Skip to main content

وَإِذْ
dan ketika
نَتَقْنَا
Kami goncangkan
ٱلْجَبَلَ
gunung
فَوْقَهُمْ
diatas mereka
كَأَنَّهُۥ
seakan-akan
ظُلَّةٌ
naungan
وَظَنُّوٓا۟
dan mereka mengira
أَنَّهُۥ
bahwasanya ia
وَاقِعٌۢ
jatuh/menimpa
بِهِمْ
kepada mereka
خُذُوا۟
ambillah
مَآ
apa
ءَاتَيْنَٰكُم
telah Kami berikan kepadamu
بِقُوَّةٍ
dengan kuat
وَٱذْكُرُوا۟
dan ingatlah
مَا
apa
فِيهِ
didalamnya
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
تَتَّقُونَ
kamu bertakwa

Wa 'Idh Nataqnā Al-Jabala Fawqahum Ka'annahu Žullatun Wa Žannū 'Annahu Wāqi`un Bihim Khudhū Mā 'Ātaynākum Biqūwatin Wa Adhkurū Mā Fīhi La`allakum Tattaqūna.

Dan (ingatlah) ketika Kami mengangkat gunung ke atas mereka, seakan-akan (gunung) itu naungan awan dan mereka yakin bahwa (gunung) itu akan jatuh menimpa mereka. (Dan Kami firmankan kepada mereka), “Peganglah dengan teguh apa yang telah Kami berikan kepadamu, serta ingatlah selalu (amalkanlah) apa yang tersebut di dalamnya agar kamu menjadi orang-orang bertakwa.”

Tafsir

وَإِذْ
dan ketika
أَخَذَ
mengeluarkan
رَبُّكَ
Tuhanmu
مِنۢ
dari
بَنِىٓ
anak-anak
ءَادَمَ
Adam
مِن
dari
ظُهُورِهِمْ
punggung mereka
ذُرِّيَّتَهُمْ
keturunan mereka
وَأَشْهَدَهُمْ
dan (Allah) mengambil saksi pada mereka
عَلَىٰٓ
atas
أَنفُسِهِمْ
jiwa mereka
أَلَسْتُ
bukankah Aku ini
بِرَبِّكُمْۖ
dengan Tuhanmu
قَالُوا۟
mereka berkata
بَلَىٰۛ
ya betul
شَهِدْنَآۛ
kami menjadi saksi
أَن
supaya
تَقُولُوا۟
kamu mengatakan
يَوْمَ
pada hari
ٱلْقِيَٰمَةِ
kiamat
إِنَّا
sesungguhnya kami
كُنَّا
adalah kami
عَنْ
dari/tentang
هَٰذَا
ini
غَٰفِلِينَ
orang-orang yang lalai

Wa 'Idh 'Akhadha Rabbuka Min Banī 'Ādama Min Žuhūrihim Dhurrīyatahum Wa 'Ash/hadahum `Alaá 'Anfusihim 'Alastu Birabbikum Qālū Balaá Shahidnā 'An Taqūlū Yawma Al-Qiyāmati 'Innā Kunnā `An Hādhā Ghāfilīna.

Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.”

Tafsir

أَوْ
atau
تَقُولُوٓا۟
kamu mengatakan
إِنَّمَآ
sesungguhnya
أَشْرَكَ
telah menyekutukan
ءَابَآؤُنَا
bapak-bapak kami
مِن
dari
قَبْلُ
sebelum
وَكُنَّا
dan kami adalah
ذُرِّيَّةً
keturunan
مِّنۢ
dari
بَعْدِهِمْۖ
sesudahnya
أَفَتُهْلِكُنَا
apakah Engkau akan membinasakan kami
بِمَا
dengan apa
فَعَلَ
perbuatan
ٱلْمُبْطِلُونَ
orang-orang yang sesat

'Aw Taqūlū 'Innamā 'Ashraka 'Ābā'uunā Min Qablu Wa Kunnā Dhurrīyatan Min Ba`dihim 'Afatuhlikunā Bimā Fa`ala Al-Mubţilūna.

Atau agar kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya nenek moyang kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami adalah keturunan yang (datang) setelah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang (dahulu) yang sesat?”

Tafsir

وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
نُفَصِّلُ
Kami menjelaskan
ٱلْءَايَٰتِ
ayat-ayat itu
وَلَعَلَّهُمْ
dan agar mereka
يَرْجِعُونَ
mereka kembali

Wa Kadhalika Nufaşşilu Al-'Āyāti Wa Litastabīna Sabīlu Al-Mujrimīna.

Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).

Tafsir

وَٱتْلُ
dan bacakanlah
عَلَيْهِمْ
atas/kepada mereka
نَبَأَ
berita
ٱلَّذِىٓ
yang
ءَاتَيْنَٰهُ
Kami telah berikan kepadanya
ءَايَٰتِنَا
ayat-ayat Kami
فَٱنسَلَخَ
maka dia melepaskan diri
مِنْهَا
daripadanya (ayat-ayat)
فَأَتْبَعَهُ
maka/lalu mengikutinya
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
فَكَانَ
maka dia adalah
مِنَ
dari
ٱلْغَاوِينَ
orang-orang yang sesat

Wa Atlu `Alayhim Naba'a Al-Ladhī 'Ātaynāhu 'Āyātinā Fānsalakha Minhā Fa'atba`ahu Ash-Shayţānu Fakāna Mina Al-Ghāwīna.

Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah Kami berikan ayat-ayat Kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.

