Wa Min 'Āyātihi 'An Khalaqa Lakum Min 'Anfusikum 'Azwājāan Litaskunū 'Ilayhā Wa Ja`ala Baynakum Mawaddatan Wa Raĥmatan 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Liqawmin Yatafakkarūna.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.
Wa Min 'Āyātihi Khalqu As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Akhtilāfu 'Alsinatikum Wa 'Alwānikum 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Lil`ālimīna.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui.
Wa Min 'Āyātihi Manāmukum Bil-Layli Wa An-Nahāri Wa Abtighā'uukum Min Fađlihi 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Liqawmin Yasma`ūna.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah tidurmu pada waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Wa Min 'Āyātihi Yurīkum Al-Barqa Khawfāan Wa Ţama`āan Wa Yunazzilu Mina As-Samā'i Mā'an Fayuĥyī Bihi Al-'Arđa Ba`da Mawtihā 'Inna Fī Dhālika L'āyātin Liqawmin Ya`qilūna.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya, Dia memperlihatkan kilat kepadamu untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu dengan air itu dihidupkannya bumi setelah mati (kering). Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mengerti.
Wa Min 'Āyātihi 'An Taqūma As-Samā'u Wa Al-'Arđu Bi'amrihi Thumma 'Idhā Da`ākum Da`watan Mina Al-'Arđi 'Idhā 'Antum Takhrujūna.
Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah berdirinya langit dan bumi dengan kehendak-Nya. Kemudian apabila Dia memanggil kamu sekali panggil dari bumi, seketika itu kamu keluar (dari kubur).
Wa Lahu Man Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Kullun Lahu Qānitūna.
Dan milik-Nya apa yang di langit dan di bumi. Semuanya hanya kepada-Nya tunduk.
Wa Huwa Al-Ladhī Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu Wa Huwa 'Ahwanu `Alayhi Wa Lahu Al-Mathalu Al-'A`laá Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Huwa Al-`Azīzu Al-Ĥakīmu.
Dan Dialah yang memulai penciptaan, kemudian mengulanginya kembali, dan itu lebih mudah bagi-Nya. Dia memiliki sifat yang Mahatinggi di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Đaraba Lakum Mathalāan Min 'Anfusikum Hal Lakum Min Mā Malakat 'Aymānukum Min Shurakā'a Fī Mā Razaqnākum Fa'antum Fīhi Sawā'un Takhāfūnahum Kakhīfatikum 'Anfusakum Kadhālika Nufaşşilu Al-'Āyāti Liqawmin Ya`qilūna.
Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti.
Bal Attaba`a Al-Ladhīna Žalamū 'Ahwā'ahum Bighayri `Ilmin Faman Yahdī Man 'Ađalla Allāhu Wa Mā Lahum Min Nāşirīna.
Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.
Fa'aqim Wajhaka Lilddīni Ĥanīfāan Fiţrata Allāhi Allatī Faţara An-Nāsa `Alayhā Lā Tabdīla Likhalqi Allāhi Dhālika Ad-Dīnu Al-Qayyimu Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Ya`lamūna.
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,