Skip to main content

فَاَخَذَتْهُمُ الرَّجْفَةُ فَاَصْبَحُوْا فِيْ دَارِهِمْ جٰثِمِيْنَۙ  ( الأعراف: ٩١ )

fa-akhadhathumu
فَأَخَذَتْهُمُ
maka menimpa mereka
l-rajfatu
ٱلرَّجْفَةُ
gempa
fa-aṣbaḥū
فَأَصْبَحُوا۟
maka jadilah mereka
فِى
dalam
dārihim
دَارِهِمْ
rumah mereka
jāthimīna
جَٰثِمِينَ
mayat-mayat yang bergelimpangan

Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka.

Tafsir

الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَاَنْ لَّمْ يَغْنَوْا فِيْهَاۚ اَلَّذِيْنَ كَذَّبُوْا شُعَيْبًا كَانُوْا هُمُ الْخٰسِرِيْنَ  ( الأعراف: ٩٢ )

alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
shuʿayban
شُعَيْبًا
Syu'aib
ka-an
كَأَن
seakan
lam
لَّمْ
tidak
yaghnaw
يَغْنَوْا۟
mereka berdiam
fīhā
فِيهَاۚ
di dalamnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
kadhabū
كَذَّبُوا۟
(mereka) mendustakan
shuʿayban
شُعَيْبًا
Syu'aib
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
humu
هُمُ
mereka
l-khāsirīna
ٱلْخَٰسِرِينَ
orang-orang yang merugi

Orang-orang yang mendustakan Syuaib seakan-akan mereka belum pernah tinggal di (negeri) itu. Mereka yang mendustakan Syuaib, itulah orang-orang yang rugi.

Tafsir

فَتَوَلّٰى عَنْهُمْ وَقَالَ يٰقَوْمِ لَقَدْ اَبْلَغْتُكُمْ رِسٰلٰتِ رَبِّيْ وَنَصَحْتُ لَكُمْۚ فَكَيْفَ اٰسٰى عَلٰى قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ ࣖ   ( الأعراف: ٩٣ )

fatawallā
فَتَوَلَّىٰ
maka dia berpaling/meninggalkan
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari mereka
waqāla
وَقَالَ
dan dia berkata
yāqawmi
يَٰقَوْمِ
wahai kaumku
laqad
لَقَدْ
sesungguhnya
ablaghtukum
أَبْلَغْتُكُمْ
aku telah menyampaikan kepadamu
risālāti
رِسَٰلَٰتِ
risalah-risalah
rabbī
رَبِّى
Tuhanku
wanaṣaḥtu
وَنَصَحْتُ
dan aku telah memberi nasehat
lakum
لَكُمْۖ
bagi kalian
fakayfa
فَكَيْفَ
maka bagaimana
āsā
ءَاسَىٰ
aku bersedih hati
ʿalā
عَلَىٰ
atas
qawmin
قَوْمٍ
kaum
kāfirīna
كَٰفِرِينَ
orang-orang yang kafir

Maka Syuaib meninggalkan mereka seraya berkata, “Wahai kaumku! Sungguh, aku telah menyampaikan amanat Tuhanku kepadamu dan aku telah menasihati kamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang kafir?”

Tafsir

وَمَآ اَرْسَلْنَا فِيْ قَرْيَةٍ مِّنْ نَّبِيٍّ اِلَّآ اَخَذْنَآ اَهْلَهَا بِالْبَأْسَاۤءِ وَالضَّرَّاۤءِ لَعَلَّهُمْ يَضَّرَّعُوْنَ  ( الأعراف: ٩٤ )

wamā
وَمَآ
dan tidak
arsalnā
أَرْسَلْنَا
Kami mengutus
فِى
di dalam
qaryatin
قَرْيَةٍ
sebuah negeri
min
مِّن
dari
nabiyyin
نَّبِىٍّ
seorang nabi
illā
إِلَّآ
kecuali/melainkan
akhadhnā
أَخَذْنَآ
kami ambil/timpakan
ahlahā
أَهْلَهَا
penduduknya
bil-basāi
بِٱلْبَأْسَآءِ
dengan kesempitan
wal-ḍarāi
وَٱلضَّرَّآءِ
dan penderitaan
laʿallahum
لَعَلَّهُمْ
supaya mereka
yaḍḍarraʿūna
يَضَّرَّعُونَ
mereka merendahkan diri

