Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Makrihim 'Annā Dammarnāhum Wa Qawmahum 'Ajma`īna.
Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.
Fatilka Buyūtuhum Khāwiyatan Bimā Žalamū 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Liqawmin Ya`lamūna.
Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui.
Wa 'Anjaynā Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Kānū Yattaqūna.
Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.
Wa Lūţāan 'Idh Qāla Liqawmihi 'Ata'tūna Al-Fāĥishata Wa 'Antum Tubşirūna.
Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?”
'A'innakum Lata'tūna Ar-Rijāla Shahwatan Min Dūni An-Nisā' Bal 'Antum Qawmun Tajhalūna.
Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).
Famā Kāna Jawāba Qawmihi 'Illā 'An Qālū 'Akhrijū 'Āla Lūţin Min Qaryatikum 'Innahum 'Unāsun Yataţahharūna.
Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, “Usirlah Lut dan keluarganya dari negerimu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci.”
Fa'anjaynāhu Wa 'Ahlahu 'Illā Amra'atahu Qaddarnāhā Mina Al-Ghābirīna.
Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).
Wa 'Amţarnā `Alayhim Maţarāan Fasā'a Maţaru Al-Mundharīna.
Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka sangat buruklah hujan (yang ditimpakan) pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan).
Qul Al-Ĥamdu Lillāhi Wa Salāmun `Alaá `Ibādihi Al-Ladhīna Aşţafaá 'Āālllahu Khayrun 'Ammā Yushrikūna.
Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?”
'Amman Khalaqa As-Samāwāti Wa Al-'Arđa Wa 'Anzala Lakum Mina As-Samā'i Mā'an Fa'anbatnā Bihi Ĥadā'iqa Dhāta Bahjatin Mā Kāna Lakum 'An Tunbitū Shajarahā 'A'ilahun Ma`a Allāhi Bal Hum Qawmun Ya`dilūna.
Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).