'In Tubdū Aş-Şadaqāti Fani`immā Hiya Wa 'In Tukhfūhā Wa Tu'utūhā Al-Fuqarā'a Fahuwa Khayrun Lakum Wa Yukaffiru `Ankum Min Sayyi'ātikum Wa Allāhu Bimā Ta`malūna Khabīrun.
Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu baik. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka itu lebih baik bagimu dan Allah akan menghapus sebagian kesalahan-kesalahanmu. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
Laysa `Alayka Hudāhum Wa Lakinna Allāha Yahdī Man Yashā'u Wa Mā Tunfiqū Min Khayrin Fali'anfusikum Wa Mā Tunfiqūna 'Illā Abtighā'a Wajhi Allāhi Wa Mā Tunfiqū Min Khayrin Yuwaffa 'Ilaykum Wa 'Antum Lā Tužlamūna.
Bukanlah kewajibanmu (Muhammad) menjadikan mereka mendapat petunjuk, tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Apa pun harta yang kamu infakkan, maka (kebaikannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mencari rida Allah. Dan apa pun harta yang kamu infakkan, niscaya kamu akan diberi (pahala) secara penuh dan kamu tidak akan dizalimi (dirugikan).
Lilfuqarā'i Al-Ladhīna 'Uĥşirū Fī Sabīli Allāhi Lā Yastaţī`ūna Đarbāan Fī Al-'Arđi Yaĥsabuhum Al-Jāhilu 'Aghniyā'a Mina At-Ta`affufi Ta`rifuhum Bisīmāhum Lā Yas'alūna An-Nāsa 'Ilĥāfāan Wa Mā Tunfiqū Min Khayrin Fa'inna Allāha Bihi `Alīmun.
(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui.
Al-Ladhīna Yunfiqūna 'Amwālahum Bil-Layli Wa An-Nahāri Sirrāan Wa `Alāniyatan Falahum 'Ajruhum `Inda Rabbihim Wa Lā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna.
Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Al-Ladhīna Ya'kulūna Ar-Ribā Lā Yaqūmūna 'Illā Kamā Yaqūmu Al-Ladhī Yatakhabbaţuhu Ash-Shayţānu Mina Al-Massi Dhālika Bi'annahum Qālū 'Innamā Al-Bay`u Mithlu Ar-Ribā Wa 'Aĥalla Allāhu Al-Bay`a Wa Ĥarrama Ar-Ribā Faman Jā'ahu Maw`ižatun Min Rabbihi Fāntahaá Falahu Mā Salafa Wa 'Amruhu 'Ilaá Allāhi Wa Man `Āda Fa'ūlā'ika 'Aşĥābu An-Nāri Hum Fīhā Khālidūna.
Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.
Yamĥaqu Allāhu Ar-Ribā Wa Yurbī Aş-Şadaqāti Wa Allāhu Lā Yuĥibbu Kulla Kaffārin 'Athīmin.
Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan bergelimang dosa.
'Inna Al-Ladhīna 'Āmanū Wa `Amilū Aş-Şāliĥāti Wa 'Aqāmū Aş-Şalāata Wa 'Ātaw Az-Zakāata Lahum 'Ajruhum `Inda Rabbihim Wa Lā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna.
Sungguh, orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Attaqū Allāha Wa Dharū Mā Baqiya Mina Ar-Ribā 'In Kuntum Mu'uminīna.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang beriman.
Fa'in Lam Taf`alū Fa'dhanū Biĥarbin Mina Allāhi Wa Rasūlihi Wa 'In Tubtum Falakum Ru'ūsu 'Amwālikum Lā Tažlimūna Wa Lā Tužlamūna.
Jika kamu tidak melaksanakannya, maka umumkanlah perang dari Allah dan Rasul-Nya. Tetapi jika kamu bertobat, maka kamu berhak atas pokok hartamu. Kamu tidak berbuat zalim (merugikan) dan tidak dizalimi (dirugikan).
Wa 'In Kāna Dhū `Usratin Fanažiratun 'Ilaá Maysaratin Wa 'An Taşaddaqū Khayrun Lakum 'In Kuntum Ta`lamūna.
Dan jika (orang berutang itu) dalam kesulitan, maka berilah tenggang waktu sampai dia memperoleh kelapangan. Dan jika kamu menyedekahkan, itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.