Skip to main content

وَإِذَا
dan apabila
قِيلَ
dikatakan
لَهُمْ
kepada mereka
تَعَالَوْا۟
marilah
إِلَىٰ
kepada
مَآ
apa (hukum)
أَنزَلَ
telah turunkan
ٱللَّهُ
Allah
وَإِلَى
dan kepada
ٱلرَّسُولِ
Rasul
رَأَيْتَ
kamu lihat
ٱلْمُنَٰفِقِينَ
orang-orang munafik
يَصُدُّونَ
(mereka) menghalangi
عَنكَ
dari kamu
صُدُودًا
halangan yang sangat kuat

Wa 'Idhā Qīla Lahum Ta`ālaw 'Ilaá Mā 'Anzala Allāhu Wa 'Ilaá Ar-Rasūli Ra'ayta Al-Munāfiqīna Yaşuddūna `Anka Şudūdāan.

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu.

Tafsir

فَكَيْفَ
maka bagaimanakah
إِذَآ
apabila
أَصَٰبَتْهُم
menimpa mereka
مُّصِيبَةٌۢ
musibah
بِمَا
dengan sebab
قَدَّمَتْ
perbuatan
أَيْدِيهِمْ
tangan-tangan mereka
ثُمَّ
kemudian
جَآءُوكَ
mereka datang kepadamu
يَحْلِفُونَ
mereka bersumpah
بِٱللَّهِ
dengan/demi Allah
إِنْ
sekali-kali tidak
أَرَدْنَآ
kami menghendaki
إِلَّآ
kecuali/selain
إِحْسَٰنًا
kebaikan
وَتَوْفِيقًا
dan perdamaian yang sempurna

Fakayfa 'Idhā 'Aşābat/hum Muşībatun Bimā Qaddamat 'Aydīhim Thumma Jā'ūka Yaĥlifūna Billāhi 'In 'Aradnā 'Illā 'Iĥsānāan Wa Tawfīqāan.

Maka bagaimana halnya apabila (kelak) musibah menimpa mereka (orang munafik) disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu (Muhammad) sambil bersumpah, “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian.”

Tafsir

أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
يَعْلَمُ
mengetahui
ٱللَّهُ
Allah
مَا
apa
فِى
di dalam
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
فَأَعْرِضْ
maka berpalinglah kamu
عَنْهُمْ
dari mereka
وَعِظْهُمْ
dan berilah mereka pelajaran
وَقُل
dan katakanlah
لَّهُمْ
kepada mereka
فِىٓ
dalam
أَنفُسِهِمْ
diri/jiwa mereka
قَوْلًۢا
perkataan
بَلِيغًا
berbekas

'Ūlā'ika Al-Ladhīna Ya`lamu Allāhu Mā Fī Qulūbihim Fa'a`riđ `Anhum Wa `Ižhum Wa Qul Lahum Fī 'Anfusihim Qawlāan Balīghāan.

Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.

Tafsir

وَمَآ
dan tidak
أَرْسَلْنَا
Kami mengutus
مِن
dari
رَّسُولٍ
seorang Rasul
إِلَّا
melainkan
لِيُطَاعَ
untuk ditaati
بِإِذْنِ
dengan seizin
ٱللَّهِۚ
Allah
وَلَوْ
dan jikalau
أَنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
إِذ
ketika
ظَّلَمُوٓا۟
mereka menganiaya
أَنفُسَهُمْ
diri mereka
جَآءُوكَ
mereka datang kepadamu
فَٱسْتَغْفَرُوا۟
maka/lalu mereka mohon ampun
ٱللَّهَ
Allah
وَٱسْتَغْفَرَ
dan memohonkan ampun
لَهُمُ
untuk mereka
ٱلرَّسُولُ
Rasul
لَوَجَدُوا۟
tentu mereka mendapati
ٱللَّهَ
Allah
تَوَّابًا
Maha Penerima Taubat
رَّحِيمًا
Maha Penyayang

Wa Mā 'Arsalnā Min Rasūlin 'Illā Liyuţā`a Bi'idhni Allāhi Wa Law 'Annahum 'Idh Žalamū 'Anfusahum Jā'ūka Fāstaghfarū Allāha Wa Astaghfara Lahum Ar-Rasūlu Lawajadū Allāha Tawwābāan Raĥīmāan.

