Skip to main content

ذٰلِكَ بِاَنَّ اللّٰهَ مَوْلَى الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاَنَّ الْكٰفِرِيْنَ لَا مَوْلٰى لَهُمْ ࣖ  ( محمد: ١١ )

dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
bi-anna
بِأَنَّ
karena sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
mawlā
مَوْلَى
pelindung
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
wa-anna
وَأَنَّ
dan sesungguhnya
l-kāfirīna
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang yang kafir
لَا
tidak ada
mawlā
مَوْلَىٰ
pelindung
lahum
لَهُمْ
bagi mereka

Yang demikian itu karena Allah pelindung bagi orang-orang yang beriman; sedang orang-orang kafir tidak ada pelindung bagi mereka.

Tafsir

اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗوَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ   ( محمد: ١٢ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
yud'khilu
يُدْخِلُ
Dia memasukkan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
waʿamilū
وَعَمِلُوا۟
dan mereka beramal
l-ṣāliḥāti
ٱلصَّٰلِحَٰتِ
shaleh
jannātin
جَنَّٰتٍ
surga
tajrī
تَجْرِى
mengalir
min
مِن
dari
taḥtihā
تَحْتِهَا
bawahnya
l-anhāru
ٱلْأَنْهَٰرُۖ
sungai-sungai
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
yatamattaʿūna
يَتَمَتَّعُونَ
mereka bersenang-senang
wayakulūna
وَيَأْكُلُونَ
dan mereka makan
kamā
كَمَا
sebagaimana
takulu
تَأْكُلُ
memakan
l-anʿāmu
ٱلْأَنْعَٰمُ
binatang
wal-nāru
وَٱلنَّارُ
dan api/neraka
mathwan
مَثْوًى
tempat tinggal
lahum
لَّهُمْ
bagi mereka

Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia) dan mereka makan seperti hewan makan; dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka.

Tafsir

وَكَاَيِّنْ مِّنْ قَرْيَةٍ هِيَ اَشَدُّ قُوَّةً مِّنْ قَرْيَتِكَ الَّتِيْٓ اَخْرَجَتْكَۚ اَهْلَكْنٰهُمْ فَلَا نَاصِرَ لَهُمْ   ( محمد: ١٣ )

waka-ayyin
وَكَأَيِّن
dan berapa banyak
min
مِّن
dari
qaryatin
قَرْيَةٍ
negeri-negeri
hiya
هِىَ
ia/negeri itu
ashaddu
أَشَدُّ
sangat
quwwatan
قُوَّةً
kekuatan
min
مِّن
dari pada
qaryatika
قَرْيَتِكَ
negerimu
allatī
ٱلَّتِىٓ
yang
akhrajatka
أَخْرَجَتْكَ
mengusirmu
ahlaknāhum
أَهْلَكْنَٰهُمْ
Kami membinasakan mereka
falā
فَلَا
maka tidak ada
nāṣira
نَاصِرَ
seorang penolong
lahum
لَهُمْ
bagi mereka

Dan betapa banyak negeri yang (penduduknya) lebih kuat dari (penduduk) negerimu (Muhammad) yang telah mengusirmu itu. Kami telah membinasakan mereka; maka tidak ada seorang pun yang menolong mereka.

Tafsir

اَفَمَنْ كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ كَمَنْ زُيِّنَ لَهٗ سُوْۤءُ عَمَلِهٖ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ   ( محمد: ١٤ )

afaman
أَفَمَن
apakah maka orang
kāna
كَانَ
adalah ia
ʿalā
عَلَىٰ
atas
bayyinatin
بَيِّنَةٍ
keterangan yang nyata
min
مِّن
dari
rabbihi
رَّبِّهِۦ
Tuhannya
kaman
كَمَن
seperti
zuyyina
زُيِّنَ
dijadikan memandang baik
lahu
لَهُۥ
baginya
sūu
سُوٓءُ
seburuk-buruk
ʿamalihi
عَمَلِهِۦ
perbuatannya
wa-ittabaʿū
وَٱتَّبَعُوٓا۟
dan mereka mengikuti
ahwāahum
أَهْوَآءَهُم
hawa nafsu mereka

Maka apakah orang yang berpegang pada keterangan yang datang dari Tuhannya sama dengan orang yang dijadikan terasa indah baginya perbuatan buruknya itu dan mengikuti keinginannya?

