Skip to main content

وَكَيْفَ اَخَافُ مَآ اَشْرَكْتُمْ وَلَا تَخَافُوْنَ اَنَّكُمْ اَشْرَكْتُمْ بِاللّٰهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهٖ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا ۗفَاَيُّ الْفَرِيْقَيْنِ اَحَقُّ بِالْاَمْنِۚ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَۘ   ( الأنعام: ٨١ )

wakayfa
وَكَيْفَ
dan bagaimana
akhāfu
أَخَافُ
aku takut
مَآ
apa
ashraktum
أَشْرَكْتُمْ
kamu persekutukan
walā
وَلَا
dan tidak
takhāfūna
تَخَافُونَ
kamu takut
annakum
أَنَّكُمْ
bahwa kamu
ashraktum
أَشْرَكْتُم
kamu persekutukan
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan Allah
مَا
apa
lam
لَمْ
tidak
yunazzil
يُنَزِّلْ
(Allah) menurunkan
bihi
بِهِۦ
dengannya/tentang itu
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
sul'ṭānan
سُلْطَٰنًاۚ
kekuasaan/keterangan
fa-ayyu
فَأَىُّ
maka manakah
l-farīqayni
ٱلْفَرِيقَيْنِ
dua golongan
aḥaqqu
أَحَقُّ
lebih berhak
bil-amni
بِٱلْأَمْنِۖ
dengan keamanan
in
إِن
jika
kuntum
كُنتُمْ
kalian adalah
taʿlamūna
تَعْلَمُونَ
(kalian) mengetahui

Bagaimana aku takut kepada apa yang kamu persekutukan (dengan Allah), padahal kamu tidak takut dengan apa yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan kepadamu untuk mempersekutukan-Nya. Manakah dari kedua golongan itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari malapetaka), jika kamu mengetahui?”

Tafsir

اَلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْٓا اِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ اُولٰۤىِٕكَ لَهُمُ الْاَمْنُ وَهُمْ مُّهْتَدُوْنَ ࣖ  ( الأنعام: ٨٢ )

alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
walam
وَلَمْ
dan tidak
yalbisū
يَلْبِسُوٓا۟
mereka mencampur adukkan
īmānahum
إِيمَٰنَهُم
iman mereka
biẓul'min
بِظُلْمٍ
dengan kezaliman
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
lahumu
لَهُمُ
bagi mereka
l-amnu
ٱلْأَمْنُ
keamanan
wahum
وَهُم
dan mereka
muh'tadūna
مُّهْتَدُونَ
orang-orang yang mendapat petunjuk

Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.

Tafsir

وَتِلْكَ حُجَّتُنَآ اٰتَيْنٰهَآ اِبْرٰهِيْمَ عَلٰى قَوْمِهٖۗ نَرْفَعُ دَرَجٰتٍ مَّنْ نَّشَاۤءُۗ اِنَّ رَبَّكَ حَكِيْمٌ عَلِيْمٌ   ( الأنعام: ٨٣ )

watil'ka
وَتِلْكَ
dan itulah
ḥujjatunā
حُجَّتُنَآ
alasan/hujjah Kami
ātaynāhā
ءَاتَيْنَٰهَآ
Kami berikannya
ib'rāhīma
إِبْرَٰهِيمَ
Ibrahim
ʿalā
عَلَىٰ
atas
qawmihi
قَوْمِهِۦۚ
kaumnya
narfaʿu
نَرْفَعُ
Kami tinggikan
darajātin
دَرَجَٰتٍ
beberapa derajat
man
مَّن
siapa
nashāu
نَّشَآءُۗ
Kami kehendaki
inna
إِنَّ
sesungguhnya
rabbaka
رَبَّكَ
Tuhanmu
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui

Dan itulah keterangan Kami yang Kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. Kami tinggikan derajat siapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Mahabijaksana, Maha Mengetahui.

