Tilka 'Āyātu Al-Kitābi Al-Mubīni.
Ini ayat-ayat Kitab (Al-Qur'an) yang jelas (dari Allah).
Natlū `Alayka Min Naba'i Mūsaá Wa Fir`awna Bil-Ĥaqqi Liqawmin Yu'uminūna.
Kami membacakan kepadamu sebagian dari kisah Musa dan Fir‘aun dengan sebenarnya untuk orang-orang yang beriman.
'Inna Fir`awna `Alā Fī Al-'Arđi Wa Ja`ala 'Ahlahā Shiya`āan Yastađ`ifu Ţā'ifatan Minhum Yudhabbiĥu 'Abnā'ahum Wa Yastaĥyī Nisā'ahum 'Innahu Kāna Mina Al-Mufsidīna.
Sungguh, Fir‘aun telah berbuat sewenang-wenang di bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dia menindas segolongan dari mereka (Bani Israil), dia menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak perempuan mereka. Sungguh, dia (Fir‘aun) termasuk orang yang berbuat kerusakan.
Wa Nurīdu 'An Namunna `Alaá Al-Ladhīna Astuđ`ifū Fī Al-'Arđi Wa Naj`alahum 'A'immatan Wa Naj`alahumu Al-Wārithīna.
Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu, dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi),
Wa Numakkina Lahum Fī Al-'Arđi Wa Nuriya Fir`awna Wa Hāmāna Wa Junūdahumā Minhum Mā Kānū Yaĥdharūna.
dan Kami teguhkan kedudukan mereka di bumi dan Kami perlihatkan kepada Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya apa yang selalu mereka takutkan dari mereka.
Wa 'Awĥaynā 'Ilaá 'Ummi Mūsaá 'An 'Arđi`īhi Fa'idhā Khifti `Alayhi Fa'alqīhi Fī Al-Yammi Wa Lā Takhāfī Wa Lā Taĥzanī 'Innā Rāddūhu 'Ilayki Wa Jā`ilūhu Mina Al-Mursalīna.
Dan Kami ilhamkan kepada ibunya Musa, “Susuilah dia (Musa), dan apabila engkau khawatir terhadapnya maka hanyutkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah engkau takut dan jangan (pula) bersedih hati, sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya salah seorang rasul.”
Fāltaqaţahu 'Ālu Fir`awna Liyakūna Lahum `Adūwāan Wa Ĥazanāan 'Inna Fir`awna Wa Hāmāna Wa Junūdahumā Kānū Khāţi'īna.
Maka dia dipungut oleh keluarga Fir‘aun agar (kelak) dia menjadi musuh dan kesedihan bagi mereka. Sungguh, Fir‘aun dan Haman bersama bala tentaranya adalah orang-orang yang bersalah.
Wa Qālat Amra'atu Fir`awna Qurratu `Aynin Lī Wa Laka Lā Taqtulūhu `Asaá 'An Yanfa`anā 'Aw Nattakhidhahu Waladāan Wa Hum Lā Yash`urūna.
Dan istri Fir‘aun berkata, “(Dia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan dia bermanfaat kepada kita atau kita ambil dia menjadi anak,” sedang mereka tidak menyadari.
Wa 'Aşbaĥa Fu'uādu 'Ummi Mūsaá Fārighāan 'In Kādat Latubdī Bihi Lawlā 'An Rabaţnā `Alaá Qalbihā Litakūna Mina Al-Mu'uminīna.
Dan hati ibu Musa menjadi kosong. Sungguh, hampir saja dia menyatakannya (rahasia tentang Musa), seandainya tidak Kami teguhkan hatinya, agar dia termasuk orang-orang yang beriman (kepada janji Allah).
القرآن الكريم: | القصص |
---|---|
Ayat Sajdah (سجدة): | - |
Nama Surat (latin): | Al-Qasas |
Surat ke-: | 28 |
Surah Alias: | - |
Surah Title: | Kisah |
Jumlah Ayat: | 88 |
Jumlah Kata: | 441 |
Jumlah Karakter: | 5800 |
Jumlah Ruku: | 8 |
Tempat diturunkan Wahyu: | Makiyyah |
Urutan Pewahyuan: | 49 |
Dimulai dari ayat: | 3252 |