Bal 'Īyāhu Tad`ūna Fayakshifu Mā Tad`ūna 'Ilayhi 'In Shā'a Wa Tansawna Mā Tushrikūna.
(Tidak), hanya kepada-Nya kamu minta tolong. Jika Dia menghendaki, Dia hilangkan apa (bahaya) yang kamu mohonkan kepada-Nya, dan kamu tinggalkan apa yang kamu persekutukan (dengan Allah).
Wa Laqad 'Arsalnā 'Ilaá 'Umamin Min Qablika Fa'akhadhnāhum Bil-Ba'sā'i Wa Ađ-Đarrā'i La`allahum Yatađarra`ūna.
Dan sungguh, Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelum engkau, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kemelaratan dan kesengsaraan, agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati.
Falawlā 'Idh Jā'ahum Ba'sunā Tađarra`ū Wa Lakin Qasat Qulūbuhum Wa Zayyana Lahum Ash-Shayţānu Mā Kānū Ya`malūn.
Tetapi mengapa mereka tidak memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati ketika siksaan Kami datang menimpa mereka? Bahkan hati mereka telah menjadi keras dan setan pun menjadikan terasa indah bagi mereka apa yang selalu mereka kerjakan.
Falammā Nasū Mā Dhukkirū Bihi Fataĥnā `Alayhim 'Abwāba Kulli Shay'in Ĥattaá 'Idhā Fariĥū Bimā 'Ūtū 'Akhadhnāhum Baghtatan Fa'idhā Hum Mublisūna.
Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa.
Faquţi`a Dābiru Al-Qawmi Al-Ladhīna Žalamū Wa Al-Ĥamdu Lillāhi Rabbi Al-`Ālamīna.
Maka orang-orang yang zalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.
Qul 'Ara'aytum 'In 'Akhadha Allāhu Sam`akum Wa 'Abşārakum Wa Khatama `Alaá Qulūbikum Man 'Ilahun Ghayru Allāhi Ya'tīkum Bihi Anžur Kayfa Nuşarrifu Al-'Āyāti Thumma Hum Yaşdifūna.
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan serta menutup hatimu, siapakah tuhan selain Allah yang kuasa mengembalikannya kepadamu?” Perhatikanlah, bagaimana Kami menjelaskan berulang-ulang (kepada mereka) tanda-tanda kekuasaan (Kami), tetapi mereka tetap berpaling.
Qul 'Ara'aytakum 'In 'Atākum `Adhābu Allāhi Baghtatan 'Aw Jahratan Hal Yuhlaku 'Illā Al-Qawmu Až-Žālimūna.
Katakanlah (Muhammad), “Terangkanlah kepadaku jika siksaan Allah sampai kepadamu secara tiba-tiba atau terang-terangan, maka adakah yang dibinasakan (Allah) selain orang-orang yang zalim?”
Wa Mā Nursilu Al-Mursalīna 'Illā Mubashshirīna Wa Mundhirīna Faman 'Āmana Wa 'Aşlaĥa Falā Khawfun `Alayhim Wa Lā Hum Yaĥzanūna.
Para rasul yang Kami utus itu adalah untuk memberi kabar gembira dan memberi peringatan. Barangsiapa beriman dan mengadakan perbaikan, maka tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.
Wa Al-Ladhīna Kadhdhabū Bi'āyātinā Yamassuhum Al-`Adhābu Bimā Kānū Yafsuqūna.
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami akan ditimpa azab karena mereka selalu berbuat fasik (berbuat dosa).
Qul Lā 'Aqūlu Lakum `Indī Khazā'inu Allāhi Wa Lā 'A`lamu Al-Ghayba Wa Lā 'Aqūlu Lakum 'Innī Malakun 'In 'Attabi`u 'Illā Mā Yūĥaá 'Ilayya Qul Hal Yastawī Al-'A`maá Wa Al-Başīru 'Afalā Tatafakkarūna.
Katakanlah (Muhammad), “Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan aku tidak mengetahui yang gaib dan aku tidak (pula) mengatakan kepadamu bahwa aku malaikat. Aku hanya mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku.” Katakanlah, “Apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah kamu tidak memikirkan(nya)?”