Rabbi Qad 'Ātaytanī Mina Al-Mulki Wa `Allamtanī Min Ta'wīli Al-'Aĥādīthi Fāţira As-Samāwāti Wa Al-'Arđi 'Anta Wa Līyi Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Tawaffanī Muslimāan Wa 'Alĥiqnī Biş-Şāliĥīna.
Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang yang saleh.”
Dhālika Min 'Anbā'i Al-Ghaybi Nūĥīhi 'Ilayka Wa Mā Kunta Ladayhim 'Idh 'Ajma`ū 'Amrahum Wa Hum Yamkurūna.
Itulah sebagian berita gaib yang Kami wahyukan kepadamu (Muhammad); padahal engkau tidak berada di samping mereka, ketika mereka bersepakat mengatur tipu muslihat (untuk memasukkan Yusuf ke dalam sumur).
Wa Mā 'Aktharu An-Nāsi Wa Law Ĥaraşta Bimu'uminīna.
Dan kebanyakan manusia tidak akan beriman walaupun engkau sangat menginginkannya.
Wa Mā Tas'aluhum `Alayhi Min 'Ajrin 'In Huwa 'Illā Dhikrun Lil`ālamīna.
Dan engkau tidak meminta imbalan apa pun kepada mereka (terhadap seruanmu ini), sebab (seruan) itu adalah pengajaran bagi seluruh alam.
Wa Ka'ayyin Min 'Āyatin Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Yamurrūna `Alayhā Wa Hum `Anhā Mu`riđūna.
Dan berapa banyak tanda-tanda (kebesaran Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, namun mereka berpaling daripadanya.
Wa Mā Yu'uminu 'Aktharuhum Billāhi 'Illā Wa Hum Mushrikūna.
Dan kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah, bahkan mereka mempersekutukan-Nya.
'Afa'aminū 'An Ta'tiyahum Ghāshiyatun Min `Adhābi Allāhi 'Aw Ta'tiyahum As-Sā`atu Baghtatan Wa Hum Lā Yash`urūna.
Apakah mereka merasa aman dari kedatangan siksa Allah yang meliputi mereka, atau kedatangan Kiamat kepada mereka secara mendadak, sedang mereka tidak menyadarinya?
Qul Hadhihi Sabīlī 'Ad`ū 'Ilaá Allāhi `Alaá Başīratin 'Anā Wa Man Attaba`anī Wa Subĥāna Allāhi Wa Mā 'Anā Mina Al-Mushrikīna.
Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”
Wa Mā 'Arsalnā Min Qablika 'Illā Rijālāan Nūĥī 'Ilayhim Min 'Ahli Al-Quraá 'Afalam Yasīrū Fī Al-'Arđi Fayanžurū Kayfa Kāna `Āqibatu Al-Ladhīna Min Qablihim Wa Ladāru Al-'Ākhirati Khayrun Lilladhīna Attaqaw 'Afalā Ta`qilūna.
Dan Kami tidak mengutus sebelummu (Muhammad), melainkan orang laki-laki yang Kami berikan wahyu kepadanya di antara penduduk negeri. Tidakkah mereka bepergian di bumi lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang sebelum mereka (yang mendustakan rasul). Dan sungguh, negeri akhirat itu lebih baik bagi orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti?
Ĥattaá 'Idhā Astay'asa Ar-Rusulu Wa Žannū 'Annahum Qad Kudhibū Jā'ahum Naşrunā Fanujjiya Man Nashā'u Wa Lā Yuraddu Ba'sunā `An Al-Qawmi Al-Mujrimīna.
Sehingga apabila para rasul tidak mempunyai harapan lagi (tentang keimanan kaumnya) dan telah meyakini bahwa mereka telah didustakan, datanglah kepada mereka (para rasul) itu pertolongan Kami, lalu diselamatkan orang yang Kami kehendaki. Dan siksa Kami tidak dapat ditolak dari orang yang berdosa.