Wa Minhumu Al-Ladhīna Yu'udhūna An-Nabīya Wa Yaqūlūna Huwa 'Udhunun Qul 'Udhunu Khayrin Lakum Yu'uminu Billāhi Wa Yu'uminu Lilmu'uminīna Wa Raĥmatun Lilladhīna 'Āmanū Minkum Wa Al-Ladhīna Yu'udhūna Rasūla Allāhi Lahum `Adhābun 'Alīmun.
Dan di antara mereka (orang munafik) ada orang-orang yang menyakiti hati Nabi (Muhammad) dan mengatakan, “Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya.” Katakanlah, “Dia mempercayai semua yang baik bagi kamu, dia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu.” Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah akan mendapat azab yang pedih.
Yaĥlifūna Billāhi Lakum Liyurđūkum Wa Allāhu Wa Rasūluhu 'Aĥaqqu 'An Yurđūhu 'In Kānū Mu'uminīna.
Mereka bersumpah kepadamu dengan (nama) Allah untuk menyenangkan kamu, padahal Allah dan Rasul-Nya lebih pantas mereka mencari keridaan-Nya jika mereka orang mukmin.
'Alam Ya`lamū 'Annahu Man Yuĥādid Allāha Wa Rasūlahu Fa'anna Lahu Nāra Jahannama Khālidāan Fīhā Dhālika Al-Khizyu Al-`Ažīmu.
Tidakkah mereka (orang munafik) mengetahui bahwa barangsiapa menentang Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya neraka Jahanamlah baginya, dia kekal di dalamnya. Itulah kehinaan yang besar.
Yaĥdharu Al-Munāfiqūna 'An Tunazzala `Alayhim Sūratun Tunabbi'uhum Bimā Fī Qulūbihim Qul Astahzi'ū 'Inna Allāha Mukhrijun Mā Taĥdharūna.
Orang-orang munafik itu takut jika diturunkan suatu surah yang menerangkan apa yang tersembunyi di dalam hati mereka. Katakanlah (kepada mereka), “Teruskanlah berolok-olok (terhadap Allah dan Rasul-Nya).” Sesungguhnya Allah akan mengungkapkan apa yang kamu takuti itu.
Wa La'in Sa'altahum Layaqūlunna 'Innamā Kunnā Nakhūđu Wa Nal`abu Qul 'Abiālllahi Wa 'Āyātihi Wa Rasūlihi Kuntum Tastahzi'ūna.
Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan menjawab, “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja.” Katakanlah, “Mengapa kepada Allah, dan ayat-ayat-Nya serta Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”
Lā Ta`tadhirū Qad Kafartum Ba`da 'Īmānikum 'In Na`fu `An Ţā'ifatin Minkum Nu`adhdhib Ţā'ifatan Bi'annahum Kānū Mujrimīna.
Tidak perlu kamu meminta maaf, karena kamu telah kafir setelah beriman. Jika Kami memaafkan sebagian dari kamu (karena telah tobat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) karena sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang (selalu) berbuat dosa.
Al-Munāfiqūna Wa Al-Munāfiqātu Ba`đuhum Min Ba`đin Ya'murūna Bil-Munkari Wa Yanhawna `An Al-Ma`rūfi Wa Yaqbiđūna 'Aydiyahum Nasū Allāha Fanasiyahum 'Inna Al-Munāfiqīna Humu Al-Fāsiqūna.
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, satu dengan yang lain adalah (sama), mereka menyuruh (berbuat) yang mungkar dan mencegah (perbuatan) yang makruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir). Mereka telah melupakan kepada Allah, maka Allah melupakan mereka (pula). Sesungguhnya orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik.
Wa`ada Allāhu Al-Munāfiqīna Wa Al-Munāfiqāti Wa Al-Kuffāra Nāra Jahannama Khālidīna Fīhā Hiya Ĥasbuhum Wa La`anahumu Allāhu Wa Lahum `Adhābun Muqīmun.
Allah menjanjikan (mengancam) orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahanam. Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah (neraka) itu bagi mereka. Allah melaknat mereka; dan mereka mendapat azab yang kekal,
Kālladhīna Min Qablikum Kānū 'Ashadda Minkum Qūwatan Wa 'Akthara 'Amwālāan Wa 'Awlādāan Fāstamta`ū Bikhalāqihim Fāstamta`tum Bikhalāqikum Kamā Astamta`a Al-Ladhīna Min Qablikum Bikhalāqihim Wa Khuđtum Kālladhī Khāđū 'Ūlā'ika Ĥabiţat 'A`māluhum Fī Ad-Dunyā Wa Al-'Ākhirati Wa 'Ūlā'ika Hum Al-Khāsirūna.
(keadaan kamu kaum munafik dan musyrikin) seperti orang-orang sebelum kamu, mereka lebih kuat daripada kamu, dan lebih banyak harta dan anak-anaknya. Maka mereka telah menikmati bagiannya, dan kamu telah menikmati bagianmu sebagaimana orang-orang yang sebelummu menikmati bagiannya, dan kamu mempercakapkan (hal-hal yang batil) sebagaimana mereka mempercakapkannya. Mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
'Alam Ya'tihim Naba'u Al-Ladhīna Min Qablihim Qawmi Nūĥin Wa `Ādin Wa Thamūda Wa Qawmi 'Ibrāhīma Wa 'Aşĥābi Madyana Wa Al-Mu'utafikāti 'Atat/hum Rusuluhum Bil-Bayyināti Famā Kāna Allāhu Liyažlimahum Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna.
Apakah tidak sampai kepada mereka berita (tentang) orang-orang yang sebelum mereka, (yaitu) kaum Nuh, ‘Ad, samud, kaum Ibrahim, penduduk Madyan, dan (penduduk) negeri-negeri yang telah musnah? Telah datang kepada mereka rasul-rasul dengan membawa bukti-bukti yang nyata; Allah tidak menzalimi mereka, tetapi merekalah yang menzalimi diri mereka sendiri.