Skip to main content

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا خُذُوْا حِذْرَكُمْ فَانْفِرُوْا ثُبَاتٍ اَوِ انْفِرُوْا جَمِيْعًا   ( النساء: ٧١ )

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
khudhū
خُذُوا۟
ambillah olehmu
ḥidh'rakum
حِذْرَكُمْ
kewaspadaanmu/kesiapanmu
fa-infirū
فَٱنفِرُوا۟
pergilah kamu
thubātin
ثُبَاتٍ
berkelompok-kelompok
awi
أَوِ
atau
infirū
ٱنفِرُوا۟
pergilah/majulah
jamīʿan
جَمِيعًا
bersama-sama

Wahai orang-orang yang beriman! Bersiapsiagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) secara berkelompok, atau majulah bersama-sama (serentak).

Tafsir

وَاِنَّ مِنْكُمْ لَمَنْ لَّيُبَطِّئَنَّۚ فَاِنْ اَصَابَتْكُمْ مُّصِيْبَةٌ قَالَ قَدْ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيَّ اِذْ لَمْ اَكُنْ مَّعَهُمْ شَهِيْدًا   ( النساء: ٧٢ )

wa-inna
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
minkum
مِنكُمْ
diantara kamu
laman
لَمَن
ada orang
layubaṭṭi-anna
لَّيُبَطِّئَنَّ
sangat berlambat-lambat
fa-in
فَإِنْ
maka jika
aṣābatkum
أَصَٰبَتْكُم
menimpa kamu
muṣībatun
مُّصِيبَةٌ
bencana
qāla
قَالَ
ia berkata
qad
قَدْ
sungguh
anʿama
أَنْعَمَ
telah menganugerahkan nikmat
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalayya
عَلَىَّ
atasku/atas diriku
idh
إِذْ
karena
lam
لَمْ
tidak
akun
أَكُن
adalah aku
maʿahum
مَّعَهُمْ
bersama-sama mereka
shahīdan
شَهِيدًا
menyaksikan (berperang)

Dan sesungguhnya di antara kamu pasti ada orang yang sangat enggan (ke medan pertempuran). Lalu jika kamu ditimpa musibah dia berkata, “Sungguh, Allah telah memberikan nikmat kepadaku karena aku tidak ikut berperang bersama mereka.”

Tafsir

وَلَىِٕنْ اَصَابَكُمْ فَضْلٌ مِّنَ اللّٰهِ لَيَقُوْلَنَّ كَاَنْ لَّمْ تَكُنْۢ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهٗ مَوَدَّةٌ يّٰلَيْتَنِيْ كُنْتُ مَعَهُمْ فَاَفُوْزَ فَوْزًا عَظِيْمًا   ( النساء: ٧٣ )

wala-in
وَلَئِنْ
dan sungguh jika
aṣābakum
أَصَٰبَكُمْ
menimpa kamu (kamu memperoleh)
faḍlun
فَضْلٌ
karunia
mina
مِّنَ
dari
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
layaqūlanna
لَيَقُولَنَّ
tentu ia mengatakan
ka-an
كَأَن
seakan-akan
lam
لَّمْ
tidak
takun
تَكُنۢ
pernah ada
baynakum
بَيْنَكُمْ
antara kamu
wabaynahu
وَبَيْنَهُۥ
dan antara ia
mawaddatun
مَوَدَّةٌ
kasih sayang
yālaytanī
يَٰلَيْتَنِى
Wahai kiranya saya ada
kuntu
كُنتُ
adalah aku
maʿahum
مَعَهُمْ
bersama-sama mereka
fa-afūza
فَأَفُوزَ
tentu saya mendapat kemenangan
fawzan
فَوْزًا
kemenangan
ʿaẓīman
عَظِيمًا
besar

Dan sungguh, jika kamu mendapat karunia (kemenangan) dari Allah, tentulah dia mengatakan seakan-akan belum pernah ada hubungan kasih sayang antara kamu dengan dia, “Wahai, sekiranya aku bersama mereka, tentu aku akan memperoleh kemenangan yang agung (pula).”

