Skip to main content

أَمَّنْ
atau siapakah
هَٰذَا
ini
ٱلَّذِى
yang
يَرْزُقُكُمْ
memberi rezeki kamu
إِنْ
jika
أَمْسَكَ
Dia menahan
رِزْقَهُۥۚ
rezekinya
بَل
bahkan/tetapi
لَّجُّوا۟
mereka terus-menerus
فِى
dalam
عُتُوٍّ
kesombongan
وَنُفُورٍ
dan lari/berpaling

'Amman Hādhā Al-Ladhī Yarzuqukum 'In 'Amsaka Rizqahu Bal Lajjū Fī `Utūwin Wa Nufūrin.

Atau siapakah yang dapat memberimu rezeki jika Dia menahan rezeki-Nya? Bahkan mereka terus-menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri (dari kebenaran).

Tafsir

أَفَمَن
maka apakah orang
يَمْشِى
dia berjalan
مُكِبًّا
tiarap/telengkup
عَلَىٰ
di atas
وَجْهِهِۦٓ
mukanya
أَهْدَىٰٓ
lebih mendapat petunjuk
أَمَّن
ataukah orang
يَمْشِى
dia berjalan
سَوِيًّا
sama lurus
عَلَىٰ
di atas
صِرَٰطٍ
jalan
مُّسْتَقِيمٍ
yang lurus

'Afaman Yamshī Mukibbāan `Alaá Wajhihi 'Ahdaá 'Amman Yamshī Sawīyāan `Alaá Şirāţin Mustaqīmin.

Apakah orang yang merangkak dengan wajah tertelungkup yang lebih terpimpin (dalam kebenaran) ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?

Tafsir

قُلْ
katakanlah
هُوَ
Dia
ٱلَّذِىٓ
yang
أَنشَأَكُمْ
menumbuhkan/menciptakan kamu
وَجَعَلَ
dan menjadikan
لَكُمُ
bagi kalian
ٱلسَّمْعَ
pendengaran
وَٱلْأَبْصَٰرَ
dan penglihatan
وَٱلْأَفْـِٔدَةَۖ
dan hati
قَلِيلًا
sedikit
مَّا
apa
تَشْكُرُونَ
kalian bersyukur

Qul Huwa Al-Ladhī 'Ansha'akum Wa Ja`ala Lakum As-Sam`a Wa Al-'Abşāra Wa Al-'Af'idata Qalīlāan Mā Tashkurūna.

Katakanlah, “Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
هُوَ
Dia
ٱلَّذِى
yang
ذَرَأَكُمْ
menjadikan kamu berkembang biak
فِى
di muka
ٱلْأَرْضِ
bumi
وَإِلَيْهِ
dan kepada-Nya
تُحْشَرُونَ
kamu akan dikumpulkan

Qul Huwa Al-Ladhī Dhara'akum Fī Al-'Arđi Wa 'Ilayhi Tuĥsharūna.

Katakanlah, “Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.”

Tafsir

وَيَقُولُونَ
dan mereka berkata
مَتَىٰ
kapan
هَٰذَا
ini
ٱلْوَعْدُ
janji/ancaman
إِن
jika
كُنتُمْ
kalian adalah
صَٰدِقِينَ
orang-orang yang benar

Wa Yaqūlūna Mataá Hādhā Al-Wa`du 'In Kuntum Şādiqīna.

Dan mereka berkata, “Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
إِنَّمَا
sesungguhnya
ٱلْعِلْمُ
pengetahuan
عِندَ
di sisi
ٱللَّهِ
Allah
وَإِنَّمَآ
dan sesungguhnya
أَنَا۠
Aku
نَذِيرٌ
seorang pemberi peringatan
مُّبِينٌ
yang nyata

Qul 'Innamā Al-`Ilmu `Inda Allāhi Wa 'Innamā 'Anā Nadhīrun Mubīnun.

Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Tafsir

فَلَمَّا
maka ketika
رَأَوْهُ
mereka melihatnya (azab)
زُلْفَةً
dekat
سِيٓـَٔتْ
menjadi buruk/jelek
وُجُوهُ
muka-muka
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
وَقِيلَ
dan dikatakan
هَٰذَا
ini
ٱلَّذِى
yang
كُنتُم
kalian adalah
بِهِۦ
dengannya
تَدَّعُونَ
kamu meminta

Falammā Ra'awhu Zulfatan Sī'at Wujūhu Al-Ladhīna Kafarū Wa Qīla Hādhā Al-Ladhī Kuntum Bihi Tadda`ūna.

Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), “Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta.”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
أَرَءَيْتُمْ
adakah kamu perhatikan
إِنْ
jika
أَهْلَكَنِىَ
membinasakan aku
ٱللَّهُ
Allah
وَمَن
dan orang-orang yang
مَّعِىَ
bersamaku
أَوْ
atau
رَحِمَنَا
Dia memberi rahmat kami
فَمَن
maka barang siapa
يُجِيرُ
menolong/melindungi
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang yang kafir
مِنْ
dari
عَذَابٍ
azab
أَلِيمٍ
yang pedih

Qul 'Ara'aytum 'In 'Ahlakanī Allāhu Wa Man Ma`ī 'Aw Raĥimanā Faman Yujīru Al-Kāfirīna Min `Adhābin 'Alīmin.

Katakanlah (Muhammad), “Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
هُوَ
Dia
ٱلرَّحْمَٰنُ
Maha Pengasih
ءَامَنَّا
kami beriman
بِهِۦ
kepada-Nya
وَعَلَيْهِ
dan atas-Nya
تَوَكَّلْنَاۖ
kami bertawakal
فَسَتَعْلَمُونَ
maka kelak kamu akan mengetahuinya
مَنْ
siapa
هُوَ
dia
فِى
dalam
ضَلَٰلٍ
kesesatan
مُّبِينٍ
nyata

Qul Huwa Ar-Raĥmānu 'Āmannā Bihi Wa `Alayhi Tawakkalnā Fasata`lamūna Man Huwa Fī Đalālin Mubīnin.

Katakanlah, “Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata.”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
أَرَءَيْتُمْ
adakah kamu perhatikan
إِنْ
jika
أَصْبَحَ
menjadi
مَآؤُكُمْ
air kamu
غَوْرًا
masuk dalam tanah kering
فَمَن
maka siapa
يَأْتِيكُم
mendatangkan kepadamu
بِمَآءٍ
dengan air
مَّعِينٍۭ
mata air/mengalir

Qul 'Ara'aytum 'In 'Aşbaĥa Mā'uukum Ghawrāan Faman Ya'tīkum Bimā'in Ma`īnin

Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?”

Tafsir