Skip to main content

فَهُوَ
dan dia/orang itu
فِى
dalam
عِيشَةٍ
kehidupan
رَّاضِيَةٍ
yang diridhoi

Fahuwa Fī `Īshatin Rāđiyatin.

Maka orang itu berada dalam kehidupan yang diridai,

Tafsir

فِى
di dalam
جَنَّةٍ
surga
عَالِيَةٍ
yang tinggi

Fī Jannatin `Āliyatin.

dalam surga yang tinggi,

Tafsir

قُطُوفُهَا
buah-buahannya
دَانِيَةٌ
dekat

Quţūfuhā Dāniyatun.

buah-buahannya dekat,

Tafsir

كُلُوا۟
makanlah
وَٱشْرَبُوا۟
dan minumlah
هَنِيٓـًٔۢا
dengan senang/penuh kepuasan
بِمَآ
dengan apa/disebabkan
أَسْلَفْتُمْ
kamu lalui/sediakan
فِى
pada
ٱلْأَيَّامِ
hari-hari
ٱلْخَالِيَةِ
telah lalu

Kulū Wa Ashrabū Hanī'āan Bimā 'Aslaftum Fī Al-'Ayyāmi Al-Khāliyati.

(kepada mereka dikatakan), “Makan dan minumlah dengan nikmat karena amal yang telah kamu kerjakan pada hari-hari yang telah lalu.”

Tafsir

وَأَمَّا
dan adapun
مَنْ
orang yang
أُوتِىَ
diberikan
كِتَٰبَهُۥ
kitabnya
بِشِمَالِهِۦ
di tangan kirinya
فَيَقُولُ
maka dia berkata
يَٰلَيْتَنِى
Alangkah baiknya
لَمْ
tidak
أُوتَ
diberikan aku
كِتَٰبِيَهْ
kitab

Wa 'Ammā Man 'Ūtiya Kitābahu Bishimālihi Fayaqūlu Yā Laytanī Lam 'Ūta Kitābīh.

Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku.

Tafsir

وَلَمْ
dan tidak
أَدْرِ
aku mengetahui
مَا
apa
حِسَابِيَهْ
perhitungan

Wa Lam 'Adri Mā Ĥisābīh.

Sehingga aku tidak mengetahui bagaimana perhitunganku.

Tafsir

يَٰلَيْتَهَا
seandainya itu (kematian)
كَانَتِ
adalah ia
ٱلْقَاضِيَةَ
putusan/penyelesaian

Yā Laytahā Kānat Al-Qāđiyata.

Wahai, kiranya (kematian) itulah yang menyudahi segala sesuatu.

Tafsir

مَآ
tidak
أَغْنَىٰ
memberi manfaat
عَنِّى
dariku/kepadaku
مَالِيَهْۜ
harta

Mā 'Aghnaá `Annī Mālīh.

Hartaku sama sekali tidak berguna bagiku.

Tafsir

هَلَكَ
telah binasa/lenyap
عَنِّى
daripadaku
سُلْطَٰنِيَهْ
kekuasaanku

Halaka `Annī Sulţānīh.

Kekuasaanku telah hilang dariku.”

Tafsir

خُذُوهُ
peganglah ia/tangkaplah ia
فَغُلُّوهُ
lalu belenggulah ia

Khudhūhu Faghullūhu.

(Allah berfirman), “Tangkaplah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.”

Tafsir