Skip to main content

سَلْ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ كَمْ اٰتَيْنٰهُمْ مِّنْ اٰيَةٍ ۢ بَيِّنَةٍ ۗ وَمَنْ يُّبَدِّلْ نِعْمَةَ اللّٰهِ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُ فَاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ   ( البقرة: ٢١١ )

sal
سَلْ
tanyakan
banī
بَنِىٓ
bani
is'rāīla
إِسْرَٰٓءِيلَ
Israil
kam
كَمْ
berapa banyak
ātaynāhum
ءَاتَيْنَٰهُم
telah kami berikan kepada mereka
min
مِّنْ
dari
āyatin
ءَايَةٍۭ
ayat/tanda-tanda
bayyinatin
بَيِّنَةٍۗ
nyata
waman
وَمَن
dan barang siapa
yubaddil
يُبَدِّلْ
ia menukar
niʿ'mata
نِعْمَةَ
nikmat
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
مَا
apa
jāathu
جَآءَتْهُ
datang kepadanya
fa-inna
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
shadīdu
شَدِيدُ
amat keras
l-ʿiqābi
ٱلْعِقَابِ
siksaNya

Tanyakanlah kepada Bani Israil, berapa banyak bukti nyata yang telah Kami berikan kepada mereka. Barangsiapa menukar nikmat Allah setelah (nikmat itu) datang kepadanya, maka sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.

Tafsir

زُيِّنَ لِلَّذِيْنَ كَفَرُوا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُوْنَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۘ وَالَّذِيْنَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ وَاللّٰهُ يَرْزُقُ مَنْ يَّشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ  ( البقرة: ٢١٢ )

zuyyina
زُيِّنَ
dijadikan indah pandangan
lilladhīna
لِلَّذِينَ
bagi orang-orang yang
kafarū
كَفَرُوا۟
kafir/ingkar
l-ḥayatu
ٱلْحَيَوٰةُ
kehidupan
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
wayaskharūna
وَيَسْخَرُونَ
dan mereka memandang hina
mina
مِنَ
dari/kepada
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُواۘ
beriman
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
ittaqaw
ٱتَّقَوْا۟
bertakwa
fawqahum
فَوْقَهُمْ
diatas mereka (lebih mulia)
yawma
يَوْمَ
hari
l-qiyāmati
ٱلْقِيَٰمَةِۗ
kiamat
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yarzuqu
يَرْزُقُ
memberi rezki
man
مَن
orang
yashāu
يَشَآءُ
Dia kehendaki
bighayri
بِغَيْرِ
dengan tidak
ḥisābin
حِسَابٍ
perhitungan/batas

Kehidupan dunia dijadikan terasa indah dalam pandangan orang-orang yang kafir, dan mereka menghina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu berada di atas mereka pada hari Kiamat. Dan Allah memberi rezeki kepada orang yang Dia kehendaki tanpa perhitungan.

Tafsir

كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ   ( البقرة: ٢١٣ )

kāna
كَانَ
adalah
l-nāsu
ٱلنَّاسُ
manusia
ummatan
أُمَّةً
umat
wāḥidatan
وَٰحِدَةً
(yang) satu
fabaʿatha
فَبَعَثَ
maka mengutus
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
l-nabiyīna
ٱلنَّبِيِّۦنَ
para Nabi
mubashirīna
مُبَشِّرِينَ
pembawa kabar gembira
wamundhirīna
وَمُنذِرِينَ
dan pemberi peringatan
wa-anzala
وَأَنزَلَ
dan Dia menurunkan
maʿahumu
مَعَهُمُ
bersama mereka
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
Kitab
bil-ḥaqi
بِٱلْحَقِّ
dengan hak/benar
liyaḥkuma
لِيَحْكُمَ
untuk memberi keputusan
bayna
بَيْنَ
diantara
l-nāsi
ٱلنَّاسِ
manusia
fīmā
فِيمَا
tentang apa
ikh'talafū
ٱخْتَلَفُوا۟
mereka perselisihkan
fīhi
فِيهِۚ
didalamnya
wamā
وَمَا
dan tidak
ikh'talafa
ٱخْتَلَفَ
berselisih
fīhi
فِيهِ
didalamnya
illā
إِلَّا
kecuali/melainkan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ūtūhu
أُوتُوهُ
(mereka) diberinya
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
مَا
apa
jāathumu
جَآءَتْهُمُ
datang kepada mereka
l-bayinātu
ٱلْبَيِّنَٰتُ
keterangan-keterangan
baghyan
بَغْيًۢا
dengki
baynahum
بَيْنَهُمْۖ
diantara mereka
fahadā
فَهَدَى
maka memberi petunjuk
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
limā
لِمَا
tentang apa
ikh'talafū
ٱخْتَلَفُوا۟
mereka perselisihkan
fīhi
فِيهِ
didalamnya
mina
مِنَ
dari
l-ḥaqi
ٱلْحَقِّ
kebenaran
bi-idh'nihi
بِإِذْنِهِۦۗ
dengan izinnya
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yahdī
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
man
مَن
orang/siapa
yashāu
يَشَآءُ
Dia kehendaki
ilā
إِلَىٰ
kepada
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
lurus

Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

Tafsir

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ   ( البقرة: ٢١٤ )

am
أَمْ
apakah
ḥasib'tum
حَسِبْتُمْ
kamu mengira
an
أَن
bahwa
tadkhulū
تَدْخُلُوا۟
kamu akan masuk
l-janata
ٱلْجَنَّةَ
surga
walammā
وَلَمَّا
padahal belum
yatikum
يَأْتِكُم
datang kepadamu
mathalu
مَّثَلُ
seperti (halnya)
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
khalaw
خَلَوْا۟
terdahulu
min
مِن
dari
qablikum
قَبْلِكُمۖ
sebelum kalian
massathumu
مَّسَّتْهُمُ
telah menimpa mereka
l-basāu
ٱلْبَأْسَآءُ
malapetaka
wal-ḍarāu
وَٱلضَّرَّآءُ
dan kesengsaraan
wazul'zilū
وَزُلْزِلُوا۟
dan mereka digoncangkan
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga
yaqūla
يَقُولَ
berkata
l-rasūlu
ٱلرَّسُولُ
Rasul
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
maʿahu
مَعَهُۥ
bersamanya
matā
مَتَىٰ
bilakah
naṣru
نَصْرُ
pertolongan
l-lahi
ٱللَّهِۗ
Allah
alā
أَلَآ
ingatlah
inna
إِنَّ
sesungguhnya
naṣra
نَصْرَ
pertolongan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
qarībun
قَرِيبٌ
amat dekat

Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat.

Tafsir

يَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ۗ قُلْ مَآ اَنْفَقْتُمْ مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالْاَقْرَبِيْنَ وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَابْنِ السَّبِيْلِ ۗ وَمَا تَفْعَلُوْا مِنْ خَيْرٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ   ( البقرة: ٢١٥ )

yasalūnaka
يَسْـَٔلُونَكَ
mereka bertanya kepadamu
mādhā
مَاذَا
apa yang
yunfiqūna
يُنفِقُونَۖ
mereka nafkahkan
qul
قُلْ
katakanlah
مَآ
apa
anfaqtum
أَنفَقْتُم
kamu nafkahkan
min
مِّنْ
dari
khayrin
خَيْرٍ
kebajikan/harta
falil'wālidayni
فَلِلْوَٰلِدَيْنِ
maka untuk kedua orang tuamu
wal-aqrabīna
وَٱلْأَقْرَبِينَ
dan kaum kerabat
wal-yatāmā
وَٱلْيَتَٰمَىٰ
dan anak-anak yatim
wal-masākīni
وَٱلْمَسَٰكِينِ
dan orang-orang miskin
wa-ib'ni
وَٱبْنِ
dan orang-orang yang
l-sabīli
ٱلسَّبِيلِۗ
perjalanan
wamā
وَمَا
dan apa saja
tafʿalū
تَفْعَلُوا۟
kalian kerjakan
min
مِنْ
dari
khayrin
خَيْرٍ
kebajikan
fa-inna
فَإِنَّ
maka sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
bihi
بِهِۦ
dengannya
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, “Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan.” Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui.

