Skip to main content

وَقَالَتْ لِاُخْتِهٖ قُصِّيْهِۗ فَبَصُرَتْ بِهٖ عَنْ جُنُبٍ وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ ۙ  ( القصص: ١١ )

waqālat
وَقَالَتْ
dan (ibu Musa) berkata
li-ukh'tihi
لِأُخْتِهِۦ
kepada saudara perempuannya (Musa)
quṣṣīhi
قُصِّيهِۖ
selidikilah/ikutilah dia
fabaṣurat
فَبَصُرَتْ
maka ia melihat
bihi
بِهِۦ
dengannya (Musa)
ʿan
عَن
dari
junubin
جُنُبٍ
jauh
wahum
وَهُمْ
dan/sedang mereka
لَا
tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
mereka menyadari

Dan dia (ibunya Musa) berkata kepada saudara perempuan Musa, “Ikutilah dia (Musa).” Maka kelihatan olehnya (Musa) dari jauh, sedang mereka tidak menyadarinya.

Tafsir

۞ وَحَرَّمْنَا عَلَيْهِ الْمَرَاضِعَ مِنْ قَبْلُ فَقَالَتْ هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلٰٓى اَهْلِ بَيْتٍ يَّكْفُلُوْنَهٗ لَكُمْ وَهُمْ لَهٗ نَاصِحُوْنَ   ( القصص: ١٢ )

waḥarramnā
وَحَرَّمْنَا
dan Kami haramkan/cegah
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya (Musa)
l-marāḍiʿa
ٱلْمَرَاضِعَ
perempuan-perempuan yang menyusukan
min
مِن
dari
qablu
قَبْلُ
sebelum itu
faqālat
فَقَالَتْ
maka ia berkata
hal
هَلْ
apakah/maukah
adullukum
أَدُلُّكُمْ
aku tunjukkan kepadamu
ʿalā
عَلَىٰٓ
atas
ahli
أَهْلِ
keluarga
baytin
بَيْتٍ
rumah-tangga
yakfulūnahu
يَكْفُلُونَهُۥ
akan memeliharanya
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
wahum
وَهُمْ
dan mereka
lahu
لَهُۥ
kepadanya
nāṣiḥūna
نَٰصِحُونَ
berlaku jujur/baik

Dan Kami cegah dia (Musa) menyusu kepada perempuan-perempuan yang mau menyusui(nya) sebelum itu; maka berkatalah dia (saudaranya Musa), “Maukah aku tunjukkan kepadamu, keluarga yang akan memeliharanya untukmu dan mereka dapat berlaku baik padanya?”

Tafsir

فَرَدَدْنٰهُ اِلٰٓى اُمِّهٖ كَيْ تَقَرَّ عَيْنُهَا وَلَا تَحْزَنَ وَلِتَعْلَمَ اَنَّ وَعْدَ اللّٰهِ حَقٌّ وَّلٰكِنَّ اَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُوْنَ ࣖ  ( القصص: ١٣ )

faradadnāhu
فَرَدَدْنَٰهُ
maka Kami kembalikannya
ilā
إِلَىٰٓ
kepada
ummihi
أُمِّهِۦ
ibunya
kay
كَىْ
supaya
taqarra
تَقَرَّ
ia sejuk
ʿaynuhā
عَيْنُهَا
matanya
walā
وَلَا
dan ia tidak
taḥzana
تَحْزَنَ
bersedih hati
walitaʿlama
وَلِتَعْلَمَ
dan supaya ia mengetahui
anna
أَنَّ
bahwasanya
waʿda
وَعْدَ
janji
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ḥaqqun
حَقٌّ
benar
walākinna
وَلَٰكِنَّ
tetapi
aktharahum
أَكْثَرَهُمْ
kebanyakan mereka
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka mengetahui

Maka Kami kembalikan dia (Musa) kepada ibunya, agar senang hatinya dan tidak bersedih hati, dan agar dia mengetahui bahwa janji Allah adalah benar, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahuinya.

