Skip to main content

اَمَّنْ هٰذَا الَّذِيْ يَرْزُقُكُمْ اِنْ اَمْسَكَ رِزْقَهٗ ۚ بَلْ لَّجُّوْا فِيْ عُتُوٍّ وَّنُفُوْرٍ   ( الملك: ٢١ )

amman
أَمَّنْ
atau siapakah
hādhā
هَٰذَا
ini
alladhī
ٱلَّذِى
yang
yarzuqukum
يَرْزُقُكُمْ
memberi rezeki kamu
in
إِنْ
jika
amsaka
أَمْسَكَ
Dia menahan
riz'qahu
رِزْقَهُۥۚ
rezekinya
bal
بَل
bahkan/tetapi
lajjū
لَّجُّوا۟
mereka terus-menerus
فِى
dalam
ʿutuwwin
عُتُوٍّ
kesombongan
wanufūrin
وَنُفُورٍ
dan lari/berpaling

Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

Tafsir

اَفَمَنْ يَّمْشِيْ مُكِبًّا عَلٰى وَجْهِهٖٓ اَهْدٰىٓ اَمَّنْ يَّمْشِيْ سَوِيًّا عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ   ( الملك: ٢٢ )

afaman
أَفَمَن
maka apakah orang
yamshī
يَمْشِى
dia berjalan
mukibban
مُكِبًّا
tiarap/telengkup
ʿalā
عَلَىٰ
di atas
wajhihi
وَجْهِهِۦٓ
mukanya
ahdā
أَهْدَىٰٓ
lebih mendapat petunjuk
amman
أَمَّن
ataukah orang
yamshī
يَمْشِى
dia berjalan
sawiyyan
سَوِيًّا
sama lurus
ʿalā
عَلَىٰ
di atas
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
yang lurus

Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

Tafsir

قُلْ هُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْاَبْصَارَ وَالْاَفْـِٕدَةَۗ قَلِيْلًا مَّا تَشْكُرُوْنَ   ( الملك: ٢٣ )

qul
قُلْ
katakanlah
huwa
هُوَ
Dia
alladhī
ٱلَّذِىٓ
yang
ansha-akum
أَنشَأَكُمْ
menumbuhkan/menciptakan kamu
wajaʿala
وَجَعَلَ
dan menjadikan
lakumu
لَكُمُ
bagi kalian
l-samʿa
ٱلسَّمْعَ
pendengaran
wal-abṣāra
وَٱلْأَبْصَٰرَ
dan penglihatan
wal-afidata
وَٱلْأَفْـِٔدَةَۖ
dan hati
qalīlan
قَلِيلًا
sedikit
مَّا
apa
tashkurūna
تَشْكُرُونَ
kalian bersyukur

Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Tafsir

قُلْ هُوَ الَّذِيْ ذَرَاَكُمْ فِى الْاَرْضِ وَاِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ   ( الملك: ٢٤ )

qul
قُلْ
katakanlah
huwa
هُوَ
Dia
alladhī
ٱلَّذِى
yang
dhara-akum
ذَرَأَكُمْ
menjadikan kamu berkembang biak
فِى
di muka
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
wa-ilayhi
وَإِلَيْهِ
dan kepada-Nya
tuḥ'sharūna
تُحْشَرُونَ
kamu akan dikumpulkan

Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Tafsir

وَيَقُوْلُوْنَ مَتٰى هٰذَا الْوَعْدُ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ   ( الملك: ٢٥ )

wayaqūlūna
وَيَقُولُونَ
dan mereka berkata
matā
مَتَىٰ
kapan
hādhā
هَٰذَا
ini
l-waʿdu
ٱلْوَعْدُ
janji/ancaman
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
ṣādiqīna
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar

Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

Tafsir

قُلْ اِنَّمَا الْعِلْمُ عِنْدَ اللّٰهِ ۖوَاِنَّمَآ اَنَا۠ نَذِيْرٌ مُّبِيْنٌ   ( الملك: ٢٦ )

qul
قُلْ
katakanlah
innamā
إِنَّمَا
sesungguhnya
l-ʿil'mu
ٱلْعِلْمُ
pengetahuan
ʿinda
عِندَ
di sisi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wa-innamā
وَإِنَّمَآ
dan sesungguhnya
anā
أَنَا۠
Aku
nadhīrun
نَذِيرٌ
seorang pemberi peringatan
mubīnun
مُّبِينٌ
yang nyata

