Skip to main content

اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا   ( النساء: ٣١ )

in
إِن
jika
tajtanibū
تَجْتَنِبُوا۟
kamu menjauhi
kabāira
كَبَآئِرَ
dosa-dosa besar
مَا
apa
tun'hawna
تُنْهَوْنَ
kamu dilarang (mengerjakan)
ʿanhu
عَنْهُ
daripadanya
nukaffir
نُكَفِّرْ
(niscaya) Kami hapus
ʿankum
عَنكُمْ
dari kalian
sayyiātikum
سَيِّـَٔاتِكُمْ
kesalahan-kesalahanmu
wanud'khil'kum
وَنُدْخِلْكُم
dan Kami masukkan kamu
mud'khalan
مُّدْخَلًا
ke tempat masuk
karīman
كَرِيمًا
mulia

Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).

Tafsir

وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ ۗ لِلرِّجَالِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُوْا ۗ وَلِلنِّسَاۤءِ نَصِيْبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ ۗوَسْـَٔلُوا اللّٰهَ مِنْ فَضْلِهٖ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمًا   ( النساء: ٣٢ )

walā
وَلَا
dan jangan
tatamannaw
تَتَمَنَّوْا۟
kamu berangan-angan(iri hati)
مَا
apa
faḍḍala
فَضَّلَ
memberi karunia
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
bihi
بِهِۦ
dengannya
baʿḍakum
بَعْضَكُمْ
sebagian kamu
ʿalā
عَلَىٰ
atas
baʿḍin
بَعْضٍۚ
sebagian yang lain
lilrrijāli
لِّلرِّجَالِ
bagi orang laki-laki
naṣībun
نَصِيبٌ
bagian
mimmā
مِّمَّا
daripada apa
ik'tasabū
ٱكْتَسَبُوا۟ۖ
mereka usahakan
walilnnisāi
وَلِلنِّسَآءِ
dan bagi orang-orang perempuan
naṣībun
نَصِيبٌ
bagian
mimmā
مِّمَّا
daripada apa
ik'tasabna
ٱكْتَسَبْنَۚ
mereka usahakan
wasalū
وَسْـَٔلُوا۟
dan mohonlah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
min
مِن
dari
faḍlihi
فَضْلِهِۦٓۗ
karuniaNya
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
bikulli
بِكُلِّ
dengan/terhadap segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
ʿalīman
عَلِيمًا
Maha Mengetahui

Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Tafsir

وَلِكُلٍّ جَعَلْنَا مَوَالِيَ مِمَّا تَرَكَ الْوَالِدٰنِ وَالْاَقْرَبُوْنَ ۗ وَالَّذِيْنَ عَقَدَتْ اَيْمَانُكُمْ فَاٰتُوْهُمْ نَصِيْبَهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيْدًا ࣖ   ( النساء: ٣٣ )

walikullin
وَلِكُلٍّ
dan bagi tiap-tiap
jaʿalnā
جَعَلْنَا
Kami jadikan
mawāliya
مَوَٰلِىَ
pewaris-pewaris
mimmā
مِمَّا
dari apa (harta)
taraka
تَرَكَ
meninggalkan/(peninggalan)
l-wālidāni
ٱلْوَٰلِدَانِ
kedua orang tua
wal-aqrabūna
وَٱلْأَقْرَبُونَۚ
dan kerabat
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
ʿaqadat
عَقَدَتْ
telah mengikat
aymānukum
أَيْمَٰنُكُمْ
sumpahmu
faātūhum
فَـَٔاتُوهُمْ
maka berilah mereka
naṣībahum
نَصِيبَهُمْۚ
bagian mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
ʿalā
عَلَىٰ
atas
kulli
كُلِّ
segala
shayin
شَىْءٍ
sesuatu
shahīdan
شَهِيدًا
menjadi saksi (menyaksikan)

Dan untuk masing-masing (laki-laki dan perempuan) Kami telah menetapkan para ahli waris atas apa yang ditinggalkan oleh kedua orang tuanya dan karib kerabatnya. Dan orang-orang yang kamu telah bersumpah setia dengan mereka, maka berikanlah kepada mereka bagiannya. Sungguh, Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu.

