Skip to main content

سَنُلْقِيْ فِيْ قُلُوْبِ الَّذِيْنَ كَفَرُوا الرُّعْبَ بِمَٓا اَشْرَكُوْا بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ سُلْطٰنًا ۚ وَمَأْوٰىهُمُ النَّارُ ۗ وَبِئْسَ مَثْوَى الظّٰلِمِيْنَ   ( آل عمران: ١٥١ )

sanul'qī
سَنُلْقِى
Kami akan memasukkan
فِى
di dalam
qulūbi
قُلُوبِ
hati
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
l-ruʿ'ba
ٱلرُّعْبَ
rasa takut
bimā
بِمَآ
dengan sebab
ashrakū
أَشْرَكُوا۟
mereka mempersekutukan
bil-lahi
بِٱللَّهِ
kepada Allah
مَا
apa
lam
لَمْ
tidak
yunazzil
يُنَزِّلْ
Dia menurunkan
bihi
بِهِۦ
dengannya (tentang itu)
sul'ṭānan
سُلْطَٰنًاۖ
kekuasaan/keterangan
wamawāhumu
وَمَأْوَىٰهُمُ
dan tempat kembali mereka
l-nāru
ٱلنَّارُۚ
neraka
wabi'sa
وَبِئْسَ
dan seburuk-buruk
mathwā
مَثْوَى
tempat tinggal
l-ẓālimīna
ٱلظَّٰلِمِينَ
orang-orang yang dzalim

Akan Kami masukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir, karena mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu. Dan tempat kembali mereka ialah neraka. Dan (itulah) seburuk-buruk tempat tinggal (bagi) orang-orang zalim.

Tafsir

وَلَقَدْ صَدَقَكُمُ اللّٰهُ وَعْدَهٗٓ اِذْ تَحُسُّوْنَهُمْ بِاِذْنِهٖ ۚ حَتّٰىٓ اِذَا فَشِلْتُمْ وَتَنَازَعْتُمْ فِى الْاَمْرِ وَعَصَيْتُمْ مِّنْۢ بَعْدِ مَآ اَرٰىكُمْ مَّا تُحِبُّوْنَ ۗ مِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الدُّنْيَا وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرِيْدُ الْاٰخِرَةَ ۚ ثُمَّ صَرَفَكُمْ عَنْهُمْ لِيَبْتَلِيَكُمْ ۚ وَلَقَدْ عَفَا عَنْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ ذُوْ فَضْلٍ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ   ( آل عمران: ١٥٢ )

walaqad
وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
ṣadaqakumu
صَدَقَكُمُ
telah membenarkan kepadamu
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
waʿdahu
وَعْدَهُۥٓ
janjiNya
idh
إِذْ
ketika
taḥussūnahum
تَحُسُّونَهُم
kamu membunuh mereka
bi-idh'nihi
بِإِذْنِهِۦۖ
dengan izinNya
ḥattā
حَتَّىٰٓ
sehingga
idhā
إِذَا
ketika/pada saat
fashil'tum
فَشِلْتُمْ
kamu lemah/sia-sia
watanāzaʿtum
وَتَنَٰزَعْتُمْ
dan kamu berselisih
فِى
dalam
l-amri
ٱلْأَمْرِ
urusan
waʿaṣaytum
وَعَصَيْتُم
dan kamu mendurhakai
min
مِّنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
مَآ
apa
arākum
أَرَىٰكُم
Dia memperlihatkan kepadamu
مَّا
apa
tuḥibbūna
تُحِبُّونَۚ
kamu sukai
minkum
مِنكُم
diantara kamu
man
مَّن
orang
yurīdu
يُرِيدُ
(ia) menghendaki
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
waminkum
وَمِنكُم
dan diantara kamu
man
مَّن
orang
yurīdu
يُرِيدُ
(ia) menyukai
l-ākhirata
ٱلْءَاخِرَةَۚ
akhirat
thumma
ثُمَّ
kemudian
ṣarafakum
صَرَفَكُمْ
Dia memalingkan kamu
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari mereka
liyabtaliyakum
لِيَبْتَلِيَكُمْۖ
untuk Dia menguji kamu
walaqad
وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
ʿafā
عَفَا
Dia memaafkan
ʿankum
عَنكُمْۗ
dari kalian
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
dhū
ذُو
mempunyai
faḍlin
فَضْلٍ
karunia
ʿalā
عَلَى
atas
l-mu'minīna
ٱلْمُؤْمِنِينَ
orang-orang yang beriman

