Skip to main content

فَمَنْۢ بَدَّلَهٗ بَعْدَمَا سَمِعَهٗ فَاِنَّمَآ اِثْمُهٗ عَلَى الَّذِيْنَ يُبَدِّلُوْنَهٗ ۗ اِنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ۗ   ( البقرة: ١٨١ )

faman
فَمَنۢ
maka barang siapa
baddalahu
بَدَّلَهُۥ
mengubahnya
baʿdamā
بَعْدَمَا
setelah
samiʿahu
سَمِعَهُۥ
apa
fa-innamā
فَإِنَّمَآ
yang mendengarnya
ith'muhu
إِثْمُهُۥ
maka sesungguhnya hanyalah
ʿalā
عَلَى
dosanya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
atas
yubaddilūnahu
يُبَدِّلُونَهُۥٓۚ
orang-orang yang
inna
إِنَّ
(mereka) mengubahnya
l-laha
ٱللَّهَ
sesungguhnya
samīʿun
سَمِيعٌ
Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mendengar

Barangsiapa mengubahnya (wasiat itu), setelah mendengarnya, maka sesungguhnya dosanya hanya bagi orang yang mengubahnya. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Tafsir

فَمَنْ خَافَ مِنْ مُّوْصٍ جَنَفًا اَوْ اِثْمًا فَاَصْلَحَ بَيْنَهُمْ فَلَآ اِثْمَ عَلَيْهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ   ( البقرة: ١٨٢ )

faman
فَمَنْ
maka barang siapa
khāfa
خَافَ
khawatir
min
مِن
dari
mūṣin
مُّوصٍ
orang yang berwasiat
janafan
جَنَفًا
berat sebelah
aw
أَوْ
atau
ith'man
إِثْمًا
berbuat dosa
fa-aṣlaḥa
فَأَصْلَحَ
maka ia mendamaikan
baynahum
بَيْنَهُمْ
diantara mereka
falā
فَلَآ
maka tidak ada
ith'ma
إِثْمَ
dosa
ʿalayhi
عَلَيْهِۚ
atasnya/baginya
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Tetapi barangsiapa khawatir bahwa pemberi wasiat (berlaku) berat sebelah atau berbuat salah, lalu dia mendamaikan antara mereka, maka dia tidak berdosa. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ  ( البقرة: ١٨٣ )

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalaykumu
عَلَيْكُمُ
atas kalian
l-ṣiyāmu
ٱلصِّيَامُ
berpuasa
kamā
كَمَا
sebagaimana
kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalā
عَلَى
atas/terhadap
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
min
مِن
dari
qablikum
قَبْلِكُمْ
sebelum kalian
laʿallakum
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
tattaqūna
تَتَّقُونَ
kamu bertakwa

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Tafsir

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ   ( البقرة: ١٨٤ )

ayyāman
أَيَّامًا
beberapa hari
maʿdūdātin
مَّعْدُودَٰتٍۚ
yang tertentu
faman
فَمَن
maka barang siapa
kāna
كَانَ
adalah ia
minkum
مِنكُم
diantara kamu
marīḍan
مَّرِيضًا
sakit
aw
أَوْ
atau
ʿalā
عَلَىٰ
atas
safarin
سَفَرٍ
perjalanan
faʿiddatun
فَعِدَّةٌ
maka hitunglah
min
مِّنْ
dari
ayyāmin
أَيَّامٍ
hari-hari
ukhara
أُخَرَۚ
lain
waʿalā
وَعَلَى
dan atas
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yuṭīqūnahu
يُطِيقُونَهُۥ
mereka berat menjalankannya
fid'yatun
فِدْيَةٌ
fidyah/denda
ṭaʿāmu
طَعَامُ
memberi makan
mis'kīnin
مِسْكِينٍۖ
seorang miskin
faman
فَمَن
maka barang siapa
taṭawwaʿa
تَطَوَّعَ
ia mengerjakan
khayran
خَيْرًا
kebaikan/kebajikan
fahuwa
فَهُوَ
maka ia
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
lahu
لَّهُۥۚ
baginya
wa-an
وَأَن
dan bahwa
taṣūmū
تَصُومُوا۟
kamu berpuasa
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
lakum
لَّكُمْۖ
bagi kalian
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
(kalian) mengetahui

