Skip to main content

وَلِلْمُطَلَّقٰتِ مَتَاعٌ ۢبِالْمَعْرُوْفِۗ حَقًّا عَلَى الْمُتَّقِيْنَ   ( البقرة: ٢٤١ )

walil'muṭallaqāti
وَلِلْمُطَلَّقَٰتِ
dan bagi wanita-wanita yang diceraikan
matāʿun
مَتَٰعٌۢ
mut'ah/hadiah
bil-maʿrūfi
بِٱلْمَعْرُوفِۖ
dengan yang patut
ḥaqqan
حَقًّا
(sebagai) kebajikan
ʿalā
عَلَى
atas/bagi
l-mutaqīna
ٱلْمُتَّقِينَ
orang-orang yang bertakwa

Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan hendaklah diberi mut‘ah menurut cara yang patut, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa.

Tafsir

كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُوْنَ ࣖ  ( البقرة: ٢٤٢ )

kadhālika
كَذَٰلِكَ
demikianlah
yubayyinu
يُبَيِّنُ
menerangkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
āyātihi
ءَايَٰتِهِۦ
ayat-ayatNya
laʿallakum
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
taʿqilūna
تَعْقِلُونَ
kalian menggunakan akal

Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti.

Tafsir

۞ اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ خَرَجُوْا مِنْ دِيَارِهِمْ وَهُمْ اُلُوْفٌ حَذَرَ الْمَوْتِۖ فَقَالَ لَهُمُ اللّٰهُ مُوْتُوْا ۗ ثُمَّ اَحْيَاهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ   ( البقرة: ٢٤٣ )

alam
أَلَمْ
tidakkah
tara
تَرَ
kamu memperhatikan
ilā
إِلَى
kepada
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kharajū
خَرَجُوا۟
(mereka) keluar
min
مِن
dari
diyārihim
دِيَٰرِهِمْ
rumah/kampung halaman mereka
wahum
وَهُمْ
dan mereka
ulūfun
أُلُوفٌ
beribu-ribu
ḥadhara
حَذَرَ
takut
l-mawti
ٱلْمَوْتِ
mati
faqāla
فَقَالَ
maka berfirman
lahumu
لَهُمُ
kepada mereka
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
mūtū
مُوتُوا۟
matilah kamu
thumma
ثُمَّ
kemudian
aḥyāhum
أَحْيَٰهُمْۚ
Dia menghidupkan mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ladhū
لَذُو
sungguh mempunyai
faḍlin
فَضْلٍ
karunia
ʿalā
عَلَى
atas/terhadap
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
walākinna
وَلَٰكِنَّ
akan tetapi
akthara
أَكْثَرَ
kebanyakan
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
لَا
tidak
yashkurūna
يَشْكُرُونَ
(mereka) bersyukur

Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.

Tafsir

وَقَاتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ   ( البقرة: ٢٤٤ )

waqātilū
وَقَٰتِلُوا۟
dan berperanglah kamu sekalian
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wa-iʿ'lamū
وَٱعْلَمُوٓا۟
dan ketahuilah
anna
أَنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
samīʿun
سَمِيعٌ
Maha Mendengar
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Dan berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

Tafsir

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ  ( البقرة: ٢٤٥ )

man
مَّن
siapakah
dhā
ذَا
orang
alladhī
ٱلَّذِى
yang
yuq'riḍu
يُقْرِضُ
(dia) memberi pinjaman
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
qarḍan
قَرْضًا
pinjaman
ḥasanan
حَسَنًا
yang baik
fayuḍāʿifahu
فَيُضَٰعِفَهُۥ
maka Dia akan melipat gandakannya
lahu
لَهُۥٓ
kepadanya
aḍʿāfan
أَضْعَافًا
lipat ganda
kathīratan
كَثِيرَةًۚ
yang banyak
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yaqbiḍu
يَقْبِضُ
Dia menyempitkan
wayabṣuṭu
وَيَبْصُۜطُ
dan Dia melapangkan
wa-ilayhi
وَإِلَيْهِ
dan kepadaNya
tur'jaʿūna
تُرْجَعُونَ
kalian dikembalikan

Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.