Tafsir

وَلَمَّا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَاسْتَوٰىٓ اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًاۗ وَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَ   ( القصص: ١٤ )

walammā
وَلَمَّا
dan setelah
balagha
بَلَغَ
(Musa) sampai
ashuddahu
أَشُدَّهُۥ
umurnya/dewasanya
wa-is'tawā
وَٱسْتَوَىٰٓ
dan dia telah sempurna
ātaynāhu
ءَاتَيْنَٰهُ
Kami berikan kepadanya
ḥuk'man
حُكْمًا
hikmah
waʿil'man
وَعِلْمًاۚ
dan ilmu
wakadhālika
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
najzī
نَجْزِى
Kami memberi balasan
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat baik

Dan setelah dia (Musa) dewasa dan sempurna akalnya, Kami anugerahkan kepadanya hikmah (kenabian) dan pengetahuan. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.

Tafsir

وَدَخَلَ الْمَدِيْنَةَ عَلٰى حِيْنِ غَفْلَةٍ مِّنْ اَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيْهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلٰنِۖ هٰذَا مِنْ شِيْعَتِهٖ وَهٰذَا مِنْ عَدُوِّهٖۚ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ   ( القصص: ١٥ )

wadakhala
وَدَخَلَ
dan (Musa) masuk
l-madīnata
ٱلْمَدِينَةَ
kota
ʿalā
عَلَىٰ
atas
ḥīni
حِينِ
sewaktu
ghaflatin
غَفْلَةٍ
lalai/lengah
min
مِّنْ
dari
ahlihā
أَهْلِهَا
penduduknya
fawajada
فَوَجَدَ
maka dia mendapatkan
fīhā
فِيهَا
di dalamnya (kota)
rajulayni
رَجُلَيْنِ
dua orang laki-laki
yaqtatilāni
يَقْتَتِلَانِ
keduanya perang/berkelahi
hādhā
هَٰذَا
ini (orang)
min
مِن
dari
shīʿatihi
شِيعَتِهِۦ
golongannya
wahādhā
وَهَٰذَا
dan ini (orang)
min
مِنْ
dari
ʿaduwwihi
عَدُوِّهِۦۖ
musuhnya
fa-is'taghāthahu
فَٱسْتَغَٰثَهُ
maka meminta tolong kepadanya
alladhī
ٱلَّذِى
yang
min
مِن
dari
shīʿatihi
شِيعَتِهِۦ
golongannya
ʿalā
عَلَى
atas
alladhī
ٱلَّذِى
(orang) yang
min
مِنْ
dari
ʿaduwwihi
عَدُوِّهِۦ
musuhnya
fawakazahu
فَوَكَزَهُۥ
maka meninjunya
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
faqaḍā
فَقَضَىٰ
lalu menentukan/mati
ʿalayhi
عَلَيْهِۖ
atasnya (musuhnya)
qāla
قَالَ
(Musa) berkata
hādhā
هَٰذَا
ini
min
مِنْ
dari
ʿamali
عَمَلِ
perbuatan
l-shayṭāni
ٱلشَّيْطَٰنِۖ
syaitan
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya ia/syaitan
ʿaduwwun
عَدُوٌّ
musuh
muḍillun
مُّضِلٌّ
menyesatkan
mubīnun
مُّبِينٌ
yang nyata

Dan dia (Musa) masuk ke kota (Memphis) ketika penduduknya sedang lengah, maka dia mendapati di dalam kota itu dua orang laki-laki sedang berkelahi; yang seorang dari golongannya (Bani Israil) dan yang seorang (lagi) dari pihak musuhnya (kaum Fir‘aun). Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya, untuk (mengalahkan) orang yang dari pihak musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu. Dia (Musa) berkata, “Ini adalah perbuatan setan. Sungguh, dia (setan itu) adalah musuh yang jelas menyesatkan.”

