Skip to main content

وَكَيْفَ تَأْخُذُوْنَهٗ وَقَدْ اَفْضٰى بَعْضُكُمْ اِلٰى بَعْضٍ وَّاَخَذْنَ مِنْكُمْ مِّيْثَاقًا غَلِيْظًا   ( النساء: ٢١ )

wakayfa
وَكَيْفَ
dan bagaimana
takhudhūnahu
تَأْخُذُونَهُۥ
kamu mengambilnya kembali
waqad
وَقَدْ
dan sungguh
afḍā
أَفْضَىٰ
telah bergaul
baʿḍukum
بَعْضُكُمْ
sebagian kamu
ilā
إِلَىٰ
kepada
baʿḍin
بَعْضٍ
sebagian yang lain
wa-akhadhna
وَأَخَذْنَ
dan mereka telah mengambil
minkum
مِنكُم
dari kamu
mīthāqan
مِّيثَٰقًا
janji
ghalīẓan
غَلِيظًا
teguh/kuat

Dan bagaimana kamu akan mengambilnya kembali, padahal kamu telah bergaul satu sama lain (sebagai suami-istri). Dan mereka (istri-istrimu) telah mengambil perjanjian yang kuat (ikatan pernikahan) dari kamu.

Tafsir

وَلَا تَنْكِحُوْا مَا نَكَحَ اٰبَاۤؤُكُمْ مِّنَ النِّسَاۤءِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً وَّمَقْتًاۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا ࣖ   ( النساء: ٢٢ )

walā
وَلَا
dan janganlah
tankiḥū
تَنكِحُوا۟
kamu kawini
مَا
apa
nakaḥa
نَكَحَ
telah mengawini
ābāukum
ءَابَآؤُكُم
bapak-bapakmu
mina
مِّنَ
dari
l-nisāi
ٱلنِّسَآءِ
wanita-wanita
illā
إِلَّا
kecuali
مَا
apa/masa
qad
قَدْ
sungguh
salafa
سَلَفَۚ
telah berlalu
innahu
إِنَّهُۥ
sesungguhnya itu
kāna
كَانَ
adalah itu
fāḥishatan
فَٰحِشَةً
perbuatan keji
wamaqtan
وَمَقْتًا
dan dibenci
wasāa
وَسَآءَ
dan seburuk-buruk
sabīlan
سَبِيلًا
jalan

Dan janganlah kamu menikahi perempuan-perempuan yang telah dinikahi oleh ayahmu, kecuali (kejadian pada masa) yang telah lampau. Sungguh, perbuatan itu sangat keji dan dibenci (oleh Allah) dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).

Tafsir

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمْ اُمَّهٰتُكُمْ وَبَنٰتُكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ وَعَمّٰتُكُمْ وَخٰلٰتُكُمْ وَبَنٰتُ الْاَخِ وَبَنٰتُ الْاُخْتِ وَاُمَّهٰتُكُمُ الّٰتِيْٓ اَرْضَعْنَكُمْ وَاَخَوٰتُكُمْ مِّنَ الرَّضَاعَةِ وَاُمَّهٰتُ نِسَاۤىِٕكُمْ وَرَبَاۤىِٕبُكُمُ الّٰتِيْ فِيْ حُجُوْرِكُمْ مِّنْ نِّسَاۤىِٕكُمُ الّٰتِيْ دَخَلْتُمْ بِهِنَّۖ فَاِنْ لَّمْ تَكُوْنُوْا دَخَلْتُمْ بِهِنَّ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ ۖ وَحَلَاۤىِٕلُ اَبْنَاۤىِٕكُمُ الَّذِيْنَ مِنْ اَصْلَابِكُمْۙ وَاَنْ تَجْمَعُوْا بَيْنَ الْاُخْتَيْنِ اِلَّا مَا قَدْ سَلَفَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا ۔  ( النساء: ٢٣ )