Tafsir

اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا   ( النساء: ٣٤ )

al-rijālu
ٱلرِّجَالُ
kaum laki-laki
qawwāmūna
قَوَّٰمُونَ
pemimpin/lebih kuat
ʿalā
عَلَى
atas/bagi
l-nisāi
ٱلنِّسَآءِ
kaum wanita
bimā
بِمَا
dengan sebab
faḍḍala
فَضَّلَ
telah melebihkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
baʿḍahum
بَعْضَهُمْ
sebagian mereka
ʿalā
عَلَىٰ
atas
baʿḍin
بَعْضٍ
sebagian yang lain
wabimā
وَبِمَآ
dan dengan sebab
anfaqū
أَنفَقُوا۟
mereka menafkahkan
min
مِنْ
dari
amwālihim
أَمْوَٰلِهِمْۚ
harta mereka
fal-ṣāliḥātu
فَٱلصَّٰلِحَٰتُ
maka wanita-wanita yang saleh
qānitātun
قَٰنِتَٰتٌ
yang taat
ḥāfiẓātun
حَٰفِظَٰتٌ
yang menjaga diri
lil'ghaybi
لِّلْغَيْبِ
di waktu gaib/tidak hadir
bimā
بِمَا
dengan sebab
ḥafiẓa
حَفِظَ
menjaga/memelihara
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
wa-allātī
وَٱلَّٰتِى
dan wanita-wanita yang
takhāfūna
تَخَافُونَ
kamu khawatirkan
nushūzahunna
نُشُوزَهُنَّ
'nusyuz'nya/kedurhakaannya
faʿiẓūhunna
فَعِظُوهُنَّ
maka nasehati mereka
wa-uh'jurūhunna
وَٱهْجُرُوهُنَّ
dan pindahkan/pisahkan mereka
فِى
pada
l-maḍājiʿi
ٱلْمَضَاجِعِ
tempat tidur
wa-iḍ'ribūhunna
وَٱضْرِبُوهُنَّۖ
dan pukullah mereka
fa-in
فَإِنْ
maka jika
aṭaʿnakum
أَطَعْنَكُمْ
mereka mentaatimu
falā
فَلَا
maka janganlah
tabghū
تَبْغُوا۟
kamu mencari-cari
ʿalayhinna
عَلَيْهِنَّ
atas/terhadap mereka
sabīlan
سَبِيلًاۗ
jalan (untuk menyusahkan)
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
ʿaliyyan
عَلِيًّا
Maha Tinggi
kabīran
كَبِيرًا
Maha Besar

Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.

Tafsir

وَاِنْ خِفْتُمْ شِقَاقَ بَيْنِهِمَا فَابْعَثُوْا حَكَمًا مِّنْ اَهْلِهٖ وَحَكَمًا مِّنْ اَهْلِهَا ۚ اِنْ يُّرِيْدَآ اِصْلَاحًا يُّوَفِّقِ اللّٰهُ بَيْنَهُمَا ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا خَبِيْرًا   ( النساء: ٣٥ )

wa-in
وَإِنْ
dan jika
khif'tum
خِفْتُمْ
kamu khawatir
shiqāqa
شِقَاقَ
(adanya)perpecahan
baynihimā
بَيْنِهِمَا
antara keduanya
fa-ib'ʿathū
فَٱبْعَثُوا۟
maka utuslah/kirimlah
ḥakaman
حَكَمًا
seorang hakam (pendamai)
min
مِّنْ
dari
ahlihi
أَهْلِهِۦ
keluarganya (laki-laki)
waḥakaman
وَحَكَمًا
dan seorang hakam (pendamai)
min
مِّنْ
dari
ahlihā
أَهْلِهَآ
keluarganya (perempuan)
in
إِن
jika
yurīdā
يُرِيدَآ
keduanya menghendaki
iṣ'lāḥan
إِصْلَٰحًا
perdamaian
yuwaffiqi
يُوَفِّقِ
akan memberi taufik
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
baynahumā
بَيْنَهُمَآۗ
kepada keduanya (suami-isteri)
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
ʿalīman
عَلِيمًا
Maha mengetahui
khabīran
خَبِيرًا
Maha Mengerti