Tafsir

وَوَهَبْنَا لَهٗٓ اِسْحٰقَ وَيَعْقُوْبَۗ كُلًّا هَدَيْنَا وَنُوْحًا هَدَيْنَا مِنْ قَبْلُ وَمِنْ ذُرِّيَّتِهٖ دَاوٗدَ وَسُلَيْمٰنَ وَاَيُّوْبَ وَيُوْسُفَ وَمُوْسٰى وَهٰرُوْنَ ۗوَكَذٰلِكَ نَجْزِى الْمُحْسِنِيْنَۙ   ( الأنعام: ٨٤ )

wawahabnā
وَوَهَبْنَا
dan Kami berikan
lahu
لَهُۥٓ
kepadanya
is'ḥāqa
إِسْحَٰقَ
Ishak
wayaʿqūba
وَيَعْقُوبَۚ
dan Ya'kub
kullan
كُلًّا
masing-masing
hadaynā
هَدَيْنَاۚ
Kami beri petunjuk
wanūḥan
وَنُوحًا
dan Nuh
hadaynā
هَدَيْنَا
Kami beri petunjuk
min
مِن
dari
qablu
قَبْلُۖ
sebelum itu
wamin
وَمِن
dan dari
dhurriyyatihi
ذُرِّيَّتِهِۦ
keturunannya
dāwūda
دَاوُۥدَ
Daud
wasulaymāna
وَسُلَيْمَٰنَ
dan Sulaiman
wa-ayyūba
وَأَيُّوبَ
dan Ayub
wayūsufa
وَيُوسُفَ
dan Yusuf
wamūsā
وَمُوسَىٰ
dan Musa
wahārūna
وَهَٰرُونَۚ
dan Harun
wakadhālika
وَكَذَٰلِكَ
dan demikianlah
najzī
نَجْزِى
Kami membalas/ganjaran
l-muḥ'sinīna
ٱلْمُحْسِنِينَ
orang-orang yang berbuat baik

Dan Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan sebelum itu Kami telah memberi petunjuk kepada Nuh, dan kepada sebagian dari keturunannya (Ibrahim) yaitu Dawud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa, dan Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik,

Tafsir

وَزَكَرِيَّا وَيَحْيٰى وَعِيْسٰى وَاِلْيَاسَۗ كُلٌّ مِّنَ الصّٰلِحِيْنَۙ   ( الأنعام: ٨٥ )

wazakariyyā
وَزَكَرِيَّا
dan Zakaria
wayaḥyā
وَيَحْيَىٰ
dan Yahya
waʿīsā
وَعِيسَىٰ
dan Isa
wa-il'yāsa
وَإِلْيَاسَۖ
dan Ilyas
kullun
كُلٌّ
semuanya
mina
مِّنَ
termasuk
l-ṣāliḥīna
ٱلصَّٰلِحِينَ
orang-orang yang soleh

dan Zakaria, Yahya, Isa, dan Ilyas. Semuanya termasuk orang-orang yang saleh,

Tafsir

وَاِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَيُوْنُسَ وَلُوْطًاۗ وَكُلًّا فَضَّلْنَا عَلَى الْعٰلَمِيْنَۙ   ( الأنعام: ٨٦ )

wa-is'māʿīla
وَإِسْمَٰعِيلَ
dan Ismail
wal-yasaʿa
وَٱلْيَسَعَ
dan Alyasa'
wayūnusa
وَيُونُسَ
dan Yunus
walūṭan
وَلُوطًاۚ
dan Luth
wakullan
وَكُلًّا
dan makanlah
faḍḍalnā
فَضَّلْنَا
Kami lebihkan
ʿalā
عَلَى
atas
l-ʿālamīna
ٱلْعَٰلَمِينَ
umat/semesta alam

dan Ismail, Alyasa‘, Yunus, dan Lut. Masing-masing Kami lebihkan (derajatnya) di atas umat lain (pada masanya),

Tafsir

وَمِنْ اٰبَاۤىِٕهِمْ وَذُرِّيّٰتِهِمْ وَاِخْوَانِهِمْ ۚوَاجْتَبَيْنٰهُمْ وَهَدَيْنٰهُمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ   ( الأنعام: ٨٧ )

wamin
وَمِنْ
dan dari/diantara
ābāihim
ءَابَآئِهِمْ
bapak-bapak mereka
wadhurriyyātihim
وَذُرِّيَّٰتِهِمْ
dan keturunan mereka
wa-ikh'wānihim
وَإِخْوَٰنِهِمْۖ
dan saudara-saudara mereka
wa-ij'tabaynāhum
وَٱجْتَبَيْنَٰهُمْ
dan Kami telah memilih mereka
wahadaynāhum
وَهَدَيْنَٰهُمْ
dan Kami beri petunjuk mereka
ilā
إِلَىٰ
kepada
ṣirāṭin
صِرَٰطٍ
jalan
mus'taqīmin
مُّسْتَقِيمٍ
yang lurus

(dan Kami lebihkan pula derajat) sebagian dari nenek moyang mereka, keturunan mereka dan saudara-saudara mereka. Kami telah memilih mereka (menjadi nabi dan rasul) dan mereka Kami beri petunjuk ke jalan yang lurus.