Tafsir

وَلَوْ
dan kalau
شِئْنَا
Kami menghendaki
لَرَفَعْنَٰهُ
niscaya Kami tinggikan
بِهَا
dengannya (ayat-ayat)
وَلَٰكِنَّهُۥٓ
tetapi dia
أَخْلَدَ
dia cenderung
إِلَى
kepada
ٱلْأَرْضِ
bumi
وَٱتَّبَعَ
dan dia mengikuti
هَوَىٰهُۚ
hawa nafsunya
فَمَثَلُهُۥ
maka perumpaannya
كَمَثَلِ
seperti
ٱلْكَلْبِ
anjing
إِن
jika
تَحْمِلْ
kamu menghalau
عَلَيْهِ
atasnya
يَلْهَثْ
ia menjulurkan lidahnya
أَوْ
atau
تَتْرُكْهُ
kamu membiarkannya
يَلْهَثۚ
ia menjulurkan lidahnya
ذَّٰلِكَ
demikian itu
مَثَلُ
perumpamaan
ٱلْقَوْمِ
kaum
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَاۚ
pada ayat-ayat Kami
فَٱقْصُصِ
maka ceritakanlah
ٱلْقَصَصَ
kisah-kisah
لَعَلَّهُمْ
agar mereka
يَتَفَكَّرُونَ
mereka berfikir

Wa Law Shi'nā Larafa`nāhu Bihā Wa Lakinnahu 'Akhlada 'Ilaá Al-'Arđi Wa Attaba`a Hawāhu Famathaluhu Kamathali Al-Kalbi 'In Taĥmil `Alayhi Yalhath 'Aw Tatruk/hu Yalhath Dhālika Mathalu Al-Qawmi Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Fāqşuşi Al-Qaşaşa La`allahum Yatafakkarūna.

Dan sekiranya Kami menghendaki niscaya Kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.

Tafsir

سَآءَ
amat buruk
مَثَلًا
perumpamaan
ٱلْقَوْمُ
kaum
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَا
pada ayat-ayat Kami
وَأَنفُسَهُمْ
dan diri mereka
كَانُوا۟
adalah mereka
يَظْلِمُونَ
mereka berbuat dzalim

Sā'a Mathalāan Al-Qawmu Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Wa 'Anfusahum Kānū Yažlimūna.

Sangat buruk perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami; mereka menzalimi diri sendiri.

Tafsir

مَن
barang siapa
يَهْدِ
memberi petunjuk
ٱللَّهُ
Allah
فَهُوَ
maka dia
ٱلْمُهْتَدِىۖ
orang yang mendapat petunjuk
وَمَن
dan barang siapa
يُضْلِلْ
Dia menyesatkan
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
maka mereka itulah
هُمُ
mereka
ٱلْخَٰسِرُونَ
orang-orang yang merugi

Man Yahdi Allāhu Fahuwa Al-Muhtadī Wa Man Yuđlil Fa'ūlā'ika Hum Al-Khāsirūna.

Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.

Tafsir

وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
ذَرَأْنَا
Kami sediakan
لِجَهَنَّمَ
untuk neraka Jahanam
كَثِيرًا
kebanyakan
مِّنَ
dari
ٱلْجِنِّ
Jin
وَٱلْإِنسِۖ
dan manusia
لَهُمْ
bagi mereka
قُلُوبٌ
hati
لَّا
tidak
يَفْقَهُونَ
memahami
بِهَا
dengannya(ayat-ayat)
وَلَهُمْ
dan bagi mereka
أَعْيُنٌ
mata
لَّا
tidak
يُبْصِرُونَ
melihat
بِهَا
dengannya (tanda-tanda)
وَلَهُمْ
dan bagi mereka
ءَاذَانٌ
telinga
لَّا
tidak
يَسْمَعُونَ
mendengar
بِهَآۚ
dengannya (ayat-ayat)
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
كَٱلْأَنْعَٰمِ
seperti binatang ternak
بَلْ
bahkan
هُمْ
mereka
أَضَلُّۚ
lebih sesat
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
هُمُ
mereka
ٱلْغَٰفِلُونَ
orang-orang yang lalai

Wa Laqad Dhara'nā Lijahannama Kathīrāan Mina Al-Jinni Wa Al-'Insi Lahum Qulūbun Lā Yafqahūna Bihā Wa Lahum 'A`yunun Lā Yubşirūna Bihā Wa Lahum 'Ādhānun Lā Yasma`ūna Bihā 'Ūlā'ika Kāl'an`ām Bal Hum 'Ađallu 'Ūlā'ika Humu Al-Ghāfilūna.

Dan sungguh, akan Kami isi neraka Jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.

Tafsir

وَلِلَّهِ
dan milik Allah
ٱلْأَسْمَآءُ
nama-nama
ٱلْحُسْنَىٰ
yang baik
فَٱدْعُوهُ
maka berdoalah kepadaNya
بِهَاۖ
dengannya
وَذَرُوا۟
dan tinggalkanlah
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يُلْحِدُونَ
(mereka) mengingkari
فِىٓ
dalam/tentang
أَسْمَٰٓئِهِۦۚ
nama-namaNya
سَيُجْزَوْنَ
mereka akan diberi balasan
مَا
apa
كَانُوا۟
adalah mereka
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

Wa Lillahi Al-'Asmā'u Al-Ĥusnaá Fād`ūhu Bihā Wa Dharū Al-Ladhīna Yulĥidūna Fī 'Asmā'ihi Sayujzawna Mā Kānū Ya`malūna.

Dan Allah memiliki Asma'ul-husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.

Tafsir