Wa Yad`u Al-'Insānu Bish-Sharri Du`ā'ahu Bil-Khayri Wa Kāna Al-'Insānu `Ajūlāan.
Dan Manusia (seringkali) berdoa untuk kejahatan sebagaimana (biasanya) dia berdoa untuk kebaikan. Dan memang manusia bersifat tergesa-gesa.
Wa Ja`alnā Al-Layla Wa An-Nahāra 'Āyatayni Famaĥawnā 'Āyata Al-Layli Wa Ja`alnā 'Āyata An-Nahāri Mubşiratan Litabtaghū Fađlāan Min Rabbikum Wa Lita`lamū `Adada As-Sinīna Wa Al-Ĥisāba Wa Kulla Shay'in Faşşalnāhu Tafşīlāan.
Dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda (kebesaran Kami), kemudian Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu terang benderang, agar kamu (dapat) mencari karunia dari Tuhanmu, dan agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Dan segala sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas.
Wa Kulla 'Insānin 'Alzamnāhu Ţā'irahu Fī `Unuqihi Wa Nukhriju Lahu Yawma Al-Qiyāmati Kitābāan Yalqāhu Manshūrāan.
Dan setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Dan pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab dalam keadaan terbuka.
Aqra' Kitābaka Kafaá Binafsika Al-Yawma `Alayka Ĥasībāan.
“Bacalah kitabmu, cukuplah dirimu sendiri pada hari ini sebagai penghitung atas dirimu.”
Mani Ahtadaá Fa'innamā Yahtadī Linafsihi Wa Man Đalla Fa'innamā Yađillu `Alayhā Wa Lā Taziru Wāziratun Wizra 'Ukhraá Wa Mā Kunnā Mu`adhdhibīna Ĥattaá Nab`atha Rasūlāan.
Barangsiapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rasul.
Wa 'Idhā 'Aradnā 'An Nuhlika Qaryatan 'Amarnā Mutrafīhā Fafasaqū Fīhā Faĥaqqa `Alayhā Al-Qawlu Fadammarnāhā Tadmīrāan.
Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang yang hidup mewah di negeri itu (agar menaati Allah), tetapi bila mereka melakukan kedurhakaan di dalam (negeri) itu, maka sepantasnya berlakulah terhadapnya perkataan (hukuman Kami), kemudian Kami binasakan sama sekali (negeri itu).
Wa Kam 'Ahlaknā Mina Al-Qurūni Min Ba`di Nūĥin Wa Kafaá Birabbika Bidhunūbi `Ibādihi Khabīrāan Başīrāan.
Dan berapa banyak kaum setelah Nuh, yang telah Kami binasakan. Dan cukuplah Tuhanmu Yang Maha Mengetahui, Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya.
Man Kāna Yurīdu Al-`Ājilata `Ajjalnā Lahu Fīhā Mā Nashā'u Liman Nurīdu Thumma Ja`alnā Lahu Jahannama Yaşlāhā Madhmūmāan Madĥūrāan.
Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di (dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki. Kemudian Kami sediakan baginya (di akhirat) neraka Jahanam; dia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.
Wa Man 'Arāda Al-'Ākhirata Wa Sa`aá Lahā Sa`yahā Wa Huwa Mu'uminun Fa'ūlā'ika Kāna Sa`yuhum Mashkūrāan.
Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.
Kullāan Numiddu Hā'uulā' Wa Hā'uulā' Min `Aţā'i Rabbika Wa Mā Kāna `Aţā'u Rabbika Maĥžūrāan.
Kepada masing-masing (golongan), baik (golongan) ini (yang menginginkan dunia) maupun (golongan) itu (yang menginginkan akhirat), Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.