Tafsir

مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِيْ وُعِدَ الْمُتَّقُوْنَ ۗفِيْهَآ اَنْهٰرٌ مِّنْ مَّاۤءٍ غَيْرِ اٰسِنٍۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ لَّبَنٍ لَّمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهٗ ۚوَاَنْهٰرٌ مِّنْ خَمْرٍ لَّذَّةٍ لِّلشّٰرِبِيْنَ ەۚ وَاَنْهٰرٌ مِّنْ عَسَلٍ مُّصَفًّى ۗوَلَهُمْ فِيْهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ وَمَغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ ۗ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ فِى النَّارِ وَسُقُوْا مَاۤءً حَمِيْمًا فَقَطَّعَ اَمْعَاۤءَهُمْ  ( محمد: ١٥ )

mathalu
مَّثَلُ
perumpamaan
l-janati
ٱلْجَنَّةِ
surga
allatī
ٱلَّتِى
yang
wuʿida
وُعِدَ
dijanjikan
l-mutaqūna
ٱلْمُتَّقُونَۖ
orang-orang yang bertakwa
fīhā
فِيهَآ
didalamnya
anhārun
أَنْهَٰرٌ
sungai-sungai
min
مِّن
dari
māin
مَّآءٍ
air
ghayri
غَيْرِ
tidak
āsinin
ءَاسِنٍ
berubah
wa-anhārun
وَأَنْهَٰرٌ
dan sungai-sungai
min
مِّن
dari
labanin
لَّبَنٍ
air susu
lam
لَّمْ
tidak
yataghayyar
يَتَغَيَّرْ
berubah
ṭaʿmuhu
طَعْمُهُۥ
rasanya
wa-anhārun
وَأَنْهَٰرٌ
dan sungai-sungai
min
مِّنْ
dari
khamrin
خَمْرٍ
kahmar
ladhatin
لَّذَّةٍ
lezat rasanya
lilshāribīna
لِّلشَّٰرِبِينَ
bagi orang-orang yang meminum
wa-anhārun
وَأَنْهَٰرٌ
dan sungai-sungai
min
مِّنْ
dari
ʿasalin
عَسَلٍ
madu
muṣaffan
مُّصَفًّىۖ
jernih/bening
walahum
وَلَهُمْ
dan bagi mereka
fīhā
فِيهَا
didalamnya
min
مِن
dari
kulli
كُلِّ
segala
l-thamarāti
ٱلثَّمَرَٰتِ
buah-buahan
wamaghfiratun
وَمَغْفِرَةٌ
dan ampunan
min
مِّن
dari
rabbihim
رَّبِّهِمْۖ
Tuhan mereka
kaman
كَمَنْ
seperti orang
huwa
هُوَ
ia
khālidun
خَٰلِدٌ
kekal
فِى
di dalam
l-nāri
ٱلنَّارِ
neraka
wasuqū
وَسُقُوا۟
dan mereka diberi minum
māan
مَآءً
air
ḥamīman
حَمِيمًا
mendidih
faqaṭṭaʿa
فَقَطَّعَ
maka terpotong-potong
amʿāahum
أَمْعَآءَهُمْ
isi perut mereka

Perumpamaan taman surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa; di sana ada sungai-sungai yang airnya tidak payau, dan sungai-sungai air susu yang tidak berubah rasanya, dan sungai-sungai khamar (anggur yang tidak memabukkan) yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai madu yang murni. Di dalamnya mereka memperoleh segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka. Samakah mereka dengan orang yang kekal dalam neraka, dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga ususnya terpotong-potong?

Tafsir

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّسْتَمِعُ اِلَيْكَۚ حَتّٰىٓ اِذَا خَرَجُوْا مِنْ عِنْدِكَ قَالُوْا لِلَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ مَاذَا قَالَ اٰنِفًا ۗ اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ طَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَاتَّبَعُوْٓا اَهْوَاۤءَهُمْ  ( محمد: ١٦ )

wamin'hum
وَمِنْهُم
dan diantara mereka
man
مَّن
orang
yastamiʿu
يَسْتَمِعُ
dia mendengarkan
ilayka
إِلَيْكَ
kepadamu
ḥattā
حَتَّىٰٓ
sehingga
idhā
إِذَا
apabila
kharajū
خَرَجُوا۟
mereka keluar
min
مِنْ
dari
ʿindika
عِندِكَ
sisimu
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
lilladhīna
لِلَّذِينَ
kepada orang-orang yang
ūtū
أُوتُوا۟
mereka di beri
l-ʿil'ma
ٱلْعِلْمَ
pengetahuan
mādhā
مَاذَا
apakah
qāla
قَالَ
berkata
ānifan
ءَانِفًاۚ
kemarin/tadi
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ṭabaʿa
طَبَعَ
menutup mati
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalā
عَلَىٰ
atas
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
wa-ittabaʿū
وَٱتَّبَعُوٓا۟
dan mereka mengikuti
ahwāahum
أَهْوَآءَهُمْ
hawa nafsu mereka

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan perkataanmu (Muhammad), tetapi apabila mereka telah keluar dari sisimu mereka berkata kepada orang yang telah diberi ilmu (sahabat-sahabat Nabi), “Apakah yang dikatakannya tadi?” Mereka itulah orang-orang yang dikunci hatinya oleh Allah dan mengikuti keinginannya.

Tafsir

وَالَّذِيْنَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَّاٰتٰىهُمْ تَقْوٰىهُمْ   ( محمد: ١٧ )

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
ih'tadaw
ٱهْتَدَوْا۟
mereka mendapat petunjuk
zādahum
زَادَهُمْ
Dia menambah mereka
hudan
هُدًى
petunjuk
waātāhum
وَءَاتَىٰهُمْ
dan Dia memberi mereka
taqwāhum
تَقْوَىٰهُمْ
ketakwaan mereka

Dan orang-orang yang mendapat petunjuk, Allah akan menambah petunjuk kepada mereka dan menganugerahi ketakwaan mereka.

