Skip to main content

اَلَمْ يَرَوْا كَمْ اَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِّنَ الْقُرُوْنِ اَنَّهُمْ اِلَيْهِمْ لَا يَرْجِعُوْنَ   ( يس: ٣١ )

alam
أَلَمْ
apakah tidak
yaraw
يَرَوْا۟
mereka memperhatikan
kam
كَمْ
berapa banyak
ahlaknā
أَهْلَكْنَا
Kami telah binasakan
qablahum
قَبْلَهُم
sebelum mereka
mina
مِّنَ
dari
l-qurūni
ٱلْقُرُونِ
kurun/ummat-ummat
annahum
أَنَّهُمْ
bahwasannya mereka
ilayhim
إِلَيْهِمْ
kepada mereka
لَا
tidak
yarjiʿūna
يَرْجِعُونَ
mereka akan kembali

Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan. Orang-orang (yang telah Kami binasakan) itu tidak ada yang kembali kepada mereka.

Tafsir

وَاِنْ كُلٌّ لَّمَّا جَمِيْعٌ لَّدَيْنَا مُحْضَرُوْنَ ࣖ  ( يس: ٣٢ )

wa-in
وَإِن
dan tidak lain
kullun
كُلٌّ
setiap mereka
lammā
لَّمَّا
melainkan
jamīʿun
جَمِيعٌ
kesemuanya
ladaynā
لَّدَيْنَا
disisi Kami
muḥ'ḍarūna
مُحْضَرُونَ
mereka dihadirkan/dihadapkan

Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami.

Tafsir

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الْاَرْضُ الْمَيْتَةُ ۖاَحْيَيْنٰهَا وَاَخْرَجْنَا مِنْهَا حَبًّا فَمِنْهُ يَأْكُلُوْنَ  ( يس: ٣٣ )

waāyatun
وَءَايَةٌ
dan suatu tanda
lahumu
لَّهُمُ
bagi mereka
l-arḍu
ٱلْأَرْضُ
bumi
l-maytatu
ٱلْمَيْتَةُ
yang mati
aḥyaynāhā
أَحْيَيْنَٰهَا
dan Kami keluarkan
wa-akhrajnā
وَأَخْرَجْنَا
daripadanya
min'hā
مِنْهَا
daripadanya
ḥabban
حَبًّا
biji-bijian
famin'hu
فَمِنْهُ
maka daripadanya
yakulūna
يَأْكُلُونَ
mereka makan

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan.

Tafsir

وَجَعَلْنَا فِيْهَا جَنّٰتٍ مِّنْ نَّخِيْلٍ وَّاَعْنَابٍ وَّفَجَّرْنَا فِيْهَا مِنَ الْعُيُوْنِۙ  ( يس: ٣٤ )

wajaʿalnā
وَجَعَلْنَا
dan Kami jadikan
fīhā
فِيهَا
di dalamnya/padanya
jannātin
جَنَّٰتٍ
kebun-kebun
min
مِّن
dari
nakhīlin
نَّخِيلٍ
korma
wa-aʿnābin
وَأَعْنَٰبٍ
dan anggur
wafajjarnā
وَفَجَّرْنَا
dan Kami pancarkan
fīhā
فِيهَا
di dalamnya
mina
مِنَ
dari
l-ʿuyūni
ٱلْعُيُونِ
mata air

Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,

Tafsir

لِيَأْكُلُوْا مِنْ ثَمَرِهٖۙ وَمَا عَمِلَتْهُ اَيْدِيْهِمْ ۗ اَفَلَا يَشْكُرُوْنَ   ( يس: ٣٥ )

liyakulū
لِيَأْكُلُوا۟
supaya mereka makan
min
مِن
dari
thamarihi
ثَمَرِهِۦ
buahnya
wamā
وَمَا
dan apa
ʿamilathu
عَمِلَتْهُ
yang diusahakannya
aydīhim
أَيْدِيهِمْۖ
tangan-tangan mereka
afalā
أَفَلَا
maka mengapa tidak
yashkurūna
يَشْكُرُونَ
mereka bersyukur

agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari hasil usaha tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?