ḥurrimat
حُرِّمَتْ
diharamkan
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
ummahātukum
أُمَّهَٰتُكُمْ
ibu-ibumu
wabanātukum
وَبَنَاتُكُمْ
dan anak-anak perempuanmu
wa-akhawātukum
وَأَخَوَٰتُكُمْ
dan saudara-saudara perempuanmu
waʿammātukum
وَعَمَّٰتُكُمْ
dan saudara-saudara perempuan bapakmu
wakhālātukum
وَخَٰلَٰتُكُمْ
dan saudara-saudara perempuan ibumu
wabanātu
وَبَنَاتُ
dan anak-anak perempuan
l-akhi
ٱلْأَخِ
saudaramu laki-laki
wabanātu
وَبَنَاتُ
dan anak-anak perempuan
l-ukh'ti
ٱلْأُخْتِ
saudaramu perempuan
wa-ummahātukumu
وَأُمَّهَٰتُكُمُ
dan ibu-ibumu
allātī
ٱلَّٰتِىٓ
yang
arḍaʿnakum
أَرْضَعْنَكُمْ
menyusui kamu
wa-akhawātukum
وَأَخَوَٰتُكُم
dan saudara-saudara perempuanmu
mina
مِّنَ
dari
l-raḍāʿati
ٱلرَّضَٰعَةِ
sepersusuan
wa-ummahātu
وَأُمَّهَٰتُ
dan ibu-ibu
nisāikum
نِسَآئِكُمْ
isterimu
warabāibukumu
وَرَبَٰٓئِبُكُمُ
dan anak-anak isterimu
allātī
ٱلَّٰتِى
yang
فِى
dalam
ḥujūrikum
حُجُورِكُم
pemeliharaanmu
min
مِّن
dari
nisāikumu
نِّسَآئِكُمُ
isteri-isteri kamu
allātī
ٱلَّٰتِى
yang
dakhaltum
دَخَلْتُم
kamu masuki/campuri
bihinna
بِهِنَّ
dengan mereka
fa-in
فَإِن
maka jika
lam
لَّمْ
tidak
takūnū
تَكُونُوا۟
kalian menjadi
dakhaltum
دَخَلْتُم
kamu masuki/campuri
bihinna
بِهِنَّ
dengan mereka
falā
فَلَا
maka tidak
junāḥa
جُنَاحَ
berdosa
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
waḥalāilu
وَحَلَٰٓئِلُ
dan isteri-isteri
abnāikumu
أَبْنَآئِكُمُ
anak-anakmu
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
min
مِنْ
dari
aṣlābikum
أَصْلَٰبِكُمْ
tulang rusukmu/anak kandungmu
wa-an
وَأَن
dan bahwa
tajmaʿū
تَجْمَعُوا۟
kamu menghimpun
bayna
بَيْنَ
antara
l-ukh'tayni
ٱلْأُخْتَيْنِ
dua perempuan bersaudara
illā
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
qad
قَدْ
sungguh
salafa
سَلَفَۗ
yang lalu/lampau
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
ghafūran
غَفُورًا
Maha Pengampun
raḥīman
رَّحِيمًا
Maha Penyayang

Diharamkan atas kamu (menikahi) ibu-ibumu, anak-anakmu yang perempuan, saudara-saudaramu yang perempuan, saudara-saudara ayahmu yang perempuan, saudara-saudara ibumu yang perempuan, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang laki-laki, anak-anak perempuan dari saudara-saudaramu yang perempuan, ibu-ibumu yang menyusui kamu, saudara-saudara perempuanmu sesusuan, ibu-ibu istrimu (mertua), anak-anak perempuan dari istrimu (anak tiri) yang dalam pemeliharaanmu dari istri yang telah kamu campuri, tetapi jika kamu belum campur dengan istrimu itu (dan sudah kamu ceraikan), maka tidak berdosa kamu (menikahinya), (dan diharamkan bagimu) istri-istri anak kandungmu (menantu), dan (diharamkan) mengumpulkan (dalam pernikahan) dua perempuan yang bersaudara, kecuali yang telah terjadi pada masa lampau. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

۞ وَالْمُحْصَنٰتُ مِنَ النِّسَاۤءِ اِلَّا مَا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ ۚ كِتٰبَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ ۚ وَاُحِلَّ لَكُمْ مَّا وَرَاۤءَ ذٰلِكُمْ اَنْ تَبْتَغُوْا بِاَمْوَالِكُمْ مُّحْصِنِيْنَ غَيْرَ مُسَافِحِيْنَ ۗ فَمَا اسْتَمْتَعْتُمْ بِهٖ مِنْهُنَّ فَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ فَرِيْضَةً ۗوَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ فِيْمَا تَرَاضَيْتُمْ بِهٖ مِنْۢ بَعْدِ الْفَرِيْضَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيْمًا حَكِيْمًا  ( النساء: ٢٤ )

