Qul 'In Kāna Lilrraĥmani Waladun Fa'anā 'Awwalu Al-`Ābidīna.
Katakanlah (Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).
Subĥāna Rabbi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Rabbi Al-`Arshi `Ammā Yaşifūna.
Mahasuci Tuhan pemilik langit dan bumi, Tuhan pemilik ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.”
Fadharhum Yakhūđū Wa Yal`abū Ĥattaá Yulāqū Yawmahum Al-Ladhī Yū`adūna.
Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.
Wa Huwa Al-Ladhī Fī As-Samā'i 'Ilahun Wa Fī Al-'Arđi 'Ilahun Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-`Alīmu.
Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.
Wa Tabāraka Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Baynahumā Wa `Indahu `Ilmu As-Sā`ati Wa 'Ilayhi Turja`ūna.
Dan Mahasuci (Allah) yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
Wa Lā Yamliku Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūnihi Ash-Shafā`ata 'Illā Man Shahida Bil-Ĥaqqi Wa Hum Ya`lamūna.
Dan orang-orang yang menyeru kepada selain Allah tidak mendapat syafaat (pertolongan di akhirat); kecuali orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini.
Wa La'in Sa'altahum Man Khalaqahum Layaqūlunna Allāhu Fa'annaá Yu'ufakūna.
Dan jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah,” jadi bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah),”
Wa Qīlihi Yā Rabbi 'Inna Hā'uulā' Qawmun Lā Yu'uminūna.
dan (Allah mengetahui) ucapannya (Muhammad), “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.”
Fāşfaĥ `Anhum Wa Qul Salāmun Fasawfa Ya`lamūna
Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah, “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).