Dan Kami tidak mengutus seorang nabi pun kepada sesuatu negeri, (lalu penduduknya mendustakan nabi itu), melainkan Kami timpakan kepada penduduknya kesempitan dan penderitaan agar mereka (tunduk dengan) merendahkan diri.

Tafsir

ثُمَّ بَدَّلْنَا مَكَانَ السَّيِّئَةِ الْحَسَنَةَ حَتّٰى عَفَوْا وَّقَالُوْا قَدْ مَسَّ اٰبَاۤءَنَا الضَّرَّاۤءُ وَالسَّرَّاۤءُ فَاَخَذْنٰهُمْ بَغْتَةً وَّهُمْ لَا يَشْعُرُوْنَ   ( الأعراف: ٩٥ )

thumma
ثُمَّ
kemudian
baddalnā
بَدَّلْنَا
Kami ganti
makāna
مَكَانَ
tempat
l-sayi-ati
ٱلسَّيِّئَةِ
yang jelek
l-ḥasanata
ٱلْحَسَنَةَ
yang baik
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga
ʿafaw
عَفَوا۟
mereka berkembang biak
waqālū
وَّقَالُوا۟
dan mereka berkata
qad
قَدْ
sungguh
massa
مَسَّ
telah menimpa
ābāanā
ءَابَآءَنَا
bapak-bapak/nenek moyang kami
l-ḍarāu
ٱلضَّرَّآءُ
penderitaan
wal-sarāu
وَٱلسَّرَّآءُ
dan kesenangan
fa-akhadhnāhum
فَأَخَذْنَٰهُم
maka Kami timpakan kepada mereka
baghtatan
بَغْتَةً
dengan tiba-tiba
wahum
وَهُمْ
dan mereka
لَا
tidak
yashʿurūna
يَشْعُرُونَ
mereka menyadari

Kemudian Kami ganti penderitaan itu dengan kesenangan (sehingga keturunan dan harta mereka) bertambah banyak, lalu mereka berkata, “Sungguh, nenek moyang kami telah merasakan penderitaan dan kesenangan,” maka Kami timpakan siksaan atas mereka dengan tiba-tiba tanpa mereka sadari.

Tafsir

وَلَوْ اَنَّ اَهْلَ الْقُرٰٓى اٰمَنُوْا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكٰتٍ مِّنَ السَّمَاۤءِ وَالْاَرْضِ وَلٰكِنْ كَذَّبُوْا فَاَخَذْنٰهُمْ بِمَا كَانُوْا يَكْسِبُوْنَ  ( الأعراف: ٩٦ )

walaw
وَلَوْ
dan sekiranya
anna
أَنَّ
bahwasanya
ahla
أَهْلَ
penduduk
l-qurā
ٱلْقُرَىٰٓ
negeri
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
wa-ittaqaw
وَٱتَّقَوْا۟
dan mereka bertakwa
lafataḥnā
لَفَتَحْنَا
pasti Kami bukakan
ʿalayhim
عَلَيْهِم
atas mereka
barakātin
بَرَكَٰتٍ
keberkahan
mina
مِّنَ
dari
l-samāi
ٱلسَّمَآءِ
langit
wal-arḍi
وَٱلْأَرْضِ
dan bumi
walākin
وَلَٰكِن
akan tetapi
kadhabū
كَذَّبُوا۟
mereka mendustakan
fa-akhadhnāhum
فَأَخَذْنَٰهُم
maka Kami timpakan kepada mereka
bimā
بِمَا
dengan sebab
kānū
كَانُوا۟
adalah mereka
yaksibūna
يَكْسِبُونَ
mereka perbuat

Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

Tafsir

اَفَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا بَيَاتًا وَّهُمْ نَاۤىِٕمُوْنَۗ  ( الأعراف: ٩٧ )

afa-amina
أَفَأَمِنَ
apakah merasa aman
ahlu
أَهْلُ
penduduk
l-qurā
ٱلْقُرَىٰٓ
negeri
an
أَن
jika
yatiyahum
يَأْتِيَهُم
akan datang kepada mereka
basunā
بَأْسُنَا
siksaan Kami
bayātan
بَيَٰتًا
pada waktu malam
wahum
وَهُمْ
dan mereka
nāimūna
نَآئِمُونَ
mereka tidur

Maka apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang malam hari ketika mereka sedang tidur?

Tafsir

اَوَاَمِنَ اَهْلُ الْقُرٰٓى اَنْ يَّأْتِيَهُمْ بَأْسُنَا ضُحًى وَّهُمْ يَلْعَبُوْنَ  ( الأعراف: ٩٨ )

awa-amina
أَوَأَمِنَ
atau merasa aman
ahlu
أَهْلُ
penduduk
l-qurā
ٱلْقُرَىٰٓ
negeri
an
أَن
jika
yatiyahum
يَأْتِيَهُم
akan datang kepada mereka
basunā
بَأْسُنَا
siksaan Kami
ḍuḥan
ضُحًى
pada waktu pagi
wahum
وَهُمْ
dan mereka
yalʿabūna
يَلْعَبُونَ
mereka bermain

Atau apakah penduduk negeri itu merasa aman dari siksaan Kami yang datang pada pagi hari ketika mereka sedang bermain?

Tafsir

اَفَاَمِنُوْا مَكْرَ اللّٰهِۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللّٰهِ اِلَّا الْقَوْمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ   ( الأعراف: ٩٩ )

afa-aminū
أَفَأَمِنُوا۟
apakah mereka merasa aman
makra
مَكْرَ
rencana/azab
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
falā
فَلَا
maka tidak
yamanu
يَأْمَنُ
merasa aman
makra
مَكْرَ
rencana/azab
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
illā
إِلَّا
melainkan
l-qawmu
ٱلْقَوْمُ
kaum
l-khāsirūna
ٱلْخَٰسِرُونَ
orang-orang yang merugi

Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga-duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.

Tafsir

اَوَلَمْ يَهْدِ لِلَّذِيْنَ يَرِثُوْنَ الْاَرْضَ مِنْۢ بَعْدِ اَهْلِهَآ اَنْ لَّوْ نَشَاۤءُ اَصَبْنٰهُمْ بِذُنُوْبِهِمْۚ وَنَطْبَعُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ فَهُمْ لَا يَسْمَعُوْنَ  ( الأعراف: ١٠٠ )

awalam
أَوَلَمْ
apakah tidak
yahdi
يَهْدِ
Dia memberi peunjuk
lilladhīna
لِلَّذِينَ
bagi orang-orang yang
yarithūna
يَرِثُونَ
(mereka) mewarisi
l-arḍa
ٱلْأَرْضَ
bumi/negeri
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
ahlihā
أَهْلِهَآ
penduduknya
an
أَن
bahwa
law
لَّوْ
kalau
nashāu
نَشَآءُ
Kami menghendaki
aṣabnāhum
أَصَبْنَٰهُم
Kami azab mereka
bidhunūbihim
بِذُنُوبِهِمْۚ
dengan dosa-dosa mereka
wanaṭbaʿu
وَنَطْبَعُ
dan Kami tutup
ʿalā
عَلَىٰ
atas
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
fahum
فَهُمْ
maka mereka
لَا
tidak
yasmaʿūna
يَسْمَعُونَ
mereka dapat mendengar

Atau apakah belum jelas bagi orang-orang yang mewarisi suatu negeri setelah (lenyap) penduduknya? Bahwa kalau Kami menghendaki pasti Kami siksa mereka karena dosa-dosanya; dan Kami mengunci hati mereka sehingga mereka tidak dapat mendengar (pelajaran).

Tafsir