Dhālika 'An Lam Yakun Rabbuka Muhlika Al-Quraá Bižulmin Wa 'Ahluhā Ghāfilūna.
Demikianlah (para rasul diutus) karena Tuhanmu tidak akan membinasakan suatu negeri secara zalim, sedang penduduknya dalam keadaan lengah (belum tahu).
Wa Likullin Darajātun Mimmā `Amilū Wa Mā Rabbuka Bighāfilin `Ammā Ya`malūna.
Dan masing-masing orang ada tingkatannya, (sesuai) dengan apa yang mereka kerjakan. Dan Tuhanmu tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.
Wa Rabbuka Al-Ghanīyu Dhū Ar-Raĥmati 'In Yasha' Yudh/hibkum Wa Yastakhlif Min Ba`dikum Mā Yashā'u Kamā 'Ansha'akum Min Dhurrīyati Qawmin 'Ākharīna.
Dan Tuhanmu Mahakaya, penuh rahmat. Jika Dia menghendaki, Dia akan memusnahkan kamu dan setelah kamu (musnah) akan Dia ganti dengan yang Dia kehendaki, sebagaimana Dia menjadikan kamu dari keturunan golongan lain.
'Inna Mā Tū`adūna La'ātin Wa Mā 'Antum Bimu`jizīna.
Sesungguhnya apa pun yang dijanjikan kepadamu pasti datang dan kamu tidak mampu menolaknya.
Qul Yā Qawmi A`malū `Alaá Makānatikum 'Innī `Āmilun Fasawfa Ta`lamūna Man Takūnu Lahu `Āqibatu Ad-Dāri 'Innahu Lā Yufliĥu Až-Žālimūna.
Katakanlah (Muhammad), “Wahai kaumku! Berbuatlah menurut kedudukanmu, aku pun berbuat (demikian). Kelak kamu akan mengetahui, siapa yang akan memperoleh tempat (terbaik) di akhirat (nanti). Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung.
Wa Ja`alū Lillāhi Mimmā Dhara'a Mina Al-Ĥarthi Wa Al-'An`ām Naşībāan Faqālū Hādhā Lillāhi Biza`mihim Wa Hadhā Lishurakā'inā Famā Kāna Lishurakā'ihim Falā Yaşilu 'Ilaá Allāhi Wa Mā Kāna Lillāhi Fahuwa Yaşilu 'Ilaá Shurakā'ihim Sā'a Mā Yaĥkumūna.
Dan mereka menyediakan sebagian hasil tanaman dan hewan (bagian) untuk Allah sambil berkata menurut persangkaan mereka, “Ini untuk Allah dan yang ini untuk berhala-berhala kami.” Bagian yang untuk berhala-berhala mereka tidak akan sampai kepada Allah, dan bagian yang untuk Allah akan sampai kepada berhala-berhala mereka. Sangat buruk ketetapan mereka itu.
Wa Kadhalika Zayyana Likathīrin Mina Al-Mushrikīna Qatla 'Awlādihim Shurakā'uuhum Liyurdūhum Wa Liyalbisū `Alayhim Dīnahum Wa Law Shā'a Allāhu Mā Fa`alūhu Fadharhum Wa Mā Yaftarūna.
Dan demikianlah berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan.
Wa Qālū Hadhihi 'An`āmun Wa Ĥarthun Ĥijrun Lā Yaţ`amuhā 'Illā Man Nashā'u Biza`mihim Wa 'An`āmun Ĥurrimat Žuhūruhā Wa 'An`āmun Lā Yadhkurūna Asma Allāhi `Alayhā Aftirā'an `Alayhi Sayajzīhim Bimā Kānū Yaftarūna.
Dan mereka berkata (menurut anggapan mereka), “Inilah hewan ternak dan hasil bumi yang dilarang, tidak boleh dimakan, kecuali oleh orang yang kami kehendaki.” Dan ada pula hewan yang diharamkan (tidak boleh) ditunggangi, dan ada hewan ternak yang (ketika disembelih) boleh tidak menyebut nama Allah, itu sebagai kebohongan terhadap Allah. Kelak Allah akan membalas semua yang mereka ada-adakan.
Wa Qālū Mā Fī Buţūni Hadhihi Al-'An`ām Khālişatun Lidhukūrinā Wa Muĥarramun `Alaá 'Azwājinā Wa 'In Yakun Maytatan Fahum Fīhi Shurakā'u Sayajzīhim Waşfahum 'Innahu Ĥakīmun `Alīmun.
Dan mereka berkata (pula), “Apa yang ada di dalam perut hewan ternak ini khusus untuk kaum laki-laki kami, haram bagi istri-istri kami.” Dan jika yang dalam perut itu (dilahirkan) mati, maka semua boleh (memakannya). Kelak Allah akan membalas atas ketetapan mereka. Sesungguhnya Allah Mahabijaksana, Maha Mengetahui.
Qad Khasira Al-Ladhīna Qatalū 'Awlādahum Safahāan Bighayri `Ilmin Wa Ĥarramū Mā Razaqahum Allāhu Aftirā'an `Alaá Allāhi Qad Đallū Wa Mā Kānū Muhtadīna.
Sungguh rugi mereka yang membunuh anak-anaknya karena kebodohan tanpa pengetahuan, dan mengharamkan rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka dengan semata-mata membuat-buat kebohongan terhadap Allah. Sungguh, mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.