Al-Ladhīna Yatarabbaşūna Bikum Fa'in Kāna Lakum Fatĥun Mina Allāhi Qālū 'Alam Nakun Ma`akum Wa 'In Kāna Lilkāfirīna Naşībun Qālū 'Alam Nastaĥwidh `Alaykum Wa Namna`kum Mina Al-Mu'uminīna Fa-Allāhu Yaĥkumu Baynakum Yawma Al-Qiyāmati Wa Lan Yaj`ala Allāhu Lilkāfirīna `Alaá Al-Mu'uminīna Sabīlāan.
(yaitu) orang yang menunggu-nunggu (peristiwa) yang akan terjadi pada dirimu. Apabila kamu mendapat kemenangan dari Allah mereka berkata, “Bukankah kami (turut berperang) bersama kamu?” Dan jika orang kafir mendapat bagian, mereka berkata, “Bukankah kami turut memenangkanmu, dan membela kamu dari orang mukmin?” Maka Allah akan memberi keputusan di antara kamu pada hari Kiamat. Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman.
'Inna Al-Munāfiqīna Yukhādi`ūna Allāha Wa Huwa Khādi`uhum Wa 'Idhā Qāmū 'Ilaá Aş-Şalāati Qāmū Kusālaá Yurā'ūna An-Nāsa Wa Lā Yadhkurūna Allāha 'Illā Qalīlāan.
Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.
Mudhabdhabīna Bayna Dhālika Lā 'Ilaá Hā'uulā' Wa Lā 'Ilaá Hā'uulā' Wa Man Yuđlil Allāhu Falan Tajida Lahu Sabīlāan.
Mereka dalam keadaan ragu antara yang demikian (iman atau kafir), tidak termasuk kepada golongan ini (orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang kafir). Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
Yā 'Ayyuhā Al-Ladhīna 'Āmanū Lā Tattakhidhū Al-Kāfirīna 'Awliyā'a Min Dūni Al-Mu'uminīna 'Aturīdūna 'An Taj`alū Lillāhi `Alaykum Sulţānāan Mubīnāan.
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin. Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu)?
'Inna Al-Munāfiqīna Fī Ad-Darki Al-'Asfali Mina An-Nāri Wa Lan Tajida Lahum Naşīrāan.
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
'Illā Al-Ladhīna Tābū Wa 'Aşlaĥū Wa A`taşamū Billāhi Wa 'Akhlaşū Dīnahum Lillāhi Fa'ūlā'ika Ma`a Al-Mu'uminīna Wa Sawfa Yu'uti Allāhu Al-Mu'uminīna 'Ajrāan `Ažīmāan.
Kecuali orang-orang yang bertobat dan memperbaiki diri dan berpegang teguh pada (agama) Allah dan dengan tulus ikhlas (menjalankan) agama mereka karena Allah. Maka mereka itu bersama-sama orang-orang yang beriman dan kelak Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang yang beriman.
Mā Yaf`alu Allāhu Bi`adhābikum 'In Shakartum Wa 'Āmantum Wa Kāna Allāhu Shākirāan `Alīmāan.
Allah tidak akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Mengetahui.
Lā Yuĥibbu Allāhu Al-Jahra Bis-Sū'i Mina Al-Qawli 'Illā Man Žulima Wa Kāna Allāhu Samī`āan `Alīmāan.
Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
'In Tubdū Khayrāan 'Aw Tukhfūhu 'Aw Ta`fū `An Sū'in Fa'inna Allāha Kāna `Afūwāan Qadīrāan.
Jika kamu menyatakan sesuatu kebajikan, menyembunyikannya atau memaafkan suatu kesalahan (orang lain), maka sungguh, Allah Maha Pemaaf, Mahakuasa.
'Inna Al-Ladhīna Yakfurūna Billāhi Wa Rusulihi Wa Yurīdūna 'An Yufarriqū Bayna Allāhi Wa Rusulihi Wa Yaqūlūna Nu'uminu Biba`đin Wa Nakfuru Biba`đin Wa Yurīdūna 'An Yattakhidhū Bayna Dhālika Sabīlāan.
Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir),