Skip to main content

قُلْ
katakanlah
إِن
jika
كَانَ
adalah
لِلرَّحْمَٰنِ
bagi Yang Maha Pengasih
وَلَدٌ
seorang anak
فَأَنَا۠
maka aku
أَوَّلُ
pertama-tama
ٱلْعَٰبِدِينَ
orang yang menyembah

Qul 'In Kāna Lilrraĥmani Waladun Fa'anā 'Awwalu Al-`Ābidīna.

Katakanlah (Muhammad), “Jika benar Tuhan Yang Maha Pengasih mempunyai anak, maka akulah orang yang mula-mula memuliakan (anak itu).

Tafsir

سُبْحَٰنَ
Maha Suci
رَبِّ
Tuhan/Pemelihara
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
رَبِّ
Tuhan/Pemelihara
ٱلْعَرْشِ
'Arsy
عَمَّا
dari apa
يَصِفُونَ
mereka sifatkan

Subĥāna Rabbi As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Rabbi Al-`Arshi `Ammā Yaşifūna.

Mahasuci Tuhan pemilik langit dan bumi, Tuhan pemilik ‘Arsy, dari apa yang mereka sifatkan itu.”

Tafsir

فَذَرْهُمْ
maka biarkanlah mereka
يَخُوضُوا۟
mereka sesat
وَيَلْعَبُوا۟
dan mereka bermain-main
حَتَّىٰ
sehingga
يُلَٰقُوا۟
mereka menemui
يَوْمَهُمُ
hari mereka
ٱلَّذِى
yang
يُوعَدُونَ
mereka dijanjikan

Fadharhum Yakhūđū Wa Yal`abū Ĥattaá Yulāqū Yawmahum Al-Ladhī Yū`adūna.

Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kesesatan) dan bermain-main sampai mereka menemui hari yang dijanjikan kepada mereka.

Tafsir

وَهُوَ
dan Dia
ٱلَّذِى
yang
فِى
di
ٱلسَّمَآءِ
langit
إِلَٰهٌ
Tuhan
وَفِى
dan di
ٱلْأَرْضِ
bumi
إِلَٰهٌۚ
Tuhan
وَهُوَ
dan Dia
ٱلْحَكِيمُ
Maha Bijaksana
ٱلْعَلِيمُ
Maha Mengetahui

Wa Huwa Al-Ladhī Fī As-Samā'i 'Ilahun Wa Fī Al-'Arđi 'Ilahun Wa Huwa Al-Ĥakīmu Al-`Alīmu.

Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Mahabijaksana, Maha Mengetahui.

Tafsir

وَتَبَارَكَ
dan Maha Suci Engkau
ٱلَّذِى
yang
لَهُۥ
bagi-Nya
مُلْكُ
kerajaan
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
وَمَا
dan apa yang
بَيْنَهُمَا
diantara keduanya
وَعِندَهُۥ
dan di sisi-Nya
عِلْمُ
pengetahuan
ٱلسَّاعَةِ
hari kiamat
وَإِلَيْهِ
dan kepada-Nya
تُرْجَعُونَ
kalian dikembalikan

Wa Tabāraka Al-Ladhī Lahu Mulku As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Baynahumā Wa `Indahu `Ilmu As-Sā`ati Wa 'Ilayhi Turja`ūna.

Dan Mahasuci (Allah) yang memiliki kerajaan langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya; dan di sisi-Nyalah ilmu tentang hari Kiamat dan hanya kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Tafsir

وَلَا
dan tidak
يَمْلِكُ
memiliki
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَدْعُونَ
mereka sembah
مِن
dari
دُونِهِ
selain
ٱلشَّفَٰعَةَ
pertolongan/syafa'at
إِلَّا
kecuali
مَن
orang
شَهِدَ
dia menyaksikan/mengakui
بِٱلْحَقِّ
dengan yang benar
وَهُمْ
dan mereka
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Wa Lā Yamliku Al-Ladhīna Yad`ūna Min Dūnihi Ash-Shafā`ata 'Illā Man Shahida Bil-Ĥaqqi Wa Hum Ya`lamūna.

Dan orang-orang yang menyeru kepada selain Allah tidak mendapat syafaat (pertolongan di akhirat); kecuali orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini.

Tafsir

وَلَئِن
dan jika
سَأَلْتَهُم
kamu bertanya pada mereka
مَّنْ
siapa
خَلَقَهُمْ
menciptakan mereka
لَيَقُولُنَّ
tentu mereka mengatakan
ٱللَّهُۖ
Allah
فَأَنَّىٰ
maka bagaimana
يُؤْفَكُونَ
mereka dipalingkan

Wa La'in Sa'altahum Man Khalaqahum Layaqūlunna Allāhu Fa'annaá Yu'ufakūna.

Dan jika engkau bertanya kepada mereka, “Siapakah yang menciptakan mereka, niscaya mereka menjawab, “Allah,” jadi bagaimana mereka dapat dipalingkan (dari menyembah Allah),”

Tafsir

وَقِيلِهِۦ
dan perkataannya
يَٰرَبِّ
wahai Tuhanku
إِنَّ
sesungguhnya
هَٰٓؤُلَآءِ
mereka itu
قَوْمٌ
kaum
لَّا
tidak
يُؤْمِنُونَ
mereka beriman

Wa Qīlihi Yā Rabbi 'Inna Hā'uulā' Qawmun Lā Yu'uminūna.

dan (Allah mengetahui) ucapannya (Muhammad), “Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka itu adalah kaum yang tidak beriman.”

Tafsir

فَٱصْفَحْ
maka maafkanlah
عَنْهُمْ
dari mereka
وَقُلْ
dan katakanlah
سَلَٰمٌۚ
selamat/sejahtera
فَسَوْفَ
maka kelak
يَعْلَمُونَ
mereka akan mengetahui

Fāşfaĥ `Anhum Wa Qul Salāmun Fasawfa Ya`lamūna

Maka berpalinglah dari mereka dan katakanlah, “Salam (selamat tinggal).” Kelak mereka akan mengetahui (nasib mereka yang buruk).

Tafsir