Skip to main content

وَمِمَّنْ
dan diantara orang-orang
خَلَقْنَآ
Kami ciptakan
أُمَّةٌ
umat
يَهْدُونَ
mereka memberi petunjuk
بِٱلْحَقِّ
dengan benar
وَبِهِۦ
dan dengannya
يَعْدِلُونَ
mereka berbuat keadilan

Wa Mimman Khalaqnā 'Ummatun Yahdūna Bil-Ĥaqqi Wa Bihi Ya`dilūna.

Dan di antara orang-orang yang telah Kami ciptakan ada umat yang memberi petunjuk dengan (dasar) kebenaran, dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil.

Tafsir

وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
بِـَٔايَٰتِنَا
kepada ayat-ayat Kami
سَنَسْتَدْرِجُهُم
menarik secara berangsur-angsur
مِّنْ
dari
حَيْثُ
arah
لَا
tidak
يَعْلَمُونَ
mengetahui

Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Sanastadrijuhum Min Ĥaythu Lā Ya`lamūna.

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, akan Kami biarkan mereka berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui.

Tafsir

وَأُمْلِى
dan Aku memberi tangguh
لَهُمْۚ
kepada mereka
إِنَّ
sesungguhnya
كَيْدِى
rencanaKu
مَتِينٌ
amat teguh

Wa 'Umlī Lahum 'Inna Kaydī Matīnun.

Dan Aku akan memberikan tenggang waktu kepada mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.

Tafsir

أَوَلَمْ
apakah tidak
يَتَفَكَّرُوا۟ۗ
mereka berfikir
مَا
apa
بِصَاحِبِهِم
teman mereka itu
مِّن
dari
جِنَّةٍۚ
orang gila
إِنْ
tidak lain
هُوَ
dia
إِلَّا
kecuali/hanyalah
نَذِيرٌ
seorang pemberi peringatan
مُّبِينٌ
yang nyata

'Awalam Yatafakkarū Mā Bişāĥibihim Min Jinnatin 'In Huwa 'Illā Nadhīrun Mubīnun.

Dan apakah mereka tidak merenungkan bahwa teman mereka (Muhammad) tidak gila. Dia (Muhammad) tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang jelas.

Tafsir

أَوَلَمْ
tidakkah
يَنظُرُوا۟
mereka memperhatikan
فِى
di dalam
مَلَكُوتِ
kerajaan
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
وَمَا
dan apa
خَلَقَ
menciptakan
ٱللَّهُ
Allah
مِن
dari
شَىْءٍ
sesuatu
وَأَنْ
dan bahwa
عَسَىٰٓ
bisa jadi
أَن
bahwa
يَكُونَ
adalah
قَدِ
sungguh
ٱقْتَرَبَ
telah dekat
أَجَلُهُمْۖ
waktu mereka
فَبِأَىِّ
maka yang mana
حَدِيثٍۭ
berita
بَعْدَهُۥ
sesudahnya (Al Quran)
يُؤْمِنُونَ
mereka beriman

'Awalam Yanžurū Fī Malakūti As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Wa Mā Khalaqa Allāhu Min Shay'in Wa 'An `Asaá 'An Yakūna Qad Aqtaraba 'Ajaluhum Fabi'ayyi Ĥadīthin Ba`dahu Yu'uminūna.

Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi dan segala apa yang diciptakan Allah, dan kemungkinan telah dekatnya waktu (kebinasaan) mereka? Lalu berita mana lagi setelah ini yang akan mereka percayai?

Tafsir

مَن
barang siapa
يُضْلِلِ
menyesatkan
ٱللَّهُ
Allah
فَلَا
maka tidak
هَادِىَ
orang yang memberi petunjuk
لَهُۥۚ
kepadanya
وَيَذَرُهُمْ
dan (Allah) membiarkan mereka
فِى
dalam
طُغْيَٰنِهِمْ
kesesatan mereka
يَعْمَهُونَ
mereka terombang-ambing

Man Yuđlili Allāhu Falā Hādiya Lahu Wa Yadharuhum Fī Ţughyānihim Ya`mahūna.

Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada yang mampu memberi petunjuk. Allah membiarkannya terombang-ambing dalam kesesatan.

Tafsir

يَسْـَٔلُونَكَ
mereka akan bertanya kepadamu
عَنِ
tentang
ٱلسَّاعَةِ
hari kiamat
أَيَّانَ
kapan
مُرْسَىٰهَاۖ
terjadinya
قُلْ
katakanlah
إِنَّمَا
sesungguhnya
عِلْمُهَا
pengetahuannya
عِندَ
disisi
رَبِّىۖ
Tuhanku
لَا
tidak
يُجَلِّيهَا
menjelaskannya
لِوَقْتِهَآ
bagi waktunya
إِلَّا
kecuali
هُوَۚ
Dia
ثَقُلَتْ
amat berat
فِى
di
ٱلسَّمَٰوَٰتِ
langit(jamak)
وَٱلْأَرْضِۚ
dan bumi
لَا
tidak
تَأْتِيكُمْ
datang kepadamu
إِلَّا
melainkan
بَغْتَةًۗ
dengan tiba-tiba
يَسْـَٔلُونَكَ
mereka akan bertanya kepadamu
كَأَنَّكَ
seakan-akan kamu
حَفِىٌّ
benar-benar mengetahui
عَنْهَاۖ
daripadanya
قُلْ
katakanlah
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
عِلْمُهَا
pengetahuannya
عِندَ
disisi
ٱللَّهِ
Allah
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
أَكْثَرَ
kebanyakan
ٱلنَّاسِ
manusia
لَا
tidak
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Yas'alūnaka `An As-Sā`ati 'Ayyāna Mursāhā Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Rabbī Lā Yujallīhā Liwaqtihā 'Illā Huwa Thaqulat Fī As-Samāwāti Wa Al-'Arđi Lā Ta'tīkum 'Illā Baghtatan Yas'alūnaka Ka'annaka Ĥafīyun `Anhā Qul 'Innamā `Ilmuhā `Inda Allāhi Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Ya`lamūna.

