Skip to main content

فَمَنْ حَاۤجَّكَ فِيْهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ فَقُلْ تَعَالَوْا نَدْعُ اَبْنَاۤءَنَا وَاَبْنَاۤءَكُمْ وَنِسَاۤءَنَا وَنِسَاۤءَكُمْ وَاَنْفُسَنَا وَاَنْفُسَكُمْۗ ثُمَّ نَبْتَهِلْ فَنَجْعَلْ لَّعْنَتَ اللّٰهِ عَلَى الْكٰذِبِيْنَ  ( آل عمران: ٦١ )

faman
فَمَنْ
maka siapa
ḥājjaka
حَآجَّكَ
membantah kamu
fīhi
فِيهِ
tentang (kebenaran) itu
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
مَا
apa
jāaka
جَآءَكَ
datang kepadamu
mina
مِنَ
dari
l-ʿil'mi
ٱلْعِلْمِ
ilmu/pengetahuan
faqul
فَقُلْ
maka katakanlah
taʿālaw
تَعَالَوْا۟
marilah
nadʿu
نَدْعُ
kita memanggil
abnāanā
أَبْنَآءَنَا
anak-anak kami
wa-abnāakum
وَأَبْنَآءَكُمْ
dan anak-anak mu
wanisāanā
وَنِسَآءَنَا
dan isteri-isteri kami
wanisāakum
وَنِسَآءَكُمْ
dan isteri-isteri kamu
wa-anfusanā
وَأَنفُسَنَا
dan diri-diri kami
wa-anfusakum
وَأَنفُسَكُمْ
dan diri-diri kamu
thumma
ثُمَّ
kemudian
nabtahil
نَبْتَهِلْ
kami mohon dengan sungguh-sungguh
fanajʿal
فَنَجْعَل
maka kami jadikan
laʿnata
لَّعْنَتَ
kutukan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ʿalā
عَلَى
atas
l-kādhibīna
ٱلْكَٰذِبِينَ
orang-orang yang berdusta

Siapa yang membantahmu dalam hal ini setelah engkau memperoleh ilmu, katakanlah (Muhammad), “Marilah kita panggil anak-anak kami dan anak-anak kamu, istri-istri kami dan istri-istrimu, kami sendiri dan kamu juga, kemudian marilah kita bermubahalah agar laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta.”

Tafsir

اِنَّ هٰذَا لَهُوَ الْقَصَصُ الْحَقُّ ۚ وَمَا مِنْ اِلٰهٍ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَاِنَّ اللّٰهَ لَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ  ( آل عمران: ٦٢ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
hādhā
هَٰذَا
ini
lahuwa
لَهُوَ
adalah ia
l-qaṣaṣu
ٱلْقَصَصُ
cerita
l-ḥaqu
ٱلْحَقُّۚ
yang benar
wamā
وَمَا
dan tidak
min
مِنْ
dari
ilāhin
إِلَٰهٍ
Tuhan
illā
إِلَّا
kecuali
l-lahu
ٱللَّهُۚ
Allah
wa-inna
وَإِنَّ
dan sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
lahuwa
لَهُوَ
sungguh Dia
l-ʿazīzu
ٱلْعَزِيزُ
Maha Perkasa
l-ḥakīmu
ٱلْحَكِيمُ
Maha Bijaksana

Sungguh, ini adalah kisah yang benar. Tidak ada tuhan selain Allah, dan sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Tafsir

فَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِالْمُفْسِدِيْنَ ࣖ   ( آل عمران: ٦٣ )

fa-in
فَإِن
maka jika
tawallaw
تَوَلَّوْا۟
mereka berpaling
fa-inna
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌۢ
Maha Mengetahui
bil-muf'sidīna
بِٱلْمُفْسِدِينَ
terhadap orang-orang yang berbuat kerusakan

Kemudian jika mereka berpaling, maka (ketahuilah) bahwa Allah Maha Mengetahui orang-orang yang berbuat kerusakan.

