Skip to main content

اِنَّا لَمَّا طَغَا الْمَاۤءُ حَمَلْنٰكُمْ فِى الْجَارِيَةِۙ  ( الحاقة: ١١ )

innā
إِنَّا
sesungguhnya Kami
lammā
لَمَّا
tatkala
ṭaghā
طَغَا
naik/pasang
l-māu
ٱلْمَآءُ
air
ḥamalnākum
حَمَلْنَٰكُمْ
kami bawa kamu
فِى
dalam
l-jāriyati
ٱلْجَارِيَةِ
kapal

Sesungguhnya ketika air naik (sampai ke gunung), Kami membawa (nenek moyang) kamu ke dalam kapal,

Tafsir

لِنَجْعَلَهَا لَكُمْ تَذْكِرَةً وَّتَعِيَهَآ اُذُنٌ وَّاعِيَةٌ   ( الحاقة: ١٢ )

linajʿalahā
لِنَجْعَلَهَا
karena Kami akan menjadikannya
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
tadhkiratan
تَذْكِرَةً
peringatan/pengajaran
wataʿiyahā
وَتَعِيَهَآ
dan menjaga/memperhatikannya
udhunun
أُذُنٌ
telinga
wāʿiyatun
وَٰعِيَةٌ
menjaga/memperhatikan

agar Kami jadikan (peristiwa itu) sebagai peringatan bagi kamu dan agar diperhatikan oleh telinga yang mau mendengar.

Tafsir

فَاِذَا نُفِخَ فِى الصُّوْرِ نَفْخَةٌ وَّاحِدَةٌ ۙ  ( الحاقة: ١٣ )

fa-idhā
فَإِذَا
maka apabila
nufikha
نُفِخَ
ditiup
فِى
pada
l-ṣūri
ٱلصُّورِ
sangkakala
nafkhatun
نَفْخَةٌ
tiupan
wāḥidatun
وَٰحِدَةٌ
satu/sekali

Maka apabila sangkakala ditiup sekali tiup,

Tafsir

وَّحُمِلَتِ الْاَرْضُ وَالْجِبَالُ فَدُكَّتَا دَكَّةً وَّاحِدَةًۙ  ( الحاقة: ١٤ )

waḥumilati
وَحُمِلَتِ
dan diangkat
l-arḍu
ٱلْأَرْضُ
bumi
wal-jibālu
وَٱلْجِبَالُ
dan gunung-gunung
fadukkatā
فَدُكَّتَا
lalu dihancurkan keduanya
dakkatan
دَكَّةً
kehancuran
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
satu/sekali

dan diangkatlah bumi dan gunung-gunung, lalu dibenturkan keduanya sekali benturan.

Tafsir

فَيَوْمَىِٕذٍ وَّقَعَتِ الْوَاقِعَةُۙ  ( الحاقة: ١٥ )

fayawma-idhin
فَيَوْمَئِذٍ
maka pada hari itu
waqaʿati
وَقَعَتِ
terjadi
l-wāqiʿatu
ٱلْوَاقِعَةُ
kejadian

Maka pada hari itu terjadilah hari Kiamat,

Tafsir

وَانْشَقَّتِ السَّمَاۤءُ فَهِيَ يَوْمَىِٕذٍ وَّاهِيَةٌۙ  ( الحاقة: ١٦ )

wa-inshaqqati
وَٱنشَقَّتِ
dan terbelahlah
l-samāu
ٱلسَّمَآءُ
langit
fahiya
فَهِىَ
maka ia
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
pada hari itu
wāhiyatun
وَاهِيَةٌ
lemah

dan terbelahlah langit, karena pada hari itu langit menjadi rapuh.

Tafsir

وَّالْمَلَكُ عَلٰٓى اَرْجَاۤىِٕهَاۗ وَيَحْمِلُ عَرْشَ رَبِّكَ فَوْقَهُمْ يَوْمَىِٕذٍ ثَمٰنِيَةٌ ۗ  ( الحاقة: ١٧ )

wal-malaku
وَٱلْمَلَكُ
dan malaikat
ʿalā
عَلَىٰٓ
di atas
arjāihā
أَرْجَآئِهَاۚ
penjuru-penjuru langit
wayaḥmilu
وَيَحْمِلُ
dan membawa
ʿarsha
عَرْشَ
Arsy
rabbika
رَبِّكَ
Tuhanmu
fawqahum
فَوْقَهُمْ
di atas mereka
yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
pada hari ini
thamāniyatun
ثَمَٰنِيَةٌ
delapan

Dan para malaikat berada di berbagai penjuru langit. Pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy (singgasana) Tuhanmu di atas (kepala) mereka.

Tafsir

يَوْمَىِٕذٍ تُعْرَضُوْنَ لَا تَخْفٰى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ   ( الحاقة: ١٨ )

yawma-idhin
يَوْمَئِذٍ
pada hari itu
tuʿ'raḍūna
تُعْرَضُونَ
kamu dihadapkan
لَا
tidak
takhfā
تَخْفَىٰ
tersembunyi
minkum
مِنكُمْ
dari kamu
khāfiyatun
خَافِيَةٌ
tersembunyi

Pada hari itu kamu dihadapkan (kepada Tuhanmu), tidak ada sesuatu pun dari kamu yang tersembunyi (bagi Allah).

Tafsir

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖ فَيَقُوْلُ هَاۤؤُمُ اقْرَءُوْا كِتٰبِيَهْۚ   ( الحاقة: ١٩ )

fa-ammā
فَأَمَّا
maka adapun
man
مَنْ
orang
ūtiya
أُوتِىَ
diberikan
kitābahu
كِتَٰبَهُۥ
kitabnya
biyamīnihi
بِيَمِينِهِۦ
di tangan kanannya
fayaqūlu
فَيَقُولُ
maka ia berkata
hāumu
هَآؤُمُ
marilah/ambillah
iq'raū
ٱقْرَءُوا۟
bacalah
kitābiyah
كِتَٰبِيَهْ
kitab

Adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kanannya, maka dia berkata, “Ambillah, bacalah kitabku (ini).”

Tafsir

اِنِّيْ ظَنَنْتُ اَنِّيْ مُلٰقٍ حِسَابِيَهْۚ  ( الحاقة: ٢٠ )

innī
إِنِّى
sesungguhnya aku
ẓanantu
ظَنَنتُ
aku sangka/yakin
annī
أَنِّى
bahwasanya aku
mulāqin
مُلَٰقٍ
menemui
ḥisābiyah
حِسَابِيَهْ
perhitungan

Sesungguhnya aku yakin, bahwa (suatu saat) aku akan menerima perhitungan terhadap diriku.

Tafsir