Dan sungguh, Allah telah memenuhi janji-Nya kepadamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada saat kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu dan mengabaikan perintah Rasul setelah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai. Di antara kamu ada orang yang menghendaki dunia dan di antara kamu ada (pula) orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka untuk mengujimu, tetapi Dia benar-benar telah memaafkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang diberikan) kepada orang-orang mukmin.

Tafsir

۞ اِذْ تُصْعِدُوْنَ وَلَا تَلْوٗنَ عَلٰٓى اَحَدٍ وَّالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ فِيْٓ اُخْرٰىكُمْ فَاَثَابَكُمْ غَمًّا ۢبِغَمٍّ لِّكَيْلَا تَحْزَنُوْا عَلٰى مَا فَاتَكُمْ وَلَا مَآ اَصَابَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ خَبِيْرٌ ۢبِمَا تَعْمَلُوْنَ   ( آل عمران: ١٥٣ )

idh
إِذْ
ketika
tuṣ'ʿidūna
تُصْعِدُونَ
kamu naik/lari
walā
وَلَا
dan tidak
talwūna
تَلْوُۥنَ
kamu menoleh
ʿalā
عَلَىٰٓ
atas/kepada
aḥadin
أَحَدٍ
seseorang
wal-rasūlu
وَٱلرَّسُولُ
dan Rasul
yadʿūkum
يَدْعُوكُمْ
(ia) memanggil kamu
فِىٓ
pada
ukh'rākum
أُخْرَىٰكُمْ
yang lain di antara kamu
fa-athābakum
فَأَثَٰبَكُمْ
maka Dia menimpakan padamu
ghamman
غَمًّۢا
kesedihan
bighammin
بِغَمٍّ
dengan/atas kesedihan
likaylā
لِّكَيْلَا
supaya
taḥzanū
تَحْزَنُوا۟
kamu bersedih hati
ʿalā
عَلَىٰ
atas/terhadap
مَا
apa
fātakum
فَاتَكُمْ
(ia) luput darimu
walā
وَلَا
dan tidak
مَآ
apa
aṣābakum
أَصَٰبَكُمْۗ
(ia) menimpa kamu
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
khabīrun
خَبِيرٌۢ
Maha Mengetahui
bimā
بِمَا
dengan/terhadap apa
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan

(Ingatlah) ketika kamu lari dan tidak menoleh kepada siapa pun, sedang Rasul (Muhammad) yang berada di antara (kawan-kawan)mu yang lain memanggil kamu (kelompok yang lari), karena itu Allah menimpakan kepadamu kesedihan demi kesedihan, agar kamu tidak bersedih hati (lagi) terhadap apa yang luput dari kamu dan terhadap apa yang menimpamu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.