Tafsir

قَالَ رَبِّ اِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَغَفَرَ لَهٗ ۗاِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ   ( القصص: ١٦ )

qāla
قَالَ
(Musa) berkata
rabbi
رَبِّ
ya Tuhanku
innī
إِنِّى
sesungguhnya aku
ẓalamtu
ظَلَمْتُ
aku telah menganiaya
nafsī
نَفْسِى
diriku
fa-igh'fir
فَٱغْفِرْ
maka ampunilah
لِى
aku
faghafara
فَغَفَرَ
maka Dia mengampuni
lahu
لَهُۥٓۚ
padanya
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia/Allah
huwa
هُوَ
Dia
l-ghafūru
ٱلْغَفُورُ
Maha Pengampun
l-raḥīmu
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang

Dia (Musa) berdoa, “Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menzalimi diriku sendiri, maka ampunilah aku.” Maka Dia (Allah) mengampuninya. Sungguh, Allah, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

قَالَ رَبِّ بِمَآ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ فَلَنْ اَكُوْنَ ظَهِيْرًا لِّلْمُجْرِمِيْنَ   ( القصص: ١٧ )

qāla
قَالَ
(Musa) berkata
rabbi
رَبِّ
ya Tuhanku
bimā
بِمَآ
dengan apa/nikmat
anʿamta
أَنْعَمْتَ
telah Engkau anugerahkan
ʿalayya
عَلَىَّ
atasku/kepadaku
falan
فَلَنْ
maka aku tidak
akūna
أَكُونَ
menjadi
ẓahīran
ظَهِيرًا
penolong
lil'muj'rimīna
لِّلْمُجْرِمِينَ
bagi orang-orang yang berdosa

Dia (Musa) berkata, “Ya Tuhanku! Demi nikmat yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, maka aku tidak akan menjadi penolong bagi orang-orang yang berdosa.”

Tafsir

فَاَصْبَحَ فِى الْمَدِيْنَةِ خَاۤىِٕفًا يَّتَرَقَّبُ فَاِذَا الَّذِى اسْتَنْصَرَهٗ بِالْاَمْسِ يَسْتَصْرِخُهٗ ۗقَالَ لَهٗ مُوْسٰٓى اِنَّكَ لَغَوِيٌّ مُّبِيْنٌ   ( القصص: ١٨ )

fa-aṣbaḥa
فَأَصْبَحَ
maka jadilah dia/Musa
فِى
dalam
l-madīnati
ٱلْمَدِينَةِ
kota
khāifan
خَآئِفًا
ketakutan
yataraqqabu
يَتَرَقَّبُ
dia menunggu-nunggu
fa-idhā
فَإِذَا
maka tiba-tiba
alladhī
ٱلَّذِى
(orang) yang
is'tanṣarahu
ٱسْتَنصَرَهُۥ
meminta tolong kepadanya
bil-amsi
بِٱلْأَمْسِ
dengan kemarin
yastaṣrikhuhu
يَسْتَصْرِخُهُۥۚ
ia berteriak kepadanya
qāla
قَالَ
berkata
lahu
لَهُۥ
kepadanya
mūsā
مُوسَىٰٓ
Musa
innaka
إِنَّكَ
sesungguhnya kamu
laghawiyyun
لَغَوِىٌّ
benar-benar orang sesat
mubīnun
مُّبِينٌ
yang nyata

Karena itu, dia (Musa) menjadi ketakutan berada di kota itu sambil menunggu (akibat perbuatannya), tiba-tiba orang yang kemarin meminta pertolongan berteriak meminta pertolongan kepadanya. Musa berkata kepadanya, “Engkau sungguh, orang yang nyata-nyata sesat.”