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Tafsir

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ   ( البقرة: ١٨٥ )

shahru
شَهْرُ
bulan
ramaḍāna
رَمَضَانَ
Ramadhan
alladhī
ٱلَّذِىٓ
yang
unzila
أُنزِلَ
diturunkan
fīhi
فِيهِ
didalamnya
l-qur'ānu
ٱلْقُرْءَانُ
Al Quran
hudan
هُدًى
petunjuk
lilnnāsi
لِّلنَّاسِ
bagi manusia
wabayyinātin
وَبَيِّنَٰتٍ
dan penjelasan-penjelasan
mina
مِّنَ
dari
l-hudā
ٱلْهُدَىٰ
petunjuk
wal-fur'qāni
وَٱلْفُرْقَانِۚ
dan Furqan (pembeda)
faman
فَمَن
maka barang siapa
shahida
شَهِدَ
menyaksikan
minkumu
مِنكُمُ
diantara kamu
l-shahra
ٱلشَّهْرَ
bulan
falyaṣum'hu
فَلْيَصُمْهُۖ
maka hendaklah ia berpuasa
waman
وَمَن
dan barang siapa
kāna
كَانَ
adalah ia
marīḍan
مَرِيضًا
sakit
aw
أَوْ
atau
ʿalā
عَلَىٰ
atas/dalam
safarin
سَفَرٍ
perjalanan
faʿiddatun
فَعِدَّةٌ
maka hitunglah (berpuasalah)
min
مِّنْ
dari
ayyāmin
أَيَّامٍ
hari-hari
ukhara
أُخَرَۗ
lain
yurīdu
يُرِيدُ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
bikumu
بِكُمُ
dengan/untuk kalian
l-yus'ra
ٱلْيُسْرَ
kemudahan
walā
وَلَا
dan tidak
yurīdu
يُرِيدُ
dan tidak Dia menghendaki
bikumu
بِكُمُ
dengan/untuk kalian
l-ʿus'ra
ٱلْعُسْرَ
kesukaran
walituk'milū
وَلِتُكْمِلُوا۟
dan agar kamu mencukupkan
l-ʿidata
ٱلْعِدَّةَ
bilangan
walitukabbirū
وَلِتُكَبِّرُوا۟
dan hendaklah kamu mengagungkan
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ʿalā
عَلَىٰ
atas
مَا
apa
hadākum
هَدَىٰكُمْ
Dia memberi petunjuk padamu
walaʿallakum
وَلَعَلَّكُمْ
supaya kamu
tashkurūna
تَشْكُرُونَ
kalian bersyukur

Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada di bulan itu, maka berpuasalah. Dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (dia tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.

Tafsir

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ   ( البقرة: ١٨٦ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
sa-alaka
سَأَلَكَ
bertanya kepadamu
ʿibādī
عِبَادِى
hamba-hambaKu
ʿannī
عَنِّى
tentang Aku
fa-innī
فَإِنِّى
maka sesungguhnya Aku
qarībun
قَرِيبٌۖ
dekat
ujību
أُجِيبُ
Aku mengabulkan
daʿwata
دَعْوَةَ
permohonan
l-dāʿi
ٱلدَّاعِ
orang yang mendoa
idhā
إِذَا
apabila
daʿāni
دَعَانِۖ
ia berdoa kepadaKu
falyastajībū
فَلْيَسْتَجِيبُوا۟
maka hendaklah mereka memenuhi
لِى
bagiKu/kepadaKu
walyu'minū
وَلْيُؤْمِنُوا۟
dan hendaklah mereka beriman
بِى
kepadaKu
laʿallahum
لَعَلَّهُمْ
agar mereka
yarshudūna
يَرْشُدُونَ
mereka mendapat petunjuk/kebenaran

Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Tafsir

اُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ اِلٰى نِسَاۤىِٕكُمْ ۗ هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ عَلِمَ اللّٰهُ اَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُوْنَ اَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۚ فَالْـٰٔنَ بَاشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللّٰهُ لَكُمْ ۗ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتّٰى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْاَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْاَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِۖ ثُمَّ اَتِمُّوا الصِّيَامَ اِلَى الَّيْلِۚ وَلَا تُبَاشِرُوْهُنَّ وَاَنْتُمْ عَاكِفُوْنَۙ فِى الْمَسٰجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُوْدُ اللّٰهِ فَلَا تَقْرَبُوْهَاۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ  ( البقرة: ١٨٧ )

uḥilla
أُحِلَّ
dihalalkan
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
laylata
لَيْلَةَ
malam
l-ṣiyāmi
ٱلصِّيَامِ
puasa
l-rafathu
ٱلرَّفَثُ
bercampur
ilā
إِلَىٰ
kepada/dengan
nisāikum
نِسَآئِكُمْۚ
isteri-isterimu
hunna
هُنَّ
mereka
libāsun
لِبَاسٌ
pakaian
lakum
لَّكُمْ
bagi kalian
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
libāsun
لِبَاسٌ
pakaian
lahunna
لَّهُنَّۗ
bagi mereka
ʿalima
عَلِمَ
telah mengetahui
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
annakum
أَنَّكُمْ
bahwasanya kamu
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
takhtānūna
تَخْتَانُونَ
kamu khianat
anfusakum
أَنفُسَكُمْ
diri kalian sendiri
fatāba
فَتَابَ
maka Dia mengampuni
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
waʿafā
وَعَفَا
dan Dia memaafkan
ʿankum
عَنكُمْۖ
dari kalian
fal-āna
فَٱلْـَٰٔنَ
maka sekarang
bāshirūhunna
بَٰشِرُوهُنَّ
campurilah mereka
wa-ib'taghū
وَٱبْتَغُوا۟
dan carilah olehmu
مَا
apa
kataba
كَتَبَ
telah menetapkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
lakum
لَكُمْۚ
bagi kalian
wakulū
وَكُلُوا۟
dan makanlah
wa-ish'rabū
وَٱشْرَبُوا۟
dan minumlah
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga
yatabayyana
يَتَبَيَّنَ
nyata/jelas
lakumu
لَكُمُ
bagi kalian
l-khayṭu
ٱلْخَيْطُ
benang
l-abyaḍu
ٱلْأَبْيَضُ
putih
mina
مِنَ
dari
l-khayṭi
ٱلْخَيْطِ
benang
l-aswadi
ٱلْأَسْوَدِ
hitam
mina
مِنَ
dari
l-fajri
ٱلْفَجْرِۖ
waktu fajar
thumma
ثُمَّ
kemudian
atimmū
أَتِمُّوا۟
sempurnakanlah
l-ṣiyāma
ٱلصِّيَامَ
puasa
ilā
إِلَى
sampai
al-layli
ٱلَّيْلِۚ
malam
walā
وَلَا
dan janganlah
tubāshirūhunna
تُبَٰشِرُوهُنَّ
kamu mencampuri mereka
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
ʿākifūna
عَٰكِفُونَ
orang yang i'tikaf
فِى
dalam
l-masājidi
ٱلْمَسَٰجِدِۗ
masjid
til'ka
تِلْكَ
itulah
ḥudūdu
حُدُودُ
batas-batas (hukum)
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
falā
فَلَا
maka janganlah
taqrabūhā
تَقْرَبُوهَاۗ
kamu mendekatinya
kadhālika
كَذَٰلِكَ
demikianlah
yubayyinu
يُبَيِّنُ
menerangkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
āyātihi
ءَايَٰتِهِۦ
ayat-ayatNya
lilnnāsi
لِلنَّاسِ
kepada manusia
laʿallahum
لَعَلَّهُمْ
supaya mereka
yattaqūna
يَتَّقُونَ
bertakwa

Dihalalkan bagimu pada malam hari puasa bercampur dengan istrimu. Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menahan dirimu sendiri, tetapi Dia menerima tobatmu dan memaafkan kamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah bagimu. Makan dan minumlah hingga jelas bagimu (perbedaan) antara benang putih dan benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa sampai (datang) malam. Tetapi jangan kamu campuri mereka, ketika kamu beriktikaf dalam masjid. Itulah ketentuan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, agar mereka bertakwa.

