Skip to main content

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ تَعَالَوْا اِلٰى مَآ اَنْزَلَ اللّٰهُ وَاِلَى الرَّسُوْلِ رَاَيْتَ الْمُنٰفِقِيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْكَ صُدُوْدًاۚ  ( النساء: ٦١ )

wa-idhā
وَإِذَا
dan apabila
qīla
قِيلَ
dikatakan
lahum
لَهُمْ
kepada mereka
taʿālaw
تَعَالَوْا۟
marilah
ilā
إِلَىٰ
kepada
مَآ
apa (hukum)
anzala
أَنزَلَ
telah turunkan
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
wa-ilā
وَإِلَى
dan kepada
l-rasūli
ٱلرَّسُولِ
Rasul
ra-ayta
رَأَيْتَ
kamu lihat
l-munāfiqīna
ٱلْمُنَٰفِقِينَ
orang-orang munafik
yaṣuddūna
يَصُدُّونَ
(mereka) menghalangi
ʿanka
عَنكَ
dari kamu
ṣudūdan
صُدُودًا
halangan yang sangat kuat

Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Marilah (patuh) kepada apa yang telah diturunkan Allah dan (patuh) kepada Rasul,” (niscaya) engkau (Muhammad) melihat orang munafik menghalangi dengan keras darimu.

Tafsir

فَكَيْفَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۢبِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ ثُمَّ جَاۤءُوْكَ يَحْلِفُوْنَ بِاللّٰهِ ۖاِنْ اَرَدْنَآ اِلَّآ اِحْسَانًا وَّتَوْفِيْقًا   ( النساء: ٦٢ )

fakayfa
فَكَيْفَ
maka bagaimanakah
idhā
إِذَآ
apabila
aṣābathum
أَصَٰبَتْهُم
menimpa mereka
muṣībatun
مُّصِيبَةٌۢ
musibah
bimā
بِمَا
dengan sebab
qaddamat
قَدَّمَتْ
perbuatan
aydīhim
أَيْدِيهِمْ
tangan-tangan mereka
thumma
ثُمَّ
kemudian
jāūka
جَآءُوكَ
mereka datang kepadamu
yaḥlifūna
يَحْلِفُونَ
mereka bersumpah
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan/demi Allah
in
إِنْ
sekali-kali tidak
aradnā
أَرَدْنَآ
kami menghendaki
illā
إِلَّآ
kecuali/selain
iḥ'sānan
إِحْسَٰنًا
kebaikan
watawfīqan
وَتَوْفِيقًا
dan perdamaian yang sempurna

Maka bagaimana halnya apabila (kelak) musibah menimpa mereka (orang munafik) disebabkan perbuatan tangannya sendiri, kemudian mereka datang kepadamu (Muhammad) sambil bersumpah, “Demi Allah, kami sekali-kali tidak menghendaki selain kebaikan dan kedamaian.”

Tafsir

اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ يَعْلَمُ اللّٰهُ مَا فِيْ قُلُوْبِهِمْ فَاَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ لَّهُمْ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ قَوْلًا ۢ بَلِيْغًا   ( النساء: ٦٣ )

ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itu
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
yaʿlamu
يَعْلَمُ
mengetahui
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
مَا
apa
فِى
di dalam
qulūbihim
قُلُوبِهِمْ
hati mereka
fa-aʿriḍ
فَأَعْرِضْ
maka berpalinglah kamu
ʿanhum
عَنْهُمْ
dari mereka
waʿiẓ'hum
وَعِظْهُمْ
dan berilah mereka pelajaran
waqul
وَقُل
dan katakanlah
lahum
لَّهُمْ
kepada mereka
فِىٓ
dalam
anfusihim
أَنفُسِهِمْ
diri/jiwa mereka
qawlan
قَوْلًۢا
perkataan
balīghan
بَلِيغًا
berbekas

Mereka itu adalah orang-orang yang (sesungguhnya) Allah mengetahui apa yang ada di dalam hatinya. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka nasihat, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang membekas pada jiwanya.