Tafsir

فَلَمَّآ اَنْ اَرَادَ اَنْ يَّبْطِشَ بِالَّذِيْ هُوَ عَدُوٌّ لَّهُمَاۙ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اَتُرِيْدُ اَنْ تَقْتُلَنِيْ كَمَا قَتَلْتَ نَفْسًاۢ بِالْاَمْسِۖ اِنْ تُرِيْدُ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ جَبَّارًا فِى الْاَرْضِ وَمَا تُرِيْدُ اَنْ تَكُوْنَ مِنَ الْمُصْلِحِيْنَ   ( القصص: ١٩ )

falammā
فَلَمَّآ
maka tatkala
an
أَنْ
dia
arāda
أَرَادَ
hendak/akan
an
أَن
dia
yabṭisha
يَبْطِشَ
menyerang/memukul dengan keras
bi-alladhī
بِٱلَّذِى
dengan/kepada orang yang
huwa
هُوَ
ia
ʿaduwwun
عَدُوٌّ
musuh
lahumā
لَّهُمَا
bagi keduanya
qāla
قَالَ
ia berkata
yāmūsā
يَٰمُوسَىٰٓ
wahai musa
aturīdu
أَتُرِيدُ
apakah kamu hendak
an
أَن
kamu
taqtulanī
تَقْتُلَنِى
membunuh aku
kamā
كَمَا
sebagaimana
qatalta
قَتَلْتَ
kamu telah membunuh
nafsan
نَفْسًۢا
seseorang
bil-amsi
بِٱلْأَمْسِۖ
dengan kemarin
in
إِن
kamu tidak
turīdu
تُرِيدُ
bermaksud
illā
إِلَّآ
melainkan
an
أَن
bahwa
takūna
تَكُونَ
kamu adalah
jabbāran
جَبَّارًا
sewenang-wenang
فِى
di
l-arḍi
ٱلْأَرْضِ
bumi/negeri ini
wamā
وَمَا
dan tidaklah
turīdu
تُرِيدُ
kamu bermaksud
an
أَن
bahwa
takūna
تَكُونَ
kamu adalah
mina
مِنَ
dari/termasuk
l-muṣ'liḥīna
ٱلْمُصْلِحِينَ
orang-orang yang mengadakan perdamaian

Maka ketika dia (Musa) hendak memukul dengan keras orang yang menjadi musuh mereka berdua, dia (musuhnya) berkata, “Wahai Musa! Apakah engkau bermaksud membunuhku, sebagaimana kemarin engkau membunuh seseorang? Engkau hanya bermaksud menjadi orang yang berbuat sewenang-wenang di negeri (ini), dan engkau tidak bermaksud menjadi salah seorang dari orang-orang yang mengadakan perdamaian.”

Tafsir

وَجَاۤءَ رَجُلٌ مِّنْ اَقْصَى الْمَدِيْنَةِ يَسْعٰىۖ قَالَ يٰمُوْسٰٓى اِنَّ الْمَلَاَ يَأْتَمِرُوْنَ بِكَ لِيَقْتُلُوْكَ فَاخْرُجْ اِنِّيْ لَكَ مِنَ النّٰصِحِيْنَ   ( القصص: ٢٠ )

wajāa
وَجَآءَ
dan datanglah
rajulun
رَجُلٌ
seorang laki-laki
min
مِّنْ
dari
aqṣā
أَقْصَا
ujung
l-madīnati
ٱلْمَدِينَةِ
kota
yasʿā
يَسْعَىٰ
ia berjalan dengan cepat
qāla
قَالَ
ia berkata
yāmūsā
يَٰمُوسَىٰٓ
wahai musa
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-mala-a
ٱلْمَلَأَ
pembesar
yatamirūna
يَأْتَمِرُونَ
mereka berunding
bika
بِكَ
dengan/tentang kamu
liyaqtulūka
لِيَقْتُلُوكَ
untuk membunuhmu
fa-ukh'ruj
فَٱخْرُجْ
maka keluarlah kamu
innī
إِنِّى
sesungguhnya aku
laka
لَكَ
kepadamu
mina
مِنَ
dari/termasuk
l-nāṣiḥīna
ٱلنَّٰصِحِينَ
orang-orang yang memberi nasehat

Dan seorang laki-laki datang bergegas dari ujung kota seraya berkata, “Wahai Musa! Sesungguhnya para pembesar negeri sedang berunding tentang engkau untuk membunuhmu, maka keluarlah (dari kota ini), sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang memberi nasihat kepadamu.”

Tafsir