Tafsir

سُبْحٰنَ الَّذِيْ خَلَقَ الْاَزْوَاجَ كُلَّهَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ وَمِنْ اَنْفُسِهِمْ وَمِمَّا لَا يَعْلَمُوْنَ  ( يس: ٣٦ )

sub'ḥāna
سُبْحَٰنَ
Maha Suci
alladhī
ٱلَّذِى
yang
khalaqa
خَلَقَ
telah menciptakan
l-azwāja
ٱلْأَزْوَٰجَ
pasangan-pasangan
kullahā
كُلَّهَا
semuanya
mimmā
مِمَّا
dari apa
tunbitu
تُنۢبِتُ
ditumbuhkan
l-arḍu
ٱلْأَرْضُ
bumi
wamin
وَمِنْ
dan dari
anfusihim
أَنفُسِهِمْ
diri mereka sendiri
wamimmā
وَمِمَّا
dan dari apa
لَا
tidak
yaʿlamūna
يَعْلَمُونَ
mereka ketahui

Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui.

Tafsir

وَاٰيَةٌ لَّهُمُ الَّيْلُ ۖنَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَاِذَا هُمْ مُّظْلِمُوْنَۙ  ( يس: ٣٧ )

waāyatun
وَءَايَةٌ
dan suatu tanda
lahumu
لَّهُمُ
bagi mereka
al-laylu
ٱلَّيْلُ
malam
naslakhu
نَسْلَخُ
Kami tanggalkan
min'hu
مِنْهُ
daripadanya/malam itu
l-nahāra
ٱلنَّهَارَ
siang
fa-idhā
فَإِذَا
maka tiba-tiba
hum
هُم
mereka
muẓ'limūna
مُّظْلِمُونَ
mereka kegelapan

Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,

Tafsir

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ   ( يس: ٣٨ )

wal-shamsu
وَٱلشَّمْسُ
dan matahari
tajrī
تَجْرِى
berjalan
limus'taqarrin
لِمُسْتَقَرٍّ
di tempat ketetapan/peredaran
lahā
لَّهَاۚ
baginya
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian
taqdīru
تَقْدِيرُ
ketetapan
l-ʿazīzi
ٱلْعَزِيزِ
Maha Perkasa
l-ʿalīmi
ٱلْعَلِيمِ
Maha Mengetahui

dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui.

Tafsir

وَالْقَمَرَ قَدَّرْنٰهُ مَنَازِلَ حَتّٰى عَادَ كَالْعُرْجُوْنِ الْقَدِيْمِ   ( يس: ٣٩ )

wal-qamara
وَٱلْقَمَرَ
dan bulan
qaddarnāhu
قَدَّرْنَٰهُ
telah Kami tetapkannya
manāzila
مَنَازِلَ
tempat-tempat(nya)
ḥattā
حَتَّىٰ
sehingga
ʿāda
عَادَ
ia kembali
kal-ʿur'jūni
كَٱلْعُرْجُونِ
seperti tandan
l-qadīmi
ٱلْقَدِيمِ
yang tua

Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua.

Tafsir

لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ  ( يس: ٤٠ )

لَا
tidak
l-shamsu
ٱلشَّمْسُ
matahari
yanbaghī
يَنۢبَغِى
patut/mungkin
lahā
لَهَآ
baginya
an
أَن
bahwa
tud'rika
تُدْرِكَ
mendapatkan/mengejar
l-qamara
ٱلْقَمَرَ
bulan
walā
وَلَا
dan tidak
al-laylu
ٱلَّيْلُ
malam
sābiqu
سَابِقُ
mendahului
l-nahāri
ٱلنَّهَارِۚ
siang
wakullun
وَكُلٌّ
dan masing-masing
فِى
dalam
falakin
فَلَكٍ
garis edar
yasbaḥūna
يَسْبَحُونَ
mereka beredar

Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya.

Tafsir