Tafsir

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا   ( النساء: ٦٤ )

wamā
وَمَآ
dan tidak
arsalnā
أَرْسَلْنَا
Kami mengutus
min
مِن
dari
rasūlin
رَّسُولٍ
seorang Rasul
illā
إِلَّا
melainkan
liyuṭāʿa
لِيُطَاعَ
untuk ditaati
bi-idh'ni
بِإِذْنِ
dengan seizin
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
walaw
وَلَوْ
dan jikalau
annahum
أَنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
idh
إِذ
ketika
ẓalamū
ظَّلَمُوٓا۟
mereka menganiaya
anfusahum
أَنفُسَهُمْ
diri mereka
jāūka
جَآءُوكَ
mereka datang kepadamu
fa-is'taghfarū
فَٱسْتَغْفَرُوا۟
maka/lalu mereka mohon ampun
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
wa-is'taghfara
وَٱسْتَغْفَرَ
dan memohonkan ampun
lahumu
لَهُمُ
untuk mereka
l-rasūlu
ٱلرَّسُولُ
Rasul
lawajadū
لَوَجَدُوا۟
tentu mereka mendapati
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
tawwāban
تَوَّابًا
Maha Penerima Taubat
raḥīman
رَّحِيمًا
Maha Penyayang

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.

Tafsir

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا   ( النساء: ٦٥ )

falā
فَلَا
maka
warabbika
وَرَبِّكَ
dan/demi Tuhanmu
لَا
tidak
yu'minūna
يُؤْمِنُونَ
beriman
ḥattā
حَتَّىٰ
hingga
yuḥakkimūka
يُحَكِّمُوكَ
mereka menjadikan kamu hakim
fīmā
فِيمَا
terhadap apa/perkara
shajara
شَجَرَ
perselisihan
baynahum
بَيْنَهُمْ
diantara mereka
thumma
ثُمَّ
kemudian
لَا
tidak
yajidū
يَجِدُوا۟
mereka mendapatkan
فِىٓ
dalam
anfusihim
أَنفُسِهِمْ
diri/hati mereka
ḥarajan
حَرَجًا
keberatan
mimmā
مِّمَّا
terhadap apa
qaḍayta
قَضَيْتَ
kamu putuskan
wayusallimū
وَيُسَلِّمُوا۟
dan mereka menerima
taslīman
تَسْلِيمًا
penerima sepenuhnya

Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.

Tafsir

وَلَوْ اَنَّا كَتَبْنَا عَلَيْهِمْ اَنِ اقْتُلُوْٓا اَنْفُسَكُمْ اَوِ اخْرُجُوْا مِنْ دِيَارِكُمْ مَّا فَعَلُوْهُ اِلَّا قَلِيْلٌ مِّنْهُمْ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ فَعَلُوْا مَا يُوْعَظُوْنَ بِهٖ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمْ وَاَشَدَّ تَثْبِيْتًاۙ  ( النساء: ٦٦ )

walaw
وَلَوْ
dan kalau
annā
أَنَّا
sesungguhnya
katabnā
كَتَبْنَا
Kami perintahkan
ʿalayhim
عَلَيْهِمْ
atas/kepada mereka
ani
أَنِ
bahwa
uq'tulū
ٱقْتُلُوٓا۟
bunuhlah mereka
anfusakum
أَنفُسَكُمْ
diri kalian sendiri
awi
أَوِ
atau
ukh'rujū
ٱخْرُجُوا۟
keluarlah kamu
min
مِن
dari
diyārikum
دِيَٰرِكُم
kampungmu
مَّا
tidak
faʿalūhu
فَعَلُوهُ
mereka melakukannya
illā
إِلَّا
kecuali
qalīlun
قَلِيلٌ
sedikit/sebagian kecil
min'hum
مِّنْهُمْۖ
dari mereka
walaw
وَلَوْ
dan kalau
annahum
أَنَّهُمْ
sesungguhnya mereka
faʿalū
فَعَلُوا۟
(mereka) melaksanakan
مَا
apa/pelajaran
yūʿaẓūna
يُوعَظُونَ
diberikan
bihi
بِهِۦ
dengannya
lakāna
لَكَانَ
tentulah ia/demikian itu
khayran
خَيْرًا
lebih baik
lahum
لَّهُمْ
bagi mereka
wa-ashadda
وَأَشَدَّ
dan sangat/lebih
tathbītan
تَثْبِيتًا
menguatkan