Tafsir

ثُمَّ اَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْۢ بَعْدِ الْغَمِّ اَمَنَةً نُّعَاسًا يَّغْشٰى طَۤاىِٕفَةً مِّنْكُمْ ۙ وَطَۤاىِٕفَةٌ قَدْ اَهَمَّتْهُمْ اَنْفُسُهُمْ يَظُنُّوْنَ بِاللّٰهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۗ يَقُوْلُوْنَ هَلْ لَّنَا مِنَ الْاَمْرِ مِنْ شَيْءٍ ۗ قُلْ اِنَّ الْاَمْرَ كُلَّهٗ لِلّٰهِ ۗ يُخْفُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ مَّا لَا يُبْدُوْنَ لَكَ ۗ يَقُوْلُوْنَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْاَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هٰهُنَا ۗ قُلْ لَّوْ كُنْتُمْ فِيْ بُيُوْتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِيْنَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ اِلٰى مَضَاجِعِهِمْ ۚ وَلِيَبْتَلِيَ اللّٰهُ مَا فِيْ صُدُوْرِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِيْ قُلُوْبِكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِذَاتِ الصُّدُوْرِ  ( آل عمران: ١٥٤ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
anzala
أَنزَلَ
(Allah) menurunkan
ʿalaykum
عَلَيْكُم
atas kalian
min
مِّنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah/setelah
l-ghami
ٱلْغَمِّ
bersedih hati
amanatan
أَمَنَةً
ketentraman
nuʿāsan
نُّعَاسًا
kantuk
yaghshā
يَغْشَىٰ
(ia) meliputi
ṭāifatan
طَآئِفَةً
segolongan
minkum
مِّنكُمْۖ
dari padamu
waṭāifatun
وَطَآئِفَةٌ
dan segolongan
qad
قَدْ
sungguh
ahammathum
أَهَمَّتْهُمْ
mencemaskan mereka
anfusuhum
أَنفُسُهُمْ
diri mereka sendiri
yaẓunnūna
يَظُنُّونَ
mereka menduga
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan/kepada Allah
ghayra
غَيْرَ
tanpa/tidak
l-ḥaqi
ٱلْحَقِّ
benar
ẓanna
ظَنَّ
dugaan/sangkaan
l-jāhiliyati
ٱلْجَٰهِلِيَّةِۖ
orang-orang jahiliyah
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka berkata
hal
هَل
apakah
lanā
لَّنَا
bagi kami
mina
مِنَ
dari
l-amri
ٱلْأَمْرِ
urusan ini
min
مِن
dari
shayin
شَىْءٍۗ
sesuatu
qul
قُلْ
katakanlah
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-amra
ٱلْأَمْرَ
urusan ini
kullahu
كُلَّهُۥ
seluruhnya
lillahi
لِلَّهِۗ
bagi/di tangan Allah
yukh'fūna
يُخْفُونَ
mereka menyembunyikan
فِىٓ
dalam
anfusihim
أَنفُسِهِم
diri mereka
مَّا
apa
لَا
tidak
yub'dūna
يُبْدُونَ
mereka terangkan
laka
لَكَۖ
bagimu/kepadamu
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka berkata
law
لَوْ
sekiranya
kāna
كَانَ
adalah
lanā
لَنَا
bagi kami
mina
مِنَ
dari
l-amri
ٱلْأَمْرِ
urusan ini
shayon
شَىْءٌ
barang sesuatu
مَّا
tidak
qutil'nā
قُتِلْنَا
kami dibunuh
hāhunā
هَٰهُنَاۗ
di sini
qul
قُل
katakanlah
law
لَّوْ
sekiranya
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
فِى
dalam
buyūtikum
بُيُوتِكُمْ
rumahmu
labaraza
لَبَرَزَ
niscaya tampak
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kutiba
كُتِبَ
ditetapkan
ʿalayhimu
عَلَيْهِمُ
atas mereka
l-qatlu
ٱلْقَتْلُ
terbunuh
ilā
إِلَىٰ
sampai
maḍājiʿihim
مَضَاجِعِهِمْۖ
pembaringan mereka
waliyabtaliya
وَلِيَبْتَلِىَ
dan karena hendak mencoba
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
مَا
apa
فِى
di dalam
ṣudūrikum
صُدُورِكُمْ
dada kamu
waliyumaḥḥiṣa
وَلِيُمَحِّصَ
dan karena Dia hendak membersihkan
مَا
apa
فِى
di dalam
qulūbikum
قُلُوبِكُمْۗ
hati kamu
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌۢ
Maha Mengetahui
bidhāti
بِذَاتِ
pada/dalam isi
l-ṣudūri
ٱلصُّدُورِ
dada/hati

Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata, “Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah.” Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata, “Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini.” Katakanlah (Muhammad), “Meskipun kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh.” Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati.