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Tafsir

فَلَا
maka
وَرَبِّكَ
dan/demi Tuhanmu
لَا
tidak
يُؤْمِنُونَ
beriman
حَتَّىٰ
hingga
يُحَكِّمُوكَ
mereka menjadikan kamu hakim
فِيمَا
terhadap apa/perkara
شَجَرَ
perselisihan
بَيْنَهُمْ
diantara mereka
ثُمَّ
kemudian
لَا
tidak
يَجِدُوا۟
mereka mendapatkan
فِىٓ
dalam
أَنفُسِهِمْ
diri/hati mereka
حَرَجًا
keberatan
مِّمَّا
terhadap apa
قَضَيْتَ
kamu putuskan
وَيُسَلِّمُوا۟
dan mereka menerima
تَسْلِيمًا
penerima sepenuhnya

Falā Wa Rabbika Lā Yu'uminūna Ĥattaá Yuĥakkimūka Fīmā Shajara Baynahum Thumma Lā Yajidū Fī 'Anfusihim Ĥarajāan Mimmā Qađayta Wa Yusallimū Taslīmāan.

Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Tafsir

وَلَوْ
dan kalau
أَنَّا
sesungguhnya
كَتَبْنَا
Kami perintahkan
عَلَيْهِمْ
atas/kepada mereka
أَنِ
bahwa
ٱقْتُلُوٓا۟
bunuhlah mereka
أَنفُسَكُمْ
diri kalian sendiri
أَوِ
atau
ٱخْرُجُوا۟
keluarlah kamu
مِن
dari
دِيَٰرِكُم
kampungmu
مَّا
tidak
فَعَلُوهُ
mereka melakukannya
إِلَّا
kecuali
قَلِيلٌ
sedikit/sebagian kecil
مِّنْهُمْۖ
dari mereka
وَلَوْ
dan kalau
أَنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
فَعَلُوا۟
(mereka) melaksanakan
مَا
apa/pelajaran
يُوعَظُونَ
diberikan
بِهِۦ
dengannya
لَكَانَ
tentulah ia/demikian itu
خَيْرًا
lebih baik
لَّهُمْ
bagi mereka
وَأَشَدَّ
dan sangat/lebih
تَثْبِيتًا
menguatkan

Wa Law 'Annā Katabnā `Alayhim 'An Aqtulū 'Anfusakum 'Aw Akhrujū Min Diyārikum Mā Fa`alūhu 'Illā Qalīlun Minhum Wa Law 'Annahum Fa`alū Mā Yū`ažūna Bihi Lakāna Khayrāan Lahum Wa 'Ashadda Tathbītāan.

Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” ternyata mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),

Tafsir

وَإِذًا
dan kalau demikian
لَّءَاتَيْنَٰهُم
pasti Kami berikan
مِّن
dari
لَّدُنَّآ
sisi Kami
أَجْرًا
pahala
عَظِيمًا
besar

Wa 'Idhāan La'ātaynāhum Min Ladunnā 'Ajrāan `Ažīmāan.

dan dengan demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,

Tafsir

وَلَهَدَيْنَٰهُمْ
dan pasti Kami beri petunjuk mereka
صِرَٰطًا
jalan
مُّسْتَقِيمًا
lurus/benar

Wa Lahadaynāhum Şirāţāan Mustaqīmāan.

dan pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.

Tafsir

وَمَن
dan barang siapa
يُطِعِ
mentaati
ٱللَّهَ
Allah
وَٱلرَّسُولَ
dan Rasul
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
maka mereka itu
مَعَ
bersama-sama
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
أَنْعَمَ
menganugerahi nikmat
ٱللَّهُ
Allah
عَلَيْهِم
atas mereka
مِّنَ
dari
ٱلنَّبِيِّۦنَ
para Nabi
وَٱلصِّدِّيقِينَ
dan para siddiqin
وَٱلشُّهَدَآءِ
dan para syuhada
وَٱلصَّٰلِحِينَۚ
dan orang-orang saleh
وَحَسُنَ
dan sebaik-baik
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
رَفِيقًا
teman

Wa Man Yuţi` Allāha Wa Ar-Rasūla Fa'ūlā'ika Ma`a Al-Ladhīna 'An`ama Allāhu `Alayhim Mina An-Nabīyīna Wa Aş-Şiddīqīna Wa Ash-Shuhadā'i Wa Aş-Şāliĥīna Wa Ĥasuna 'Ūlā'ika Rafīqāan.

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Tafsir

ذَٰلِكَ
demikian itu
ٱلْفَضْلُ
karunia
مِنَ
dari
ٱللَّهِۚ
Allah
وَكَفَىٰ
dan cukup
بِٱللَّهِ
dengan Allah
عَلِيمًا
mengetahui

Dhālika Al-Fađlu Mina Allāhi Wa Kafaá Billāhi `Alīmāan.

Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui.

Tafsir