Tafsir

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ  ( البقرة: ٢١٦ )

kutiba
كُتِبَ
diwajibkan
ʿalaykumu
عَلَيْكُمُ
atas kalian
l-qitālu
ٱلْقِتَالُ
berperang
wahuwa
وَهُوَ
dan ia
kur'hun
كُرْهٌ
kebencian
lakum
لَّكُمْۖ
bagi kalian
waʿasā
وَعَسَىٰٓ
dan boleh jadi
an
أَن
bahwa
takrahū
تَكْرَهُوا۟
kamu membenci
shayan
شَيْـًٔا
sesuatu
wahuwa
وَهُوَ
dan/padahal ia
khayrun
خَيْرٌ
baik
lakum
لَّكُمْۖ
bagi kalian
waʿasā
وَعَسَىٰٓ
dan boleh jadi
an
أَن
bahwa
tuḥibbū
تُحِبُّوا۟
kamu menyukai
shayan
شَيْـًٔا
sesuatu
wahuwa
وَهُوَ
dan ia
sharrun
شَرٌّ
buruk
lakum
لَّكُمْۗ
bagi kalian
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
Dia mengetahui
wa-antum
وَأَنتُمْ
dan kalian
لَا
tidak
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.

Tafsir

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ   ( البقرة: ٢١٧ )

yasalūnaka
يَسْـَٔلُونَكَ
mereka bertanya kepadamu
ʿani
عَنِ
dari/pada
l-shahri
ٱلشَّهْرِ
bulan
l-ḥarāmi
ٱلْحَرَامِ
Haram
qitālin
قِتَالٍ
berperang
fīhi
فِيهِۖ
didalamnya
qul
قُلْ
katakanlah
qitālun
قِتَالٌ
berperang
fīhi
فِيهِ
didalamnya
kabīrun
كَبِيرٌۖ
besar (dosanya)
waṣaddun
وَصَدٌّ
dan menghalangi
ʿan
عَن
dari
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
wakuf'run
وَكُفْرٌۢ
dan kafir
bihi
بِهِۦ
kepadaNya
wal-masjidi
وَٱلْمَسْجِدِ
dan Masjidil
l-ḥarāmi
ٱلْحَرَامِ
Haram
wa-ikh'rāju
وَإِخْرَاجُ
dan mengusir
ahlihi
أَهْلِهِۦ
penduduknya
min'hu
مِنْهُ
daripadanya
akbaru
أَكْبَرُ
lebih besar
ʿinda
عِندَ
disisi
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
wal-fit'natu
وَٱلْفِتْنَةُ
dan berbuat fitnah
akbaru
أَكْبَرُ
lebih besar
mina
مِنَ
daripada
l-qatli
ٱلْقَتْلِۗ
pembunuhan
walā
وَلَا
dan tidak
yazālūna
يَزَالُونَ
mereka berhenti
yuqātilūnakum
يُقَٰتِلُونَكُمْ
mereka memerangi kamu
ḥattā
حَتَّىٰ
hingga/sampai
yaruddūkum
يَرُدُّوكُمْ
mereka mengembalikan kamu
ʿan
عَن
dari
dīnikum
دِينِكُمْ
agamamu
ini
إِنِ
seandainya
is'taṭāʿū
ٱسْتَطَٰعُوا۟ۚ
mereka sanggup
waman
وَمَن
dan barang siapa
yartadid
يَرْتَدِدْ
dia murtad
minkum
مِنكُمْ
diantara kamu
ʿan
عَن
dari
dīnihi
دِينِهِۦ
agamanya
fayamut
فَيَمُتْ
maka/lalu dia mati
wahuwa
وَهُوَ
dan dia
kāfirun
كَافِرٌ
(dalam) kekafiran
fa-ulāika
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
maka mereka itu
ḥabiṭat
حَبِطَتْ
sia-sia
aʿmāluhum
أَعْمَٰلُهُمْ
amal mereka
فِى
di
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
wal-ākhirati
وَٱلْءَاخِرَةِۖ
dan akhirat
wa-ulāika
وَأُو۟لَٰٓئِكَ
dan mereka itu
aṣḥābu
أَصْحَٰبُ
penghuni
l-nāri
ٱلنَّارِۖ
neraka
hum
هُمْ
mereka
fīhā
فِيهَا
didalamnya
khālidūna
خَٰلِدُونَ
mereka kekal

Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Tetapi menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidilharam, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Sedangkan fitnah lebih kejam daripada pembunuhan. Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu, jika mereka sanggup. Barangsiapa murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itu sia-sia amalnya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.”

Tafsir

اِنَّ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَالَّذِيْنَ هَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۙ اُولٰۤىِٕكَ يَرْجُوْنَ رَحْمَتَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ   ( البقرة: ٢١٨ )

inna
إِنَّ
sesungguhnya
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
wa-alladhīna
وَٱلَّذِينَ
dan orang-orang yang
hājarū
هَاجَرُوا۟
(mereka) hijrah
wajāhadū
وَجَٰهَدُوا۟
dan mereka berjihad
فِى
di
sabīli
سَبِيلِ
jalan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
yarjūna
يَرْجُونَ
mereka mengharapkan
raḥmata
رَحْمَتَ
rahmat
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Sesungguhnya orang-orang yang beriman, dan orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itulah yang mengharapkan rahmat Allah. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

۞ يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِۗ قُلْ فِيْهِمَآ اِثْمٌ كَبِيْرٌ وَّمَنَافِعُ لِلنَّاسِۖ وَاِثْمُهُمَآ اَكْبَرُ مِنْ نَّفْعِهِمَاۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ مَاذَا يُنْفِقُوْنَ ەۗ قُلِ الْعَفْوَۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُوْنَۙ  ( البقرة: ٢١٩ )

yasalūnaka
يَسْـَٔلُونَكَ
mereka bertanya kepadamu
ʿani
عَنِ
dari/tentang
l-khamri
ٱلْخَمْرِ
minuman keras
wal-maysiri
وَٱلْمَيْسِرِۖ
dan judi
qul
قُلْ
katakanlah
fīhimā
فِيهِمَآ
pada keduanya
ith'mun
إِثْمٌ
dosa
kabīrun
كَبِيرٌ
besar
wamanāfiʿu
وَمَنَٰفِعُ
dan beberapa manfaat
lilnnāsi
لِلنَّاسِ
bagi manusia
wa-ith'muhumā
وَإِثْمُهُمَآ
dan dosa keduanya
akbaru
أَكْبَرُ
lebih besar
min
مِن
daripada
nafʿihimā
نَّفْعِهِمَاۗ
manfaat keduanya
wayasalūnaka
وَيَسْـَٔلُونَكَ
dan mereka bertanya kepadamu
mādhā
مَاذَا
apa yang
yunfiqūna
يُنفِقُونَ
mereka nafkahkan
quli
قُلِ
katakanlah
l-ʿafwa
ٱلْعَفْوَۗ
lebih dari keperluan
kadhālika
كَذَٰلِكَ
demikianlah
yubayyinu
يُبَيِّنُ
menerangkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
lakumu
لَكُمُ
bagi kalian
l-āyāti
ٱلْءَايَٰتِ
ayat-ayat
laʿallakum
لَعَلَّكُمْ
agar kalian
tatafakkarūna
تَتَفَكَّرُونَ
kamu berfikir

Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang khamar dan judi. Katakanlah, “Pada keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya lebih besar daripada manfaatnya.” Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “Kelebihan (dari apa yang diperlukan).” Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan,

Tafsir

فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۗ وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْيَتٰمٰىۗ قُلْ اِصْلَاحٌ لَّهُمْ خَيْرٌ ۗ وَاِنْ تُخَالِطُوْهُمْ فَاِخْوَانُكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ ۗ وَلَوْ شَاۤءَ اللّٰهُ لَاَعْنَتَكُمْ اِنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌ حَكِيْمٌ   ( البقرة: ٢٢٠ )

فِى
di/pada
l-dun'yā
ٱلدُّنْيَا
dunia
wal-ākhirati
وَٱلْءَاخِرَةِۗ
dan akhirat
wayasalūnaka
وَيَسْـَٔلُونَكَ
dan mereka bertanya kepadamu
ʿani
عَنِ
dari/tentang
l-yatāmā
ٱلْيَتَٰمَىٰۖ
anak yatim
qul
قُلْ
katakanlah
iṣ'lāḥun
إِصْلَاحٌ
mengurus secara patut
lahum
لَّهُمْ
bagi mereka
khayrun
خَيْرٌۖ
baik
wa-in
وَإِن
dan jika
tukhāliṭūhum
تُخَالِطُوهُمْ
kamu menggauli mereka
fa-ikh'wānukum
فَإِخْوَٰنُكُمْۚ
maka mereka itu saudaramu
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yaʿlamu
يَعْلَمُ
dia mengetahui
l-muf'sida
ٱلْمُفْسِدَ
pembuat kerusakan
mina
مِنَ
dari
l-muṣ'liḥi
ٱلْمُصْلِحِۚ
mengadakan perbaikan
walaw
وَلَوْ
dan jikalau
shāa
شَآءَ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
la-aʿnatakum
لَأَعْنَتَكُمْۚ
niscaya Dia mempersulit kamu
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
ʿazīzun
عَزِيزٌ
Maha Perkasa
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Tentang dunia dan akhirat. Mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!” Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Tafsir