Tafsir

قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ  ( آل عمران: ٦٤ )

qul
قُلْ
katakanlah
yāahla
يَٰٓأَهْلَ
Wahai ahli
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
taʿālaw
تَعَالَوْا۟
marilah
ilā
إِلَىٰ
kepada
kalimatin
كَلِمَةٍ
satu kalimat
sawāin
سَوَآءٍۭ
yang sama
baynanā
بَيْنَنَا
antara kami
wabaynakum
وَبَيْنَكُمْ
dan antara kamu
allā
أَلَّا
bahwa tidak
naʿbuda
نَعْبُدَ
kami menyembah
illā
إِلَّا
kecuali
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
walā
وَلَا
dan tidak
nush'rika
نُشْرِكَ
kami menyekutukan
bihi
بِهِۦ
denganNya
shayan
شَيْـًٔا
sesuatu
walā
وَلَا
dan tidak
yattakhidha
يَتَّخِذَ
menjadikan
baʿḍunā
بَعْضُنَا
sebagian kami
baʿḍan
بَعْضًا
sebagian yang lain
arbāban
أَرْبَابًا
Tuhan
min
مِّن
dari
dūni
دُونِ
sisi
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
fa-in
فَإِن
maka jika
tawallaw
تَوَلَّوْا۟
mereka berpaling
faqūlū
فَقُولُوا۟
maka katakanlah
ish'hadū
ٱشْهَدُوا۟
saksikanlah
bi-annā
بِأَنَّا
bahwa kami
mus'limūna
مُسْلِمُونَ
orang-orang yang menyerahkan diri

Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”

Tafsir

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تُحَاۤجُّوْنَ فِيْٓ اِبْرٰهِيْمَ وَمَآ اُنْزِلَتِ التَّوْرٰىةُ وَالْاِنْجِيْلُ اِلَّا مِنْۢ بَعْدِهٖۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ  ( آل عمران: ٦٥ )

yāahla
يَٰٓأَهْلَ
Wahai ahli
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
lima
لِمَ
mengapa
tuḥājjūna
تُحَآجُّونَ
kamu membantah
فِىٓ
tentang
ib'rāhīma
إِبْرَٰهِيمَ
Ibrahim
wamā
وَمَآ
dan tidak
unzilati
أُنزِلَتِ
diturunkan
l-tawrātu
ٱلتَّوْرَىٰةُ
Taurat
wal-injīlu
وَٱلْإِنجِيلُ
dan Injil
illā
إِلَّا
melainkan
min
مِنۢ
dari
baʿdihi
بَعْدِهِۦٓۚ
sesudahnya
afalā
أَفَلَا
apakah tidak
taʿqilūna
تَعْقِلُونَ
kalian menggunakan akal

Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu berbantah-bantahan tentang Ibrahim, padahal Taurat dan Injil diturunkan setelah dia (Ibrahim)? Apakah kamu tidak mengerti?

Tafsir

هٰٓاَنْتُمْ هٰٓؤُلَاۤءِ حَاجَجْتُمْ فِيْمَا لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ فَلِمَ تُحَاۤجُّوْنَ فِيْمَا لَيْسَ لَكُمْ بِهٖ عِلْمٌ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ واَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ  ( آل عمران: ٦٦ )

hāantum
هَٰٓأَنتُمْ
beginilah kamu
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
(kamu) ini
ḥājajtum
حَٰجَجْتُمْ
(kamu) berbantahan
fīmā
فِيمَا
tentang apa
lakum
لَكُم
bagi kalian
bihi
بِهِۦ
dengannya
ʿil'mun
عِلْمٌ
pengetahuan
falima
فَلِمَ
maka mengapa
tuḥājjūna
تُحَآجُّونَ
kamu berbantahan
fīmā
فِيمَا
tentang apa
laysa
لَيْسَ
tidak ada
lakum
لَكُم
bagi kalian
bihi
بِهِۦ
dengannya
ʿil'mun
عِلْمٌۚ
pengetahuan
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
Dia mengetahui
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
لَا
tidak
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Begitulah kamu! Kamu berbantah-bantahan tentang apa yang kamu ketahui, tetapi mengapa kamu berbantah-bantahan juga tentang apa yang tidak kamu ketahui? Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.