Dan sekalipun telah Kami perintahkan kepada mereka, “Bunuhlah dirimu atau keluarlah kamu dari kampung halamanmu,” ternyata mereka tidak akan melakukannya, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan sekiranya mereka benar-benar melaksanakan perintah yang diberikan, niscaya itu lebih baik bagi mereka dan lebih menguatkan (iman mereka),

Tafsir

وَّاِذًا لَّاٰ تَيْنٰهُمْ مِّنْ لَّدُنَّآ اَجْرًا عَظِيْمًاۙ  ( النساء: ٦٧ )

wa-idhan
وَإِذًا
dan kalau demikian
laātaynāhum
لَّءَاتَيْنَٰهُم
pasti Kami berikan
min
مِّن
dari
ladunnā
لَّدُنَّآ
sisi Kami
ajran
أَجْرًا
pahala
ʿaẓīman
عَظِيمًا
besar

dan dengan demikian, pasti Kami berikan kepada mereka pahala yang besar dari sisi Kami,

Tafsir

وَّلَهَدَيْنٰهُمْ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًا   ( النساء: ٦٨ )

walahadaynāhum
وَلَهَدَيْنَٰهُمْ
dan pasti Kami beri petunjuk mereka
ṣirāṭan
صِرَٰطًا
jalan
mus'taqīman
مُّسْتَقِيمًا
lurus/benar

dan pasti Kami tunjukkan kepada mereka jalan yang lurus.

Tafsir

وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَالرَّسُوْلَ فَاُولٰۤىِٕكَ مَعَ الَّذِيْنَ اَنْعَمَ اللّٰهُ عَلَيْهِمْ مِّنَ النَّبِيّٖنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصّٰلِحِيْنَ ۚ وَحَسُنَ اُولٰۤىِٕكَ رَفِيْقًا   ( النساء: ٦٩ )

waman
وَمَن
dan barang siapa
yuṭiʿi
يُطِعِ
mentaati
l-laha
ٱللَّهَ
Allah
wal-rasūla
وَٱلرَّسُولَ
dan Rasul
fa-ulāika
فَأُو۟لَٰٓئِكَ
maka mereka itu
maʿa
مَعَ
bersama-sama
alladhīna
ٱلَّذِينَ
orang-orang yang
anʿama
أَنْعَمَ
menganugerahi nikmat
l-lahu
ٱللَّهُ
Allah
ʿalayhim
عَلَيْهِم
atas mereka
mina
مِّنَ
dari
l-nabiyīna
ٱلنَّبِيِّۦنَ
para Nabi
wal-ṣidīqīna
وَٱلصِّدِّيقِينَ
dan para siddiqin
wal-shuhadāi
وَٱلشُّهَدَآءِ
dan para syuhada
wal-ṣāliḥīna
وَٱلصَّٰلِحِينَۚ
dan orang-orang saleh
waḥasuna
وَحَسُنَ
dan sebaik-baik
ulāika
أُو۟لَٰٓئِكَ
mereka itulah
rafīqan
رَفِيقًا
teman

Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul (Muhammad), maka mereka itu akan bersama-sama dengan orang yang diberikan nikmat oleh Allah, (yaitu) para nabi, para pencinta kebenaran, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Mereka itulah teman yang sebaik-baiknya.

Tafsir

ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللّٰهِ ۗوَكَفٰى بِاللّٰهِ عَلِيْمًا ࣖ  ( النساء: ٧٠ )

dhālika
ذَٰلِكَ
demikian itu
l-faḍlu
ٱلْفَضْلُ
karunia
mina
مِنَ
dari
l-lahi
ٱللَّهِۚ
Allah
wakafā
وَكَفَىٰ
dan cukup
bil-lahi
بِٱللَّهِ
dengan Allah
ʿalīman
عَلِيمًا
mengetahui

Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah yang Maha Mengetahui.

Tafsir