Wa Mimman Ĥawlakum Mina Al-'A`rābi Munāfiqūna Wa Min 'Ahli Al-Madīnati Maradū `Alaá An-Nifāqi Lā Ta`lamuhum Naĥnu Na`lamuhum Sanu`adhdhibuhum Marratayni Thumma Yuraddūna 'Ilaá `Adhābin `Ažīmin.
Dan di antara orang-orang Arab Badui yang (tinggal) di sekitarmu, ada orang-orang munafik. Dan di antara penduduk Madinah (ada juga orang-orang munafik), mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. Engkau (Muhammad) tidak mengetahui mereka, tetapi Kami mengetahuinya. Nanti mereka akan Kami siksa dua kali, kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.
Wa 'Ākharūna A`tarafū Bidhunūbihim Khalaţū `Amalāan Şāliĥāan Wa 'Ākhara Sayyi'āan `Asaá Allāhu 'An Yatūba `Alayhim 'Inna Allāha Ghafūrun Raĥīmun.
Dan (ada pula) orang lain yang mengakui dosa-dosa mereka, mereka mencampuradukkan pekerjaan yang baik dengan pekerjaan lain yang buruk. Mudah-mudahan Allah menerima tobat mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Khudh Min 'Amwālihim Şadaqatan Tuţahhiruhum Wa Tuzakkīhim Bihā Wa Şalli `Alayhim 'Inna Şalātaka Sakanun Lahum Wa Allāhu Samī`un `Alīmun.
Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu (menumbuhkan) ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
'Alam Ya`lamū 'Anna Allāha Huwa Yaqbalu At-Tawbat `An `Ibādihi Wa Ya'khudhu Aş-Şadaqāti Wa 'Anna Allāha Huwa At-Tawwābu Ar-Raĥīmu.
Tidakkah mereka mengetahui, bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang?
Wa Qul A`malū Fasayaraá Allāhu `Amalakum Wa Rasūluhu Wa Al-Mu'uminūna Wa Saturaddūna 'Ilaá `Ālimi Al-Ghaybi Wa Ash-Shahādati Fayunabbi'ukum Bimā Kuntum Ta`malūna.
Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.”
Wa 'Ākharūna Murjawna Li'mri Allāhi 'Immā Yu`adhdhibuhum Wa 'Immā Yatūbu `Alayhim Wa Allāhu `Alīmun Ĥakīmun.
Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada keputusan Allah; mungkin Allah akan mengazab mereka dan mungkin Allah akan menerima tobat mereka. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
Wa Al-Ladhīna Attakhadhū Masjidāan Đirārāan Wa Kufrāan Wa Tafrīqāan Bayna Al-Mu'uminīna Wa 'Irşādāan Liman Ĥāraba Allāha Wa Rasūlahu Min Qablu Wa Layaĥlifunna 'In 'Aradnā 'Illā Al-Ĥusnaá Wa Allāhu Yash/hadu 'Innahum Lakādhibūna.
Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada yang mendirikan masjid untuk menimbulkan bencana (pada orang-orang yang beriman), untuk kekafiran dan untuk memecah belah di antara orang-orang yang beriman serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka dengan pasti bersumpah, “Kami hanya menghendaki kebaikan.” Dan Allah menjadi saksi bahwa mereka itu pendusta (dalam sumpahnya).
Lā Taqum Fīhi 'Abadāan Lamasjidun 'Ussisa `Alaá At-Taqwaá Min 'Awwali Yawmin 'Aĥaqqu 'An Taqūma Fīhi Fīhi Rijālun Yuĥibbūna 'An Yataţahharū Wa Allāhu Yuĥibbu Al-Muţţahhirīna.
Janganlah engkau melaksanakan salat dalam masjid itu selama-lamanya. Sungguh, masjid yang didirikan atas dasar takwa, sejak hari pertama adalah lebih pantas engkau melaksanakan salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai orang-orang yang bersih.
'Afaman 'Assasa Bunyānahu `Alaá Taqwaá Mina Allāhi Wa Riđwānin Khayrun 'Am Man 'Assasa Bunyānahu `Alaá Shafā Jurufin Hārin Fānhāra Bihi Fī Nāri Jahannama Wa Allāhu Lā Yahdī Al-Qawma Až-Žālimīna.
Maka apakah orang-orang yang mendirikan bangunan (masjid) atas dasar takwa kepada Allah dan keridaan(-Nya) itu lebih baik, ataukah orang-orang yang mendirikan bangunannya di tepi jurang yang runtuh, lalu (bangunan) itu roboh bersama-sama dengan dia ke dalam neraka Jahanam? Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.
Lā Yazālu Bunyānuhumu Al-Ladhī Banaw Rībatan Fī Qulūbihim 'Illā 'An Taqaţţa`a Qulūbuhum Wa Allāhu `Alīmun Ĥakīmun.
Bangunan yang mereka dirikan itu senantiasa menjadi penyebab keraguan dalam hati mereka, sampai hati mereka hancur. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.