Skip to main content

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ   ( الطور: ٢١ )

wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
wa-ittabaʿathum
وَٱتَّبَعَتْهُمْ
dan mengikuti mereka
dhurriyyatuhum
ذُرِّيَّتُهُم
anak cucu mereka
biīmānin
بِإِيمَٰنٍ
dalam keimanan
alḥaqnā
أَلْحَقْنَا
Kami pertemukan
bihim
بِهِمْ
dengan mereka
dhurriyyatahum
ذُرِّيَّتَهُمْ
anak cucu mereka
wamā
وَمَآ
dan tidak
alatnāhum
أَلَتْنَٰهُم
Kami mengurangi mereka
min
مِّنْ
dari
ʿamalihim
عَمَلِهِم
amal perbuatan mereka
min
مِّن
dari
shayin
شَىْءٍۚ
sedikit pun
kullu
كُلُّ
tiap-tiap
im'ri-in
ٱمْرِئٍۭ
seseorang
bimā
بِمَا
dengan apa yang
kasaba
كَسَبَ
ia kerjakan
rahīnun
رَهِينٌ
terikat/tergantung

Dan orang-orang yang beriman, beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami pertemukan mereka dengan anak cucu mereka (di dalam surga), dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala amal (kebajikan) mereka. Setiap orang terikat dengan apa yang dikerjakannya.

Tafsir

وَاَمْدَدْنٰهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَّلَحْمٍ مِّمَّا يَشْتَهُوْنَ   ( الطور: ٢٢ )

wa-amdadnāhum
وَأَمْدَدْنَٰهُم
dan Kami tambah mereka
bifākihatin
بِفَٰكِهَةٍ
dengan buah-buahan
walaḥmin
وَلَحْمٍ
dan daging
mimmā
مِّمَّا
dari apa
yashtahūna
يَشْتَهُونَ
mereka ingini

Dan Kami berikan kepada mereka tambahan berupa buah-buahan dan daging dari segala jenis yang mereka ingini.

Tafsir

يَتَنَازَعُوْنَ فِيْهَا كَأْسًا لَّا لَغْوٌ فِيْهَا وَلَا تَأْثِيْمٌ   ( الطور: ٢٣ )

yatanāzaʿūna
يَتَنَٰزَعُونَ
mereka saling mengedarkan
fīhā
فِيهَا
didalamnya
kasan
كَأْسًا
piala-piala
لَّا
tidak ada
laghwun
لَغْوٌ
sesuatu yang sia-sia
fīhā
فِيهَا
didalamnya
walā
وَلَا
dan tidak ada
tathīmun
تَأْثِيمٌ
perbuatan dosa

(Di dalam surga itu) mereka saling mengulurkan gelas yang isinya tidak (menimbulkan) ucapan yang tidak berfaedah ataupun perbuatan dosa.

Tafsir

وَيَطُوْفُ عَلَيْهِمْ غِلْمَانٌ لَّهُمْ كَاَنَّهُمْ لُؤْلُؤٌ مَّكْنُوْنٌۚ   ( الطور: ٢٤ )

wayaṭūfu
وَيَطُوفُ
dan berkeliling
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas mereka
ghil'mānun
غِلْمَانٌ
anak-anak muda
lahum
لَّهُمْ
untuk mereka
ka-annahum
كَأَنَّهُمْ
seakan-akan mereka
lu'lu-on
لُؤْلُؤٌ
mutiara
maknūnun
مَّكْنُونٌ
tersimpan

Dan di sekitar mereka ada anak-anak muda yang berkeliling untuk (melayani) mereka, seakan-akan mereka itu mutiara yang tersimpan.

Tafsir

وَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَسَاۤءَلُوْنَ   ( الطور: ٢٥ )

wa-aqbala
وَأَقْبَلَ
dan menghadap
baʿḍuhum
بَعْضُهُمْ
sebagian mereka
ʿalā
عَلَىٰ
atas
baʿḍin
بَعْضٍ
sebagian
yatasāalūna
يَتَسَآءَلُونَ
mereka saling tanya menanya

Dan sebagian mereka berhadap-hadapan satu sama lain saling bertegur sapa.

Tafsir

قَالُوْٓا اِنَّا كُنَّا قَبْلُ فِيْٓ اَهْلِنَا مُشْفِقِيْنَ   ( الطور: ٢٦ )

qālū
قَالُوٓا۟
mereka berkata
innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
kunnā
كُنَّا
adalah kami
qablu
قَبْلُ
dahulu
فِىٓ
dalam
ahlinā
أَهْلِنَا
keluarga kami
mush'fiqīna
مُشْفِقِينَ
orang-orang yang takut

Mereka berkata, “Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab).

Tafsir

فَمَنَّ اللّٰهُ عَلَيْنَا وَوَقٰىنَا عَذَابَ السَّمُوْمِ   ( الطور: ٢٧ )

famanna
فَمَنَّ
maka memberi karunia
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalaynā
عَلَيْنَا
atas kami
wawaqānā
وَوَقَىٰنَا
dan Dia memelihara kami
ʿadhāba
عَذَابَ
azab
l-samūmi
ٱلسَّمُومِ
sangat panas

Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka.

Tafsir

اِنَّا كُنَّا مِنْ قَبْلُ نَدْعُوْهُۗ اِنَّهٗ هُوَ الْبَرُّ الرَّحِيْمُ   ( الطور: ٢٨ )

innā
إِنَّا
sesungguhnya kami
kunnā
كُنَّا
adalah kami
min
مِن
dari
qablu
قَبْلُ
sebelum
nadʿūhu
نَدْعُوهُۖ
kami menyembah-Nya
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya Dia
huwa
هُوَ
Dia
l-baru
ٱلْبَرُّ
Yang Melimpahkan Kebaikan
l-raḥīmu
ٱلرَّحِيمُ
Maha Penyayang

Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang.”

Tafsir

فَذَكِّرْ فَمَآ اَنْتَ بِنِعْمَتِ رَبِّكَ بِكَاهِنٍ وَّلَا مَجْنُوْنٍۗ   ( الطور: ٢٩ )

fadhakkir
فَذَكِّرْ
maka berilah peringatan
famā
فَمَآ
maka tidaklah
anta
أَنتَ
kamu
biniʿ'mati
بِنِعْمَتِ
dengan nikmat
rabbika
رَبِّكَ
Tuhanmu
bikāhinin
بِكَاهِنٍ
dengan dukun/tukang tenung
walā
وَلَا
dan tidak
majnūnin
مَجْنُونٍ
seorang gila

Maka peringatkanlah, karena dengan nikmat Tuhanmu engkau (Muhammad) bukanlah seorang tukang tenung dan bukan pula orang gila.

Tafsir

اَمْ يَقُوْلُوْنَ شَاعِرٌ نَّتَرَبَّصُ بِهٖ رَيْبَ الْمَنُوْنِ   ( الطور: ٣٠ )

am
أَمْ
ataukah/apakah
yaqūlūna
يَقُولُونَ
mereka mengatakan
shāʿirun
شَاعِرٌ
seorang penyair
natarabbaṣu
نَّتَرَبَّصُ
kita tunggu-tunggu
bihi
بِهِۦ
dengannya
rayba
رَيْبَ
ragu-ragu
l-manūni
ٱلْمَنُونِ
zaman/masa

Bahkan mereka berkata, “Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya.”

Tafsir