Attabi`ū Man Lā Yas'alukum 'Ajrāan Wa Hum Muhtadūna.
Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.
Wa Mā Liya Lā 'A`budu Al-Ladhī Faţaranī Wa 'Ilayhi Turja`ūna.
Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nyalah kamu akan dikembalikan.
'A'attakhidhu Min Dūnihi 'Ālihatan 'In Yuridni Ar-Raĥmānu Biđurrin Lā Tughni `Annī Shafā`atuhum Shay'āan Wa Lā Yunqidhūni.
Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, pasti pertolongan mereka tidak berguna sama sekali bagi diriku dan mereka (juga) tidak dapat menyelamatkanku.
'Innī 'Idhāan Lafī Đalālin Mubīnin.
Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata.
'Innī 'Āmantu Birabbikum Fāsma`ūni.
Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku.”
Qīla Adkhul Al-Jannata Qāla Yā Layta Qawmī Ya`lamūna.
Dikatakan (kepadanya), “Masuklah ke surga.” Dia (laki-laki itu) berkata, “Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,
Bimā Ghafara Lī Rabbī Wa Ja`alanī Mina Al-Mukramīna.
apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang telah dimuliakan.”
Wa Mā 'Anzalnā `Alaá Qawmihi Min Ba`dihi Min Jundin Mina As-Samā'i Wa Mā Kunnā Munzilīna.
Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya.
'In Kānat 'Illā Şayĥatan Wāĥidatan Fa'idhā Hum Khāmidūna.
Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati.
Yā Ĥasratan `Alaá Al-`Ibādi Mā Ya'tīhim Min Rasūlin 'Illā Kānū Bihi Yastahzi'ūn.
Alangkah besar penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya.