Yā Şāĥibayi As-Sijni 'Ammā 'Aĥadukumā Fayasqī Rabbahu Khamrāan Wa 'Ammā Al-'Ākharu Fayuşlabu Fata'kulu Aţ-Ţayru Min Ra'sihi Quđiya Al-'Amru Al-Ladhī Fīhi Tastaftiyāni.
Wahai kedua penghuni penjara, “Salah seorang di antara kamu, akan bertugas menyediakan minuman khamar bagi tuannya. Adapun yang seorang lagi dia akan disalib, lalu burung memakan sebagian kepalanya. Telah terjawab perkara yang kamu tanyakan (kepadaku).”
Wa Qāla Lilladhī Žanna 'Annahu Nājin Minhumā Adhkurnī `Inda Rabbika Fa'ansāhu Ash-Shayţānu Dhikra Rabbihi Falabitha Fī As-Sijni Biđ`a Sinīna.
Dan dia (Yusuf) berkata kepada orang yang diketahuinya akan selamat di antara mereka berdua, “Terangkanlah keadaanku kepada tuanmu.” Maka setan menjadikan dia lupa untuk menerangkan (keadaan Yusuf) kepada tuannya. Karena itu dia (Yusuf) tetap dalam penjara beberapa tahun lamanya.
Wa Qāla Al-Maliku 'Innī 'Araá Sab`a Baqarātin Simānin Ya'kuluhunna Sab`un `Ijāfun Wa Sab`a Sunbulātin Khuđrin Wa 'Ukhara Yā Bisātin Yā 'Ayyuhā Al-Mala'u 'Aftūnī Fī Ru'uyā Ya 'In Kuntum Lilrru'uyā Ta`burūna.
Dan raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai orang yang terkemuka! Terangkanlah kepadaku tentang takwil mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkan mimpi.”
Qālū 'Ađghāthu 'Aĥlāmin Wa Mā Naĥnu Bita'wīli Al-'Aĥlāmi Bi`ālimīna.
Mereka menjawab, “(Itu) mimpi-mimpi yang kosong dan kami tidak mampu menakwilkan mimpi itu.”
Wa Qāla Al-Ladhī Najā Minhumā Wa Aiddakara Ba`da 'Ummatin 'Anā 'Unabbi'ukum Bita'wīlihi Fa'arsilūnī.
Dan berkatalah orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf) setelah beberapa waktu lamanya, “Aku akan memberitahukan kepadamu tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku (kepadanya).”
Yūsufu 'Ayyuhā Aş-Şiddīqu 'Aftinā Fī Sab`i Baqarātin Simānin Ya'kuluhunna Sab`un `Ijāfun Wa Sab`i Sunbulātin Khuđrin Wa 'Ukhara Yā Bisātin La`allī 'Arji`u 'Ilaá An-Nāsi La`allahum Ya`lamūna.
”Yusuf, wahai orang yang sangat dipercaya! Terangkanlah kepada kami (takwil mimpi) tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk yang dimakan oleh tujuh (ekor sapi betina) yang kurus, tujuh tangkai (gandum) yang hijau dan (tujuh tangkai) lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu, agar mereka mengetahui.”
Qāla Tazra`ūna Sab`a Sinīna Da'abāan Famā Ĥaşadtum Fadharūhu Fī Sunbulihi 'Illā Qalīlāan Mimmā Ta'kulūna.
Dia (Yusuf) berkata, “Agar kamu bercocok tanam tujuh tahun (berturut-turut) sebagaimana biasa; kemudian apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan di tangkainya kecuali sedikit untuk kamu makan.
Thumma Ya'tī Min Ba`di Dhālika Sab`un Shidādun Ya'kulna Mā Qaddamtum Lahunna 'Illā Qalīlāan Mimmā Tuĥşinūna.
Kemudian setelah itu akan datang tujuh (tahun) yang sangat sulit, yang menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari apa (bibit gandum) yang kamu simpan.
Thumma Ya'tī Min Ba`di Dhālika `Āmun Fīhi Yughāthu An-Nāsu Wa Fīhi Ya`şirūna.
Setelah itu akan datang tahun, di mana manusia diberi hujan (dengan cukup) dan pada masa itu mereka memeras (anggur).”
Wa Qāla Al-Maliku A'tūnī Bihi Falammā Jā'ahu Ar-Rasūlu Qāla Arji` 'Ilaá Rabbika Fās'alhu Mā Bālu An-Niswati Al-Lātī Qaţţa`na 'Aydiyahunna 'Inna Rabbī Bikaydihinna `Alīmun.
Dan raja berkata, “Bawalah dia kepadaku.” Ketika utusan itu datang kepadanya, dia (Yusuf) berkata, “Kembalilah kepada tuanmu dan tanyakan kepadanya bagaimana halnya perempuan-perempuan yang telah melukai tangannya. Sungguh, Tuhanku Maha Mengetahui tipu daya mereka.”