'Innā Lammā Ţaghaá Al-Mā'u Ĥamalnākum Fī Al-Jāriyati.
Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal,
Linaj`alahā Lakum Tadhkiratan Wa Ta`iyahā 'Udhunun Wā`iyatun.
agar Kami jadikan (peristiwa itu) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.
Fa'idhā Nufikha Fī Aş-Şūri Nafkhatun Wāĥidatun.
Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,
Wa Ĥumilat Al-'Arđu Wa Al-Jibālu Fadukkatā Dakkatan Wāĥidatan.
dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.
Fayawma'idhin Waqa`at Al-Wāqi`atu.
Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,
Wa Anshaqqat As-Samā'u Fahiya Yawma'idhin Wa Ahiyatun.
dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.
Wa Al-Malaku `Alaá 'Arjā'ihā Wa Yaĥmilu `Arsha Rabbika Fawqahum Yawma'idhin Thamāniyatun.
Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.
Yawma'idhin Tu`rađūna Lā Takhfaá Minkum Khāfiyatun.
Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).
Fa'ammā Man 'Ūtiya Kitābahu Biyamīnihi Fayaqūlu Hā'uum Aqra'ū Kitābī.
Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”
'Innī Žanantu 'Annī Mulāqin Ĥisābiyah.
Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.