Tafsir

اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ   ( البقرة: ٢٤٦ )

alam
أَلَمْ
tidakkah
tara
تَرَ
kamu memperhatikan
ilā
إِلَى
kepada
l-mala-i
ٱلْمَلَإِ
pemuka-pemuka
min
مِنۢ
dari
banī
بَنِىٓ
Bani
is'rāīla
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
mūsā
مُوسَىٰٓ
Musa
idh
إِذْ
ketika
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
linabiyyin
لِنَبِىٍّ
kepada seorang Nabi
lahumu
لَّهُمُ
untuk mereka
ib'ʿath
ٱبْعَثْ
angkatlah
lanā
لَنَا
untuk kami
malikan
مَلِكًا
seorang raja
nuqātil
نُّقَٰتِلْ
kami berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِۖ
Allah
qāla
قَالَ
dia (Nabi) berkata
hal
هَلْ
apakah
ʿasaytum
عَسَيْتُمْ
kamu mungkin sekali
in
إِن
jika
kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalaykumu
عَلَيْكُمُ
atas kalian
l-qitālu
ٱلْقِتَالُ
berperang
allā
أَلَّا
tidak mau
tuqātilū
تُقَٰتِلُوا۟ۖ
kamu berperang
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
wamā
وَمَا
dan mengapa
lanā
لَنَآ
bagi kami
allā
أَلَّا
tidak mau
nuqātila
نُقَٰتِلَ
kami berperang
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
waqad
وَقَدْ
dan sesungguhnya
ukh'rij'nā
أُخْرِجْنَا
kami telah diusir
min
مِن
dari
diyārinā
دِيَٰرِنَا
rumah atau kampung halaman kami
wa-abnāinā
وَأَبْنَآئِنَاۖ
dan anak-anak kami
falammā
فَلَمَّا
maka tatkala
kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalayhimu
عَلَيْهِمُ
atas mereka
l-qitālu
ٱلْقِتَالُ
berperang
tawallaw
تَوَلَّوْا۟
mereka berpaling
illā
إِلَّا
kecuali
qalīlan
قَلِيلًا
sedikit/beberapa (orang)
min'hum
مِّنْهُمْۗ
diantara mereka
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌۢ
Maha Mengetahui
bil-ẓālimīna
بِٱلظَّٰلِمِينَ
terhadap orang-orang yang dzalim

Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

Tafsir

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اللّٰهَ قَدْ بَعَثَ لَكُمْ طَالُوْتَ مَلِكًا ۗ قَالُوْٓا اَنّٰى يَكُوْنُ لَهُ الْمُلْكُ عَلَيْنَا وَنَحْنُ اَحَقُّ بِالْمُلْكِ مِنْهُ وَلَمْ يُؤْتَ سَعَةً مِّنَ الْمَالِۗ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ اصْطَفٰىهُ عَلَيْكُمْ وَزَادَهٗ بَسْطَةً فِى الْعِلْمِ وَالْجِسْمِ ۗ وَاللّٰهُ يُؤْتِيْ مُلْكَهٗ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ   ( البقرة: ٢٤٧ )

