Skip to main content

فَٱسْتَفْتِهِمْ
maka tanyakanlah kepada mereka
أَهُمْ
apakah mereka
أَشَدُّ
sangat/lebih (kukuh)
خَلْقًا
ciptaan/kejadian
أَم
atau
مَّنْ
siapa (makhluk)
خَلَقْنَآۚ
telah Kami ciptakan
إِنَّا
sesungguhnya Kami
خَلَقْنَٰهُم
Kami menciptakan mereka
مِّن
dari
طِينٍ
tanah
لَّازِبٍۭ
tanah liat

Fāstaftihim 'Ahum 'Ashaddu Khalqāan 'Am Man Khalaqnā 'Innā Khalaqnāhum Min Ţīnin Lāzibin.

Maka tanyakanlah kepada mereka (musyrik Mekah), “Apakah penciptaan mereka yang lebih sulit ataukah apa yang telah Kami ciptakan itu?” Sesungguhnya Kami telah menciptakan mereka dari tanah liat.

Tafsir

بَلْ
bahkan/tetapi
عَجِبْتَ
kamu menjadi heran
وَيَسْخَرُونَ
dan/sedang mereka memperolok-olok/mengejek

Bal `Ajibta Wa Yaskharūna.

Bahkan engkau (Muhammad) menjadi heran (terhadap keingkaran mereka) dan mereka menghinakan (engkau).

Tafsir

وَإِذَا
dan apabila
ذُكِّرُوا۟
mereka diberi peringatan
لَا
tidak
يَذْكُرُونَ
mereka mau ingat/memperhatikan

Wa 'Idhā Dhukkirū Lā Yadhkurūna.

Dan apabila mereka diberi peringatan, mereka tidak mengindahkannya.

Tafsir

وَإِذَا
dan apabila
رَأَوْا۟
mereka melihat
ءَايَةً
tanda-tanda
يَسْتَسْخِرُونَ
mereka memperolok-olok

Wa 'Idhā Ra'aw 'Āyatan Yastaskhirūna.

Dan apabila mereka melihat suatu tanda (kebesaran) Allah, mereka memperolok-olokkan.

Tafsir

وَقَالُوٓا۟
dan mereka berkata
إِنْ
tidak
هَٰذَآ
ini
إِلَّا
kecuali
سِحْرٌ
sihir
مُّبِينٌ
nyata

Wa Qālū 'In Hādhā 'Illā Siĥrun Mubīnun.

Dan mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.

Tafsir

أَءِذَا
apakah bila
مِتْنَا
kami telah mati
وَكُنَّا
dan kami adalah/menjadi
تُرَابًا
debu/tanah
وَعِظَٰمًا
dan tulang-belulang
أَءِنَّا
apakah sesungguhnya kami
لَمَبْعُوثُونَ
benar-benar akan dibangkitkan

'A'idhā Mitnā Wa Kunnā Turābāan Wa `Ižāmāan 'A'innā Lamab`ūthūna.

Apabila kami telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang-belulang, apakah benar kami akan dibangkitkan (kembali)?

Tafsir

أَوَءَابَآؤُنَا
atau bapak-bapak kami
ٱلْأَوَّلُونَ
yang terdahulu

'Awa'ābā'uunā Al-'Awwalūna.

dan apakah nenek moyang kami yang telah terdahulu (akan dibangkitkan pula)?”

Tafsir

قُلْ
katakanlah
نَعَمْ
ya
وَأَنتُمْ
dan kalian
دَٰخِرُونَ
terhina

Qul Na`am Wa 'Antum Dākhirūna.

Katakanlah (Muhammad), “Ya, dan kamu akan terhina.”

Tafsir

فَإِنَّمَا
maka sesungguhnya hanyalah
هِىَ
ia/kebangkitan
زَجْرَةٌ
hentakan/teriakan
وَٰحِدَةٌ
satu/sekali
فَإِذَا
maka tiba-tiba
هُمْ
mereka
يَنظُرُونَ
mereka melihat

Fa'innamā Hiya Zajratun Wāĥidatun Fa'idhā Hum Yanžurūna.

Maka sesungguhnya kebangkitan itu hanya dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka melihatnya.

Tafsir

وَقَالُوا۟
dan mereka berkata
يَٰوَيْلَنَا
betapa celakanya kami
هَٰذَا
ini
يَوْمُ
hari
ٱلدِّينِ
pembalasan

Wa Qālū Yā Waylanā Hādhā Yawmu Ad-Dīni.

Dan mereka berkata, “Alangkah celaka kami! (Kiranya) inilah hari pembalasan itu.”

Tafsir