَّخَلًا
tempat masuk/lubang-lubang
lawallaw
لَّوَلَّوْا۟
tentu mereka berpaling/pergi
ilayhi
إِلَيْهِ
kepadanya
wahum
وَهُمْ
dan mereka
yajmaḥūna
يَجْمَحُونَ
mereka lari secepat-cepatnya

Sekiranya mereka memperoleh tempat perlindungan, gua-gua atau lubang-lubang (dalam tanah), niscaya mereka pergi (lari) ke sana dengan secepat-cepatnya.

Tafsir

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّلْمِزُكَ فِى الصَّدَقٰتِۚ فَاِنْ اُعْطُوْا مِنْهَا رَضُوْا وَاِنْ لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَآ اِذَا هُمْ يَسْخَطُوْنَ   ( التوبة: ٥٨ )

wamin'hum
وَمِنْهُم
dan diantara mereka
man
مَّن
orang
yalmizuka
يَلْمِزُكَ
dia mencelamu
فِى
dalam/tentang
l-ṣadaqāti
ٱلصَّدَقَٰتِ
sedekah-sedekah
fa-in
فَإِنْ
maka jika
uʿ'ṭū
أُعْطُوا۟
mereka diberi
min'hā
مِنْهَا
daripadanya
raḍū
رَضُوا۟
mereka bersenang hati
wa-in
وَإِن
dan jika
lam
لَّمْ
tidak
yuʿ'ṭaw
يُعْطَوْا۟
mereka diberi
min'hā
مِنْهَآ
daripadanya
idhā
إِذَا
tiba-tiba/tatkala
hum
هُمْ
mereka
yaskhaṭūna
يَسْخَطُونَ
mereka menjadi marah

Dan di antara mereka ada yang mencelamu tentang (pembagian) sedekah (zakat); jika mereka diberi bagian, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi bagian, tiba-tiba mereka marah.

Tafsir

وَلَوْ اَنَّهُمْ رَضُوْا مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۙ وَقَالُوْا حَسْبُنَا اللّٰهُ سَيُؤْتِيْنَا اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖ وَرَسُوْلُهٗٓ اِنَّآ اِلَى اللّٰهِ رَاغِبُوْنَ ࣖ   ( التوبة: ٥٩ )

walaw
وَلَوْ
dan jikalau
annahum
أَنَّهُمْ
mereka sungguh-sungguh
raḍū
رَضُوا۟
mereka senang hati
مَآ
apa
ātāhumu
ءَاتَىٰهُمُ
diberikan kepada mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
warasūluhu
وَرَسُولُهُۥ
dan RasulNya
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
ḥasbunā
حَسْبُنَا
cukuplah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
sayu'tīnā
سَيُؤْتِينَا
akan memberi kepada kami
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
min
مِن
dari
faḍlihi
فَضْلِهِۦ
karuniaNya
warasūluhu
وَرَسُولُهُۥٓ
dan RasulNya
innā
إِنَّآ
sesungguhnya kami
ilā
إِلَى
kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
rāghibūna
رَٰغِبُونَ
orang-orang yang berharap

Dan sekiranya mereka benar-benar rida dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Allah dan Rasul-Nya, dan berkata, “Cukuplah Allah bagi kami, Allah dan Rasul-Nya akan memberikan kepada kami sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya kami orang-orang yang berharap kepada Allah.”

Tafsir

۞ اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعَامِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغَارِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ   ( التوبة: ٦٠ )

innamā
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
l-ṣadaqātu
ٱلصَّدَقَٰتُ
sedekah
lil'fuqarāi
لِلْفُقَرَآءِ
untuk orang-orang fakir
wal-masākīni
وَٱلْمَسَٰكِينِ
dan orang-orang miskin
wal-ʿāmilīna
وَٱلْعَٰمِلِينَ
dan 'amil/pengurus
ʿalayhā
عَلَيْهَا
atasnya (zakat)
wal-mu-alafati
وَٱلْمُؤَلَّفَةِ
dan para muallaf
qulūbuhum
قُلُوبُهُمْ
hati mereka
wafī
وَفِى
dan didalam/untuk
l-riqābi
ٱلرِّقَابِ
memerdekakan budak
wal-ghārimīna
وَٱلْغَٰرِمِينَ
dan orang-orang yang berhutang
wafī
وَفِى
dan untuk
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wa-ib'ni
وَٱبْنِ
dan orang-orang
l-sabīli
ٱلسَّبِيلِۖ
dalam perjalanan
farīḍatan
فَرِيضَةً
ketetapan
mina
مِّنَ
dari
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin, amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir