Skip to main content

وَاِذْ قِيْلَ لَهُمُ اسْكُنُوْا هٰذِهِ الْقَرْيَةَ وَكُلُوْا مِنْهَا حَيْثُ شِئْتُمْ وَقُوْلُوْا حِطَّةٌ وَّادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا نَّغْفِرْ لَكُمْ خَطِيْۤـٰٔتِكُمْۗ سَنَزِيْدُ الْمُحْسِنِيْنَ  ( الأعراف: ١٦١ )

wa-idh
وَإِذْ
dan ketika
qīla
قِيلَ
dikatakan
lahumu
لَهُمُ
kepada mereka
us'kunū
ٱسْكُنُوا۟
berdiamlah
hādhihi
هَٰذِهِ
ini
l-qaryata
ٱلْقَرْيَةَ
negeri
wakulū
وَكُلُوا۟
dan makanlah
min'hā
مِنْهَا
daripadanya
ḥaythu
حَيْثُ
dimana saja
shi'tum
شِئْتُمْ
kalian kehendaki
waqūlū
وَقُولُوا۟
dan katakanlah
ḥiṭṭatun
حِطَّةٌ
bebaskanlah dari dosa kami
wa-ud'khulū
وَٱدْخُلُوا۟
dan masuklah
l-bāba
ٱلْبَابَ
pintu gerbang
sujjadan
سُجَّدًا
membungkuk
naghfir
نَّغْفِرْ
Kami memberi ampunan
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
khaṭīātikum
خَطِيٓـَٰٔتِكُمْۚ
kesalahan-kesalahan kamu
sanazīdu
سَنَزِيدُ
akan Kami tambah
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat baik

Dan (ingatlah), ketika dikatakan kepada mereka (Bani Israil), “Diamlah di negeri ini (Baitulmaqdis) dan makanlah dari (hasil bumi)nya di mana saja kamu kehendaki.” Dan katakanlah, “Bebaskanlah kami dari dosa kami dan masukilah pintu gerbangnya sambil membungkuk, niscaya Kami ampuni kesalahan-kesalahanmu.” Kelak akan Kami tambah (pahala) kepada orang-orang yang berbuat baik.

Tafsir

فَبَدَّلَ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا مِنْهُمْ قَوْلًا غَيْرَ الَّذِيْ قِيْلَ لَهُمْ فَاَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِجْزًا مِّنَ السَّمَاۤءِ بِمَا كَانُوْا يَظْلِمُوْنَ ࣖ   ( الأعراف: ١٦٢ )

fabaddala
فَبَدَّلَ
maka mengganti
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ẓalamū
ظَلَمُوا۟
(mereka) dzalim
min'hum
مِنْهُمْ
diantara mereka
qawlan
قَوْلًا
perkataan
ghayra
غَيْرَ
bukan
alladhī
ٱلَّذِى
yang
qīla
قِيلَ
dikatakan
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
fa-arsalnā
فَأَرْسَلْنَا
maka Kami kirimkan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
rij'zan
رِجْزًا
siksaan/azab
mina
مِّنَ
dari
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
langit
bimā
بِمَا
dengan apa/disebabkan
kānū
كَانُوا۟
mereka adalah
yaẓlimūna
يَظْلِمُونَ
mereka berbuat dzalim

Maka orang-orang yang zalim di antara mereka mengganti (perkataan itu) dengan perkataan yang tidak dikatakan kepada mereka, maka Kami timpakan kepada mereka azab dari langit disebabkan kezaliman mereka.

Tafsir

وَسْـَٔلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِۘ اِذْ يَعْدُوْنَ فِى السَّبْتِ اِذْ تَأْتِيْهِمْ حِيْتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَّيَوْمَ لَا يَسْبِتُوْنَۙ لَا تَأْتِيْهِمْ ۛ كَذٰلِكَ ۛنَبْلُوْهُمْ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ  ( الأعراف: ١٦٣ )

wasalhum
وَسْـَٔلْهُمْ
dan tanyakan kepada mereka
ʿani
عَنِ
dari/tentang
l-qaryati
ٱلْقَرْيَةِ
negeri
allatī
ٱلَّتِى
yang
kānat
كَانَتْ
adalah
ḥāḍirata
حَاضِرَةَ
dekat
l-baḥri
ٱلْبَحْرِ
laut
idh
إِذْ
ketika
yaʿdūna
يَعْدُونَ
mereka melanggar aturan
فِى
pada
l-sabti
ٱلسَّبْتِ
hari Sabtu
idh
إِذْ
ketika
tatīhim
تَأْتِيهِمْ
datang kepada mereka
ḥītānuhum
حِيتَانُهُمْ
ikan-ikan mereka
yawma
يَوْمَ
pada hari
sabtihim
سَبْتِهِمْ
Sabtu mereka
shurraʿan
شُرَّعًا
permukaan air
wayawma
وَيَوْمَ
dan hari
لَا
tidak
yasbitūna
يَسْبِتُونَۙ
hari sabtu
لَا
tidak
tatīhim
تَأْتِيهِمْۚ
datang kepada mereka
kadhālika
كَذَٰلِكَ
demikianlah
nablūhum
نَبْلُوهُم
Kami mencoba mereka
bimā
بِمَا
dengan apa/disebabkan
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yafsuqūna
يَفْسُقُونَ
mereka berbuat fasik

Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, (yaitu) ketika datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, padahal pada hari-hari yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami menguji mereka disebabkan mereka berlaku fasik.

Tafsir

وَاِذْ قَالَتْ اُمَّةٌ مِّنْهُمْ لِمَ تَعِظُوْنَ قَوْمًاۙ ۨاللّٰهُ مُهْلِكُهُمْ اَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيْدًاۗ قَالُوْا مَعْذِرَةً اِلٰى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُوْنَ  ( الأعراف: ١٦٤ )

wa-idh
وَإِذْ
dan ketika
qālat
قَالَتْ
berkata
ummatun
أُمَّةٌ
suatu ummat
min'hum
مِّنْهُمْ
dari/diantara mereka
lima
لِمَ
mengapa
taʿiẓūna
تَعِظُونَ
kamu menasehati
qawman
قَوْمًاۙ
kaum
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
muh'likuhum
مُهْلِكُهُمْ
membinasakan mereka
aw
أَوْ
atau
muʿadhibuhum
مُعَذِّبُهُمْ
mengazab mereka
ʿadhāban
عَذَابًا
azab
shadīdan
شَدِيدًاۖ
sangat keras
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
maʿdhiratan
مَعْذِرَةً
alasan
ilā
إِلَىٰ
kepada
rabbikum
رَبِّكُمْ
Tuhan kalian
walaʿallahum
وَلَعَلَّهُمْ
dan agar mereka
yattaqūna
يَتَّقُونَ
mereka bertakwa

Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kamu menasihati kaum yang akan dibinasakan atau diazab Allah dengan azab yang sangat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (lepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan agar mereka bertakwa.”

Tafsir

فَلَمَّا نَسُوْا مَا ذُكِّرُوْا بِهٖٓ اَنْجَيْنَا الَّذِيْنَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوْۤءِ وَاَخَذْنَا الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا بِعَذَابٍۢ بَـِٔيْسٍۢ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ  ( الأعراف: ١٦٥ )

falammā
فَلَمَّا
maka setelah
nasū
نَسُوا۟
mereka melupakan
مَا
apa
dhukkirū
ذُكِّرُوا۟
mereka diperingatkan
bihi
بِهِۦٓ
dengannya
anjaynā
أَنجَيْنَا
Kami selamatkan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yanhawna
يَنْهَوْنَ
(mereka) melarang
ʿani
عَنِ
dari
l-sūi
ٱلسُّوٓءِ
berbuat jahat
wa-akhadhnā
وَأَخَذْنَا
dan Kami timpakan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ẓalamū
ظَلَمُوا۟
(mereka) dzalim
biʿadhābin
بِعَذَابٍۭ
dengan siksaan
baīsin
بَـِٔيسٍۭ
buruk/keras
bimā
بِمَا
dengan apa/disebabkan
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yafsuqūna
يَفْسُقُونَ
mereka berbuat fasik

Maka setelah mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang orang berbuat jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik.