Tafsir

اِنَّ الَّذِيْنَ تَوَلَّوْا مِنْكُمْ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعٰنِۙ اِنَّمَا اسْتَزَلَّهُمُ الشَّيْطٰنُ بِبَعْضِ مَا كَسَبُوْا ۚ وَلَقَدْ عَفَا اللّٰهُ عَنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ حَلِيْمٌ ࣖ  ( آل عمران: ١٥٥ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
tawallaw
تَوَلَّوْا۟
(mereka) berpaling
minkum
مِنكُمْ
dari/di antara kamu
yawma
يَوْمَ
pada hari
l-taqā
ٱلْتَقَى
bertemu
l-jamʿāni
ٱلْجَمْعَانِ
dua kumpulan/pasukan
innamā
إِنَّمَا
sesungguhnya hanyalah
is'tazallahumu
ٱسْتَزَلَّهُمُ
menggelincirkan mereka
l-shayṭānu
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
bibaʿḍi
بِبَعْضِ
dengan sebagian/disebabkan
مَا
apa
kasabū
كَسَبُوا۟ۖ
mereka perbuat
walaqad
وَلَقَدْ
dan sesungguhnya
ʿafā
عَفَا
telah memberi maaf
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿanhum
عَنْهُمْۗ
dari/kepada mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
ḥalīmun
حَلِيمٌ
Maha Penyantun

Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antara kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu, sesungguhnya mereka digelincirkan oleh setan, disebabkan sebagian kesalahan (dosa) yang telah mereka perbuat (pada masa lampau), tetapi Allah benar-benar telah memaafkan mereka. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyantun.

Tafsir

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَقَالُوْا لِاِخْوَانِهِمْ اِذَا ضَرَبُوْا فِى الْاَرْضِ اَوْ كَانُوْا غُزًّى لَّوْ كَانُوْا عِنْدَنَا مَا مَاتُوْا وَمَا قُتِلُوْاۚ لِيَجْعَلَ اللّٰهُ ذٰلِكَ حَسْرَةً فِيْ قُلُوْبِهِمْ ۗ وَاللّٰهُ يُحْيٖ وَيُمِيْتُ ۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ بَصِيْرٌ  ( آل عمران: ١٥٦ )

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
tidak
takūnū
تَكُونُوا۟
kalian menjadi
ka-alladhīna
كَٱلَّذِينَ
seperti orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
li-ikh'wānihim
لِإِخْوَٰنِهِمْ
kepada saudara-saudara mereka
idhā
إِذَا
tatkala
ḍarabū
ضَرَبُوا۟
mereka mengadakan perjalanan
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi
aw
أَوْ
atau
kānū
كَانُوا۟
mereka adalah
ghuzzan
غُزًّى
(dalam) peperangan
law
لَّوْ
sekiranya
kānū
كَانُوا۟
mereka adalah
ʿindanā
عِندَنَا
di sisi/bersama-sama kita
مَا
tidak
mātū
مَاتُوا۟
mereka mati
wamā
وَمَا
dan tidak
qutilū
قُتِلُوا۟
mereka terbunuh
liyajʿala
لِيَجْعَلَ
karena akan menjadikan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
ḥasratan
حَسْرَةً
kerugian/penyesalan
فِى
dalam
qulūbihim
قُلُوبِهِمْۗ
hati mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yuḥ'yī
يُحْىِۦ
Dia menghidupkan
wayumītu
وَيُمِيتُۗ
dan Dia mematikan
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
bimā
بِمَا
dengan/terhadap apa
taʿmalūna
تَعْمَلُونَ
kamu kerjakan
baṣīrun
بَصِيرٌ
Maha Melihat

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu seperti orang-orang kafir yang mengatakan kepada saudara-saudaranya apabila mereka mengadakan perjalanan di bumi atau berperang, “Sekiranya mereka tetap bersama kita, tentulah mereka tidak mati dan tidak terbunuh.” (Dengan perkataan) yang demikian itu, karena Allah hendak menimbulkan rasa penyesalan di hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan, dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.

Tafsir

وَلَىِٕنْ قُتِلْتُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَوْ مُتُّمْ لَمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَحْمَةٌ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُوْنَ   ( آل عمران: ١٥٧ )

wala-in
وَلَئِن
dan jika
qutil'tum
قُتِلْتُمْ
kamu dibunuh/gugur
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
aw
أَوْ
atau
muttum
مُتُّمْ
kamu mati
lamaghfiratun
لَمَغْفِرَةٌ
sungguh/tentulah ampunan
mina
مِّنَ
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
waraḥmatun
وَرَحْمَةٌ
dan rahmat(Nya)
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
mimmā
مِّمَّا
daripada apa
yajmaʿūna
يَجْمَعُونَ
mereka kumpulkan

Dan sungguh, sekiranya kamu gugur di jalan Allah atau mati, sungguh, pastilah ampunan Allah dan rahmat-Nya lebih baik (bagimu) daripada apa (harta rampasan) yang mereka kumpulkan.