Tafsir

مَاكَانَ اِبْرٰهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَّلَا نَصْرَانِيًّا وَّلٰكِنْ كَانَ حَنِيْفًا مُّسْلِمًاۗ وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ  ( آل عمران: ٦٧ )

مَا
tidak
kāna
كَانَ
ada
ib'rāhīmu
إِبْرَٰهِيمُ
Ibrahim
yahūdiyyan
يَهُودِيًّا
seorang Yahudi
walā
وَلَا
dan bukan
naṣrāniyyan
نَصْرَانِيًّا
orang Nasrani
walākin
وَلَٰكِن
akan tetapi
kāna
كَانَ
adalah dia
ḥanīfan
حَنِيفًا
seorang yang lurus
mus'liman
مُّسْلِمًا
seorang yang menyerahkan diri
wamā
وَمَا
dan tidak
kāna
كَانَ
adalah dia
mina
مِنَ
dari
l-mush'rikīna
ٱلْمُشْرِكِينَ
orang-orang musyrik

Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

Tafsir

اِنَّ اَوْلَى النَّاسِ بِاِبْرٰهِيْمَ لَلَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُ وَهٰذَا النَّبِيُّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۗ وَاللّٰهُ وَلِيُّ الْمُؤْمِنِيْنَ  ( آل عمران: ٦٨ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
awlā
أَوْلَى
paling dekat
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia/orang
bi-ib'rāhīma
بِإِبْرَٰهِيمَ
dengan Ibrahim
lalladhīna
لَلَّذِينَ
bagi orang-orang yang
ittabaʿūhu
ٱتَّبَعُوهُ
(mereka) mengikutinya
wahādhā
وَهَٰذَا
dan ini
l-nabiyu
ٱلنَّبِىُّ
Nabi
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟ۗ
beriman
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
waliyyu
وَلِىُّ
Pelindung
l-mu'minīna
ٱلْمُؤْمِنِينَ
orang-orang yang beriman

Orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang yang mengikutinya, dan Nabi ini (Muhammad), dan orang yang beriman. Allah adalah pelindung orang-orang yang beriman.

Tafsir

وَدَّتْ طَّاۤىِٕفَةٌ مِّنْ اَهْلِ الْكِتٰبِ لَوْ يُضِلُّوْنَكُمْۗ وَمَا يُضِلُّوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَ  ( آل عمران: ٦٩ )

waddat
وَدَّت
ingin
ṭāifatun
طَّآئِفَةٌ
segolongan
min
مِّنْ
dari
ahli
أَهْلِ
Ahli
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
law
لَوْ
sekiranya
yuḍillūnakum
يُضِلُّونَكُمْ
mereka menyesatkan kamu
wamā
وَمَا
dan tidak
yuḍillūna
يُضِلُّونَ
mereka menyesatkan
illā
إِلَّآ
melainkan
anfusahum
أَنفُسَهُمْ
diri mereka sendiri
wamā
وَمَا
dan tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
mereka menyadari

Segolongan Ahli Kitab ingin menyesatkan kamu. Padahal (sesungguhnya), mereka tidak menyesatkan melainkan diri mereka sendiri, tetapi mereka tidak menyadari.

Tafsir

يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ لِمَ تَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَاَنْتُمْ تَشْهَدُوْنَ  ( آل عمران: ٧٠ )

yāahla
يَٰٓأَهْلَ
Wahai ahli
l-kitābi
ٱلْكِتَٰبِ
Kitab
lima
لِمَ
mengapa
takfurūna
تَكْفُرُونَ
kalian kafir
biāyāti
بِـَٔايَٰتِ
pada ayat-ayat
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
tashhadūna
تَشْهَدُونَ
(kamu) menyaksikan

Wahai Ahli Kitab! Mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah, padahal kamu mengetahui (kebenarannya)?

Tafsir