Skip to main content

فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ مَكْرِهِمْ اَنَّا دَمَّرْنٰهُمْ وَقَوْمَهُمْ اَجْمَعِيْنَ   ( النمل: ٥١ )

fa-unẓur
فَٱنظُرْ
maka perhatikanlah
kayfa
كَيْفَ
bagaimana
kāna
كَانَ
adalah
ʿāqibatu
عَٰقِبَةُ
akibat/kesudahan
makrihim
مَكْرِهِمْ
tipu daya mereka
annā
أَنَّا
bahwasanya Kami
dammarnāhum
دَمَّرْنَٰهُمْ
Kami binasakan mereka
waqawmahum
وَقَوْمَهُمْ
dan kaum mereka
ajmaʿīna
أَجْمَعِينَ
semuanya

Maka perhatikanlah bagaimana akibat dari tipu daya mereka, bahwa Kami membinasakan mereka dan kaum mereka semuanya.

Tafsir

فَتِلْكَ بُيُوْتُهُمْ خَاوِيَةً ۢبِمَا ظَلَمُوْاۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ   ( النمل: ٥٢ )

fatil'ka
فَتِلْكَ
maka itulah
buyūtuhum
بُيُوتُهُمْ
rumah-rumah mereka
khāwiyatan
خَاوِيَةًۢ
roboh/runtuh
bimā
بِمَا
dengan apa/sebab
ẓalamū
ظَلَمُوٓا۟ۗ
mereka zalim
inna
إِنَّ
sesungguhnya
فِى
pada
dhālika
ذَٰلِكَ
yang demikian itu
laāyatan
لَءَايَةً
benar-benar suatu tanda/pelajaran
liqawmin
لِّقَوْمٍ
bagi kaum
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Maka itulah rumah-rumah mereka yang runtuh karena kezaliman mereka. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mengetahui.

Tafsir

وَاَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَكَانُوْا يَتَّقُوْنَ   ( النمل: ٥٣ )

wa-anjaynā
وَأَنجَيْنَا
dan Kami selamatkan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
wakānū
وَكَانُوا۟
dan adalah mereka
yattaqūna
يَتَّقُونَ
mereka bertakwa

Dan Kami selamatkan orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa.

Tafsir

وَلُوْطًا اِذْ قَالَ لِقَوْمِهٖٓ اَتَأْتُوْنَ الْفَاحِشَةَ وَاَنْتُمْ تُبْصِرُوْنَ   ( النمل: ٥٤ )

walūṭan
وَلُوطًا
dan Lut
idh
إِذْ
ketika
qāla
قَالَ
dia berkata
liqawmihi
لِقَوْمِهِۦٓ
kepada kaumnya
atatūna
أَتَأْتُونَ
mengapa kamu mendatangkan / mengapa kamu mengerjakan
l-fāḥishata
ٱلْفَٰحِشَةَ
perbuatan keji
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
tub'ṣirūna
تُبْصِرُونَ
kamu melihat/mempunyai pandangan

Dan (ingatlah kisah) Lut, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah (keji), padahal kamu melihatnya (kekejian perbuatan maksiat itu)?”

Tafsir

اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّنْ دُوْنِ النِّسَاۤءِ ۗبَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ تَجْهَلُوْنَ  ( النمل: ٥٥ )

a-innakum
أَئِنَّكُمْ
apakah sesungguhnya kamu
latatūna
لَتَأْتُونَ
kamu mendatangi
l-rijāla
ٱلرِّجَالَ
orang laki-laki
shahwatan
شَهْوَةً
syahwat/nafsu
min
مِّن
dari
dūni
دُونِ
selain/bukan
l-nisāi
ٱلنِّسَآءِۚ
wanita
bal
بَلْ
bahkan
antum
أَنتُمْ
kamu
qawmun
قَوْمٌ
kaum
tajhalūna
تَجْهَلُونَ
kamu bodoh

Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) syahwat(mu), bukan (mendatangi) perempuan? Sungguh, kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu).

Tafsir

۞ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوْٓا اَخْرِجُوْٓا اٰلَ لُوْطٍ مِّنْ قَرْيَتِكُمْۙ اِنَّهُمْ اُنَاسٌ يَّتَطَهَّرُوْنَ   ( النمل: ٥٦ )

famā
فَمَا
maka tidak
kāna
كَانَ
ada
jawāba
جَوَابَ
jawaban
qawmihi
قَوْمِهِۦٓ
kaumnya
illā
إِلَّآ
kecuali
an
أَن
bahwa
qālū
قَالُوٓا۟
mereka berkata
akhrijū
أَخْرِجُوٓا۟
usirlah/keluarkan
āla
ءَالَ
keluarga
lūṭin
لُوطٍ
Lut
min
مِّن
dari
qaryatikum
قَرْيَتِكُمْۖ
negerimu
innahum
إِنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
unāsun
أُنَاسٌ
manusia/orang-orang
yataṭahharūna
يَتَطَهَّرُونَ
orang-orang yang bersih

Jawaban kaumnya tidak lain hanya dengan mengatakan, “Usirlah Lut dan keluarganya dari negerimu; sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (menganggap dirinya) suci.”