Tafsir

فَلَمَّا عَتَوْا عَنْ مَّا نُهُوْا عَنْهُ قُلْنَا لَهُمْ كُوْنُوْا قِرَدَةً خَاسِـِٕيْنَ  ( الأعراف: ١٦٦ )

falammā
فَلَمَّا
maka setelah
ʿataw
عَتَوْا۟
mereka melanggar
ʿan
عَن
dari/terhadap
مَّا
apa
nuhū
نُهُوا۟
mereka dilarang
ʿanhu
عَنْهُ
daripadanya
qul'nā
قُلْنَا
Kami katakan
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
kūnū
كُونُوا۟
jadilah kamu
qiradatan
قِرَدَةً
kera
khāsiīna
خَٰسِـِٔينَ
yang hina

Maka setelah mereka bersikap sombong terhadap segala apa yang dilarang. Kami katakan kepada mereka, “Jadilah kamu kera yang hina.”

Tafsir

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكَ لَيَبْعَثَنَّ عَلَيْهِمْ اِلٰى يَوْمِ الْقِيٰمَةِ مَنْ يَّسُوْمُهُمْ سُوْۤءَ الْعَذَابِۗ اِنَّ رَبَّكَ لَسَرِيْعُ الْعِقَابِۖ وَاِنَّهٗ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ  ( الأعراف: ١٦٧ )

wa-idh
وَإِذْ
dan ketika
ta-adhana
تَأَذَّنَ
memberitahukan
rabbuka
رَبُّكَ
Tuhanmu
layabʿathanna
لَيَبْعَثَنَّ
sungguh Dia akan mengirim
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
ata/kepada mereka
ilā
إِلَىٰ
sampai
yawmi
يَوْمِ
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِ
kiamat
man
مَن
siapa/orang
yasūmuhum
يَسُومُهُمْ
akan menimpa kepada mereka
sūa
سُوٓءَ
seburuk-buruk
l-ʿadhābi
ٱلْعَذَابِۗ
azab
inna
إِنَّ
sesungguhnya
rabbaka
رَبَّكَ
Tuhanmu
lasarīʿu
لَسَرِيعُ
amat cepat
l-ʿiqābi
ٱلْعِقَابِۖ
siksa(Nya)
wa-innahu
وَإِنَّهُۥ
dan sesungguhnya Dia
laghafūrun
لَغَفُورٌ
sungguh Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu memberitahukan, bahwa sungguh, Dia akan mengirim orang-orang yang akan menimpakan azab yang seburuk-buruknya kepada mereka (orang Yahudi) sampai hari Kiamat. Sesungguhnya Tuhanmu sangat cepat siksa-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

وَقَطَّعْنٰهُمْ فِى الْاَرْضِ اُمَمًاۚ مِنْهُمُ الصّٰلِحُوْنَ وَمِنْهُمْ دُوْنَ ذٰلِكَ ۖوَبَلَوْنٰهُمْ بِالْحَسَنٰتِ وَالسَّيِّاٰتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُوْنَ  ( الأعراف: ١٦٨ )

waqaṭṭaʿnāhum
وَقَطَّعْنَٰهُمْ
dan Kami membagi-bagi mereka
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
umaman
أُمَمًاۖ
beberapa golongan
min'humu
مِّنْهُمُ
diantara mereka
l-ṣāliḥūna
ٱلصَّٰلِحُونَ
orang-orang yang saleh
wamin'hum
وَمِنْهُمْ
dan diantara mereka
dūna
دُونَ
tidaklah
dhālika
ذَٰلِكَۖ
demikian
wabalawnāhum
وَبَلَوْنَٰهُم
dan Kami coba mereka
bil-ḥasanāti
بِٱلْحَسَنَٰتِ
dengan yang baik-baik
wal-sayiāti
وَٱلسَّيِّـَٔاتِ
dan yang buruk-buruk
laʿallahum
لَعَلَّهُمْ
supaya mereka
yarjiʿūna
يَرْجِعُونَ
mereka kembali

Dan Kami pecahkan mereka di dunia ini menjadi beberapa golongan; di antaranya ada orang-orang yang saleh dan ada yang tidak demikian. Dan Kami uji mereka dengan (nikmat) yang baik-baik dan (bencana) yang buruk-buruk, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