Dan jika kamu khawatir terjadi persengketaan antara keduanya, maka kirimlah seorang juru damai dari keluarga laki-laki dan seorang juru damai dari keluarga perempuan. Jika keduanya (juru damai itu) bermaksud mengadakan perbaikan, niscaya Allah memberi taufik kepada suami-istri itu. Sungguh, Allah Mahateliti, Maha Mengenal.

Tafsir

۞ وَاعْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـًٔا وَّبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْجَارِ ذِى الْقُرْبٰى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْۢبِ وَابْنِ السَّبِيْلِۙ وَمَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُوْرًاۙ  ( النساء: ٣٦ )

wa-uʿ'budū
وَٱعْبُدُوا۟
dan sembahlah
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
walā
وَلَا
dan janganlah
tush'rikū
تُشْرِكُوا۟
kamu mempersekutukan
bihi
بِهِۦ
denganNya
shayan
شَيْـًٔاۖ
sesuatu
wabil-wālidayni
وَبِٱلْوَٰلِدَيْنِ
dan kepada kedua orang tua
iḥ'sānan
إِحْسَٰنًا
(berbuat) baik
wabidhī
وَبِذِى
dan (dengan/terhadap)yang dimiliki
l-qur'bā
ٱلْقُرْبَىٰ
kerabat dekat
wal-yatāmā
وَٱلْيَتَٰمَىٰ
dan anak-anak yatim
wal-masākīni
وَٱلْمَسَٰكِينِ
dan orang-orang miskin
wal-jāri
وَٱلْجَارِ
dan tetangga
dhī
ذِى
yang memiliki
l-qur'bā
ٱلْقُرْبَىٰ
dekat
wal-jāri
وَٱلْجَارِ
dan tetangga
l-junubi
ٱلْجُنُبِ
yang jauh
wal-ṣāḥibi
وَٱلصَّاحِبِ
dan teman
bil-janbi
بِٱلْجَنۢبِ
sejawat
wa-ib'ni
وَٱبْنِ
dan ibnu (orang)
l-sabīli
ٱلسَّبِيلِ
sabil (dalam perjalanan)
wamā
وَمَا
dan apa yang
malakat
مَلَكَتْ
kamu miliki
aymānukum
أَيْمَٰنُكُمْۗ
budak-budakmu
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
yuḥibbu
يُحِبُّ
menyukai
man
مَن
orang-orang
kāna
كَانَ
adalah
mukh'tālan
مُخْتَالًا
sombong
fakhūran
فَخُورًا
membanggakan diri

Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,

Tafsir

ۨالَّذِيْنَ يَبْخَلُوْنَ وَيَأْمُرُوْنَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَيَكْتُمُوْنَ مَآ اٰتٰىهُمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاَعْتَدْنَا لِلْكٰفِرِيْنَ عَذَابًا مُّهِيْنًاۚ  ( النساء: ٣٧ )

alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yabkhalūna
يَبْخَلُونَ
(mereka) kikir
wayamurūna
وَيَأْمُرُونَ
dan (mereka) menyuruh
l-nāsa
ٱلنَّاسَ
manusia/orang lain
bil-bukh'li
بِٱلْبُخْلِ
dengan berbuat kikir
wayaktumūna
وَيَكْتُمُونَ
dan mereka menyembunyikan
مَآ
apa (karunia)
ātāhumu
ءَاتَىٰهُمُ
memberikan kepada mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
min
مِن
dari
faḍlihi
فَضْلِهِۦۗ
karuniaNya
wa-aʿtadnā
وَأَعْتَدْنَا
dan Kami sediakan
lil'kāfirīna
لِلْكَٰفِرِينَ
untuk orang-orang kafir
ʿadhāban
عَذَابًا
siksa
muhīnan
مُّهِينًا
menghinakan

(yaitu) orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan karunia yang telah diberikan Allah kepadanya. Kami telah menyediakan untuk orang-orang kafir azab yang menghinakan.

