Skip to main content

فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلّٰىۙ  ( القيامة: ٣١ )

falā
فَلَا
maka/karena tidak
ṣaddaqa
صَدَّقَ
dia membenarkan
walā
وَلَا
dan tidak
ṣallā
صَلَّىٰ
dia mengerjakan sholat

Karena dia (dahulu) tidak mau membenarkan (Al-Qur'an dan Rasul) dan tidak mau melaksanakan salat,

Tafsir

وَلٰكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۙ  ( القيامة: ٣٢ )

walākin
وَلَٰكِن
tetapi
kadhaba
كَذَّبَ
dia mendustakan
watawallā
وَتَوَلَّىٰ
dan dia berpaling

tetapi justru dia mendustakan (Rasul) dan berpaling (dari kebenaran),

Tafsir

ثُمَّ ذَهَبَ اِلٰٓى اَهْلِهٖ يَتَمَطّٰىۗ  ( القيامة: ٣٣ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
dhahaba
ذَهَبَ
dia pergi
ilā
إِلَىٰٓ
kepada
ahlihi
أَهْلِهِۦ
ahlinya/keluarganya
yatamaṭṭā
يَتَمَطَّىٰٓ
dengan sombong

kemudian dia pergi kepada keluarganya dengan sombong.

Tafsir

اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۙ  ( القيامة: ٣٤ )

awlā
أَوْلَىٰ
lebih utama/kecelakaan
laka
لَكَ
bagimu
fa-awlā
فَأَوْلَىٰ
maka lebih utama/kecelakaan

Celakalah kamu! Maka celakalah!

Tafsir

ثُمَّ اَوْلٰى لَكَ فَاَوْلٰىۗ  ( القيامة: ٣٥ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
awlā
أَوْلَىٰ
lebih utama/kecelakaan
laka
لَكَ
bagimu
fa-awlā
فَأَوْلَىٰٓ
maka lebih utama/kecelakaan

Sekali lagi, celakalah kamu (manusia)! Maka celakalah!

Tafsir

اَيَحْسَبُ الْاِنْسَانُ اَنْ يُّتْرَكَ سُدًىۗ  ( القيامة: ٣٦ )

ayaḥsabu
أَيَحْسَبُ
apakah mengira
l-insānu
ٱلْإِنسَٰنُ
manusia
an
أَن
bahwa
yut'raka
يُتْرَكَ
ia ditinggalkan
sudan
سُدًى
begitu saja

Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)?

Tafsir

اَلَمْ يَكُ نُطْفَةً مِّنْ مَّنِيٍّ يُّمْنٰى   ( القيامة: ٣٧ )

alam
أَلَمْ
bukankah
yaku
يَكُ
ia adalah
nuṭ'fatan
نُطْفَةً
setetes
min
مِّن
dari
maniyyin
مَّنِىٍّ
air mani
yum'nā
يُمْنَىٰ
ditumpahkan

Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim),

Tafsir

ثُمَّ كَانَ عَلَقَةً فَخَلَقَ فَسَوّٰىۙ  ( القيامة: ٣٨ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
kāna
كَانَ
adalah dia
ʿalaqatan
عَلَقَةً
segumpal darah
fakhalaqa
فَخَلَقَ
lalu Dia ciptakan
fasawwā
فَسَوَّىٰ
lalu Dia sempurnakan

kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya,

Tafsir

فَجَعَلَ مِنْهُ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۗ  ( القيامة: ٣٩ )

fajaʿala
فَجَعَلَ
maka/lalu Dia jadikan
min'hu
مِنْهُ
daripadanya
l-zawjayni
ٱلزَّوْجَيْنِ
dua jodoh/pasang
l-dhakara
ٱلذَّكَرَ
laki-laki
wal-unthā
وَٱلْأُنثَىٰٓ
dan perempuan

lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan.

Tafsir

اَلَيْسَ ذٰلِكَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يُّحْيِ َۧ الْمَوْتٰى ࣖ  ( القيامة: ٤٠ )

alaysa
أَلَيْسَ
tidakkah
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
biqādirin
بِقَٰدِرٍ
berkuasa
ʿalā
عَلَىٰٓ
atas
an
أَن
bahwa
yuḥ'yiya
يُحْۦِىَ
menghidupkan
l-mawtā
ٱلْمَوْتَىٰ
orang mati

Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?

Tafsir