Qālū Yā Shu`aybu Mā Nafqahu Kathīrāan Mimmā Taqūlu Wa 'Innā Lanarāka Fīnā Đa`īfāan Wa Lawlā Rahţuka Larajamnāka Wa Mā 'Anta `Alaynā Bi`azīzin.
Mereka berkata, “Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti tentang apa yang engkau katakan itu, sedang kenyataannya kami memandang engkau seorang yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena keluargamu, tentu kami telah merajam engkau, sedang engkau pun bukan seorang yang berpengaruh di lingkungan kami.”
Qāla Yā Qawmi 'Arahţī 'A`azzu `Alaykum Mina Allāhi Wa Attakhadhtumūhu Warā'akum Žihrīyāan 'Inna Rabbī Bimā Ta`malūna Muĥīţun.
Dia (Syuaib) menjawab, “Wahai kaumku! Apakah keluargaku lebih terhormat menurut pandanganmu daripada Allah, bahkan Dia kamu tempatkan di belakangmu (diabaikan)? Ketahuilah sesungguhnya (pengetahuan) Tuhanku meliputi apa yang kamu kerjakan.
Wa Yā Qawmi A`malū `Alaá Makānatikum 'Innī `Āmilun Sawfa Ta`lamūna Man Ya'tīhi `Adhābun Yukhzīhi Wa Man Huwa Kādhibun Wa Artaqibū 'Innī Ma`akum Raqībun.
Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa azab yang menghinakan dan siapa yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya aku bersamamu adalah orang yang menunggu.”
Wa Lammā Jā'a 'Amrunā Najjaynā Shu`aybāan Wa Al-Ladhīna 'Āmanū Ma`ahu Biraĥmatin Minnā Wa 'Akhadhati Al-Ladhīna Žalamū Aş-Şayĥatu Fa'aşbaĥū Fī Diyārihim Jāthimīna.
Maka ketika keputusan Kami datang, Kami selamatkan Syuaib dan orang-orang yang beriman bersamanya dengan rahmat Kami. Sedang orang yang zalim dibinasakan oleh suara yang mengguntur, sehingga mereka mati bergelimpangan di rumahnya,
Ka'an Lam Yaghnaw Fīhā 'Alā Bu`dāan Limadyana Kamā Ba`idat Thamūdu.
seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu. Ingatlah, binasalah penduduk Madyan sebagaimana kaum samud (juga) telah binasa.
Wa Laqad 'Arsalnā Mūsaá Bi'āyātinā Wa Sulţānin Mubīnin.
Dan sungguh, Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan bukti yang nyata,
'Ilaá Fir`awna Wa Mala'ihi Fa Attaba`ū 'Amra Fir`awna Wa Mā 'Amru Fir`awna Birashīdin.
Kepada Fir‘aun dan para pemuka kaumnya, tetapi mereka mengikuti perintah Fir‘aun, padahal perintah Fir‘aun bukanlah (perintah) yang benar.
Yaqdumu Qawmahu Yawma Al-Qiyāmati Fa'awradahumu An-Nāra Wa Bi'sa Al-Wirdu Al-Mawrūdu.
Dia (Fir‘aun) berjalan di depan kaumnya di hari Kiamat, lalu membawa mereka masuk ke dalam neraka. Neraka itu seburuk-buruk tempat yang dimasuki.
Wa 'Utbi`ū Fī Hadhihi La`natan Wa Yawma Al-Qiyāmati Bi'sa Ar-Rifdu Al-Marfūdu.
Dan mereka diikuti dengan laknat di sini (dunia) dan (begitu pula) pada hari Kiamat. (Laknat) itu seburuk-buruk pemberian yang diberikan.
Dhālika Min 'Anbā'i Al-Quraá Naquşşuhu `Alayka Minhā Qā'imun Wa Ĥaşīdun.
Itulah beberapa berita tentang negeri-negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad). Di antara negeri-negeri itu sebagian masih ada bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.