wal-muḥ'ṣanātu
وَٱلْمُحْصَنَٰتُ
dan wanita yang bersuami
mina
مِنَ
dari
l-nisāi
ٱلنِّسَآءِ
manusia
illā
إِلَّا
kecuali
مَا
apa
malakat
مَلَكَتْ
kamu miliki
aymānukum
أَيْمَٰنُكُمْۖ
tangan kananmu/budak-budakmu
kitāba
كِتَٰبَ
ketetapan
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
ʿalaykum
عَلَيْكُمْۚ
atas kalian
wa-uḥilla
وَأُحِلَّ
dan dihalalkan
lakum
لَكُم
bagi kalian
مَّا
apa
warāa
وَرَآءَ
dibelakang (selain)
dhālikum
ذَٰلِكُمْ
demikian itu
an
أَن
bahwa
tabtaghū
تَبْتَغُوا۟
kamu mencari
bi-amwālikum
بِأَمْوَٰلِكُم
dengan hartamu
muḥ'ṣinīna
مُّحْصِنِينَ
untuk dikawini
ghayra
غَيْرَ
tidak/bukan
musāfiḥīna
مُسَٰفِحِينَۚ
untuk berzina
famā
فَمَا
maka apa
is'tamtaʿtum
ٱسْتَمْتَعْتُم
telah kamu nikmati
bihi
بِهِۦ
dengannya (wanita itu)
min'hunna
مِنْهُنَّ
dari/diantara mereka
faātūhunna
فَـَٔاتُوهُنَّ
maka berikan kepada mereka
ujūrahunna
أُجُورَهُنَّ
mahar/maskawin
farīḍatan
فَرِيضَةًۚ
suatu kewajiban
walā
وَلَا
dan tidak
junāḥa
جُنَاحَ
berdosa
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
fīmā
فِيمَا
terhadap apa (sesuatu)
tarāḍaytum
تَرَٰضَيْتُم
kamu saling merelakan
bihi
بِهِۦ
dengannya (wanita itu)
min
مِنۢ
dari
baʿdi
بَعْدِ
sesudah
l-farīḍati
ٱلْفَرِيضَةِۚ
ditentukan
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
ʿalīman
عَلِيمًا
Maha Mengetahui
ḥakīman
حَكِيمًا
Maha Bijaksana

Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir

وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِۗ وَاللّٰهُ اَعْلَمُ بِاِيْمَانِكُمْ ۗ بَعْضُكُمْ مِّنْۢ بَعْضٍۚ فَانْكِحُوْهُنَّ بِاِذْنِ اَهْلِهِنَّ وَاٰتُوْهُنَّ اُجُوْرَهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ وَّلَا مُتَّخِذٰتِ اَخْدَانٍ ۚ فَاِذَآ اُحْصِنَّ فَاِنْ اَتَيْنَ بِفَاحِشَةٍ فَعَلَيْهِنَّ نِصْفُ مَا عَلَى الْمُحْصَنٰتِ مِنَ الْعَذَابِۗ ذٰلِكَ لِمَنْ خَشِيَ الْعَنَتَ مِنْكُمْ ۗ وَاَنْ تَصْبِرُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ   ( النساء: ٢٥ )