Tafsir

وَلَىِٕنْ مُّتُّمْ اَوْ قُتِلْتُمْ لَاِلَى اللّٰهِ تُحْشَرُوْنَ  ( آل عمران: ١٥٨ )

wala-in
وَلَئِن
dan jika
muttum
مُّتُّمْ
kamu mati
aw
أَوْ
atau
qutil'tum
قُتِلْتُمْ
kamu dibunuh
la-ilā
لَإِلَى
sungguh/tentulah kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
tuḥ'sharūna
تُحْشَرُونَ
dikumpulkan

Dan sungguh, sekiranya kamu mati atau gugur, pastilah kepada Allah kamu dikumpulkan.

Tafsir

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ  ( آل عمران: ١٥٩ )

fabimā
فَبِمَا
maka dengan
raḥmatin
رَحْمَةٍ
rahmat
mina
مِّنَ
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
linta
لِنتَ
kamu berlaku lemah lembut
lahum
لَهُمْۖ
bagi/terhadap mereka
walaw
وَلَوْ
dan sekiranya
kunta
كُنتَ
kamu adalah
faẓẓan
فَظًّا
bersikap keras
ghalīẓa
غَلِيظَ
kasar
l-qalbi
ٱلْقَلْبِ
hati
la-infaḍḍū
لَٱنفَضُّوا۟
tentu mereka akan menjauhkan diri
min
مِنْ
dari
ḥawlika
حَوْلِكَۖ
sekelilingmu
fa-uʿ'fu
فَٱعْفُ
maka maafkanlah
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari mereka
wa-is'taghfir
وَٱسْتَغْفِرْ
dan mohonkan ampun
lahum
لَهُمْ
bagi mereka
washāwir'hum
وَشَاوِرْهُمْ
dan bermusyawarahlah dengan mereka
فِى
dalam
l-amri
ٱلْأَمْرِۖ
urusan
fa-idhā
فَإِذَا
maka apabila
ʿazamta
عَزَمْتَ
kamu membulatkan tekad
fatawakkal
فَتَوَكَّلْ
maka bertawakkallah
ʿalā
عَلَى
atas/kepada
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
yuḥibbu
يُحِبُّ
Dia menyukai
l-mutawakilīna
ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
orang-orang yang bertawakkal

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

Tafsir

اِنْ يَّنْصُرْكُمُ اللّٰهُ فَلَا غَالِبَ لَكُمْ ۚ وَاِنْ يَّخْذُلْكُمْ فَمَنْ ذَا الَّذِيْ يَنْصُرُكُمْ مِّنْۢ بَعْدِهٖ ۗ وَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ   ( آل عمران: ١٦٠ )

in
إِن
jika
yanṣur'kumu
يَنصُرْكُمُ
menolong kamu
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
falā
فَلَا
maka tidak ada
ghāliba
غَالِبَ
yang mengalahkan
lakum
لَكُمْۖ
bagi kalian
wa-in
وَإِن
dan jika
yakhdhul'kum
يَخْذُلْكُمْ
(Allah) membiarkan kamu
faman
فَمَن
maka barangsiapa
dhā
ذَا
mempunyai
alladhī
ٱلَّذِى
yang
yanṣurukum
يَنصُرُكُم
(ia) menolong kamu
min
مِّنۢ
dari
baʿdihi
بَعْدِهِۦۗ
sesudahnya
waʿalā
وَعَلَى
dan atas/kepada
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
falyatawakkali
فَلْيَتَوَكَّلِ
maka hendaknya bertawakkal
l-mu'minūna
ٱلْمُؤْمِنُونَ
orang-orang mukmin

Jika Allah menolong kamu, maka tidak ada yang dapat mengalahkanmu, tetapi jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapa yang dapat menolongmu setelah itu? Karena itu, hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal.

Tafsir