'Ūlā'ika Al-Ladhīna Khasirū 'Anfusahum Wa Đalla `Anhum Mā Kānū Yaftarūna.
Mereka itulah orang yang merugikan dirinya sendiri, dan lenyaplah dari mereka apa yang selalu mereka ada-adakan.
Lā Jarama 'Annahum Fī Al-'Ākhirati Hum Al-'Akhsarūna.
Pasti mereka itu (menjadi) orang yang paling rugi di akhirat.
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Yahdīhim Rabbuhum Bi'īmānihim Tajrī Min Taĥtihimu Al-'Anhāru Fī Jannāti An-Na`īmi.
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan dan merendahkan diri kepada Tuhan, mereka itu penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.
Mathalu Al-Farīqayni Kāl'a`maá Wa Al-'Aşammi Wa Al-Başīri Wa As-Samī`i Hal Yastawiyāni Mathalāan 'Afalā Tadhakkarūna.
Perumpamaan kedua golongan (orang kafir dan mukmin), seperti orang buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan dapat mendengar. Samakah kedua golongan itu? Maka tidakkah kamu mengambil pelajaran?
Wa Laqad 'Arsalnā Nūĥāan 'Ilaá Qawmihi 'Innī Lakum Nadhīrun Mubīnun.
Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata), “Sungguh, aku ini adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu,
'An Lā Ta`budū 'Illā Allāha 'Innī 'Akhāfu `Alaykum `Adhāba Yawmin 'Alīmin.
agar kamu tidak menyembah selain Allah. Aku benar-benar khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat pedih.”
Faqāla Al-Mala'u Al-Ladhīna Kafarū Min Qawmihi Mā Narāka 'Illā Basharāan Mithlanā Wa Mā Narāka Attaba`aka 'Illā Al-Ladhīna Hum 'Arādhilunā Bādiya Ar-Ra'yi Wa Mā Naraá Lakum `Alaynā Min Fađlin Bal Nažunnukum Kādhibīna.
Maka berkatalah para pemuka yang kafir dari kaumnya, “Kami tidak melihat engkau, melainkan hanyalah seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang yang mengikuti engkau, melainkan orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya. Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami, bahkan kami menganggap kamu adalah orang pendusta.”
Qāla Yā Qawmi 'Ara'aytum 'In Kuntu `Alaá Bayyinatin Min Rabbī Wa 'Ātānī Raĥmatan Min `Indihi Fa`ummiyat `Alaykum 'Anulzimukumūhā Wa 'Antum Lahā Kārihūna.
Dia (Nuh) berkata, ”Wahai kaumku! Apa pendapatmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan aku diberi rahmat dari sisi-Nya, sedangkan (rahmat itu) disamarkan bagimu. Apa kami akan memaksa kamu untuk menerimanya, padahal kamu tidak menyukainya?
Wa Yāqawmi Lā 'As'alukum `Alayhi Mālāan 'In 'Ajriya 'Illā `Alaá Allāhi Wa Mā 'Anā Biţāridi Al-Ladhīna 'Āmanū 'Innahum Mulāqū Rabbihim Wa Lakinnī 'Arākum Qawmāan Tajhalūna.
Dan wahai kaumku! Aku tidak meminta harta kepada kamu (sebagai imbalan) atas seruanku. Imbalanku hanyalah dari Allah dan aku sekali-kali tidak akan mengusir orang yang telah beriman. Sungguh, mereka akan bertemu dengan Tuhannya, dan sebaliknya aku memandangmu sebagai kaum yang bodoh.
Wa Yāqawmi Man Yanşurunī Mina Allāhi 'In Ţaradtuhum 'Afalā Tadhakkarūna.
Dan wahai kaumku! Siapakah yang akan menolongku dari (azab) Allah jika aku mengusir mereka. Tidakkah kamu mengambil pelajaran?