waman
وَمَن
dan barang siapa
lam
لَّمْ
tidak
yastaṭiʿ
يَسْتَطِعْ
cukup
minkum
مِنكُمْ
dari/di antara kamu
ṭawlan
طَوْلًا
perbelanjaan/nafkah
an
أَن
sesungguhnya
yankiḥa
يَنكِحَ
mengawini
l-muḥ'ṣanāti
ٱلْمُحْصَنَٰتِ
wanita-wanita merdeka
l-mu'mināti
ٱلْمُؤْمِنَٰتِ
yang beriman
famin
فَمِن
maka dari
مَّا
apa
malakat
مَلَكَتْ
memiliki
aymānukum
أَيْمَٰنُكُم
tangan kananmu/budakmu
min
مِّن
dari
fatayātikumu
فَتَيَٰتِكُمُ
pemudi-pemudimu/wanitamu
l-mu'mināti
ٱلْمُؤْمِنَٰتِۚ
yang beriman
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
aʿlamu
أَعْلَمُ
lebih mengetahui
biīmānikum
بِإِيمَٰنِكُمۚ
dengan keimananmu
baʿḍukum
بَعْضُكُم
sebagian kamu
min
مِّنۢ
dari
baʿḍin
بَعْضٍۚ
sebagian lain
fa-inkiḥūhunna
فَٱنكِحُوهُنَّ
maka nikahilah mereka
bi-idh'ni
بِإِذْنِ
dengan seizin
ahlihinna
أَهْلِهِنَّ
ahlinya/tuannya
waātūhunna
وَءَاتُوهُنَّ
dan berilah mereka
ujūrahunna
أُجُورَهُنَّ
mahar mereka
bil-maʿrūfi
بِٱلْمَعْرُوفِ
dengan/menurut yang patut
muḥ'ṣanātin
مُحْصَنَٰتٍ
wanita-wanita merdeka/yang memelihara diri
ghayra
غَيْرَ
bukan/tidak
musāfiḥātin
مُسَٰفِحَٰتٍ
wanita-wanita pezina
walā
وَلَا
dan bukan
muttakhidhāti
مُتَّخِذَٰتِ
wanita yang mengambil laki-laki lain
akhdānin
أَخْدَانٍۚ
gendak
fa-idhā
فَإِذَآ
maka apabila
uḥ'ṣinna
أُحْصِنَّ
mereka telah menjaga diri
fa-in
فَإِنْ
maka jika
atayna
أَتَيْنَ
mereka mendatangi/melakukan
bifāḥishatin
بِفَٰحِشَةٍ
dengan perbuatan keji
faʿalayhinna
فَعَلَيْهِنَّ
maka atas mereka
niṣ'fu
نِصْفُ
separuh
مَا
apa
ʿalā
عَلَى
atas
l-muḥ'ṣanāti
ٱلْمُحْصَنَٰتِ
wanita-wanita yang merdeka
mina
مِنَ
dari
l-ʿadhābi
ٱلْعَذَابِۚ
siksa
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
liman
لِمَنْ
bagi orang
khashiya
خَشِىَ
(ia) takut
l-ʿanata
ٱلْعَنَتَ
sulit menjaga diri
minkum
مِنكُمْۚ
dari/di antara kamu
wa-an
وَأَن
dan jika
taṣbirū
تَصْبِرُوا۟
kamu bersabar
khayrun
خَيْرٌ
lebih baik
lakum
لَّكُمْۗ
bagi kalian
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ghafūrun
غَفُورٌ
Maha Pengampun
raḥīmun
رَّحِيمٌ
Maha Penyayang

Dan barangsiapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki. Allah mengetahui keimananmu. Sebagian dari kamu adalah dari sebagian yang lain (sama-sama keturunan Adam-Hawa), karena itu nikahilah mereka dengan izin tuannya dan berilah mereka maskawin yang pantas, karena mereka adalah perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya. Apabila mereka telah berumah tangga (bersuami), tetapi melakukan perbuatan keji (zina), maka (hukuman) bagi mereka setengah dari apa (hukuman) perempuan-perempuan merdeka (yang tidak bersuami). (Kebolehan menikahi hamba sahaya) itu, adalah bagi orang-orang yang takut terhadap kesulitan dalam menjaga diri (dari perbuatan zina). Tetapi jika kamu bersabar, itu lebih baik bagimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Tafsir

يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُبَيِّنَ لَكُمْ وَيَهْدِيَكُمْ سُنَنَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ وَيَتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ   ( النساء: ٢٦ )

yurīdu
يُرِيدُ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
liyubayyina
لِيُبَيِّنَ
untuk Dia menerangkan
lakum
لَكُمْ
bagi kalian
wayahdiyakum
وَيَهْدِيَكُمْ
dan Dia memberi petunjuk kepadamu
sunana
سُنَنَ
jalan
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
min
مِن
dari
qablikum
قَبْلِكُمْ
sebelum kalian
wayatūba
وَيَتُوبَ
dan Dia hendak menerima taubat
ʿalaykum
عَلَيْكُمْۗ
atas kalian
wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
ʿalīmun
عَلِيمٌ
Maha Mengetahui
ḥakīmun
حَكِيمٌ
Maha Bijaksana

Allah hendak menerangkan (syariat-Nya) kepadamu, dan menunjukkan jalan-jalan (kehidupan) orang yang sebelum kamu (para nabi dan orang-orang saleh) dan Dia menerima tobatmu. Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir

وَاللّٰهُ يُرِيْدُ اَنْ يَّتُوْبَ عَلَيْكُمْ ۗ وَيُرِيْدُ الَّذِيْنَ يَتَّبِعُوْنَ الشَّهَوٰتِ اَنْ تَمِيْلُوْا مَيْلًا عَظِيْمًا  ( النساء: ٢٧ )

wal-lahu
وَٱللَّهُ
dan Allah
yurīdu
يُرِيدُ
Dia hendak
an
أَن
supaya
yatūba
يَتُوبَ
Dia menerima taubat
ʿalaykum
عَلَيْكُمْ
atas kalian
wayurīdu
وَيُرِيدُ
dan/sedang menghendaki
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yattabiʿūna
يَتَّبِعُونَ
(mereka) mengikuti
l-shahawāti
ٱلشَّهَوَٰتِ
hawa nafsu
an
أَن
supaya
tamīlū
تَمِيلُوا۟
kamu berpaling
maylan
مَيْلًا
berpaling
ʿaẓīman
عَظِيمًا
besar/sejauh-jauhnya

Dan Allah hendak menerima tobatmu, sedang orang-orang yang mengikuti keinginannya menghendaki agar kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).

Tafsir

يُرِيْدُ اللّٰهُ اَنْ يُّخَفِّفَ عَنْكُمْ ۚ وَخُلِقَ الْاِنْسَانُ ضَعِيْفًا   ( النساء: ٢٨ )

yurīdu
يُرِيدُ
menghendaki
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
an
أَن
supaya
yukhaffifa
يُخَفِّفَ
Dia memberi keringanan
ʿankum
عَنكُمْۚ
dari kalian
wakhuliqa
وَخُلِقَ
dan dijadikan
l-insānu
ٱلْإِنسَٰنُ
manusia
ḍaʿīfan
ضَعِيفًا
lemah

Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.

Tafsir

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَأْكُلُوْٓا اَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ اِلَّآ اَنْ تَكُوْنَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِّنْكُمْ ۗ وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيْمًا   ( النساء: ٢٩ )

yāayyuhā
يَٰٓأَيُّهَا
wahai
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
āmanū
ءَامَنُوا۟
beriman
لَا
jangan
takulū
تَأْكُلُوٓا۟
kamu memakan
amwālakum
أَمْوَٰلَكُم
hartamu
baynakum
بَيْنَكُم
diantara/sesamamu
bil-bāṭili
بِٱلْبَٰطِلِ
dengan jalan yang batil
illā
إِلَّآ
kecuali
an
أَن
bahwa
takūna
تَكُونَ
kamu adalah
tijāratan
تِجَٰرَةً
(dengan jalan) perniagaan
ʿan
عَن
saling
tarāḍin
تَرَاضٍ
suka
minkum
مِّنكُمْۚ
dari/diantara kamu
walā
وَلَا
dan jangan
taqtulū
تَقْتُلُوٓا۟
kamu membunuh
anfusakum
أَنفُسَكُمْۚ
diri kalian sendiri
inna
إِنَّ
sesungguhnya
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
kāna
كَانَ
adalah Dia
bikum
بِكُمْ
dengan/untuk kalian
raḥīman
رَحِيمًا
Maha Penyayang

Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu.

Tafsir

وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ عُدْوَانًا وَّظُلْمًا فَسَوْفَ نُصْلِيْهِ نَارًا ۗوَكَانَ ذٰلِكَ عَلَى اللّٰهِ يَسِيْرًا   ( النساء: ٣٠ )

waman
وَمَن
dan barang siapa
yafʿal
يَفْعَلْ
(ia) berbuat
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian
ʿud'wānan
عُدْوَٰنًا
bermusuhan/melanggar hak
waẓul'man
وَظُلْمًا
dan aniaya
fasawfa
فَسَوْفَ
maka akan
nuṣ'līhi
نُصْلِيهِ
Kami masukkan ia
nāran
نَارًاۚ
neraka
wakāna
وَكَانَ
dan adalah
dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
ʿalā
عَلَى
atas/bagi
l-lahi
ٱللَّهِ
Allah
yasīran
يَسِيرًا
mudah

Dan barangsiapa berbuat demikian dengan cara melanggar hukum dan zalim, akan Kami masukkan dia ke dalam neraka. Yang demikian itu mudah bagi Allah.

Tafsir