Tafsir

فَهَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا السَّاعَةَ اَنْ تَأْتِيَهُمْ بَغْتَةً ۚ فَقَدْ جَاۤءَ اَشْرَاطُهَا ۚ فَاَنّٰى لَهُمْ اِذَا جَاۤءَتْهُمْ ذِكْرٰىهُمْ   ( محمد: ١٨ )

fahal
فَهَلْ
maka tidaklah
yanẓurūna
يَنظُرُونَ
mereka menunggu-nunggu
illā
إِلَّا
kecuali
l-sāʿata
ٱلسَّاعَةَ
hari kiamat
an
أَن
bahwa
tatiyahum
تَأْتِيَهُم
ia datang kepada mereka
baghtatan
بَغْتَةًۖ
tiba-tiba
faqad
فَقَدْ
maka sesungguhnya
jāa
جَآءَ
telah datang
ashrāṭuhā
أَشْرَاطُهَاۚ
syarat-syarat
fa-annā
فَأَنَّىٰ
maka bagaimana
lahum
لَهُمْ
bagi mereka
idhā
إِذَا
apabila
jāathum
جَآءَتْهُمْ
ia datang kepada mereka
dhik'rāhum
ذِكْرَىٰهُمْ
peringatan mereka

Maka apalagi yang mereka tunggu-tunggu selain hari Kiamat, yang akan datang kepada mereka secara tiba-tiba, karena tanda-tandanya sungguh telah datang. Maka apa gunanya bagi mereka kesadaran mereka itu apabila (hari Kiamat) itu sudah datang?

Tafsir

فَاعْلَمْ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْۢبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِۚ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوٰىكُمْ ࣖ  ( محمد: ١٩ )

fa-iʿ'lam
فَٱعْلَمْ
maka ketahuilah
annahu
أَنَّهُۥ
bahwa sesungguhnya
لَآ
tidak ada
ilāha
إِلَٰهَ
Tuhan
illā
إِلَّا
kecuali
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
wa-is'taghfir
وَٱسْتَغْفِرْ
dan mohonlah ampun
lidhanbika
لِذَنۢبِكَ
bagi dosamu
walil'mu'minīna
وَلِلْمُؤْمِنِينَ
dan bagi orang-orang mukmin
wal-mu'mināti
وَٱلْمُؤْمِنَٰتِۗ
dan orang-orang perempuan beriman
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
mengetahui
mutaqallabakum
مُتَقَلَّبَكُمْ
tempat berpindahmu
wamathwākum
وَمَثْوَىٰكُمْ
dan tempat tinggalmu

Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat usaha dan tempat tinggalmu.

Tafsir

وَيَقُوْلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَوْلَا نُزِّلَتْ سُوْرَةٌ ۚفَاِذَآ اُنْزِلَتْ سُوْرَةٌ مُّحْكَمَةٌ وَّذُكِرَ فِيْهَا الْقِتَالُ ۙرَاَيْتَ الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ يَّنْظُرُوْنَ اِلَيْكَ نَظَرَ الْمَغْشِيِّ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِۗ فَاَوْلٰى لَهُمْۚ   ( محمد: ٢٠ )

wayaqūlu
وَيَقُولُ
dan berkata
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
lawlā
لَوْلَا
mengapa tidak
nuzzilat
نُزِّلَتْ
diturunkan
sūratun
سُورَةٌۖ
suatu surat
fa-idhā
فَإِذَآ
maka apabila
unzilat
أُنزِلَتْ
diturunkan
sūratun
سُورَةٌ
suatu surat
muḥ'kamatun
مُّحْكَمَةٌ
jelas maksudnya
wadhukira
وَذُكِرَ
dan disebutkan
fīhā
فِيهَا
didalamnya
l-qitālu
ٱلْقِتَالُۙ
perang
ra-ayta
رَأَيْتَ
kamu lihat
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
فِى
didalam
qulūbihim
قُلُوبِهِم
hati mereka
maraḍun
مَّرَضٌ
penyakit
yanẓurūna
يَنظُرُونَ
mereka memandang
ilayka
إِلَيْكَ
kepadamu
naẓara
نَظَرَ
pandangan
l-maghshiyi
ٱلْمَغْشِىِّ
pingsan
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya
mina
مِنَ
dari
l-mawti
ٱلْمَوْتِۖ
kematian
fa-awlā
فَأَوْلَىٰ
maka lebih utama
lahum
لَهُمْ
bagi mereka

Dan orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak ada suatu surah (tentang perintah jihad) yang diturunkan?” Maka apabila ada suatu surah diturunkan yang jelas maksudnya dan di dalamnya tersebut (perintah) perang, engkau melihat orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit akan memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati. Tetapi itu lebih pantas bagi mereka.

Tafsir