Wa Lilmuţallaqāti Matā`un Bil-Ma`rūfi Ĥaqqāan `Alaá Al-Muttaqīna.
Dan bagi perempuan-perempuan yang diceraikan hendaklah diberi mut‘ah menurut cara yang patut, sebagai suatu kewajiban bagi orang yang bertakwa.
Kadhālika Yubayyinu Allāhu Lakum 'Āyātihi La`allakum Ta`qilūna.
Demikianlah Allah menerangkan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mengerti.
'Alam Tara 'Ilaá Al-Ladhīna Kharajū Min Diyārihim Wa Hum 'Ulūfun Ĥadhara Al-Mawti Faqāla Lahum Allāhu Mūtū Thumma 'Aĥyāhum 'Inna Allāha Ladhū Fađlin `Alaá An-Nāsi Wa Lakinna 'Akthara An-Nāsi Lā Yashkurūna.
Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang keluar dari kampung halamannya, sedang jumlahnya ribuan karena takut mati? Lalu Allah berfirman kepada mereka, “Matilah kamu!” Kemudian Allah menghidupkan mereka. Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur.
Wa Qātilū Fī Sabīli Allāhi Wa A`lamū 'Anna Allāha Samī`un `Alīmun.
Dan berperanglah kamu di jalan Allah, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Man Dhā Al-Ladhī Yuqriđu Allāha Qarđāan Ĥasanāan Fayuđā`ifahu Lahu 'Ađ`āfāan Kathīratan Wa Allāhu Yaqbiđu Wa Yabsuţu Wa 'Ilayhi Turja`ūna.
Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.
'Alam Tara 'Ilaá Al-Mala'i Min Banī 'Isrā'īla Min Ba`di Mūsaá 'Idh Qālū Linabīyin Lahum Ab`ath Lanā Malikāan Nuqātil Fī Sabīli Allāhi Qāla Hal `Asaytum 'In Kutiba `Alaykum Al-Qitālu 'Allā Tuqātilū Qālū Wa Mā Lanā 'Allā Nuqātila Fī Sabīli Allāhi Wa Qad 'Ukhrijnā Min Diyārinā Wa 'Abnā'inā Falammā Kutiba `Alayhim Al-Qitālu Tawallaw 'Illā Qalīlāan Minhum Wa Allāhu `Alīmun Biž-Žālimīna.
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.
Wa Qāla Lahum Nabīyuhum 'Inna Allāha Qad Ba`atha Lakum Ţālūta Malikāan Qālū 'Annaá Yakūnu Lahu Al-Mulku `Alaynā Wa Naĥnu 'Aĥaqqu Bil-Mulki Minhu Wa Lam Yu'uta Sa`atan Mina Al-Māli Qāla 'Inna Allāha Aşţafāhu `Alaykum Wa Zādahu Basţatan Fī Al-`Ilmi Wa Al-Jismi Wa Allāhu Yu'utī Mulkahu Man Yashā'u Wa Allāhu Wāsi`un `Alīmun.
Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” Mereka menjawab, “Bagaimana Talut memperoleh kerajaan atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya, dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?” (Nabi) menjawab, “Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kelebihan ilmu dan fisik.” Allah memberikan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.
Wa Qāla Lahum Nabīyuhum 'Inna 'Āyata Mulkihi 'An Ya'tiyakum At-Tābūtu Fīhi Sakīnatun Min Rabbikum Wa Baqīyatun Mimmā Taraka 'Ālu Mūsaá Wa 'Ālu Hārūna Taĥmiluhu Al-Malā'ikatu 'Inna Fī Dhālika La'āyatan Lakum 'In Kuntum Mu'uminīna.
Dan nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya tanda kerajaannya ialah datangnya Tabut kepadamu, yang di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun, yang dibawa oleh malaikat. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda (kebesaran Allah) bagimu, jika kamu orang beriman.
Falammā Faşala Ţālūtu Bil-Junūdi Qāla 'Inna Allāha Mubtalīkum Binaharin Faman Shariba Minhu Falaysa Minnī Wa Man Lam Yaţ`amhu Fa'innahu Minnī 'Illā Man Aghtarafa Ghurfatan Biyadihi Fasharibū Minhu 'Illā Qalīlāan Minhum Falammā Jāwazahu Huwa Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Ma`ahu Qālū Lā Ţāqata Lanā Al-Yawma Bijālūta Wa Junūdihi Qāla Al-Ladhīna Yažunnūna 'Annahum Mulāqū Allāhi Kam Min Fi'atin Qalīlatin Ghalabat Fi'atan Kathīratan Bi'idhni Allāhi Wa Allāhu Ma`a Aş-Şābirīna.
Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, “Allah akan menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali menciduk seciduk dengan tangan.” Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya menyeberangi sungai itu, mereka berkata, “Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan Jalut dan bala tentaranya.” Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berkata, “Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah.” Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Wa Lammā Barazū Lijālūta Wa Junūdihi Qālū Rabbanā 'Afrigh `Alaynā Şabrāan Wa Thabbit 'Aqdāmanā Wa Anşurnā `Alaá Al-Qawmi Al-Kāfirīna.
Dan ketika mereka maju melawan Jalut dan tentaranya, mereka berdoa, “Ya Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran kepada kami, kukuhkanlah langkah kami dan tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”