Yubashshiruhum Rabbuhum Biraĥmatin Minhu Wa Riđwānin Wa Jannātin Lahum Fīhā Na`īmun Muqīmun.
Tuhan menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat, keridaan dan surga, mereka memperoleh kesenangan yang kekal di dalamnya,
Khālidīna Fīhā 'Abadāan 'Inna Allāha `Indahu 'Ajrun `Ažīmun.
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sungguh, di sisi Allah terdapat pahala yang besar.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tattakhidhū 'Ābā'akum Wa 'Ikhwānakum 'Awliyā'a 'In Astaĥabbū Al-Kufra `Alaá Al-'Īmāni Wa Man Yatawallahum Minkum Fa'ūlā'ika Hum Až-Žālimūna.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapakmu dan saudara-saudaramu sebagai pelindung, jika mereka lebih menyukai kekafiran daripada keimanan. Barangsiapa di antara kamu yang menjadikan mereka pelindung, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.
Qul 'In Kāna 'Ābā'uukum Wa 'Abnā'uukum Wa 'Ikhwānukum Wa 'Azwājukum Wa `Ashīratukum Wa 'Amwālun Aqtaraftumūhā Wa Tijāratun Takhshawna Kasādahā Wa Masākinu Tarđawnahā 'Aĥabba 'Ilaykum Mina Allāhi Wa Rasūlihi Wa Jihādin Fī Sabīlihi Fatarabbaşū Ĥattaá Ya'tiya Allāhu Bi'amrihi Wa Allāhu Lā Yahdī Al-Qawma Al-Fāsiqīna.
Katakanlah, “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai dari pada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Laqad Naşarakumu Allāhu Fī Mawāţina Kathīratin Wa Yawma Ĥunaynin 'Idh 'A`jabatkum Kathratukum Falam Tughni `Ankum Shay'āan Wa Đāqat `Alaykum Al-'Arđu Bimā Raĥubat Thumma Wallaytum Mudbirīna.
Sungguh, Allah telah menolong kamu (mukminin) di banyak medan perang, dan (ingatlah) Perang Hunain, ketika jumlahmu yang besar itu membanggakan kamu, tetapi (jumlah yang banyak itu) sama sekali tidak berguna bagimu, dan bumi yang luas itu terasa sempit bagimu, kemudian kamu berbalik ke belakang dan lari tunggang-langgang.
Thumma 'Anzala Allāhu Sakīnatahu `Alaá Rasūlihi Wa `Alaá Al-Mu'uminīna Wa 'Anzala Junūdāan Lam Tarawhā Wa `Adhdhaba Al-Ladhīna Kafarū Wa Dhalika Jazā'u Al-Kāfirīna.
Kemudian Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya dan kepada orang-orang yang beriman, dan Dia menurunkan bala tentara (para malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menimpakan azab kepada orang-orang kafir. Itulah balasan bagi orang-orang kafir.
Thumma Yatūbu Allāhu Min Ba`di Dhālika `Alaá Man Yashā'u Wa Allāhu Ghafūrun Raĥīmun.
Setelah itu Allah menerima tobat orang yang Dia kehendaki. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū 'Innamā Al-Mushrikūna Najasun Falā Yaqrabū Al-Masjida Al-Ĥarāma Ba`da `Āmihim Hādhā Wa 'In Khiftum `Aylatan Fasawfa Yughnīkum Allāhu Min Fađlihi 'In Shā'a 'Inna Allāha `Alīmun Ĥakīmun.
Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis (kotor jiwa), karena itu janganlah mereka mendekati Masjidilharam setelah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin (karena orang kafir tidak datang), maka Allah nanti akan memberikan kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Qātilū Al-Ladhīna Lā Yu'uminūna Billāhi Wa Lā Bil-Yawmi Al-'Ākhiri Wa Lā Yuĥarrimūna Mā Ĥarrama Allāhu Wa Rasūluhu Wa Lā Yadīnūna Dīna Al-Ĥaqqi Mina Al-Ladhīna 'Ūtū Al-Kitāba Ĥattaá Yu`ţū Al-Jizyata `An Yadin Wa Hum Şāghirūna.
Perangilah orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian, mereka yang tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan Allah dan Rasul-Nya dan mereka yang tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang telah diberikan Kitab, hingga mereka membayar jizyah (pajak) dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk.
Wa Qālat Al-Yahūdu `Uzayrun Abnu Allāhi Wa Qālat An-Naşāraá Al-Masīĥu Abnu Allāhi Dhālika Qawluhum Bi'afwāhihim Yuđāhi'ūna Qawla Al-Ladhīna Kafarū Min Qablu Qātalahum Allāhu 'Annaá Yu'ufakūna.
Dan orang-orang Yahudi berkata, “Uzair putra Allah,” dan orang-orang Nasrani berkata, “Al-Masih putra Allah.” Itulah ucapan yang keluar dari mulut mereka. Mereka meniru ucapan orang-orang kafir yang terdahulu. Allah melaknat mereka; bagaimana mereka sampai berpaling?