Tafsir

وَالَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَلَا بِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ۗ وَمَنْ يَّكُنِ الشَّيْطٰنُ لَهٗ قَرِيْنًا فَسَاۤءَ قَرِيْنًا   ( النساء: ٣٨ )

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-oarng yang
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
(mereka) menafkahkan
amwālahum
أَمْوَٰلَهُمْ
harta mereka
riāa
رِئَآءَ
riya'
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
walā
وَلَا
dan tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
beriman
bil-lahi
بِٱللَّهِ
kepada Allah
walā
وَلَا
dan tidak
bil-yawmi
بِٱلْيَوْمِ
dengan/kepada hari
l-ākhiri
ٱلْءَاخِرِۗ
akhirat
waman
وَمَن
dan barang siapa
yakuni
يَكُنِ
ia adalah/menjadikan
l-shayṭānu
ٱلشَّيْطَٰنُ
syaitan
lahu
لَهُۥ
baginya
qarīnan
قَرِينًا
(sebagai) teman
fasāa
فَسَآءَ
maka sejahat-jahat
qarīnan
قَرِينًا
teman

Dan (juga) orang-orang yang menginfakkan hartanya karena ria dan kepada orang lain (ingin dilihat dan dipuji), dan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah dan kepada hari kemudian. Barangsiapa menjadikan setan sebagai temannya, maka (ketahuilah) dia (setan itu) adalah teman yang sangat jahat.

Tafsir

وَمَاذَا عَلَيْهِمْ لَوْ اٰمَنُوْا بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقَهُمُ اللّٰهُ ۗوَكَانَ اللّٰهُ بِهِمْ عَلِيْمًا   ( النساء: ٣٩ )

wamādhā
وَمَاذَا
dan apakah
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas/bagi mereka
law
لَوْ
sekiranya
āmanū
ءَامَنُوا۟
mereka beriman
bil-lahi
بِٱللَّهِ
kepada Allah
wal-yawmi
وَٱلْيَوْمِ
dan hari
l-ākhiri
ٱلْءَاخِرِ
akhirat
wa-anfaqū
وَأَنفَقُوا۟
dan mereka menafkahkan
mimmā
مِمَّا
dari/sebagian apa
razaqahumu
رَزَقَهُمُ
memberi rezki kepada mereka
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
wakāna
وَكَانَ
dan adalah
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
bihim
بِهِمْ
terhadap mereka
ʿalīman
عَلِيمًا
Maha Mengetahui

Dan apa (keberatan) bagi mereka jika mereka beriman kepada Allah dan hari kemudian dan menginfakkan sebagian rezeki yang telah diberikan Allah kepadanya? Dan Allah Maha Mengetahui keadaan mereka.

Tafsir

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا  ( النساء: ٤٠ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
لَا
tidak
yaẓlimu
يَظْلِمُ
Dia menganiaya
mith'qāla
مِثْقَالَ
seberat/sebesar
dharratin
ذَرَّةٍۖ
zarrah/biji sangat kecil
wa-in
وَإِن
dan jika
taku
تَكُ
kamu ada
ḥasanatan
حَسَنَةً
kebajikan
yuḍāʿif'hā
يُضَٰعِفْهَا
Dia melipat gandakannya
wayu'ti
وَيُؤْتِ
dan Dia memberikan
min
مِن
dari
ladun'hu
لَّدُنْهُ
sisiNya
ajran
أَجْرًا
pahala
ʿaẓīman
عَظِيمًا
yang besar

Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.

Tafsir