Qul Man Yarzuqukum Mina As-Samā'i Wa Al-'Arđi 'Amman Yamliku As-Sam`a Wa Al-'Abşāra Wa Man Yukhriju Al-Ĥayya Mina Al-Mayyiti Wa Yukhriju Al-Mayyita Mina Al-Ĥayyi Wa Man Yudabbiru Al-'Amra Fasayaqūlūna Allāhu Faqul 'Afalā Tattaqūna.
Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang memberi rezeki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan siapakah yang mengatur segala urusan?” Maka mereka akan menjawab, “Allah.” Maka katakanlah, “Mengapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?”
Fadhalikum Allāhu Rabbukum Al-Ĥaqqu Famādhā Ba`da Al-Ĥaqqi 'Illā Ađ-Đalālu Fa'annā Tuşrafūna.
Maka itulah Allah, Tuhan kamu yang sebenarnya; maka tidak ada setelah kebenaran itu melainkan kesesatan. Maka mengapa kamu berpaling (dari kebenaran)?
Kadhālika Ĥaqqat Kalimatu Rabbika `Alaá Al-Ladhīna Fasaqū 'Annahum Lā Yu'uminūna.
Demikianlah telah tetap (hukuman) Tuhanmu terhadap orang-orang yang fasik, karena sesungguhnya mereka tidak beriman.
Qul Hal Min Shurakā'ikum Man Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu Qul Allāhu Yabda'u Al-Khalqa Thumma Yu`īduhu Fa'annā Tu'ufakūna.
Katakanlah, “Adakah di antara sekutumu yang dapat memulai penciptaan (makhluk), kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali?” Katakanlah, “Allah memulai (penciptaan) makhluk, kemudian mengulanginya. Maka bagaimana kamu dipalingkan (menyembah selain Allah)?”
Qul Hal Min Shurakā'ikum Man Yahdī 'Ilaá Al-Ĥaqqi Qul Allāhu Yahdī Lilĥaqqi 'Afaman Yahdī 'Ilaá Al-Ĥaqqi 'Aĥaqqu 'An Yuttaba`a 'Amman Lā Yahiddī 'Illā 'An Yuhdaá Famā Lakum Kayfa Taĥkumūna.
Katakanlah, “Apakah di antara sekutumu ada yang membimbing kepada kebenaran?” Katakanlah, “Allah-lah yang membimbing kepada kebenaran.” Maka manakah yang lebih berhak diikuti, Tuhan yang membimbing kepada kebenaran itu, ataukah orang yang tidak mampu membimbing bahkan perlu dibimbing? Maka mengapa kamu (berbuat demikian)? Bagaimanakah kamu mengambil keputusan?
Wa Mā Yattabi`u 'Aktharuhum 'Illā Žannāan 'Inna Až-Žanna Lā Yughnī Mina Al-Ĥaqqi Shay'āan 'Inna Allāha `Alīmun Bimā Yaf`alūna.
Dan kebanyakan mereka hanya mengikuti dugaan. Sesungguhnya dugaan itu tidak sedikit pun berguna untuk melawan kebenaran. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan.
Wa Mā Kāna Hādhā Al-Qur'ānu 'An Yuftaraá Min Dūni Allāhi Wa Lakin Taşdīqa Al-Ladhī Bayna Yadayhi Wa Tafşīla Al-Kitābi Lā Rayba Fīhi Min Rabbi Al-`Ālamīna.
Dan tidak mungkin Al-Qur'an ini dibuat-buat oleh selain Allah; tetapi (Al-Qur'an) membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan seluruh alam.
'Am Yaqūlūna Aftarāhu Qul Fa'tū Bisūratin Mithlihi Wa Ad`ū Man Astaţa`tum Min Dūni Allāhi 'In Kuntum Şādiqīna.
Apakah pantas mereka mengatakan dia (Muhammad) yang telah membuat-buatnya? Katakanlah, “Buatlah sebuah surah yang semisal dengan surah (Al-Qur'an), dan ajaklah siapa saja di antara kamu orang yang mampu (membuatnya) selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”
Bal Kadhdhabū Bimā Lam Yuĥīţū Bi`ilmihi Wa Lammā Ya'tihim Ta'wīluhu Kadhālika Kadhdhaba Al-Ladhīna Min Qablihim Fānžur Kayfa Kāna `Āqibatu Až-Žālimīna.
Bahkan (yang sebenarnya), mereka mendustakan apa yang mereka belum mengetahuinya dengan sempurna dan belum mereka peroleh penjelasannya. Demikianlah halnya umat-umat yang ada sebelum mereka telah mendustakan (rasul). Maka perhatikanlah bagaimana akibat orang yang zalim.
Wa Minhum Man Yu'uminu Bihi Wa Minhum Man Lā Yu'uminu Bihi Wa Rabbuka 'A`lamu Bil-Mufsidīna.
Dan di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepadanya (Al-Qur'an), dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Sedangkan Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.