waqāla
وَقَالَ
dan berkata
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
nabiyyuhum
نَبِيُّهُمْ
Nabi mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
qad
قَدْ
sungguh
baʿatha
بَعَثَ
Dia telah mengangkat
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
ṭālūta
طَالُوتَ
Talut
malikan
مَلِكًاۚ
raja
qālū
قَالُوٓا۟
mereka berkata
annā
أَنَّىٰ
apakah patut
yakūnu
يَكُونُ
adalah/jadilah dia
lahu
لَهُ
baginya
l-mul'ku
ٱلْمُلْكُ
kerajaan/pemerintahan
ʿalaynā
عَلَيْنَا
atas kami
wanaḥnu
وَنَحْنُ
dan kami
aḥaqqu
أَحَقُّ
lebih berhak
bil-mul'ki
بِٱلْمُلْكِ
dengan pemerintahan/kerajaan
min'hu
مِنْهُ
daripadanya
walam
وَلَمْ
dan tidak
yu'ta
يُؤْتَ
dia diberi
saʿatan
سَعَةً
luas/cukup
mina
مِّنَ
dari
l-māli
ٱلْمَالِۚ
harta/kekayaan
qāla
قَالَ
dia (Nabi) berkata
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
iṣ'ṭafāhu
ٱصْطَفَىٰهُ
Dia telah memilihnya
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
wazādahu
وَزَادَهُۥ
dan Dia menambah/menganugerahi
basṭatan
بَسْطَةً
keluasan/keunggulan
فِى
didalam
l-ʿil'mi
ٱلْعِلْمِ
ilmu
wal-jis'mi
وَٱلْجِسْمِۖ
dan tubuh
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yu'tī
يُؤْتِى
Dia memberikan
mul'kahu
مُلْكَهُۥ
kerajaanNya
man
مَن
orang/siapa
yashāu
يَشَآءُۚ
Dia kehendaki
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
wāsiʿun
وَٰسِعٌ
Maha Luas (pemberianNya)
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.

Tafsir

وَقَالَ لَهُمْ نَبِيُّهُمْ اِنَّ اٰيَةَ مُلْكِهٖٓ اَنْ يَّأْتِيَكُمُ التَّابُوْتُ فِيْهِ سَكِيْنَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَبَقِيَّةٌ مِّمَّا تَرَكَ اٰلُ مُوْسٰى وَاٰلُ هٰرُوْنَ تَحْمِلُهُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ ۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ࣖ  ( البقرة: ٢٤٨ )

waqāla
وَقَالَ
dan berkata
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
nabiyyuhum
نَبِيُّهُمْ
Nabi mereka
inna
إِنَّ
sesungguhnya
āyata
ءَايَةَ
tanda-tanda
mul'kihi
مُلْكِهِۦٓ
kerajaannya
an
أَن
bahwa
yatiyakumu
يَأْتِيَكُمُ
akan datang kepadamu
l-tābūtu
ٱلتَّابُوتُ
tabut
fīhi
فِيهِ
didalamnya
sakīnatun
سَكِينَةٌ
ketenangan
min
مِّن
dari
rabbikum
رَّبِّكُمْ
Tuhan kalian
wabaqiyyatun
وَبَقِيَّةٌ
dan sisa
mimmā
مِّمَّا
dari apa
taraka
تَرَكَ
meninggalkan
ālu
ءَالُ
keluarga
mūsā
مُوسَىٰ
Musa
waālu
وَءَالُ
dan keluarga
hārūna
هَٰرُونَ
Harun
taḥmiluhu
تَحْمِلُهُ
membawanya
l-malāikatu
ٱلْمَلَٰٓئِكَةُۚ
Malaikat
inna
إِنَّ
sesungguhnya
فِى
didalam
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
laāyatan
لَءَايَةً
terdapat tanda-tanda
lakum
لَّكُمْ
bagi kalian
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُم
kalian adalah
mu'minīna
مُّؤْمِنِينَ
orang-orang yang beriman

Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman.

Tafsir

فَلَمَّا فَصَلَ طَالُوْتُ بِالْجُنُوْدِ قَالَ اِنَّ اللّٰهَ مُبْتَلِيْكُمْ بِنَهَرٍۚ فَمَنْ شَرِبَ مِنْهُ فَلَيْسَ مِنِّيْۚ وَمَنْ لَّمْ يَطْعَمْهُ فَاِنَّهٗ مِنِّيْٓ اِلَّا مَنِ اغْتَرَفَ غُرْفَةً ۢبِيَدِهٖ ۚ فَشَرِبُوْا مِنْهُ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗ فَلَمَّا جَاوَزَهٗ هُوَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۙ قَالُوْا لَا طَاقَةَ لَنَا الْيَوْمَ بِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ ۗ قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ   ( البقرة: ٢٤٩ )