Tafsir

وَلَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ وَتُدْلُوْا بِهَآ اِلَى الْحُكَّامِ لِتَأْكُلُوْا فَرِيْقًا مِّنْ اَمْوَالِ النَّاسِ بِالْاِثْمِ وَاَنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ ࣖ  ( البقرة: ١٨٨ )

walā
وَلَا
dan janganlah
takulū
تَأْكُلُوٓا۟
kamu memakan
amwālakum
أَمْوَٰلَكُم
hartamu
baynakum
بَيْنَكُم
antara kamu
bil-bāṭili
بِٱلْبَٰطِلِ
dengan batil
watud'lū
وَتُدْلُوا۟
dan kamu membawa
bihā
بِهَآ
dengannya (harta)
ilā
إِلَى
kepada
l-ḥukāmi
ٱلْحُكَّامِ
hakim
litakulū
لِتَأْكُلُوا۟
supaya kamu dapat memakan
farīqan
فَرِيقًا
sebagian
min
مِّنْ
dari
amwāli
أَمْوَٰلِ
harta
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
bil-ith'mi
بِٱلْإِثْمِ
dengan dosa
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Dan janganlah kamu makan harta di antara kamu dengan jalan yang batil, dan (janganlah) kamu menyuap dengan harta itu kepada para hakim, dengan maksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain itu dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui.

Tafsir

۞ يَسـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْاَهِلَّةِ ۗ قُلْ هِيَ مَوَاقِيْتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ ۗ وَلَيْسَ الْبِرُّ بِاَنْ تَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ ظُهُوْرِهَا وَلٰكِنَّ الْبِرَّ مَنِ اتَّقٰىۚ وَأْتُوا الْبُيُوْتَ مِنْ اَبْوَابِهَا ۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ   ( البقرة: ١٨٩ )

yasalūnaka
يَسْـَٔلُونَكَ
mereka bertanya kepadamu
ʿani
عَنِ
tentang
l-ahilati
ٱلْأَهِلَّةِۖ
bulan baru/sabit
qul
قُلْ
katakan
hiya
هِىَ
ia (bulan sabit)
mawāqītu
مَوَٰقِيتُ
tanda-tanda waktu tertentu
lilnnāsi
لِلنَّاسِ
bagi manusia
wal-ḥaji
وَٱلْحَجِّۗ
dan (ibadah) haji
walaysa
وَلَيْسَ
dan bukanlah
l-biru
ٱلْبِرُّ
kebaikan
bi-an
بِأَن
bahwa
tatū
تَأْتُوا۟
kamu memasuki/datang
l-buyūta
ٱلْبُيُوتَ
rumah-rumah
min
مِن
dari
ẓuhūrihā
ظُهُورِهَا
belakangnya
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
l-bira
ٱلْبِرَّ
kebaikan
mani
مَنِ
siapa/orang
ittaqā
ٱتَّقَىٰۗ
bertakwa
watū
وَأْتُوا۟
dan masukilah
l-buyūta
ٱلْبُيُوتَ
rumah-rumah
min
مِنْ
dari
abwābihā
أَبْوَٰبِهَاۚ
pintu-pintunya
wa-ittaqū
وَٱتَّقُوا۟
dan bertakwalah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
laʿallakum
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
tuf'liḥūna
تُفْلِحُونَ
kamu beruntung

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah, “Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.” Dan bukanlah suatu kebajikan memasuki rumah dari atasnya, tetapi kebajikan adalah (kebajikan) orang yang bertakwa. Masukilah rumah-rumah dari pintu-pintunya, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung.

Tafsir

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ   ( البقرة: ١٩٠ )

waqātilū
وَقَٰتِلُوا۟
dan perangilah
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yuqātilūnakum
يُقَٰتِلُونَكُمْ
(mereka) memerangi kamu
walā
وَلَا
dan jangan
taʿtadū
تَعْتَدُوٓا۟ۚ
kamu melampaui batas
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
yuḥibbu
يُحِبُّ
Dia menyukai
l-muʿ'tadīna
ٱلْمُعْتَدِينَ
orang-orang yang melampaui batas

Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.

Tafsir