'In Tajtanibū Kabā'ira Mā Tunhawna `Anhu Nukaffir `Ankum Sayyi'ātikum Wa Nudkhilkum Mudkhalāan Karīmāan.
Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
Wa Lā Tatamannaw Mā Fađđala Allāhu Bihi Ba`đakum `Alaá Ba`đin Lilrrijāli Naşībun Mimmā Aktasabū Wa Lilnnisā'i Naşībun Mimmā Aktasabna Wa As'alū Allāha Min Fađlihi 'Inna Allāha Kāna Bikulli Shay'in `Alīmāan.
Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Wa Likullin Ja`alnā Mawāliya Mimmā Taraka Al-Wālidāni Wa Al-'Aqrabūna Wa Al-Ladhīna `Aqadat 'Aymānukum Fa'ātūhum Naşībahum 'Inna Allāha Kāna `Alaá Kulli Shay'in Shahīdāan.
Dan untuk masing-masing (laki-laki dan perempuan) Kami telah menetapkan para ahli waris atas apa yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib kerabatnya. Dan orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berikanlah kepada mereka bagiannya. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.
Ar-Rijālu Qawwāmūna `Alaá An-Nisā' Bimā Fađđala Allāhu Ba`đahum `Alaá Ba`đin Wa Bimā 'Anfaqū Min 'Amwālihim Fālşşāliĥātu Qānitātun Ĥāfižātun Lilghaybi Bimā Ĥafiža Allāhu Wa Al-Lātī Takhāfūna Nushūzahunna Fa`ižūhunna Wa Ahjurūhunna Fī Al-Mađāji`i Wa Ađribūhunna Fa'in 'Aţa`nakum Falā Tabghū `Alayhinna Sabīlāan 'Inna Allāha Kāna `Alīyāan Kabīrāan.
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.
Wa 'In Khiftum Shiqāqa Baynihimā Fāb`athū Ĥakamāan Min 'Ahlihi Wa Ĥakamāan Min 'Ahlihā 'In Yurīdā 'Işlāĥāan Yuwaffiq Allāhu Baynahumā 'Inna Allāha Kāna `Alīmāan Khabīrāan.
Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Mahateliti, Maha Mengenal.
Wa A`budū Allāha Wa Lā Tushrikū Bihi Shay'āan Wa Bil-Wālidayni 'Iĥsānāan Wa Bidhī Al-Qurbaá Wa Al-Yatāmaá Wa Al-Masākīni Wa Al-Jāri Dhī Al-Qurbaá Wa Al-Jāri Al-Junubi Wa Aş-Şāĥibi Bil-Janbi Wa Abni As-Sabīli Wa Mā Malakat 'Aymānukum 'Inna Allāha Lā Yuĥibbu Man Kāna Mukhtālāan Fakhūrāan.
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,
Al-Ladhīna Yabkhalūna Wa Ya'murūna An-Nāsa Bil-Bukhli Wa Yaktumūna Mā 'Ātāhum Allāhu Min Fađlihi Wa 'A`tadnā Lilkāfirīna `Adhābāan Muhīnāan.
(yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan.
Wa Al-Ladhīna Yunfiqūna 'Amwālahum Ri'ā'a An-Nāsi Wa Lā Yu'uminūna Billāhi Wa Lā Bil-Yawmi Al-'Ākhiri Wa Man Yakun Ash-Shayţānu Lahu Qarīnāan Fasā'a Qarīnāan.
Dan (juga) orang-orang yang menginfakkan hartanya karena ria dan kepada orang lain (ingin dilihat dan dipuji), dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.
Wa Mādhā `Alayhim Law 'Āmanū Billāhi Wa Al-Yawmi Al-'Ākhiri Wa 'Anfaqū Mimmā Razaqahum Allāhu Wa Kāna Allāhu Bihim `Alīmāan.
Dan apa (keberatan) bagi mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menginfakkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya? Dan Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.
'Inna Allāha Lā Yažlimu Mithqāla Dharratin Wa 'In Takun Ĥasanatan Yuđā`ifhā Wa Yu'uti Min Ladunhu 'Ajrāan `Ažīmāan.
Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.