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Tafsir

فَلَمَّا رَاَوْهُ زُلْفَةً سِيْۤـَٔتْ وُجُوْهُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقِيْلَ هٰذَا الَّذِيْ كُنْتُمْ بِهٖ تَدَّعُوْنَ   ( الملك: ٢٧ )

falammā
فَلَمَّا
maka ketika
ra-awhu
رَأَوْهُ
mereka melihatnya (azab)
zul'fatan
زُلْفَةً
dekat
sīat
سِيٓـَٔتْ
menjadi buruk/jelek
wujūhu
وُجُوهُ
muka-muka
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
waqīla
وَقِيلَ
dan dikatakan
hādhā
هَٰذَا
ini
alladhī
ٱلَّذِى
yang
kuntum
كُنتُم
kalian adalah
bihi
بِهِۦ
dengannya
taddaʿūna
تَدَّعُونَ
kamu meminta

Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”

Tafsir

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَهْلَكَنِيَ اللّٰهُ وَمَنْ مَّعِيَ اَوْ رَحِمَنَاۙ فَمَنْ يُّجِيْرُ الْكٰفِرِيْنَ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ   ( الملك: ٢٨ )

qul
قُلْ
katakanlah
ara-aytum
أَرَءَيْتُمْ
adakah kamu perhatikan
in
إِنْ
jika
ahlakaniya
أَهْلَكَنِىَ
membinasakan aku
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
waman
وَمَن
dan orang-orang yang
maʿiya
مَّعِىَ
bersamaku
aw
أَوْ
atau
raḥimanā
رَحِمَنَا
Dia memberi rahmat kami
faman
فَمَن
maka barang siapa
yujīru
يُجِيرُ
menolong/melindungi
l-kāfirīna
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang yang kafir
min
مِنْ
dari
ʿadhābin
عَذَابٍ
azab
alīmin
أَلِيمٍ
yang pedih

Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

Tafsir

قُلْ هُوَ الرَّحْمٰنُ اٰمَنَّا بِهٖ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَاۚ فَسَتَعْلَمُوْنَ مَنْ هُوَ فِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍ   ( الملك: ٢٩ )

qul
قُلْ
katakanlah
huwa
هُوَ
Dia
l-raḥmānu
ٱلرَّحْمَٰنُ
Maha Pengasih
āmannā
ءَامَنَّا
kami beriman
bihi
بِهِۦ
kepada-Nya
waʿalayhi
وَعَلَيْهِ
dan atas-Nya
tawakkalnā
تَوَكَّلْنَاۖ
kami bertawakal
fasataʿlamūna
فَسَتَعْلَمُونَ
maka kelak kamu akan mengetahuinya
man
مَنْ
siapa
huwa
هُوَ
dia
فِى
dalam
ḍalālin
ضَلَٰلٍ
kesesatan
mubīnin
مُّبِينٍ
nyata

Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

Tafsir

قُلْ اَرَءَيْتُمْ اِنْ اَصْبَحَ مَاۤؤُكُمْ غَوْرًا فَمَنْ يَّأْتِيْكُمْ بِمَاۤءٍ مَّعِيْنٍ ࣖ   ( الملك: ٣٠ )

qul
قُلْ
katakanlah
ara-aytum
أَرَءَيْتُمْ
adakah kamu perhatikan
in
إِنْ
jika
aṣbaḥa
أَصْبَحَ
menjadi
māukum
مَآؤُكُمْ
air kamu
ghawran
غَوْرًا
masuk dalam tanah kering
faman
فَمَن
maka siapa
yatīkum
يَأْتِيكُم
mendatangkan kepadamu
bimāin
بِمَآءٍ
dengan air
maʿīnin
مَّعِينٍۭ
mata air/mengalir

Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

Tafsir