Wa Laya`lamanna Allāhu Al-Ladhīna 'Āmanū Wa Laya`lamanna Al-Munāfiqīna.
Dan Allah pasti mengetahui orang-orang yang beriman dan Dia pasti mengetahui orang-orang yang munafik.
Wa Qāla Al-Ladhīna Kafarū Lilladhīna 'Āmanū Attabi`ū Sabīlanā Wa Lnaĥmil Khaţāyākum Wa Mā Hum Biĥāmilīna Min Khaţāyāhum Min Shay'in 'Innahum Lakādhibūna.
Dan orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman, “Ikutilah jalan kami, dan kami akan memikul dosa-dosamu,” padahal mereka sedikit pun tidak (sanggup) memikul dosa-dosa mereka sendiri. Sesungguhnya mereka benar-benar pendusta.
Wa Layaĥmilunna 'Athqālahum Wa 'Athqālāan Ma`a 'Athqālihim Wa Layus'alunna Yawma Al-Qiyāmati `Ammā Kānū Yaftarūna.
Dan mereka benar-benar akan memikul dosa-dosa mereka sendiri, dan dosa-dosa yang lain bersama dosa mereka, dan pada hari Kiamat mereka pasti akan ditanya tentang kebohongan yang selalu mereka ada-adakan.
Wa Laqad 'Arsalnā Nūĥāan 'Ilaá Qawmihi Falabitha Fīhim 'Alfa Sanatin 'Illā Khamsīna `Āmāan Fa'akhadhahum Aţ-Ţūfānu Wa Hum Žālimūn.
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim.
Fa'anjaynāhu Wa 'Aşĥāba As-Safīnati Wa Ja`alnāhā 'Āyatan Lil`ālamīna.
Maka Kami selamatkan Nuh dan orang-orang yang berada di kapal itu, dan Kami jadikan (peristiwa) itu sebagai pelajaran bagi semua manusia.
Wa 'Ibrāhīma 'Idh Qāla Liqawmihi A`budū Allāha Wa Attaqūhu Dhālikum Khayrun Lakum 'In Kuntum Ta`lamūna.
Dan (ingatlah) Ibrahim, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Sembahlah Allah dan bertakwalah kepada-Nya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
'Innamā Ta`budūna Min Dūni Allāhi 'Awthānāan Wa Takhluqūna 'Ifkāan 'Inna Al-Ladhīna Ta`budūna Min Dūni Allāhi Lā Yamlikūna Lakum Rizqāan Fābtaghū `Inda Allāhi Ar-Rizqa Wa A`budūhu Wa Ashkurū Lahu 'Ilayhi Turja`ūna.
Sesungguhnya yang kamu sembah selain Allah hanyalah berhala-berhala, dan kamu membuat kebohongan. Sesungguhnya apa yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki kepadamu; maka mintalah rezeki dari Allah, dan sembahlah Dia dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kamu akan dikembalikan.
Wa 'In Tukadhdhibū Faqad Kadhdhaba 'Umamun Min Qablikum Wa Mā `Alaá Ar-Rasūli 'Illā Al-Balāghu Al-Mubīnu.
Dan jika kamu (orang kafir) mendustakan, maka sungguh, umat sebelum kamu juga telah mendustakan (para rasul). Dan kewajiban rasul itu hanyalah menyampaikan (agama Allah) dengan jelas.”
'Awalam Yaraw Kayfa Yubdi'u Allāhu Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu 'Inna Dhālika `Alaá Allāhi Yasīrun.
Dan apakah mereka tidak memperhatikan bagaimana Allah memulai penciptaan (makhluk), kemudian Dia mengulanginya (kembali). Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah.
Qul Sīrū Fī Al-'Arđi Fānžurū Kayfa Bada'a Al-Khalqa Thumma Allāhu Yunshi'u An-Nash'ata Al-'Ākhirata 'Inna Allāha `Alaá Kulli Shay'in Qadīrun.
Katakanlah, “Berjalanlah di bumi, maka perhatikanlah bagaimana (Allah) memulai penciptaan (makhluk), kemudian Allah menjadikan kejadian yang akhir. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.