falammā
فَلَمَّا
maka tatkala
faṣala
فَصَلَ
keluar
ṭālūtu
طَالُوتُ
Talut
bil-junūdi
بِٱلْجُنُودِ
dengan tentaranya
qāla
قَالَ
ia berkata
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
mub'talīkum
مُبْتَلِيكُم
Dia menguji kamu
binaharin
بِنَهَرٍ
dengan sungai
faman
فَمَن
maka barang siapa
shariba
شَرِبَ
dia meminum
min'hu
مِنْهُ
daripadanya
falaysa
فَلَيْسَ
maka bukanlah dia
minnī
مِنِّى
dariku
waman
وَمَن
dan siapa
lam
لَّمْ
tidak
yaṭʿamhu
يَطْعَمْهُ
dia merasakannya
fa-innahu
فَإِنَّهُۥ
maka sesungguhnya dia
minnī
مِنِّىٓ
dariku
illā
إِلَّا
kecuali
mani
مَنِ
orang
igh'tarafa
ٱغْتَرَفَ
menciduk
ghur'fatan
غُرْفَةًۢ
seciduk
biyadihi
بِيَدِهِۦۚ
dengan tangannya
fasharibū
فَشَرِبُوا۟
maka mereka meminum
min'hu
مِنْهُ
daripadanya
illā
إِلَّا
kecuali
qalīlan
قَلِيلًا
sedikit/beberapa
min'hum
مِّنْهُمْۚ
diantara
falammā
فَلَمَّا
maka tatkala
jāwazahu
جَاوَزَهُۥ
mereka menyeberangi
huwa
هُوَ
dia
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
maʿahu
مَعَهُۥ
bersama dia
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
لَا
tidak
ṭāqata
طَاقَةَ
kuat/sanggup
lanā
لَنَا
bagi kami
l-yawma
ٱلْيَوْمَ
hari
bijālūta
بِجَالُوتَ
dengan Jalut
wajunūdihi
وَجُنُودِهِۦۚ
dan tentaranya
qāla
قَالَ
berkata
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yaẓunnūna
يَظُنُّونَ
(mereka) mengira
annahum
أَنَّهُم
bahwa mereka
mulāqū
مُّلَٰقُوا۟
(mereka) menemui
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
kam
كَم
berapa banyak
min
مِّن
dari
fi-atin
فِئَةٍ
golongan
qalīlatin
قَلِيلَةٍ
yang sedikit
ghalabat
غَلَبَتْ
telah mengalahkan
fi-atan
فِئَةً
golongan
kathīratan
كَثِيرَةًۢ
yang banyak
bi-idh'ni
بِإِذْنِ
dengan izin
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
maʿa
مَعَ
beserta
l-ṣābirīna
ٱلصَّٰبِرِينَ
orang-orang yang sabar

Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.

Tafsir

وَلَمَّا بَرَزُوْا لِجَالُوْتَ وَجُنُوْدِهٖ قَالُوْا رَبَّنَآ اَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَّثَبِّتْ اَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ۗ   ( البقرة: ٢٥٠ )

walammā
وَلَمَّا
dan tatkala
barazū
بَرَزُوا۟
(mereka) telah nampak
lijālūta
لِجَالُوتَ
bagi/kepada Jalut
wajunūdihi
وَجُنُودِهِۦ
dan tentaranya
qālū
قَالُوا۟
mereka berkata/berdoa
rabbanā
رَبَّنَآ
ya Tuhan kami
afrigh
أَفْرِغْ
tuangkanlah
ʿalaynā
عَلَيْنَا
atas kami
ṣabran
صَبْرًا
kesabaran
wathabbit
وَثَبِّتْ
dan kokohkanlah
aqdāmanā
أَقْدَامَنَا
tapak kaki/pendirian kami
wa-unṣur'nā
وَٱنصُرْنَا
dan tolonglah kami
ʿalā
عَلَى
atas/terhadap
l-qawmi
ٱلْقَوْمِ
kaum
l-kāfirīna
ٱلْكَٰفِرِينَ
orang-orang kafir

Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Tafsir