Wa 'Idh Qīla Lahum Askunū Hadhihi Al-Qaryata Wa Kulū Minhā Ĥaythu Shi'tum Wa Qūlū Ĥiţţatun Wa Adkhulū Al-Bāba Sujjadāan Naghfir Lakum Khaţī'ātikum Sanazīdu Al-Muĥsinīna.
Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil), “Diamlah di negeri ini (Baitulmaqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki.” Dan katakanlah, “Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.” Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.
Fabaddala Al-Ladhīna Žalamū Minhum Qawlāan Ghayra Al-Ladhī Qīla Lahum Fa'arsalnā `Alayhim Rijzāan Mina As-Samā'i Bimā Kānū Yažlimūna.
Maka orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.
Wa As'alhum `An Al-Qaryati Allatī Kānat Ĥāđirata Al-Baĥri 'Idh Ya`dūna Fī As-Sabti 'Idh Ta'tīhim Ĥītānuhum Yawma Sabtihim Shurra`āan Wa Yawma Lā Yasbitūna Lā Ta'tīhim Kadhālika Nablūhum Bimā Kānū Yafsuqūna.
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, (yaitu) ketika datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, padahal pada hari-hari yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami menguji mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
Wa 'Idh Qālat 'Ummatun Minhum Lima Ta`ižūna Qawmāan Allāhu Muhlikuhum 'Aw Mu`adhdhibuhum `Adhābāan Shadīdāan Qālū Ma`dhiratan 'Ilaá Rabbikum Wa La`allahum Yattaqūna.
Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”
Falammā Nasū Mā Dhukkirū Bihi 'Anjaynā Al-Ladhīna Yanhawna `An As-Sū'i Wa 'Akhadhnā Al-Ladhīna Žalamū Bi`adhābin Ba'īsin Bimā Kānū Yafsuqūna.
Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.
Falammā `Ataw `An Mā Nuhū `Anhu Qulnā Lahum Kūnū Qiradatan Khāsi'īna.
Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.”
Wa 'Idh Ta'adhdhana Rabbuka Layab`athanna `Alayhim 'Ilaá Yawmi Al-Qiyāmati Man Yasūmuhum Sū'a Al-`Adhābi 'Inna Rabbaka Lasarī`u Al-`Iqābi Wa 'Innahu Laghafūrun Raĥīmun.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sungguh, Dia akan mengirim orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka (orang Yahudi) sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Wa Qaţţa`nāhum Fī Al-'Arđi 'Umamāan Minhumu Aş-Şāliĥūna Wa Minhum Dūna Dhālika Wa Balawnāhum Bil-Ĥasanāti Wa As-Sayyi'āti La`allahum Yarji`ūna.
Dan Kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).
Fakhalafa Min Ba`dihim Khalfun Warithū Al-Kitāba Ya'khudhūna `Arađa Hādhā Al-'Adnaá Wa Yaqūlūna Sayughfaru Lanā Wa 'In Ya'tihim `Arađun Mithluhu Ya'khudhūhu 'Alam Yu'ukhadh `Alayhim Mīthāqu Al-Kitābi 'An Lā Yaqūlū `Alaá Allāhi 'Illā Al-Ĥaqqa Wa Darasū Mā Fīhi Wa Ad-Dāru Al-'Ākhiratu Khayrun Lilladhīna Yattaqūna 'Afalā Ta`qilūna.
Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, “Kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti?
Wa Al-Ladhīna Yumassikūna Bil-Kitābi Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata 'Innā Lā Nuđī`u 'Ajra Al-Muşliĥīna.
Dan orang-orang yang berpegang teguh pada Kitab (Taurat) serta melaksanakan salat, (akan diberi pahala). Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang saleh.