Tafsir

ذٰلِكَ هُدَى اللّٰهِ يَهْدِيْ بِهٖ مَنْ يَّشَاۤءُ مِنْ عِبَادِهٖ ۗوَلَوْ اَشْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ   ( الأنعام: ٨٨ )

dhālika
ذَٰلِكَ
demikianlah/itulah
hudā
هُدَى
petunjuk
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
yahdī
يَهْدِى
Dia memberi petunjuk
bihi
بِهِۦ
dengannya
man
مَن
siapa
yashāu
يَشَآءُ
Dia kehendaki
min
مِنْ
dari/diantara
ʿibādihi
عِبَادِهِۦۚ
hamba-hambaNya
walaw
وَلَوْ
dan kalau
ashrakū
أَشْرَكُوا۟
mereka mempersekutukan
laḥabiṭa
لَحَبِطَ
niscaya hilanglah
ʿanhum
عَنْهُم
dari mereka
مَّا
apa (amalan)
kānū
كَانُوا۟
mereka adalah
yaʿmalūna
يَعْمَلُونَ
mereka kerjakan

Itulah petunjuk Allah, dengan itu Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hamba-Nya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah amalan yang telah mereka kerjakan.

Tafsir

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ اٰتَيْنٰهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحُكْمَ وَالنُّبُوَّةَ ۚفَاِنْ يَّكْفُرْ بِهَا هٰٓؤُلَاۤءِ فَقَدْ وَكَّلْنَا بِهَا قَوْمًا لَّيْسُوْا بِهَا بِكٰفِرِيْنَ   ( الأنعام: ٨٩ )

ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
ātaynāhumu
ءَاتَيْنَٰهُمُ
telah Kami berikan kepada mereka
l-kitāba
ٱلْكِتَٰبَ
kitab
wal-ḥuk'ma
وَٱلْحُكْمَ
dan hikmat
wal-nubuwata
وَٱلنُّبُوَّةَۚ
dan kenabian
fa-in
فَإِن
maka jika
yakfur
يَكْفُرْ
mengingkari
bihā
بِهَا
padanya
hāulāi
هَٰٓؤُلَآءِ
mereka ini
faqad
فَقَدْ
maka sesungguhnya
wakkalnā
وَكَّلْنَا
Kami menyerahkan
bihā
بِهَا
padanya (perkara itu)
qawman
قَوْمًا
kaum
laysū
لَّيْسُوا۟
tidaklah mereka
bihā
بِهَا
padanya
bikāfirīna
بِكَٰفِرِينَ
dengan orang-orang yang ingkar

Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kitab, hikmah dan kenabian. Jika orang-orang (Quraisy) itu mengingkarinya, maka Kami akan menyerahkannya kepada kaum yang tidak mengingkarinya.

Tafsir

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ هَدَى اللّٰهُ فَبِهُدٰىهُمُ اقْتَدِهْۗ قُلْ لَّآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ اَجْرًاۗ اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٰى لِلْعٰلَمِيْنَ ࣖ   ( الأنعام: ٩٠ )

ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
hadā
هَدَى
memberi petunjuk
l-lahu
ٱللَّهُۖ
Allah
fabihudāhumu
فَبِهُدَىٰهُمُ
maka dengan petunjuk mereka
iq'tadih
ٱقْتَدِهْۗ
ikutilah dia
qul
قُل
katakanlah
لَّآ
tidak
asalukum
أَسْـَٔلُكُمْ
aku minta kepadamu
ʿalayhi
عَلَيْهِ
atasnya
ajran
أَجْرًاۖ
upah
in
إِنْ
tidak lain
huwa
هُوَ
dia
illā
إِلَّا
kecuali/hanyalah
dhik'rā
ذِكْرَىٰ
peringatan
lil'ʿālamīna
لِلْعَٰلَمِينَ
untuk ummat/semesta alam

Mereka itulah (para nabi) yang telah diberi petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak meminta imbalan kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur'an).” Al-Qur'an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk (segala umat) seluruh alam.

Tafsir