Tafsir

فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ وَّرِثُوا الْكِتٰبَ يَأْخُذُوْنَ عَرَضَ هٰذَا الْاَدْنٰى وَيَقُوْلُوْنَ سَيُغْفَرُ لَنَاۚ وَاِنْ يَّأْتِهِمْ عَرَضٌ مِّثْلُهٗ يَأْخُذُوْهُۗ اَلَمْ يُؤْخَذْ عَلَيْهِمْ مِّيْثَاقُ الْكِتٰبِ اَنْ لَّا يَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَقَّ وَدَرَسُوْا مَا فِيْهِۗ وَالدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ  ( الأعراف: ١٦٩ )

fakhalafa
فَخَلَفَ
maka datang
min
مِنۢ
dari
baʿdihim
بَعْدِهِمْ
sesudah mereka
khalfun
خَلْفٌ
pengganti/generasi
warithū
وَرِثُوا۟
mereka mewarisi
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
kitab
yakhudhūna
يَأْخُذُونَ
mereka mengambil
ʿaraḍa
عَرَضَ
harta benda dunia
hādhā
هَٰذَا
ini
l-adnā
ٱلْأَدْنَىٰ
yang rendah
wayaqūlūna
وَيَقُولُونَ
dan mereka mengatakan
sayugh'faru
سَيُغْفَرُ
akan diampuni
lanā
لَنَا
bagi kami
wa-in
وَإِن
dan jika
yatihim
يَأْتِهِمْ
datang kepada mereka
ʿaraḍun
عَرَضٌ
harta benda (dunia)
mith'luhu
مِّثْلُهُۥ
sebanyak itu
yakhudhūhu
يَأْخُذُوهُۚ
mereka mengambilnya
alam
أَلَمْ
bukankah
yu'khadh
يُؤْخَذْ
diambil
ʿalayhim
عَلَيْهِم
atas mereka
mīthāqu
مِّيثَٰقُ
perjanjian
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
kitab
an
أَن
bahwa
لَّا
tidak
yaqūlū
يَقُولُوا۟
mereka mengatakan
ʿalā
عَلَى
atas/terhadap
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
illā
إِلَّا
kecuali
l-ḥaqa
ٱلْحَقَّ
yang benar
wadarasū
وَدَرَسُوا۟
dan mereka mempelajari
مَا
apa
fīhi
فِيهِۗ
didalamnya
wal-dāru
وَٱلدَّارُ
dan kampung
l-ākhiratu
ٱلْءَاخِرَةُ
akhirat
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
lilladhīna
لِّلَّذِينَ
bagi orang-orang yang
yattaqūna
يَتَّقُونَۗ
(mereka) bertakwa
afalā
أَفَلَا
maka apakah tidak
taʿqilūna
تَعْقِلُونَ
kalian menggunakan akal

Maka setelah mereka, datanglah generasi (yang jahat) yang mewarisi Taurat, yang mengambil harta benda dunia yang rendah ini. Lalu mereka berkata, “Kami akan diberi ampun.” Dan kelak jika harta benda dunia datang kepada mereka sebanyak itu (pula), niscaya mereka akan mengambilnya (juga). Bukankah mereka sudah terikat perjanjian dalam Kitab (Taurat) bahwa mereka tidak akan mengatakan terhadap Allah, kecuali yang benar, padahal mereka telah mempelajari apa yang tersebut di dalamnya? Negeri akhirat itu lebih baik bagi mereka yang bertakwa. Maka tidakkah kamu mengerti?

Tafsir

وَالَّذِيْنَ يُمَسِّكُوْنَ بِالْكِتٰبِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَۗ اِنَّا لَا نُضِيْعُ اَجْرَ الْمُصْلِحِيْنَ  ( الأعراف: ١٧٠ )

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
yumassikūna
يُمَسِّكُونَ
(mereka) berpegang teguh
bil-kitābi
بِٱلْكِتَٰبِ
dengan Kitab
wa-aqāmū
وَأَقَامُوا۟
dan mereka mendirikan
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
لَا
tidak
nuḍīʿu
نُضِيعُ
Kami menyia-nyiakan
ajra
أَجْرَ
pahala
l-muṣ'liḥīna
ٱلْمُصْلِحِينَ
orang-orang yang mengadakan perbaikan

Dan orang-orang yang berpegang teguh pada Kitab (Taurat) serta melaksanakan salat, (akan diberi pahala). Sungguh, Kami tidak akan menghilangkan pahala orang-orang saleh.

Tafsir