Tafsir

فَاَنْجَيْنٰهُ وَاَهْلَهٗٓ اِلَّا امْرَاَتَهٗ قَدَّرْنٰهَا مِنَ الْغٰبِرِيْنَ   ( النمل: ٥٧ )

fa-anjaynāhu
فَأَنجَيْنَٰهُ
maka Kami selamatkan dia
wa-ahlahu
وَأَهْلَهُۥٓ
dan keluarganya
illā
إِلَّا
kecuali
im'ra-atahu
ٱمْرَأَتَهُۥ
isterinya
qaddarnāhā
قَدَّرْنَٰهَا
Kami menentukannya
mina
مِنَ
dari/termasuk
l-ghābirīna
ٱلْغَٰبِرِينَ
orang-orang yang tertinggal

Maka Kami selamatkan dia dan keluarganya, kecuali istrinya. Kami telah menentukan dia termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan).

Tafsir

وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَّطَرًاۚ فَسَاۤءَ مَطَرُ الْمُنْذَرِيْنَ ࣖ   ( النمل: ٥٨ )

wa-amṭarnā
وَأَمْطَرْنَا
dan Kami turunkan hujan
ʿalayhim
عَلَيْهِم
atas mereka
maṭaran
مَّطَرًاۖ
hujan
fasāa
فَسَآءَ
maka amat buruk
maṭaru
مَطَرُ
hujan
l-mundharīna
ٱلْمُنذَرِينَ
orang-orang yang diberi peringatan

Dan Kami hujani mereka dengan hujan (batu), maka sangat buruklah hujan (yang ditimpakan) pada orang-orang yang diberi peringatan itu (tetapi tidak mengindahkan).

Tafsir

قُلِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَسَلٰمٌ عَلٰى عِبَادِهِ الَّذِيْنَ اصْطَفٰىۗ ءٰۤاللّٰهُ خَيْرٌ اَمَّا يُشْرِكُوْنَ ۔   ( النمل: ٥٩ )

quli
قُلِ
katakanlah
l-ḥamdu
ٱلْحَمْدُ
segala puji
lillahi
لِلَّهِ
bagi Allah
wasalāmun
وَسَلَٰمٌ
dan kesejahteraan
ʿalā
عَلَىٰ
atas
ʿibādihi
عِبَادِهِ
hamba-hamba-Nya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
iṣ'ṭafā
ٱصْطَفَىٰٓۗ
Dia memilih
āllahu
ءَآللَّهُ
apakah Allah
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
ammā
أَمَّا
apa yang
yush'rikūna
يُشْرِكُونَ
mereka persekutukan

Katakanlah (Muhammad), “Segala puji bagi Allah dan salam sejahtera atas hamba-hamba-Nya yang dipilih-Nya. Apakah Allah yang lebih baik, ataukah apa yang mereka persekutukan (dengan Dia)?”

Tafsir

اَمَّنْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَاَنْزَلَ لَكُمْ مِّنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا بِهٖ حَدَاۤىِٕقَ ذَاتَ بَهْجَةٍۚ مَا كَانَ لَكُمْ اَنْ تُنْۢبِتُوْا شَجَرَهَاۗ ءَاِلٰهٌ مَّعَ اللّٰهِ ۗبَلْ هُمْ قَوْمٌ يَّعْدِلُوْنَ ۗ   ( النمل: ٦٠ )

amman
أَمَّنْ
atau siapakah
khalaqa
خَلَقَ
telah menciptakan
l-samāwāti
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
wal-arḍa
وَٱلْأَرْضَ
dan bumi
wa-anzala
وَأَنزَلَ
dan menurunkan
lakum
لَكُم
bagi kalian
mina
مِّنَ
dari
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
langit
māan
مَآءً
air
fa-anbatnā
فَأَنۢبَتْنَا
dan Kami tumbuhkan
bihi
بِهِۦ
padanya
ḥadāiqa
حَدَآئِقَ
kebun-kebun
dhāta
ذَاتَ
yang mempunyai
bahjatin
بَهْجَةٍ
pemandangan indah
مَّا
tidak
kāna
كَانَ
ada
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
an
أَن
bahwa
tunbitū
تُنۢبِتُوا۟
kamu menumbuhkan
shajarahā
شَجَرَهَآۗ
pohon-pohonnya
a-ilāhun
أَءِلَٰهٌ
apakah ada tuhan
maʿa
مَّعَ
bersama/disamping
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
bal
بَلْ
bahkan
hum
هُمْ
mereka
qawmun
قَوْمٌ
kaum
yaʿdilūna
يَعْدِلُونَ
mereka berpaling

Bukankah Dia (Allah) yang menciptakan langit dan bumi dan yang menurunkan air dari langit untukmu, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu kebun-kebun yang berpemandangan indah? Kamu tidak akan mampu menumbuhkan pohon-pohonnya. Apakah di samping Allah ada tuhan (yang lain)? Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang menyimpang (dari kebenaran).

Tafsir