Skip to main content

فَٱنظُرْ
maka perhatikanlah
كَيْفَ
bagaimana
كَانَ
adalah
عَٰقِبَةُ
akibat/kesudahan
مَكْرِهِمْ
tipu daya mereka
أَنَّا
bahwasanya Kami
دَمَّرْنَٰهُمْ
Kami binasakan mereka
وَقَوْمَهُمْ
dan kaum mereka
أَجْمَعِينَ
semuanya

Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Makrihim 'Annā Dammarnāhum Wa Qawmahum 'Ajma`īna.

Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.

Tafsir

فَتِلْكَ
maka itulah
بُيُوتُهُمْ
rumah-rumah mereka
خَاوِيَةًۢ
roboh/runtuh
بِمَا
dengan apa/sebab
ظَلَمُوٓا۟ۗ
mereka zalim
إِنَّ
sesungguhnya
فِى
pada
ذَٰلِكَ
yang demikian itu
لَءَايَةً
benar-benar suatu tanda/pelajaran
لِّقَوْمٍ
bagi kaum
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Fatilka Buyūtuhum Khāwiyatan Bimā Žalamū 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Ya`lamūna.

Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui.

Tafsir

وَأَنجَيْنَا
dan Kami selamatkan
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ءَامَنُوا۟
beriman
وَكَانُوا۟
dan adalah mereka
يَتَّقُونَ
mereka bertakwa

Wa 'Anjaynā Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Kānū Yattaqūna.

Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Tafsir

وَلُوطًا
dan Lut
إِذْ
ketika
قَالَ
dia berkata
لِقَوْمِهِۦٓ
kepada kaumnya
أَتَأْتُونَ
mengapa kamu mendatangkan / mengapa kamu mengerjakan
ٱلْفَٰحِشَةَ
perbuatan keji
وَأَنتُمْ
dan kalian
تُبْصِرُونَ
kamu melihat/mempunyai pandangan

Wa Lūţāan 'Idh Qāla Liqawmihi 'Ata'tūna Al-Fāĥishata Wa 'Antum Tubşirūna.

Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?”

Tafsir

أَئِنَّكُمْ
apakah sesungguhnya kamu
لَتَأْتُونَ
kamu mendatangi
ٱلرِّجَالَ
orang laki-laki
شَهْوَةً
syahwat/nafsu
مِّن
dari
دُونِ
selain/bukan
ٱلنِّسَآءِۚ
wanita
بَلْ
bahkan
أَنتُمْ
kamu
قَوْمٌ
kaum
تَجْهَلُونَ
kamu bodoh

'A'innakum Lata'tūna Ar-Rijāla Shahwatan Min Dūni An-Nisā' Bal 'Antum Qawmun Tajhalūna.

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).

Tafsir

فَمَا
maka tidak
كَانَ
ada
جَوَابَ
jawaban
قَوْمِهِۦٓ
kaumnya
إِلَّآ
kecuali
أَن
bahwa
قَالُوٓا۟
mereka berkata
أَخْرِجُوٓا۟
usirlah/keluarkan
ءَالَ
keluarga
لُوطٍ
Lut
مِّن
dari
قَرْيَتِكُمْۖ
negerimu
إِنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
أُنَاسٌ
manusia/orang-orang
يَتَطَهَّرُونَ
orang-orang yang bersih

Famā Kāna Jawāba Qawmihi 'Illā 'An Qālū 'Akhrijū 'Āla Lūţin Min Qaryatikum 'Innahum 'Unāsun Yataţahharūna.

Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, “Usirlah Lut dan keluarganya dari negerimu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci.”

Tafsir

فَأَنجَيْنَٰهُ
maka Kami selamatkan dia
وَأَهْلَهُۥٓ
dan keluarganya
إِلَّا
kecuali
ٱمْرَأَتَهُۥ
isterinya
قَدَّرْنَٰهَا
Kami menentukannya
مِنَ
dari/termasuk
ٱلْغَٰبِرِينَ
orang-orang yang tertinggal

Fa'anjaynāhu Wa 'Ahlahu 'Illā Amra'atahu Qaddarnāhā Mina Al-Ghābirīna.

Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

Tafsir

وَأَمْطَرْنَا
dan Kami turunkan hujan
عَلَيْهِم
atas mereka
مَّطَرًاۖ
hujan
فَسَآءَ
maka amat buruk
مَطَرُ
hujan
ٱلْمُنذَرِينَ
orang-orang yang diberi peringatan

Wa 'Amţarnā `Alayhim Maţarāan Fasā'a Maţaru Al-Mundharīna.

Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka sangat buruklah hujan (yang ditimpakan) pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan).

Tafsir

قُلِ
katakanlah
ٱلْحَمْدُ
segala puji
لِلَّهِ
bagi Allah
وَسَلَٰمٌ
dan kesejahteraan
عَلَىٰ
atas
عِبَادِهِ
hamba-hamba-Nya
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ٱصْطَفَىٰٓۗ
Dia memilih
ءَآللَّهُ
apakah Allah
خَيْرٌ
lebih baik
أَمَّا
apa yang
يُشْرِكُونَ
mereka persekutukan

Qul Al-Ĥamdu Lillāhi Wa Salāmun `Alaá `Ibādihi Al-Ladhīna Aşţafaá 'Āālllahu Khayrun 'Ammā Yushrikūna.

Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?”

Tafsir

أَمَّنْ
atau siapakah
خَلَقَ
telah menciptakan
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
وَأَنزَلَ
dan menurunkan
لَكُم
bagi kalian
مِّنَ
dari
ٱلسَّمَآءِ
langit
مَآءً
air
فَأَنۢبَتْنَا
dan Kami tumbuhkan
بِهِۦ
padanya
حَدَآئِقَ
kebun-kebun
ذَاتَ
yang mempunyai
بَهْجَةٍ
pemandangan indah
مَّا
tidak
كَانَ
ada
لَكُمْ
bagi kalian
أَن
bahwa
تُنۢبِتُوا۟
kamu menumbuhkan
شَجَرَهَآۗ
pohon-pohonnya
أَءِلَٰهٌ
apakah ada tuhan
مَّعَ
bersama/disamping
ٱللَّهِۚ
Allah
بَلْ
bahkan
هُمْ
mereka
قَوْمٌ
kaum
يَعْدِلُونَ
mereka berpaling

'Amman Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa 'Anzala Lakum Mina As-Samā'i Mā'an Fa'anbatnā Bihi Ĥadā'iqa Dhāta Bahjatin Mā Kāna Lakum 'An Tunbitū Shajarahā 'A'ilahun Ma`a Allāhi Bal Hum Qawmun Ya`dilūna.

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

Tafsir