Skip to main content

فَتَنَادَوْا مُصْبِحِيْنَۙ  ( القلم: ٢١ )

fatanādaw
فَتَنَادَوْا۟
maka mereka panggil memanggil
muṣ'biḥīna
مُصْبِحِينَ
di pagi hari

lalu pada pagi hari mereka saling memanggil.

Tafsir

اَنِ اغْدُوْا عَلٰى حَرْثِكُمْ اِنْ كُنْتُمْ صَارِمِيْنَ   ( القلم: ٢٢ )

ani
أَنِ
sesungguhnya
igh'dū
ٱغْدُوا۟
pergi diwaktu pagi
ʿalā
عَلَىٰ
atas
ḥarthikum
حَرْثِكُمْ
kebunmu
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
ṣārimīna
صَٰرِمِينَ
orang-orang yang memotong/memetik

”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”

Tafsir

فَانْطَلَقُوْا وَهُمْ يَتَخَافَتُوْنَۙ  ( القلم: ٢٣ )

fa-inṭalaqū
فَٱنطَلَقُوا۟
maka mereka berjalan/pergi
wahum
وَهُمْ
dan mereka
yatakhāfatūna
يَتَخَٰفَتُونَ
mereka saling berbisik

Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.

Tafsir

اَنْ لَّا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِّسْكِيْنٌۙ  ( القلم: ٢٤ )

an
أَن
bahwa
لَّا
jangan
yadkhulannahā
يَدْخُلَنَّهَا
sekali-kali memasukinya
l-yawma
ٱلْيَوْمَ
hari ini
ʿalaykum
عَلَيْكُم
atas kalian
mis'kīnun
مِّسْكِينٌ
seorang miskin

”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”

Tafsir

وَّغَدَوْا عَلٰى حَرْدٍ قَادِرِيْنَ   ( القلم: ٢٥ )

waghadaw
وَغَدَوْا۟
dan mereka pergi pagi-pagi
ʿalā
عَلَىٰ
atas
ḥardin
حَرْدٍ
mencegah/menghalangi
qādirīna
قَٰدِرِينَ
orang-orang yang mampu

Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).

Tafsir

فَلَمَّا رَاَوْهَا قَالُوْٓا اِنَّا لَضَاۤلُّوْنَۙ  ( القلم: ٢٦ )

falammā
فَلَمَّا
maka tatkala
ra-awhā
رَأَوْهَا
mereka melihatnya
qālū
قَالُوٓا۟
mereka berkata
innā
إِنَّا
sesungguhnya Kami
laḍāllūna
لَضَآلُّونَ
benar-benar orang-orang yang sesat

Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,

Tafsir

بَلْ نَحْنُ مَحْرُوْمُوْنَ   ( القلم: ٢٧ )

bal
بَلْ
bahkan
naḥnu
نَحْنُ
kami
maḥrūmūna
مَحْرُومُونَ
orang-orang yang menghalangi

bahkan kita tidak memperoleh apa pun,”

Tafsir

قَالَ اَوْسَطُهُمْ اَلَمْ اَقُلْ لَّكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُوْنَ   ( القلم: ٢٨ )

qāla
قَالَ
berkata
awsaṭuhum
أَوْسَطُهُمْ
paling baik antara mereka
alam
أَلَمْ
tidakkah
aqul
أَقُل
aku katakan
lakum
لَّكُمْ
bagi kalian
lawlā
لَوْلَا
mengapa tidak
tusabbiḥūna
تُسَبِّحُونَ
kamu bertasbih

berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu).”

Tafsir

قَالُوْا سُبْحٰنَ رَبِّنَآ اِنَّا كُنَّا ظٰلِمِيْنَ   ( القلم: ٢٩ )

qālū
قَالُوا۟
mereka berkata
sub'ḥāna
سُبْحَٰنَ
Maha Suci
rabbinā
رَبِّنَآ
Tuhan Kami
innā
إِنَّا
sesungguhnya Kami
kunnā
كُنَّا
adalah Kami
ẓālimīna
ظَٰلِمِينَ
orang-orang yang zalim

Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”

Tafsir

فَاَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلٰى بَعْضٍ يَّتَلَاوَمُوْنَ   ( القلم: ٣٠ )

fa-aqbala
فَأَقْبَلَ
maka berhadapan
baʿḍuhum
بَعْضُهُمْ
sebagian mereka
ʿalā
عَلَىٰ
atas
baʿḍin
بَعْضٍ
sebagian
yatalāwamūna
يَتَلَٰوَمُونَ
mereka saling cela mencela

Lalu mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan.

Tafsir