Yawma Ta'tī Kullu Nafsin Tujādilu `An Nafsihā Wa Tuwaffaá Kullu Nafsin Mā `Amilat Wa Hum Lā Yužlamūna.
(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).
Wa Đaraba Allāhu Mathalāan Qaryatan Kānat 'Āminatan Muţma'innatan Ya'tīhā Rizquhā Raghadāan Min Kulli Makānin Fakafarat Bi'an`umi Allāhi Fa'adhāqahā Allāhu Libāsa Al-Jū`i Wa Al-Khawfi Bimā Kānū Yaşna`ūna.
Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (pen-duduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.
Wa Laqad Jā'ahum Rasūlun Minhum Fakadhdhabūhu Fa'akhadhahumu Al-`Adhābu Wa Hum Žālimūna.
Dan sungguh, telah datang kepada mereka seorang rasul dari (kalangan) mereka sendiri, tetapi mereka mendustakannya, karena itu mereka ditimpa azab dan mereka adalah orang yang zalim.
Fakulū Mimmā Razaqakumu Allāhu Ĥalālāan Ţayyibāan Wa Ashkurū Ni`mata Allāhi 'In Kuntum 'Īyāhu Ta`budūna.
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.
'Innamā Ĥarrama `Alaykumu Al-Maytata Wa Ad-Dama Wa Laĥma Al-Khinzīri Wa Mā 'Uhilla Lighayri Allāhi Bihi Faman Ađţurra Ghayra Bāghin Wa Lā `Ādin Fa'inna Allāha Ghafūrun Raĥīmun.
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (hewan) yang disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah, tetapi barangsiapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Wa Lā Taqūlū Limā Taşifu 'Alsinatukumu Al-Kadhiba Hādhā Ĥalālun Wa Hadhā Ĥarāmun Litaftarū `Alaá Allāhi Al-Kadhiba 'Inna Al-Ladhīna Yaftarūna `Alaá Allāhi Al-Kadhiba Lā Yufliĥūna.
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ”Ini halal dan ini haram,” untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tidak akan beruntung.
Matā`un Qalīlun Wa Lahum `Adhābun 'Alīmun.
(Itu adalah) kesenangan yang sedikit; dan mereka akan mendapat azab yang pedih.
Wa `Alaá Al-Ladhīna Hādū Ĥarramnā Mā Qaşaşnā `Alayka Min Qablu Wa Mā Žalamnāhum Wa Lakin Kānū 'Anfusahum Yažlimūna.
Dan terhadap orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu (Muhammad). Kami tidak menzalimi mereka, justru merekalah yang menzalimi diri sendiri.
Thumma 'Inna Rabbaka Lilladhīna `Amilū As-Sū'a Bijahālatin Thumma Tābū Min Ba`di Dhālika Wa 'Aşlaĥū 'Inna Rabbaka Min Ba`dihā Laghafūrun Raĥīmun.
Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertobat setelah itu dan memperbaiki (dirinya), sungguh, Tuhanmu setelah itu benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.
'Inna 'Ibrāhīma Kāna 'Ummatan Qānitāan Lillāhi Ĥanīfāan Wa Lam Yaku Mina Al-Mushrikīna.
Sungguh, Ibrahim adalah seorang imam (yang dapat dijadikan teladan), patuh kepada Allah dan hanif. Dan dia bukanlah termasuk orang musyrik (yang mempersekutukan Allah),