Qāla 'Innahu Yaqūlu 'Innahā Baqaratun Lā Dhalūlun Tuthīru Al-'Arđa Wa Lā Tasqī Al-Ĥartha Musallamatun Lā Shiyata Fīhā Qālū Al-'Āna Ji'ta Bil-Ĥaqqi Fadhabaĥūhā Wa Mā Kādū Yaf`alūna.
Dia (Musa) menjawab, “Dia (Allah) berfirman, (sapi) itu adalah sapi betina yang belum pernah dipakai untuk membajak tanah dan tidak (pula) untuk mengairi tanaman, sehat, dan tanpa belang.” Mereka berkata, “Sekarang barulah engkau menerangkan (hal) yang sebenarnya.” Lalu mereka menyembelihnya, dan nyaris mereka tidak melaksanakan (perintah) itu.
Wa 'Idh Qataltum Nafsāan Fa Addāra'tum Fīhā Wa Allāhu Mukhrijun Mā Kuntum Taktumūna.
Dan (ingatlah) ketika kamu membunuh seseorang, lalu kamu tuduh-menuduh tentang itu. Tetapi Allah menyingkapkan apa yang kamu sembunyikan.
Faqulnā Ađribūhu Biba`đihā Kadhālika Yuĥyī Allāhu Al-Mawtaá Wa Yurīkum 'Āyātihi La`allakum Ta`qilūna.
Lalu Kami berfirman, “Pukullah (mayat) itu dengan bagian dari (sapi) itu!” Demikianlah Allah menghidupkan (orang) yang telah mati, dan Dia memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya) agar kamu mengerti.
Thumma Qasat Qulūbukum Min Ba`di Dhālika Fahiya Kālĥijārati 'Aw 'Ashaddu Qaswatan Wa 'Inna Mina Al-Ĥijārati Lamā Yatafajjaru Minhu Al-'Anhāru Wa 'Inna Minhā Lamā Yashshaqqaqu Fayakhruju Minhu Al-Mā'u Wa 'Inna Minhā Lamā Yahbiţu Min Khashyati Allāhi Wa Mā Allāhu Bighāfilin `Ammā Ta`malūna.
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu, bahkan lebih keras. Padahal dari batu-batu itu pasti ada sungai-sungai yang (airnya) memancar daripadanya. Ada pula yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya. Dan ada pula yang meluncur jatuh karena takut kepada Allah. Dan Allah tidaklah lengah terhadap apa yang kamu kerjakan.
'Afataţma`ūna 'An Yu'uminū Lakum Wa Qad Kāna Farīqun Minhum Yasma`ūna Kalāma Allāhi Thumma Yuĥarrifūnahu Min Ba`di Mā `Aqalūhu Wa Hum Ya`lamūna.
Maka apakah kamu (Muslimin) sangat mengharapkan mereka akan percaya kepadamu, sedangkan segolongan dari mereka mendengar firman Allah, lalu mereka mengubahnya setelah memahaminya, padahal mereka mengetahuinya?
Wa 'Idhā Laqū Al-Ladhīna 'Āmanū Qālū 'Āmannā Wa 'Idhā Khalā Ba`đuhum 'Ilaá Ba`đin Qālū 'Atuĥaddithūnahum Bimā Fataĥa Allāhu `Alaykum Liyuĥājjūkum Bihi `Inda Rabbikum 'Afalā Ta`qilūna.
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Tetapi apabila kembali kepada sesamanya, mereka bertanya, “Apakah akan kamu ceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, sehingga mereka dapat menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu? Tidakkah kamu mengerti?”
'Awalā Ya`lamūna 'Anna Allāha Ya`lamu Mā Yusirrūna Wa Mā Yu`linūna.
Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan?
Wa Minhum 'Ummīyūna Lā Ya`lamūna Al-Kitāba 'Illā 'Amānīya Wa 'In Hum 'Illā Yažunnūna.
Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami Kitab (Taurat), kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.
Fawaylun Lilladhīna Yaktubūna Al-Kitāba Bi'aydīhim Thumma Yaqūlūna Hādhā Min `Indi Allāhi Liyashtarū Bihi Thamanāan Qalīlāan Fawaylun Lahum Mimmā Katabat 'Aydīhim Wa Waylun Lahum Mimmā Yaksibūna.
Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri), kemudian berkata, “Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan tangan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.
Wa Qālū Lan Tamassanā An-Nāru 'Illā 'Ayyāmāan Ma`dūdatan Qul 'Āttakhadhtum `Inda Allāhi `Ahdāan Falan Yukhlifa Allāhu `Ahdahu 'Am Taqūlūna `Alaá Allāhi Mā Lā Ta`lamūna.
Dan mereka berkata, “Neraka tidak akan menyentuh kami, kecuali beberapa hari saja.” Katakanlah, “Sudahkah kamu menerima janji dari Allah, sehingga Allah tidak akan mengingkari janji-Nya, ataukah kamu mengatakan tentang Allah, sesuatu yang tidak kamu ketahui?”