Tafsir

۞ فَلْيُقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يَشْرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَا بِالْاٰخِرَةِ ۗ وَمَنْ يُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ فَيُقْتَلْ اَوْ يَغْلِبْ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا   ( النساء: ٧٤ )

falyuqātil
فَلْيُقَٰتِلْ
maka hendaklah berperang
فِى
dalam
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yashrūna
يَشْرُونَ
(mereka) menukar
l-ḥayata
ٱلْحَيَوٰةَ
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
bil-ākhirati
بِٱلْءَاخِرَةِۚ
dengan akhirat
waman
وَمَن
dan barang siapa
yuqātil
يُقَٰتِلْ
berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
fayuq'tal
فَيُقْتَلْ
lalu terbunuh
aw
أَوْ
atau
yaghlib
يَغْلِبْ
memperoleh kemenangan
fasawfa
فَسَوْفَ
maka kelak
nu'tīhi
نُؤْتِيهِ
akan Kami berikan kepadanya
ajran
أَجْرًا
pahala
ʿaẓīman
عَظِيمًا
besar

Karena itu, hendaklah orang-orang yang menjual kehidupan dunia untuk (kehidupan) akhirat berperang di jalan Allah. Dan barangsiapa berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka akan Kami berikan pahala yang besar kepadanya.

Tafsir

وَمَا لَكُمْ لَا تُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَالْمُسْتَضْعَفِيْنَ مِنَ الرِّجَالِ وَالنِّسَاۤءِ وَالْوِلْدَانِ الَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَخْرِجْنَا مِنْ هٰذِهِ الْقَرْيَةِ الظَّالِمِ اَهْلُهَاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّاۚ وَاجْعَلْ لَّنَا مِنْ لَّدُنْكَ نَصِيْرًا   ( النساء: ٧٥ )

wamā
وَمَا
dan mengapa
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
لَا
tidak
tuqātilūna
تُقَٰتِلُونَ
kamu berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wal-mus'taḍʿafīna
وَٱلْمُسْتَضْعَفِينَ
dan orang-orang yang lemah
mina
مِنَ
dari
l-rijāli
ٱلرِّجَالِ
laki-laki
wal-nisāi
وَٱلنِّسَآءِ
dan perempuan
wal-wil'dāni
وَٱلْوِلْدَٰنِ
dan anak-anak
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka mengatakan/mendoakan
rabbanā
رَبَّنَآ
ya Tuhan kami
akhrij'nā
أَخْرِجْنَا
keluarkanlah kami
min
مِنْ
dari
hādhihi
هَٰذِهِ
ini
l-qaryati
ٱلْقَرْيَةِ
negeri
l-ẓālimi
ٱلظَّالِمِ
yang dzalim
ahluhā
أَهْلُهَا
penduduknya
wa-ij'ʿal
وَٱجْعَل
dan jadikan
lanā
لَّنَا
bagi kami
min
مِن
dari
ladunka
لَّدُنكَ
sisi Engkau
waliyyan
وَلِيًّا
pelindung
wa-ij'ʿal
وَٱجْعَل
dan jadikanlah/berilah
lanā
لَّنَا
untuk kami
min
مِن
dari
ladunka
لَّدُنكَ
sisi Engkau
naṣīran
نَصِيرًا
penolong

Dan mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang yang lemah, baik laki-laki, perempuan maupun anak-anak yang berdoa, “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang penduduknya zalim. Berilah kami pelindung dari sisi-Mu, dan berilah kami penolong dari sisi-Mu.”

Tafsir

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۚ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ الطَّاغُوْتِ فَقَاتِلُوْٓا اَوْلِيَاۤءَ الشَّيْطٰنِ ۚ اِنَّ كَيْدَ الشَّيْطٰنِ كَانَ ضَعِيْفًا ۚ ࣖ   ( النساء: ٧٦ )

alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
yuqātilūna
يُقَٰتِلُونَ
mereka berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
yuqātilūna
يُقَٰتِلُونَ
mereka berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-ṭāghūti
ٱلطَّٰغُوتِ
Tagut
faqātilū
فَقَٰتِلُوٓا۟
maka perangilah
awliyāa
أَوْلِيَآءَ
kawan-kawan
l-shayṭāni
ٱلشَّيْطَٰنِۖ
syaitan
inna
إِنَّ
sesungguhnya
kayda
كَيْدَ
tipu daya
l-shayṭāni
ٱلشَّيْطَٰنِ
syaitan
kāna
كَانَ
adalah
ḍaʿīfan
ضَعِيفًا
lemah

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, maka perangilah kawan-kawan setan itu, (karena) sesungguhnya tipu daya setan itu lemah.

Tafsir

اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ قِيْلَ لَهُمْ كُفُّوْٓا اَيْدِيَكُمْ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۚ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ اِذَا فَرِيْقٌ مِّنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللّٰهِ اَوْ اَشَدَّ خَشْيَةً ۚ وَقَالُوْا رَبَّنَا لِمَ كَتَبْتَ عَلَيْنَا الْقِتَالَۚ لَوْلَآ اَخَّرْتَنَآ اِلٰٓى اَجَلٍ قَرِيْبٍۗ قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌۚ وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّمَنِ اتَّقٰىۗ وَلَا تُظْلَمُوْنَ فَتِيْلًا   ( النساء: ٧٧ )

alam
أَلَمْ
tidaklah
tara
تَرَ
kamu perhatikan
ilā
إِلَى
kepada
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
qīla
قِيلَ
dikatakan
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
kuffū
كُفُّوٓا۟
tahanlah
aydiyakum
أَيْدِيَكُمْ
tanganmu
wa-aqīmū
وَأَقِيمُوا۟
dan dirikanlah
l-ṣalata
ٱلصَّلَوٰةَ
sholat
waātū
وَءَاتُوا۟
dan tunaikan
l-zakata
ٱلزَّكَوٰةَ
zakat
falammā
فَلَمَّا
maka setelah
kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalayhimu
عَلَيْهِمُ
atas mereka
l-qitālu
ٱلْقِتَالُ
berperang
idhā
إِذَا
tiba-tiba
farīqun
فَرِيقٌ
segolongan
min'hum
مِّنْهُمْ
dari mereka
yakhshawna
يَخْشَوْنَ
mereka takut
l-nāsa
ٱلنَّاسَ
manusia
kakhashyati
كَخَشْيَةِ
seperti takut
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
aw
أَوْ
atau
ashadda
أَشَدَّ
lebih
khashyatan
خَشْيَةًۚ
takut
waqālū
وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
rabbanā
رَبَّنَا
ya Tuhan kami
lima
لِمَ
mengapa
katabta
كَتَبْتَ
Engkau wajibkan
ʿalaynā
عَلَيْنَا
atas kami
l-qitāla
ٱلْقِتَالَ
berperang
lawlā
لَوْلَآ
mengapa tidak
akhartanā
أَخَّرْتَنَآ
Engkau tangguhkan kami
ilā
إِلَىٰٓ
sampai
ajalin
أَجَلٍ
waktu
qarībin
قَرِيبٍۗ
dekat
qul
قُلْ
katakanlah
matāʿu
مَتَٰعُ
kesenangan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
qalīlun
قَلِيلٌ
sedikit
wal-ākhiratu
وَٱلْءَاخِرَةُ
dan akhirat
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
limani
لِّمَنِ
bagi orang
ittaqā
ٱتَّقَىٰ
bertakwa
walā
وَلَا
dan tidak
tuẓ'lamūna
تُظْلَمُونَ
kamu dianiaya
fatīlan
فَتِيلًا
sedikitpun

Tidakkah engkau memperhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka, ”Tahanlah tanganmu (dari berperang), laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat!” Ketika mereka diwajibkan berperang, tiba-tiba sebagian mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih takut (dari itu). Mereka berkata, “Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tunda (kewajiban berperang) kepada kami beberapa waktu lagi?” Katakanlah, “Kesenangan di dunia ini hanya sedikit dan akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa (mendapat pahala turut berperang) dan kamu tidak akan dizalimi sedikit pun.”