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang Kiamat, “Kapan terjadi?” Katakanlah, “Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu ada pada Tuhanku; tidak ada (seorang pun) yang dapat menjelaskan waktu terjadinya selain Dia. (Kiamat) itu sangat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi, tidak akan datang kepadamu kecuali secara tiba-tiba.” Mereka bertanya kepadamu seakan-akan engkau mengetahuinya. Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya pengetahuan tentang (hari Kiamat) ada pada Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”

Tafsir

قُل
katakanlah
لَّآ
tidak
أَمْلِكُ
aku berkuasa
لِنَفْسِى
bagi diriku
نَفْعًا
kemanfaatan
وَلَا
dan tidak
ضَرًّا
kemudlaratan
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
شَآءَ
menghendaki
ٱللَّهُۚ
Allah
وَلَوْ
dan sekiranya
كُنتُ
adalah aku
أَعْلَمُ
aku mengetahui
ٱلْغَيْبَ
yang gaib
لَٱسْتَكْثَرْتُ
tentu aku memperoleh banyak
مِنَ
dari
ٱلْخَيْرِ
kebaikan
وَمَا
dan tidak
مَسَّنِىَ
menimpaku
ٱلسُّوٓءُۚ
keburukan
إِنْ
bahwa
أَنَا۠
aku
إِلَّا
kecuali
نَذِيرٌ
pemberi peringatan
وَبَشِيرٌ
dan pembawa berita gembira
لِّقَوْمٍ
bagi kaum
يُؤْمِنُونَ
mereka beriman

Qul Lā 'Amliku Linafsī Naf`āan Wa Lā Đarrāan 'Illā Mā Shā'a Allāhu Wa Law Kuntu 'A`lamu Al-Ghayba Lāstakthartu Mina Al-Khayri Wa Mā Massaniya As-Sū'u 'In 'Anā 'Illā Nadhīrun Wa Bashīrun Liqawmin Yu'uminūna.

Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak kuasa mendatangkan manfaat maupun menolak mudarat bagi diriku kecuali apa yang dikehendaki Allah. Sekiranya aku mengetahui yang gaib, niscaya aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan tidak akan ditimpa bahaya. Aku hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman.”

Tafsir

هُوَ
Dialah
ٱلَّذِى
yang
خَلَقَكُم
menciptakan kalian
مِّن
dari
نَّفْسٍ
diri
وَٰحِدَةٍ
satu
وَجَعَلَ
dan dia jadikan
مِنْهَا
daripadanya
زَوْجَهَا
isterinya
لِيَسْكُنَ
agar ia merasa senang
إِلَيْهَاۖ
kepadanya
فَلَمَّا
maka setelah
تَغَشَّىٰهَا
mencampurinya
حَمَلَتْ
ia mengandung
حَمْلًا
kandungan
خَفِيفًا
yang ringan
فَمَرَّتْ
maka ia terus
بِهِۦۖ
dengannya
فَلَمَّآ
maka setelah
أَثْقَلَت
ia merasa berat
دَّعَوَا
keduanya berdoa
ٱللَّهَ
Allah
رَبَّهُمَا
Tuhan keduanya
لَئِنْ
sesungguhnya jika
ءَاتَيْتَنَا
Engkau memberi kami
صَٰلِحًا
anak yang saleh
لَّنَكُونَنَّ
tentu kami termasuk
مِنَ
dari
ٱلشَّٰكِرِينَ
orang-orang yang bersyukur

Huwa Al-Ladhī Khalaqakum Min Nafsin Wāĥidatin Wa Ja`ala Minhā Zawjahā Liyaskuna 'Ilayhā Falammā Taghashshāhā Ĥamalat Ĥamlāan Khafīfāan Famarrat Bihi Falammā 'Athqalat Da`awā Allāha Rabbahumā La'in 'Ātaytanā Şāliĥāan Lanakūnanna Mina Ash-Shākirīna.

Dialah yang menciptakan kamu dari jiwa yang satu (Adam) dan daripadanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, (istrinya) mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian ketika dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhan Mereka (seraya berkata), “Jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami akan selalu bersyukur.”

Tafsir

فَلَمَّآ
maka setelah
ءَاتَىٰهُمَا
(Allah) memberikan kepada keduanya
صَٰلِحًا
anak saleh
جَعَلَا
keduanya menjadikan
لَهُۥ
bagiNya
شُرَكَآءَ
sekutu-sekutu
فِيمَآ
terhadap apa
ءَاتَىٰهُمَاۚ
Dia berikan kepada keduanya
فَتَعَٰلَى
maka Maha Tinggi
ٱللَّهُ
Allah
عَمَّا
dari apa
يُشْرِكُونَ
mereka sekutukan

Falammā 'Ātāhumā Şāliĥāan Ja`alā Lahu Shurakā'a Fīmā 'Ātāhumā Fata`ālaá Allāhu `Ammā Yushrikūna.

Maka setelah Dia memberi keduanya seorang anak yang saleh, mereka menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya itu. Maka Mahatinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Tafsir