Tafsir

اَيْنَمَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۚ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَّقُوْلُوْا هٰذِهٖ مِنْ عِنْدِكَ ۗ قُلْ كُلٌّ مِّنْ عِنْدِ اللّٰهِ ۗ فَمَالِ هٰٓؤُلَاۤءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُوْنَ يَفْقَهُوْنَ حَدِيْثًا   ( النساء: ٧٨ )

aynamā
أَيْنَمَا
dimana saja
takūnū
تَكُونُوا۟
kalian menjadi
yud'rikkumu
يُدْرِككُّمُ
akan mendapatkan kamu
l-mawtu
ٱلْمَوْتُ
kematian
walaw
وَلَوْ
kendatipun
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
فِى
di dalam
burūjin
بُرُوجٍ
benteng
mushayyadatin
مُّشَيَّدَةٍۗ
yang kokoh
wa-in
وَإِن
dan jika
tuṣib'hum
تُصِبْهُمْ
menimpa mereka
ḥasanatun
حَسَنَةٌ
kebaikan
yaqūlū
يَقُولُوا۟
mereka berkata
hādhihi
هَٰذِهِۦ
ini
min
مِنْ
dari
ʿindi
عِندِ
sisi
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
wa-in
وَإِن
dan jika
tuṣib'hum
تُصِبْهُمْ
menimpa mereka
sayyi-atun
سَيِّئَةٌ
kejahatan/bencana
yaqūlū
يَقُولُوا۟
mereka berkata
hādhihi
هَٰذِهِۦ
ini
min
مِنْ
dari
ʿindika
عِندِكَۚ
sisi kamu
qul
قُلْ
katakan
kullun
كُلٌّ
semuanya
min
مِّنْ
dari
ʿindi
عِندِ
sisi
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
famāli
فَمَالِ
maka mengapa
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
mereka itu
l-qawmi
ٱلْقَوْمِ
kaum
لَا
tidak
yakādūna
يَكَادُونَ
mereka hampir
yafqahūna
يَفْقَهُونَ
mereka memahami
ḥadīthan
حَدِيثًا
pembicaraan

Di manapun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi dan kukuh. Jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah,” dan jika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka mengatakan, “Ini dari engkau (Muham-mad).” Katakanlah, “Semuanya (datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (sedikit pun)?”

Tafsir

مَآ اَصَابَكَ مِنْ حَسَنَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ۖ وَمَآ اَصَابَكَ مِنْ سَيِّئَةٍ فَمِنْ نَّفْسِكَ ۗ وَاَرْسَلْنٰكَ لِلنَّاسِ رَسُوْلًا ۗ وَكَفٰى بِاللّٰهِ شَهِيْدًا   ( النساء: ٧٩ )

مَّآ
apa
aṣābaka
أَصَابَكَ
menimpamu
min
مِنْ
dari
ḥasanatin
حَسَنَةٍ
kebaikan
famina
فَمِنَ
maka dari
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
wamā
وَمَآ
dan apa
aṣābaka
أَصَابَكَ
menimpamu
min
مِن
dari
sayyi-atin
سَيِّئَةٍ
kejelekan/bencana
famin
فَمِن
maka dari
nafsika
نَّفْسِكَۚ
dirimu sendiri
wa-arsalnāka
وَأَرْسَلْنَٰكَ
dan Kami utus kamu
lilnnāsi
لِلنَّاسِ
kepada manusia
rasūlan
رَسُولًاۚ
Rasul
wakafā
وَكَفَىٰ
dan cukuplah
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan Allah
shahīdan
شَهِيدًا
menjadi saksi

Kebajikan apa pun yang kamu peroleh, adalah dari sisi Allah, dan keburukan apa pun yang menimpamu, itu dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu (Muhammad) menjadi Rasul kepada (seluruh) manusia. Dan cukuplah Allah yang menjadi saksi.

Tafsir

مَنْ يُّطِعِ الرَّسُوْلَ فَقَدْ اَطَاعَ اللّٰهَ ۚ وَمَنْ تَوَلّٰى فَمَآ اَرْسَلْنٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيْظًا ۗ   ( النساء: ٨٠ )

man
مَّن
barang siapa
yuṭiʿi
يُطِعِ
mentaati
l-rasūla
ٱلرَّسُولَ
Rasul
faqad
فَقَدْ
maka sesungguhnya
aṭāʿa
أَطَاعَ
dia mentaati
l-laha
ٱللَّهَۖ
Allah
waman
وَمَن
dan barang siapa
tawallā
تَوَلَّىٰ
dia berpaling
famā
فَمَآ
maka tidak
arsalnāka
أَرْسَلْنَٰكَ
Kami mengutusmu
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
ḥafīẓan
حَفِيظًا
pemelihara

Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka.

Tafsir